Share

Bab 250

Mendengar itu, Helena dan Alexander tersenyum dengan maksud yang sama. “Maaf, nama Beauvoir hanya ada pada mendiang Nenekku, Ayah, Ibu, kedua kakak laki-laki ku, aku, dan anak-anak ku. Selain itu, rasanya aku tidak yakin...”

Ruangan itu terasa penuh ketegangan, padahal riuh dari para tamu pesta begitu berisik.

Helena duduk di sana, mengamati Benjamin dengan tatapan tajam yang tidak bisa disembunyikan.

Kata-kata yang diucapkan Benjamin sebelumnya telah memicu amarah dalam dirinya, meskipun ia memilih untuk menahan diri. Dalam hatinya, Helena tahu ia harus hati-hati, tapi keberaniannya terlalu kuat untuk diredam begitu saja.

Patricia nampak bingung dan gusar oleh ucapan Helena. Dengan suara yang sedikit bergetar, ia berkata, “Heceline, ingatlah juga, Benjamin adalah anak kandung Kakek Beauvoir. Seharusnya kau tidak melupakan itu.”

Helena hanya tersenyum tipis, lalu menatap Patricia. “Aku tidak melupakan apa pun, Nona Patricia,” jawabn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status