Share

Bab 164

Di pemakaman yang seharusnya penuh dengan penghormatan dan kesedihan, suasana menjadi tegang dan dramatis.

Nyonya Wijaya kedua, dengan mata yang memerah dan napas yang tersengal-sengal, melangkah mendekati Helena dengan niat untuk melampiaskan amarah.

Wajahnya terlihat keras, dan mulutnya mengeluarkan kata-kata tuduhan yang menyakitkan terhadap Helena. “Kau yang membuat semuanya jadi seperti ini! Kau sebabkan Sarah mati!” teriaknya dengan suara parau.

Orang-orang yang berdiri di sekeliling, termasuk beberapa yang berjaga untuk Alexander, segera mengambil tindakan. Mereka dengan cepat mencegah Nyonya Wijaya kedua mendekati lebih lanjut, memegang kedua lengannya dengan erat.

Wajahnya Helena pucat pasi, hanya bisa menatap tanpa bisa berkata apa-apa.

Dengan suara tegas namun berusaha tetap tenang, Alexander berdiri tegap menghadapi Nyonya Wijaya kedua. “Nyonya, mohon mengertilah, k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status