Share

Was-was

Naya bagaikan patung kayu tak bergerak sedikitpun, meskipun Raja membawanya terbang menuju ke langit yang tinggi. Justru Raja terlihat nyaman dengan suasana yang ia ciptakan sendiri. Menyirami benih yang sudah bersemi dalam rahim Naya, saat ini adalah giliran Naya untuk berbakti, memenuhi kewajiban sebagai seorang istri. Semoga hubungan halal itu menjadi ibadah.

"Terima kasih." Ucapannya setelah selesai menuntaskan hasratnya.

Naya memiringkan tubuh menutupi tubuhnya dengan selimut. Pelan Raja memmbalikkan badan Naya yang membelakanginya.

"Hei, jagoan ayah baik-baik ya di dalam sana."

Raja mengecup perut Naya yang sudah terlihat sedikit membuncit.

Naya hanya diam.

"Jaga Mama ya sampai kamu lahir. Baik-baik disana jangan sakiti Mama ya."

Naya terdiam ia pura-pura tertidur. Terus Raja membelai perut Naya.

"Capek ya?''

Naya tak menjawab.

Menit berikutnya Naya tatap wajah sayu suaminya saat tertidur, bagaimanapun ia adalah ayah dari anak yang ia kandung. Dalam hal ini Naya sesungguh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status