Share

Bab 106

Brak!

Hendrick menerobos masuk, pintu kamar Helena terbuka lebar dengan suara dentang yang keras.

Benjamin yang tengah berjongkok di samping tempat sofa Helena berada, tiba-tiba terperanjat dan terpental sedikit ke belakang.

Wajahnya memucat, matanya terbuka lebar penuh kebingungan.

“Apa yang sedang ingin kau lakukan kepada adikku, Benjamin?!” tanya Hendrick, penuh kemarahan nada bicaranya.

Gegas pria itu mendekati Helena, memastikan keadaan adiknya baik-baik saja.

“Hendrick, aku... aku hanya...” Benjamin mencoba menjelaskan, suaranya tercekat.

“Jawab, jangan bertele-tele! Apa yang kau lakukan dengan adikku?!” teriak Hendrick lagi, amarahnya memuncak. Nafasnya memburu, tangannya terkepal kuat seolah ingin memukul.

“Tunggu, dengarkan aku! Hecel... dia mengatakan bahwa dia merasa sangat panas dan tidak nyaman. Dia minta tolong padaku untuk...” Benjamin berusaha menenangkan situasi, tangannya terangkat seolah memberi isyarat agar Hendrick mendengarkan dulu.

“Untuk apa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status