Share

Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama
Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama
Penulis: Asma chusna

Bab 1 Malam Pertama

"Makan pil itu, aku tidak ingin punya anak darimu!" suruh Aditya dengan ketus.

Aisyah hanya bisa menangis tanpa menjawabnya.

"Diam! Jangan cengeng!" bentaknya, "jangan harap kamu bisa menikmati sebagai Nyonya Glazer! Kamu hanya pelampiasan semata."

Saat ini adalah malam pertama Aisyah. Dia baru menikah langsung ikut suami–Aditya Glazer. Awalnya yang ingin menikah dengan Aditya adalah putri pamannya–Sera. Berhubung Sera kabur bersama pacarnya, paman meminta Aisyah untuk menggantikan pernikahan tersebut. Aisyah selalu ingat kata-kata pamannya, 'Jangan pernah mengecewakan paman.' Paman yang selalu merawat hingga dewasa, berhubung beliau membutuhkan bantuan Aisyah, agar tidak malu atas perjanjian pernikahan guna menyelamatkan perusahaan kecil Dirgantara kepada keluarga Glazer.

Aditya membuka mata tajamnya, dia ingat video panas kekasihnya sendiri dengan pria lain. Gelora panas dalam dirinya muncul, kekecewaan, marah, semua yang dia rasakan ingin meledak. Dia melihat istri yang dia duga wanita nakal yang menyamar untuk menipu mangsanya.

Apalagi saat ini Aisyah menundukkan kepala. Tangannya meremas ujung baju yang dia kenakan. Aditya langsung melampiaskan napsu birahinya dengan kejam.

Jeritan Aisyah tidak dia hiraukan, apalagi saat ingat kekasihnya berkhianat. Kekejamannya melebihi binatang buas. Dia tidak menunjukkan kasih sayang dan kelembutan yang di harapkan. Dia memperlakukan dengan kasar, baik secara verbal maupun fisik. Apa mungkin yang membuat memaksakan kehendaknya tanpa memperhatikan perasaan dan kenyamanan sang istri. Ketidakpedulian dan sikap agresifnya membuat Aisyah merasa takut dan terintimidasi.

Malam pertama yang seharusnya menjadi momen spesial penuh cinta, seketika berubah menjadi malam penuh air mata dan ketakutan.

Hasrat Aditya seperti binatang buas, Aisyah tidak bisa melawan. Rasa perih yang dia rasakan sangat dahsyat. Tubuhnya terlalu lemah untuk menolak keinginan suaminya.

Setelah puas Aditya tanpa sekata pun dia langsung masuk ke kamar mandi.

"Dasar wanita jalang!" umpatnya di dalam kamar mandi.

"Shintya, kenapa kamu kenapa kamu tega mengkhianatiku?" Aditya adalah pria bersifat dingin dan pemarah. Sang kekasih yang dia cintai dan ditunggu-tunggu ternyata berselingkuh.

Di luar kamar mandi Aisyah menangis tersedu-sedu, air matanya mengalir deras.

Suara pintu kamar mandi terbuka. Aisyah langsung mengusap air mata yang mengalir di pipi. Tiba-tiba pria itu melempar sebuah pil.

Aisyah langsung mengambil pil itu tanpa ragu, lalu menelannya. Ya, memang Aisyah merasa dirinya rendah. Tidak mungkin pria seperti Aditya akan mencintainya. Melihat wajah suaminya dia langsung menunduk, dia bergegas masuk kamar mandi.

Deraian air mata membasahi pipi Aisyah, satu hari di rumah ini membuatnya ingin mati. Rasa sakit lahir dan batin menyelimuti seluruh jiwa.

Aisyah dengan pelan membasuh seluruh tubuh dengan sabun yang sudah tersedia. Alangkah terkejutnya, Aditya tiba-tiba masuk. Aisyah yang tidak memakai sehelai kain. Pria itu membuka handuk yang melingkar di pinggang.

"Tuan, jangan mendekat!" lirih Aisyah sambil melangkah mundur. Dia tidak berani memanggil suaminya dengan sebutan Mas atau namanya. Selain itu, keluarga Glazer sangat berkuasa, sementara dia wanita yatim piatu. Dia merasa sangat rendah di hadapan suaminya.

"Diam, kau tak berhak bicara!" Suara pria itu membuat Aisyah seketika bergeming.

"Apa yang Tuan inginkan?" tanya Aisyah lirih dengan kepala menunduk.

"Bukannya kamu selalu melakukannya setiap malam? Berapa setiap permainan yang kamu lakukan?" Aditya mengira wanita yang dinikahinya adalah Sera. Sera wanita nakal dan penipu, itu yang dia tahu saat perjodohan berlangsung dari asistennya.

"Apa yang Tuan maksud?" tanya Aisyah tidak tahu apa yang di bicarakan Aditya. Memang Aisyah tidak tahu kenakalan Sera.

"Dengan berapa pria kamu melakukan ini?" tanya Aditya sambil memasukkan miliknya dengan keras.

"Sakit!"

"Apa sakit? Jangan pura-pura dasar jalang!" Aditya sangat benci dengan wanita saat ini, dia benar-benar marah. Hatinya hancur berkeping-keping bagai serpihan pecahan kaca. Wanita yang dia cintai selingkuh ditambah menikah dengan wanita nakal.

Sementara yang dirasakan Aisyah tetesan air mata mengalir deras, dia tidak mampu untuk menolaknya. Setelah puas menyiksa di atas ranjang, dengan keras mendorong tubuh gadis itu di dalam bak mandi.

Aditya masih ingat video panas Shintya langsung melakukan di bak mandi dengan keras. Aisyah ingin bersuara, tetapi ini adalah malam pertamanya. Dia hanya bisa menggigit bibirnya, menahan ingin menjerit.

Aditya tidak memperdulikan istrinya, dia tetap menarik dan memasukkan dengan keras meskipun air mata ini mengalir deras. Sehingga milik Aisyah terasa perih.

'Aku tidak tahan lagi atas perlakuannya. Seluruh tubuhku terasa sakit,' batin Aisyah, tetesan air mata terus membasahi pipinya.

"Tuan!" lirih Aisyah sambil memberontak terhadap apa yang di lakukan suaminya.

Sungguh diluar dugaan, Aisyah kira dia akan bersikap lembut. Pria itu menambah kecepatannya, seperti seseorang memompa ban sepeda balapnya. Rasa perih yang dirasakan tidak bisa diutarakan.

Setelah puas Aditya langsung membilas tubuhnya dengan air bersih.

Beberapa menit kemudian, Aditya langsung keluar tanpa melihat keadaan istrinya. Sungguh malang nasib Aisyah saat ini. Hanya buat budak napsu seorang pria kaya raya.

Aisyah cepat-cepat menyelesaikan mandi. Dia tidak ingin pria itu masuk ke kamar mandi lagi. Rasa sakit masih sangat terasa, pelan-pelan dia basuh bagian yang sakit.

Saat keluar dari kamar mandi, ternyata ada suaminya sedang berbicara di telpon.

('Thank you, okay, we'll meet at Rafles hotel.')

Terlihat buru-buru Aditya sembari mengambil jas hitam yang menggantung.

"Pintu jangan dikunci! Aku akan pulang!" perintah Aditya tanpa menunggu jawabannya.

Jarum jam menunjukkan pukul 22.00, Aisyah terlintas pikiran buruk sangka kepada sang suami. Di malam pertama dia pergi ke hotel, entah dengan siapa? Mau menemui siapa? Mulutnya terkunci rapat ingin bertanya, seakan ada yang menahan. Mungkin nasib wanita penakut seperti Aisyah, yang hanya bisa menangis.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status