Share

Bab 62

Helena melangkah cepat, hampir berlari, segera setelah kaki kanannya menyentuh trotoar rumah.

Helios, yang sejak tadi mendampingi dari samping mobil, mengikuti dengan langkah besar, tangannya siap menyokong jika adiknya itu terpeleset atau tersandung.

“Heceline, jangan seperti ini, nanti kau jatuh!” peringat Helios.

Tak diindahkan, Helena benar-benar ingin segera sampai ke kamar Ayahnya.

Di depan pintu kamar, Hendrick tampak lesu, pucat, seperti terbawa angin.

“Kalian sudah pulang?” ujar Hendrick, memaksa tersenyum tapi itu tak mampu membuat Helena merasa tenang.

Tanpa berbicara, Helena menerobos masuk ke dalam kamar.

Ayah mereka terbaring lemah namun sadar, matanya terbuka saat Helena memasuki ruangan.

Dengan langkah gontai, Helena mendekati ranjang dan langsung memeluk Ayahnya dengan erat, isak tangisnya pecah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status