Share

Arza yang terkekang

Seorang wanita segera menyambut kedatangan Arza dengan antusias.

“Akhirnya kamu sampai.”

“Aku sudah menunggumu sedari tadi.” Ria memeluk lengan Arza dengan manja.

Sikap wanita itu membuat Arza risih. Namun Arza tak bisa menghindar. Lelaki itu hanya diam dengan wajah tanpa ekspresi.

“Ayo masuk! Ayah juga sudah menunggu.” Ria menuntun Arza untuk memasuki rumah.

Ria membuka perlahan pintu kamar. Tampak seorang lelaki paruh baya yang tengah terbaring di atas ranjang.

Lelaki paruh baya itu adalah Mahendra. Ayah Ria.

Mata Mahendra melirik kala mendengar suara pintu dibuka dari luar. Ia tersenyum saat melihat seorang lelaki yang berjalan di belakang putrinya.

“Ayah!” panggil Ria dengan sumringah. Ia berjalan mendekat ke arah ranjang diikuti oleh Arza.

Ria membantu sang ayah untuk duduk bersandar pada ranjang.

“Bagaimana kabarnya, Pak?” Arza menyalami Mahendra dengan senyum tipisnya. Ia kemudian duduk di kursi tepat di samping Mahendra.

“Seperti inilah,” jawab Mahendra apa adanya.

“Sebenarnya
Amoyakasara

hai readers. terima kasih atas dukungannya.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status