Share

Bab 165

Pagi itu seperti biasanya, Helena dan Alexander akan keluar dari rumah, menggunakan mobil yang sama.

Alexander mengantarkan Helena lebih dulu ke kantornya, barulah setelah itu dia akan menuju ke kantornya sendiri.

“Sayang, nanti aku kirim makan siang untukmu. Pulang juga harus bersamaku, dengar?” peringat Alexander.

Mendengar itu, Helena pun segera menganggukkan kepalanya. “Oke!”

Alexander mengecup bibir Helena sebentar, mereka pun berpisah untuk menjalani aktivitas masing-masing.

Saat Helena sampai di pintu ruangan para staff, ucapan yang tak enak didengar pun terpaksa masuk ke telinganya.

“...Aku benar-benar tidak mengerti, kenapa Nona keluarga Wijaya harus meninggal semua? Dulu, desusnya Miss Helena adalah dalang dari kematian Rachel Wijaya. Tapi, sekarang pun masih sama.”

“Aku benar-benar t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status