Share

Bab 103

Di perusahaan Smith, seisi ruangan menjadi hening ketika Alexander melangkah masuk dengan langkah yang berat dan penuh wibawa.

Semua yang hadir dengan segera bangkit berdiri, memberikan hormat yang terasa lebih seperti rasa takut daripada penghormatan.

Han mengiringi langkah Alexander di balik punggung pria itu.

Alexander duduk di kursi utama, dengan ekspresi wajah yang dingin dan mata yang menyala-nyala dengan kemarahan yang tak terucapkan.

Han memberikan isyarat agar yang lainnya juga duduk.

Tanpa membuang waktu, Alexander memotong keheningan yang memekakkan dengan suara rendah dan berat. “Bagaimana mungkin perusahaan kita yang memiliki sistem keamanan yang valid bisa mengalami kebocoran data?” tanyanya, suaranya tegas dan penuh kekecewaan.

Para anggota rapat saling pandang, kebingungan terpampang di wajah mereka, tak ada yang berani menjawab atau bahkan berani menatap langsung ke arah Alexander.

Suasana tegang menggantung di ruangan itu, setiap detik terasa seperti me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status