Share

107. Sebuah Janji

“Yuan sudah berada di atas teratai es, tapi suhu badannya masih saja terus meningkat.” Yuasa terlihat panik, dia menyalurkan energi penyembuh kepada Yuan. Rasanya kekuatan penyembuh itu tidak berguna sedikitpun.

“Kenapa? Kemampuan penyembuhku menurun separah ini.” Dalam hati Yuasa, dia menginginkan kekuatannya yang dulu kembali. Melihat Yuan saat ini penyesalannya semakin menggerogoti jiwanya.

“Kalau saja, kalau saja tidak kutukar kekuatan penyembuh dengan kekuatan bertarung,” batin Yuasa. Suaranya bergema dalam benak dan terdengar jelas oleh Aurum.

“Apa kau menyesal sekarang, Yuasa?” Gema suara naga itu terdengar mengagetkan Yuasa saat ini.

“Menyesal pun tak ada gunanya. Kekuatanku tidak akan pernah kembali,” balas Yuasa dalam benaknya.

“Kau benar, meskipun masih ada cara tapi ….” Ucapan Aurum menggantung.

“Tapi?” Yuasa penasaran, dia bahkan menghentikan mengalihkan energi kepada Yuan saat itu.

“Lupakan saja,” balas Aurum dalam benak Yuasa.

“Yuasa, istirahatlah, biar ayah yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status