Share

113. Harpa Keperakan

Author: Rai Seika
last update Last Updated: 2024-09-18 23:26:30

Eirlys berdiri di depan pintu ganda dengan ukiran naga yang saling berhadapan. Tidak ada penjaga meskipun tempat ini disebut sebagai gudang harta. Gadis dengan rambut putih seputih salju itu mendorong kuat-kuat pintu tersebut.

“Tidak bisa dibuka!”

Eirlys memperhatikan kembali kedua naga yang ada. Dia mengambil token yang diberikan Yui.

“Di bagian mana ini diletakkan?” Eirlys mencari simbol yang cocok dengan token di tangannya. Dia mencoba beberapa tempat dan tidak berhasil. Dia mulai panik. Perasaan ingin segera menyelesaikan masalah membuat Eirlys frustrasi. Dia terburu-buru dan tidak bisa berpikir dengan jernih.

“Berikan tokennya!”

Suara berat seorang pria membuat Eirlys menoleh. Sosok yang dia lihat saat ini memiliki tubuh tegap dan gagah. Otot yang terlihat kuat dan rambut hitam cepak dengan tatapan mata tajam serta dingin. Eirlys tak bisa menahan diri untuk memandangi pria ini. Dia merupakan sosok pria yang disukai kaum hawa, tampan, gagah dan memiliki kharisma.

“Bisa kau be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   114. Perangkap Lenora

    Eirlys memeluk dirinya sendiri dengan kedua tangan. Gaun yang membalut tubuhnya seharusnya sudah cukup tebal karena dia mengenakan baju itu sejak di Benua Utara. Namun, rasa dingin masih menusuk kulit hingga ke tulang. “Namaku Lenora Isolde Ratu Awan. Mereka juga memanggilku penguasa mimpi.” Lenora tersenyum simpul. Lengkung bibirnya terlihat lembut dengan tatapan sendu. “Semua ini salahku, maaf melibatkan Putri Eirlys.” Lenora menunjukkan sebuah tempat yang terlihat mengerikan. Rantai yang tergolek di lantai tanpa ada seseorang yang menjadi tawanan. “Seharusnya dia ditahan di sini. Rafael sudah menyeretnya ke Abyss. Akan tetapi, dia ternyata bisa kabur dari sini. Apa kau tahu kenapa dia bisa kabur?” Lenora berbalik menatap Eirlys yang masih terlihat syok dengan tempat yang dia lihat saat ini. “Yuan, dia menggunakan Yuan,” balas Eirlys. Bukan tanpa alasan gadis itu menjawab. Ada aura yang sangat akrab di mata Eirlys dan dia tahu itu milik Yuan. “Tapi bagaimana dia mengambil kekuat

    Last Updated : 2024-09-20
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   115. Mutiara Naga Kristal

    Yuasa telah sampai di Kota Naga. Dia langsung berlari ke tempat Yuan berada bersama dengan Light. Keduanya terdiam saat melihat Yuan terbaring di atas teratai es.“Ibunda apa yang terjadi?” Yuasa hanya melihat gelengan kepala lemah dari wanita yang telah melahirkannya. Dia langsung mendekati Yuan dan memeriksa nadinya. “Bagaimana mungkin bisa seperti ini?” gumam Yuasa pelan.“Kak, bagaimana?” tanya Light menatap Yuasa yang juga menggelengkan kepalanya.“Yuan terlalu lemah, denyut nadinya juga sangat lemah. Mungkin saja dia tidak akan bertahan.” Yuasa menunduk, dia menatap dalam-dalam wajah Yuan yang tertidur. “Yuasa apa kau tidak bisa menolong Yuan?” bisikan lembut dari wanita cantik yang mendekati Yuasa begitu menyentuh. Rasa sesak kembali terasa, penyesalan hanya tinggal penyesalan. Yuasa hanya bisa menatap Yuan tanpa bisa berbuat apapun.“Kalau saja aku masih memiliki kekuatanku yang dulu. Yuan, maaf.” Yuasa hanya bisa termenung dan berbalik keluar dari hutan kecil tersebut. Dia b

    Last Updated : 2024-09-21
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   116. Bunga Kristal Es Abadi

    “Kau sudah tahu kenapa Pangeran Yuan menderita saat ini? Itu karena kristal hitamnya direbut Raja Leiz. Merebutnya kembali bukan perkara mudah. Akan tetapi ada cara lain, mendapatkan bunga kristal es abadi. Bunga ini bisa mengembalikan kristal perak Pangeran Yuan sehingga dia bisa menggunakan kristalnya.” Lenora menunjukkan bentuk dari bunga kristal es abadi tersebut dengan gambaran yang muncul dari kabut asap yang terbentuk. “Di mana bunga ini?” tanya Eirlys. Dia merasakan firasat buruk, jika bunga itu mudah didapat tidak mungkin wanita seperti Lenora mencari pengganti. Lenora menghela napas panjang. Dia kemudian mengangkat tongkatnya dan kepulan kabut asap putih berkumpul memberikan gambaran sebuah tempat yang mengerikan. Semua gelap, bangunan seperti kastil menjulang tinggi dan seekor singa berkepala dua meraung dengan keras. Di belakang singa itu bunga kristal es abadi tumbuh dengan subur nan indah. Eirlys menutup mulutnya dengan kedua tangan, matanya menatap ke arah singa berk

    Last Updated : 2024-09-22
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   117. Terbangun dari Mimpi

    Eirlys melihat kanan kirinya berupa pepohonan. Hutan ini cukup terang, tidak gelap seperti hutan belantara. Dia berjalan perlahan, matanya terus mengamati sekeliling. Degup jantungnya semakin kencang saat dia berpikir mungkin saja ini ilusi dari singa berkepala dua. “Seharusnya aku kembali ke istana awan, kenapa berada di hutan?” Eirlys terus berjalan dan waspada. Mata Eirlys menangkap kilauan cahaya putih. Dia bergegas menuju ke tempat itu. Hawa dingin terasa semakin menusuk kulit saat dia semakin mendekati kilauan cahaya putih itu. “Bunga teratai es yang besar sekali!” Eirlys terperangah, dia melihat bunga es di tangannya. Lalu ingatannya kembali kepada Yuan. Yuan yang duduk di atas ranjang es yang begitu dingin. Kulitnya tidak terlihat pucat meskipun tempat itu sangat dingin. “Es cocok denganku,” ucap Yuan saat itu. Eirlys tersenyum ke arah Yuan. Meskipun dia tidak tahu pasti, sebutan putri es sudah melekat padanya sejak dulu. Dia merasa Yuan cocok dengannya, bukankah dia juga

    Last Updated : 2024-09-27
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   118. Roh Yui yang Menghilang

    Rafael membawa Eirlys ke halaman luas di tengah-tengah kediaman Blackdragon. Gadis itu duduk di sebuah menara tinggi yang terbuka di bagian atas. Tempat ini biasanya digunakan untuk memantau keadaan Kediaman Blackdragon. Tempat yang paling tinggi dibandingkan bangunan lainnya sehingga semua terlihat dari sana. “Mainkan harpanya,” perintah Rafael. Eirlys mengangguk lalu cahaya keperakan muncul di tangannya. Perlahan wujud harpa terbentuk semakin padat. Harpa dengan warna biru keperakan itu mulai dimainkan. Lantunan melody lembut terdengar, kelembutan yang mampu menangkal suara harpa ilusi dari celah dimensi. Para pengawal mulai sadar. Beberapa pelayan juga kembali terbangun. Satu per satu mereka yang berada dalam jangkauan suara harpa Eirlys mulai mendapatkan kesadarannya. “Yui, dia juga mungkin sudah siuman.” Rafael membiarkan Eirlys bermain dan bergegas menuju ke kamar Yui. Pria itu berhenti dan menghembuskan napas menata hatinya sebelum membuka pintu kamar Yui yang tidak terkunc

    Last Updated : 2024-09-28
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   119. Menyusup Ke Istana Kegelapan

    Rafael berlari menuju ke gerbang dimensi. Dia bahkan mendorong dua pengawal yang melarangnya masuk ke ruangan itu. “Yui, dia pasti di sana. Yoru, awas kau!” Kemarahan Rafael bagai air mendidih, tak bisa lagi ditahan hingga memuncak. Gerbang dimensi terbuka, dia bersama dengan Fury melangkah masuk. “Kau yakin?” Fury berkomunikasi lewat benaknya. “Yoru menghilang, sisa celah dimensi memberikan gambaran istana kegelapan, siapa lagi kalau bukan dia?” balas Rafael. Kecepatan gerbang dimensi menembus batas bagaikan kilat. Rafael sudah sampai di gerbang dimensi yang ada di istana kegelapan. Angin terasa begitu kencang menampar wajah Rafael. Dia sadar setelah gerbang terbuka maka sambutan pasukan kerajaan akan sangat meriah. “Penyusup!” Lonceng dan teriakan terdengar. Derap langkah batalion pasukan terdengar. Rafael masih berdiri di tempat. “Fury, apa kau siap?” Rafael mengikat kain pada tangannya, dia sudah siap menerobos pasukan. Datang seorang diri ke Istana Kegelapan sama saja men

    Last Updated : 2024-09-30
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   120. Pertimbangan

    Fury dan Rafael berpisah. Mereka berdua sudah hafal dengan bangunan istana. Keduanya langsung menuju ke tempat masing-masing. Pasukan kerajaan berhenti sejenak saat melihat keduanya berpisah dan berlawanan arah. Kemudian pasukan kerajaan terbagi dua dan mengejar keduanya. “Tangkap mereka!” teriakan nyaring terdengar diiringi seruan dari pasukan yang lain. Rafael menyeringai, satu melawan sekian banyak orang bukanlah hal mudah. Dia mengecoh lawan dengan membakar bangunan yang ada di sekitarnya. “Api hitam!” Kobaran api berwarna hitam dari tangan Rafael telah berpindah tempat. Sebagian pasukan mengejar, sebagian lagi mencoba memadamkan api. Rafael melumpuhkan semua pasukan yang mengejarnya saat ini. “Hah, mau melawanku? Masih terlalu cepat untuk pasukan kecil seperti kalian!” Rafael tertawa puas. Pasukan kerajaan dibuat kocar-kacir dan tunggang langgang hanya dengan api hitam saja. Dia bahkan belum mencabut pedangnya. Rafael menyeringai, meskipun dia sadar kekuatannya belum kembal

    Last Updated : 2024-10-02
  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   121. Menyelamatkan Razen dan Rainsword

    “Hanya ada satu cara,” gumam Rafael. Matanya terpejam, tekanan kekuatan mulai berkumpul dalam satu titik. Lingkaran sihir terbentuk di bawah kaki Rafael. “Tunggu Rafael! Jangan bilang kau akan menggunakannya sekarang!” Fury cemas, dia berbalik dengan cepat. Namun, meninggalkan Razen saat ini juga tidak mungkin. Pilihan yang sulit baginya. Hingga akhirnya dia menghancurkan penjara Razen dan mematahkan belenggu yang mengekang kaki dan tangannya. Naga itu meraung, berharap pria yang kini terbaring di tanah penjara bangun. “Bagaimana menaikkan dia ke punggungku?” Fury yang sudah cemas dengan Rafael sekarang bingung membawa Razen. Menggenggamnya dengan cakar akan membuat tubuh Razen terluka karena penjara terlalu rendah untuknya terbang. “Fury, bantu sebelah sini!” Suara nyaring seorang wanita mengagetkan naga hitam itu. Matanya berputar cepat dan menangkap sosok kupu-kupu yang merupakan sumber suara tersebut. Kupu-kupu itu terbang mengitari penjara yang ada di depan penjara Razen. “Fi

    Last Updated : 2024-10-04

Latest chapter

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   186. Aura Ganjil

    Rafael menatap wajah Yui yang terbaring tak berdaya. Rona wajahnya sudah tidak lagi pucat seperti beberapa waktu lalu. Pergerakan perlahan Yui membuat Rafael merasa lega, seakan mendapatkan secerca cahaya kebahagiaan. Yui mulai siuman, membuka matanya seindah mutiara hitam. “Yui!” seru Rafael penuh kebahagiaan, akhirnya putri tidur itu bangun juga. Gadis itu menoleh ke arah Rafael, berkedip beberapa kali lalu kembali melihat sekeliling. Ruangan yang familiar, sangat mirip dengan kamarnya. “Paman? Ini kamarku?” tanya Yui. Dahinya berkerut, dia ingat masih berada di istana kegelapan bersama dengan Yuan. “Bagaimana bisa aku di sini?”“Kalian sebenarnya ke mana?” tanya Rafael tanpa memberikan penekanan khusus, dia tidak ingin Yui berbohong. “Ada yang memberi kabar menemukan kalian di pinggir hutan dekat perbatasan Blackdragon. Penduduk desa yang menemukan kalian.”“Maaf,” balas Yui merasa bersalah. Tak seharusnya mereka pergi berdua saja, menyusup ke tempat berbahaya. “Aku panik, Paman

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   185. Mengeluarkan Racun

    Yuasa dengan telaten memisahkan racun dari aliran darah Yui. Tidak seperti luka fisik yang bisa dengan mudah disembuhkan. Racun duri tanaman rambat ini telah menyusup ke dalam inti kehidupan Yui, bercampur dalam setiap nadinya. Dengan kemampuannya yang bagai mata air jernih, Yuasa menyelami setiap aliran darah Yui, memisahkan racun yang mengancam jiwa. Waktu merayap perlahan, detik demi detik terasa bagai siksaan bagi mereka yang menunggu.Rafael mondar-mandir bagai singa yang terkurung dalam sangkar, hatinya dipenuhi kecemasan yang menggerogoti. Penjelasan Rosaline bagai angin lalu, tak mampu meredakan badai keraguan dalam dirinya. Ia masih meragukan kemampuan Yuasa, meskipun secerca harapan telah menyala kembali. Sesekali, ia melirik Yui yang terbaring lemah, wajahnya pucat pasi bagai rembulan yang tertutup awan.“Paman, percayalah pada Kakak,” ucap Yuan, suaranya lembut namun penuh keyakinan. Meskipun Yuan masih belum yakin, dia percaya dengan instingnya. Aura Yuasa berbeda dari bi

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   184. Waktu yang Tepat

    Yuasa dengan hati-hati mengeluarkan kunci rune, ukiran kuno yang berdenyut dengan energi mistis, dan mengarahkannya ke ruang kosong di depannya. Udara berdesir dan bergelombang, seperti kain sutra yang ditiup angin, membentuk pusaran energi yang semakin lama semakin pekat. Gerbang dimensi ke dunia bawah, sebuah portal yang menghubungkan dunia kristal dengan alam kegelapan mulai terbuka. Aurum, dengan wujud manusianya yang gagah, berdiri di samping Yuasa, siap untuk melangkah melintasi gerbang dimensi. Sementara itu, Rosaline dengan cekatan menciptakan lapisan-lapisan barrier pelindung di sekitar Yuasa. Tangannya bergerak lincah, menenun barrier pelindung yang tampak seperti kubah transparan dengan rona kemerahan, melindungi Yuasa dari bahaya yang mungkin mengintai.“Cukup Rosaline,” ucap Yuasa dengan lembut. Dia menyentuh tangan Rosaline untuk menghentikan pekerjaannya. “Ini gerbang dimensi, bukan celah dimensi. Kita sudah pernah memasukinya, meskipun ada tekanan, tetapi barrier yang

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   183. Berita Tentang Yuasa

    Rasa syukur dan kekaguman memancar dari wajah-wajah mereka yang telah disembuhkan Yuasa. Mereka menatap sang raja dengan tatapan penuh hormat, seolah melihat dewa yang turun dari langit. Para tabib dan tenaga medis pun tercengang, kekuatan ajaib Yuasa telah melampaui batas pengetahuan mereka, membuka cakrawala baru dalam dunia pengobatan.“Rosaline tidak perlu memapahku, aku tidak apa-apa,” ucap lembut Yuasa melepaskan tangan Rosaline yang mencoba membantunya berjalan. Dia sedikit tidak nyaman dengan penilaian berlebih dari orang-orang di sekitarnya. “Mulai sekarang kau tidak bisa lagi mengenakan gaun, aku akan selalu memerlukanmu untuk menjadi pelindungku.”Rosaline tersenyum, sebuah senyuman yang mengisyaratkan kesetiaan dan kebahagiaan. Ia tidak lagi memapahYuasa, tetapi melingkarkan tangannya dengan mesra di lengan sang raja. “Tidak masalah, Yang Mulia,” jawab Rosaline riang. “Saya akan senang bisa menjadi pengawal Anda lagi.” Balai Pengobatan kini dipenuhi oleh lautan manusia ya

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   182. Kekuatan Penyembuh

    Langkah kaki Yuasa, sang raja, memasuki Balai Pengobatan dengan tegap, seolah lantai marmer pun tunduk di bawahnya.. Semua mata di balai itu, yang tadinya sibuk dengan hiruk pikuk kepanikan dan kesedihan, serempak beralih padanya. Sejenak, waktu seakan berhenti, lalu kembali berdetak. kehidupan di balai kembali berdenyut. Mereka kembali menjalankan aktivitas, mungkin menduga sang raja hanya datang untuk menyampaikan belasungkawa, sebuah tindakan diplomatis yang biasa dilakukan para petinggi kerajaan. Tak ada sorak-sorai, tak ada sambutan meriah, hanya tatapan kosong dan bisu yang menyambut kedatangannya, seolah hati mereka telah membeku, tertutup bagi raja mereka.“Siapa penanggung jawab Balai Pengobatan?” tanya Yuasa, suaranya bergema bagai dentang lonceng di tengah keheningan.Segera seseorang dengan tubuh ramping dan wajah dipenuhi peluh berlari dan membungkuk dalam-dalam di hadapan Yuasa. “Sa … saya, Yang Mulia,” jawab pria tersebut dengan suara bergetar karena takut.“Pisahkan ko

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   181. Keputusan Yuasa

    Aurum terbang membelah langit menuju Balai Pengobatan. Gedung itu menggeliat dipenuhi sesak manusia hingga ke serambi dan selasar. Pasien terlalu banyak sementara tenaga medis tidak sesuai jumlahnya. Aroma darah anyir menyeruak di udara, bercampur dengan bau obat-obatan yang menusuk hidung. Di mana-mana, terlihat para penyembuh sibuk membalut luka-luka menganga, bak sayatan pedang tak kasat mata, yang diderita para korban akibat munculnya celah dimensi.“Yang Mulia?” Rosaline menyentuh lengan Yuasa, wajahnya dibayangi kecemasan saat melihat wajah pucat sang Raja. Dia tahu betul pemuda yang dicintainya itu memiliki hati selembut sutra. Melihat rakyatnya terluka parah, hatinya pasti tercabik-cabik, remuk redam bagai dihantam palu godam. “Yang Mulia, Anda harus kuat.”“Rosaline, andai saja,” ucap Yuasa tercekat, tertahan di ujung kerongkongan bagai duri yang menusuk. Kedua tangannya bergetar hebat, menahan gejolak rasa tidak berdaya yang menyesakkan dada. Kehilangan kemampuan penyembuhny

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   180. Serangan Mayat Hidup di Ibukota

    Ibukota Kerajaan Cahaya.Langit bagaikan terbelah, suara retakan terdengar bagaikan suara gaung raksasa. Semua mata menyaksikan bagaimana celah dimensi perlahan-lahan terbuka semakin besar.“Demi dewa, apa yang terjadi?”“Langit! Langit terbelah!”Jeritan panik bercampur dengan hirul pikuk langkah kaki yang kalang kabut. Retakan tersebut perlahan mencapai tanah, seakan membelah langit hingga ke tanahi. Kepanikan melihat fenomena tidak biasa itu terjadi, Ibukota Kerajaan Cahaya yang ramai kini menjadi sepi seketika.Di dalam istana, Raja Yuasa merasakan jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Kabar tentang retakan dimensi terdengar ke telinganya, membawa angin dingin yang menusuk tulang.“Kerahkan pasukan, lindungi rakyatku!” titah sang raja suaranya bergema di aula istana. Yuasa berjalan keluar dan melihat dari dalam istana, langit terbelah dengan ratakan besar. “Celah dimensi,” gumamnya, hatinya dipenuhi firasat buruk.Seekor naga dengan sisik keemasan mendarat di halaman ist

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   179. Desa di Pinggir Hutan

    Langit sudah gelap saat Yuan mencapai batas terluar wilayah Blackdragon. Tenaganya bagai lilin yang hampir padam, nyaris tak tersisai. Sepasang sayap yang selama ini membawanya terbang kini lenyap tanpa jejak, begitu pula dengan tanduk hitam di kepalanya yang menghilang bagai ditelan bumi. Kegelapan menelan kesadaran Yuan. Dia jatuh bebas dari ketinggian, meluncur bagai batu yang terlempar dari langit, ditarik paksa oleh cengkraman gravitasi. Suara dentuman keras terdengar, tubuh Yuan dan Yui menghantam tanah di pinggir hutan perbatasan Blackdragon. Mereka berguling-guling beberapa kali sebelum terhenti tak jauh dari sebuah desa kecil. Keduanya terkapar tak berdaya, tubuh mereka dihiasi luka-luka yang menganga. Seorang kakek tua yang sedang mencari kayu bakar, dikejutkan oleh pemandangan dua remaja yang terbaring tak sadarkan diri di pinggir hutan. Dengan langkah gontai, ia memeriksa mereka, memeriksa denyut nadi keduanya dengan hati-hati. “Mereka masih hidup!”. Kakek itu berlari ke

  • Raja Baru untuk Dunia Kegelapan   178. Merebut Kristal Hitam (3)

    Seiryu hitam menyadari kedatangan Yui. Asap dan debu tidak mengganngunya sedikitpun. Seiryu hitam dengan kegesitannya yang mengerikan menyambar Yui dengan ekornya. Tubuh Yui terpental bagai boneka kain, menghantam dinding aula istana dengan dentuman keras. “Yui!” teriak Yuan, jantungnya mencelos menyaksikan kembarannya terkapar tak berdaya. Dalam kepanikan, Yuan lengah. Cakar Seiryu menembus tubuhnya, meninggalkan luka menganga yang meneteskan darah. Tubuh ramping Yuan terlempar ke samping Yui, meringkuk kesakitan. Leiz, dengan kesombongannya yang memuakkan, berjalan mendekati kedua anak kembar tersebut. Dia menendang tubuh Yuan yang penuh luka-luka dengan kasar. “Ternyata mudah menghancurkan kalian,” ucap Leiz dengan nada penuh ejekan, “Terima kasih sudah menghilangkan pelindung tongkat kristalku!”Leiz merampas tongkat kristal dari tangan Yuan. Dia mengumpulkan kekuatan untuk membuka kembali celah dimensi. Dia menyimpan Seiryu dan Byakko hitam, yakin bahwa kedua anak kembar itu t

DMCA.com Protection Status