Share

Bab 102

Alexander berdiri di dekat jendela kamar hotelnya, tatapannya kosong melihat keramaian kota di bawah sana sambil menggenggam erat cincin pernikahan yang pernah dia berikan kepada Helena.

“Helena, kenapa aku merasa gelisah seperti ini? Sungguh, apa terjadi sesuatu denganmu?” gumam Alexander.

Pikirannya melayang jauh mengingat semua momen yang telah tercipta bersama.

Tiba-tiba, ketukan di pintu membuyarkan lamunannya.

“Masuk!” sahut Alexander, sudah tahu siapa yang datang.

Han membuka pintu kamar hotel, tampak tergesa-gesa memasuki ruangan dengan wajah cemas.

“Maaf mengganggu, Tuan Alexander, tetapi ada masalah mendesak di kantor. Ada kebocoran rahasia perusahaan yang membuat para pesaing mendapatkan keuntungan. Kondisi perusahaan kita berada dalam bahaya besar,” ujar Han dengan nada serius.

Alexander merasa jantungnya berdegup kencang, ia menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan diri. Ia melirik ke cincin di tangannya sejenak, lalu dengan berat hati meletakkann
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status