Share

109. Sosok Misterius

“Kak Rosaline!” Yuan menatap Rosaline aneh saat gadis itu kembali mengunjunginya. “Tidak ikut Kak Yuasa?” lanjut Yuan.

“Dia ingin sendiri,” balas Rosaline. Gadis berambut merah itu duduk bersandar di bawah salah satu pohon dekat dengan teratai es tempat Yuan berada.

Yuan duduk bersila dengan Xavier yang berdiri di samping teratai es. Perlahan-lahan tangan Yuan menyentuh kepalanya.

“Apa ada yang sakit?” Xavier yang melihat perubahan ekspresi tenang Yuan mengerutkan kening dan memegang kepala mulai merasa curiga.

“Tidak, aku baik-baik saja,” balas Yuan meletakkan kembali tangannya dan tersenyum manis ke arah Xavier.

“Syukurlah,” ucap Xavier meskipun dia sadar pangeran di depannya sedang berbohong.

Tatapan mata Yuan mulai kabur, sekelebat bayangan kembali muncul. Dia masih menahan rasa sakit di kepalanya.

“Kak Xavier, aku haus boleh minta tolong ambilkan minum?” Yuan berusaha mengalihkan perhatian Xavier dengan permintaannya.

“Biar saya saja, Pangeran. Tuan Xavier mungkin tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status