Share

Bab 5 Kebangkitannya

Penulis: Asma chusna
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-09 11:45:12

Setelah pertemuan Aditya dengan wanita yang dicintainya. Malam yang biasa sangat kejam, dia hanya diam saja.

Aisyah mencoba untuk berani bertanya, "Apa yang Anda pikirkan?"

"Ada apa maksud kamu. Hah ...!"

"A–ku hanya bertanya, Tuan," balas Aisyah ketakutan.

"Apa yang kamu inginkan? Tiba-tiba muncul di ruang tamu saat Chintya datang." Seketika hati Aisyah berdegup kencang mendengar suara keras suaminya. Seakan masuk dalam hati yang paling dalam. Dia belum berkata apa-apa, Aditya langsung menarik pakaiannya.

"Maaf, maaf, aku tidak bicara lagi." Aisyah ketakutan melihat suaminya semakin marah, dia mengeluarkan sesuatu. Selama ini dia lakukan sudah keterlaluan, malam ini membuat Aisyah seumur hidup tidak bisa memaafkan pria itu. Perlakuan seperti di saat malam pertama, terulang kembali. Terasa lebih dari apa yang selama ini yang dia rasakan.

Tubuhnya dibuat seperti boneka, setelah Aditya puas membuat air mata menetes membanjiri pipi sang istri. Perlakuan suami yang begitu buruk.

Selama berjam-jam suami menjadikannya seperti boneka mainan napsunya. Bukan kenikmatan yang ada dalam diri sang istri, melainkan kesedihan batin dan fisik.

Keesokan harinya, Aisyah merencanakan matang-matang untuk pergi dari rumah. Mereka semua lengah, dia pergi dari rumah tersebut.

Awalnya Aisyah sangat senang sudah pergi dari rumah itu, tetapi setiap malam perlakuan suami dan keluarganya menghantui dirinya. Dia berusaha untuk tegar dan bangkit, perlu waktu yang sangat lama untuk belajar menjadi wanita tangguh.

Setiap hari Aisyah berusaha melamar pekerjaan. Hanya dengan ijazah SMA sangat sulit di bagian perusahaan. Dia hanya bisa melamar sebagai cleaning service.

Berbulan-bulan lamanya, Aisyah baru menemukan pekerjaan.

Di sisi lain, awalnya Aditya tidak memedulikan istrinya pergi. Ketika sang kakek ingin pulang ke Indonesia. Aditya cepat-cepat memerintahkan asisten pribadinya untuk mencari keberadaan Aisyah.

Saat itulah, ternyata bukan wanita nakal yang dia nikahi melainkan Aisyah wanita sholeha.

"Apa, dia bukan putri Dirgantara?" tanya Aditya memastikan.

"Benar, Tuan. Awalnya memang Sera putri Dirgantara yang bertunangan dengan Anda. Setelah pernikahan berlangsung Sera punya masalah dengan kekasih barunya. Kemungkinan besar dia diculik oleh pacarnya sendiri," jelas sang asisten.

"Ya, memang saat bertunangan aku tidak datang. Sudahlah, cari istriku sampai ketemu!" perintah Aditya tegas.

"Baik."

Mulai hari itu Aditya terbayang-bayang malam pertama yang dia lakukan pada istrinya. Dia menyesali perbuatannya, tetapi semua itu sudah terlambat.

________________

Di perusahaan Pak Joseph, dia CEO yang berpengalaman dan kompeten di perusahaan Atelier Group (AG). Dengan latar belakang pendidikan yang kuat di bidang manajemen bisnis dan pengalaman lebih dari 30 tahun di industri ini, dia dikenal sebagai pemimpin visioner yang mampu mengarahkan perusahaan menuju kesuksesan. Aisyah diterima di perusahaan tersebut.

Ketika Aisyah sedang membersihkan ruang CEO, dia terkejut melihat Aditya berjalan menuju ruangan tersebut. Dia bergegas untuk bersembunyi di bawah meja. Hanya meja satu-satunya ruangan yang bisa dibuat sembunyi. Terdengar suara Pak Joseph baru masuk ke ruangan.

Aisyah ketakutan Pak Joseph akan marah, tetapi beliau hanya tersenyum melihat ada gadis bersembunyi. Hatinya sangat lega, ternyata benar yang dikatakan para karyawan. Bahwa Pak Joseph memang peduli dengan karyawannya.

Sesaat kemudian, Aditya sudah pergi dari ruangan tersebut.

"Keluarlah, dia sudah pergi!" serunya dengan senyum ringan. Aisyah keluar dari persembunyian di bawa meja Pak Joseph.

"Terima kasih Pak," ucap Aisyah menunduk, dia ingin segera pergi dari ruangan tersebut, beliau malah menyuruh untuk duduk.

Aisyah menceritakan semua kejadian yang menimpanya. Pak Joseph ikut prihatin atas kejadian yang dialami.

"Aku akan membantumu untuk balas dendam," kata Pak Joseph tiba-tiba.

Awalnya Aisyah tidak mau, setelah Pak Joseph menawarkan tidak gratis akhirnya dia menyetujui bantuan Pak Joseph. Itu sebuah keberuntungan yang besar untuknya. Ya, meskipun tidak gratis, dia tetap bersyukur atas bantuannya.

Mulai hari ini juga, dia disuruh pindah di rumah beliau. Perkiraannya 10 tahun ingin muncul saat kesuksesan tiba. Ternyata keberuntungan datang hanya beberapa bulan. Ya, mungkin trauma fisik belum sepenuhnya sembuh. Sebuah kebencian mendorong untuk bisa menjadi wanita kuat dan tangguh.

Pak Joseph yang dianggap sebagai kakeknya sendiri. Beliau juga memberikan bantuan banyak, beliau juga mengajarkan tentang perusahaan. Selain itu, Aisyah untuk meneruskan pendidikannya.

Pada pagi yang cerah, Aisyah bangun dengan semangat untuk memulai hari baru di kantor. Tiba di kantor, semua menyapa Aisyah dengan ramah. Saat ini waktu pertemuan dengan pria yang pernah menyiksanya.

Pintu terbuka, pria tampan yang kejam berada di depan mata.

Saat ini ketegangan di seluruh tubuh Aisyah, jantung berdegup kencang, dan pikiran dipenuhi oleh bayangan-bayangan masa lalu yang menyakitkan. Ada rasa takut bahwa kekejaman yang pernah dia alami malam pertama yang kejam bisa terulang kembali. Merasa tidak berdaya di hadapannya. Namun, penting untuk mengingat bahwa sekarang lebih kuat dan lebih bijaksana dari sebelumnya. Menyadari bahwa dia memiliki kendali atas situasi dan bisa menetapkan batasan untuk melindungi diri sendiri.

Aisyah mencoba tersenyum kepada Aditya sambil mengulurkan tangan, "Perkenalkan namaku Aisyah Humaira Levitt."

Aditya bergeming tidak percaya saat melihat wanita di depannya dengan tatapan penuh makna.

'Mungkin dia ingin menyeret tubuhku lalu dengan kejam melakukannya di dinding. Hanya saja ini perusahaan rekan bisnis yang sama-sama memiliki kekuasaan,' batin Aisyah penuh dengan kebencian.

Aditya melihat istrinya yang sudah berubah. Dari penampilan kepala sampai ujung kaki masih terlena. Aisyah memakai jilbab yang rapi dan jam tangan perak melekat di pergelangan kiri. Pakaian yang bewarna putih dengan aksen renda di bagian kerah dipadukan dengan rok hitam yang elegan. Sepatu hak tinggi warna nude dan tas tangan kecil melengkapi penampilannya. Sungguh cantik saat ini, sangat jauh berbeda dengan dulu.

Tanpa di duga Aditya meminta maaf kepada Aisyah, "Aisyah. Maafkan aku." Aditya langsung memegang tangan Aisyah dan kedua lututnya di lantai. Seketika sang istri sontak terkejut dengan apa yang dilakukannya saat ini.

Aisyah langsung menghindar lalu duduk di kursi sambil berkata, "Apa yang Anda lakukan? Duduklah sebagai rekan bisnis profesional."

"Mungkin kamu sangat membenciku. Aku tahu sebenarnya kamu bukan wanita yang ingin dinikahkan denganku?" ucapnya tanpa memedulikan perkataan Aisyah tadi.

Aisyah hanya bisa meremas jari-jari tangan di atas pahanya sendiri.

"Apa alasan Anda bersikap seperti itu? Di malam pertama. Jawablah, apa alasan Anda?" Aisyah mencoba untuk ingin tahu alasannya bersikap kejam kepadanya.

"Maafkan atas perlakuanku," ucapnya terlihat menyesal tanpa memberi tahu alasannya.

'Apa yang harus aku katakan. Dia sekarang sangat cantik,' batin Aditya sedikit menyesal.

Saat ini Aisyah mencoba tenang dan mendengar pria itu.

"Setiap malam aku selalu menyesali atas perbuatanku padamu, pada malam pertama dan malam selanjutnya," ucap Aditya menyesali perbuatannya.

Seketika beberapa perlakuannya muncul dipikiran Aisyah. Ketika malam pertama dia memperlakukan dengan buruk. Aisyah menarik napas panjang, mencoba tenang lalu berkata, "Apa yang Anda bicarakan?"

"Aku minta maaf, mari membuat lembaran baru. Masa lalu biarlah berlalu," kata Aditya dengan nada sedih.

Aisyah tidak tahu pria itu berpura-pura atau tidak. Yang terpenting dia tidak ingin tergoda oleh ucapannya.

"Aku mohon kembalilah ke rumah menjadi istriku. Aku akan memperlakukan dirimu seperti ratu," janjinya untuk saat ini.

Aisyah ingin marah, dulu di mana saat keluarganya menjadikan Aisyah pembantu. Ketika dia sakit di mana perasaannya, merintih kesakitan di malam pertama. Di mana hati nuraninya saat itu?

"Apakah Anda sedang bermimpi?" tanya Aisyah.

"Aisyah, kembalilah ke rumah," mohon Aditya dengan mata berkaca-kaca.

"Apa maksud Anda?" tanya Aisyah mencoba tenang.

"Aku tahu, kamu sudah sangat membenciku, pantaskah aku mendapatkan maafmu?!" Aditya tahu perbuatan kejamnya tidak pantas dimaafkan. Dia ingin menebus kesalahannya, ingin membuat istrinya bahagia.

"Berilah satu kesempatan lagi," kata Aditya lagi.

Aisyah mencoba untuk tenang dan mendengarkan penjelasan pria tersebut. Dia ingin balas dendam, tetapi dia tidak ingin dirinya tertindas lagi. Kapan dia siap kembali ke rumah Aditya, dia harus benar-benar siap segalanya.

"Pergilah, aku tidak ingin melihatmu!" Aisyah sudah tidak tahan lagi, kekejamannya masih melintas di pikiran.

"Ya, aku tahu. Kamu tidak akan memaafkanku. Besok aku akan datang kesini lagi. Ini semua dokumen tentang bisnis kita. Kalau boleh tahu, ada hubungan apa kamu dengan Pak Joseph?"

"Itu bukan urusan Anda," balas Aisyah dingin. Dia mencoba untuk tenang dan tidak terbawa amarah, dia ingin menunjukkan kepadanya, bahwa dirinya bukan wanita yang lemah dan miskin. Dahulu Aditya selalu merendahkannya selama hidup di keluarga Glazer.

"Baiklah, saya akan tetap menunggu sampai kamu memaafkanku dan kita menjalin hubungan baru," kata Aditya.

Keheningan di ruangan ini, memperlihatkan ruang kerja CEO yang luas dan mewah. Aditya terheran-heran dengan keadaan Aisyah saat ini. Dinding-dinding kaca memberikan pemandangan kota yang menakjubkan, sementara meja besar di tengah ruangan dipenuhi dokumen penting. Ya, di balik meja, Aisyah fokus pada layar komputer di depannya. Mencoba tidak terpengaruh masalah pribadinya dengan pria yang ada di depannya. Aisyah membuka dokumen yang di bawa Aditya.

"Saya butuh dokumen yang baru lagi," kata Aisyah tanpa mengalihkan pandangan dari layar, mencoba suara tegas dan penuh wibawa.

Aditya hanya tersenyum penuh makna saat melihat istrinya benar-benar berubah. Dia memandang Aisyah terlena yang semakin cantik dan elegan.

.

Bab terkait

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 6 Teringat masa lalu

    Suasana di dalam ruangan terasa serius tetapi produktif. Telepon di meja berdering, Aisyah segera mengangkatnya. Ternyata dari sang asisten pribadi Pak Joseph memberi instruksi cara pengembangan proyek yang ditangani Aisyah. Aisyah mendengarkan dengan seksama sambil mencatat poin-poin penting. Seakan-akan dia tidak menghiraukan pria di depannya. Dia ingin menunjukkan bahwa dirinya tidak seperti dulu lagi. Aditya diam-diam mencuri pandang melihat istrinya, dia sangat cantik. Aisyah berwajah oval dan kulit cerah. Matanya besar dan berkilau, seolah-olah selalu menunjukkan kebaikan dan kehangatan. Senyumannya indah saat berbicara di telepon. Saat bersama Aditya, Aisyah jarang bicara apalagi tersenyum, hanya isak tangis. Ditambah lesung pipi muncul di kedua sisi pipinya. Busananya sederhana, tetapi elegan membuat beda dengan wanita yang pernah ditemui Aditya. 'Kenapa dulu tidak pernah melihat sisi baiknya dari wajah, memang aku terlalu bodoh menilai wanita,' batin Aditya menyesal. Ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-24
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 7 Perasaan tanpa disadarinya

    Tangan Aisyah kesakitan disebabkan cengkraman Aditya, tetapi dia tahan. Seketika Aditya sadar bahwa dia menyakiti istrinya. Lengannya terlihat membiru, "Maaf!" Baru kali ini Aisyah mendengar suaminya minta maaf. Dia terheran-heran, tetapi tidak ingin terpesona dengan kepura-puraan Aditya. Aisyah mengira kejamnya pria tidak akan bisa berubah. "Shintya, jika kamu tidak ingin pergi. Apa perlu aku panggil satpam," kata Aditya, dia tahu istrinya ketakutan karena suara kerasnya. Wanita licik itu tanpa berkata-kata langsung keluar dari ruangan. "Aku tidak akan membiarkan kamu kembali kepada Aditya," bisik Shintya saat berjalan di sebelah Aisyah. Aditya membawa kotak kesehatan, dia ingin mengobati lengan Aisyah. "Tidak apa-apa, luka ini tidak seberapa dibandingkan satu tahun yang lalu." Aisyah kembali duduk di kursi, sementara Aditya mengembalikan kotak obat di tempatnya. "Bisakah kamu tidak mengingat masa lalu. Aku ingin hari ini adalah awal pertemuan kita, perkenalkan namaku

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-25
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 8 Aditya ingin menyelamatkan istrinya

    Aisyah mengingat masa lalu muncul kembali. Ketika dia menyadari betapa buruknya perlakuan suaminya terhadap dia. Saat itu, ingatan-ingatan pahit kembali membayangi pikirannya, menggambarkan momen-momen di mana dia bertindak tanpa berpikir panjang, menyakiti Aisyah baik secara verbal maupun emosional. Masa lalu yang kelam itu seakan menempel di benaknya. Aisyah merasa terjebak dalam bayangan masa lalu yang menghantui setiap langkahnya, menimbulkan rasa benci kepada sang suami yang sangat dalam.Setelah malam pertama yang buruk itu, Aisyah masih ingat diperlakukan di belakang pintu kamar dengan ganas. "Tuan, lepaskan aku," mohon Aisyah penuh dengan air mata. Aditya tanpa menghiraukan rintihan istrinya."Bukannya kamu menikmati permainan panas seperti ini. Apa mungkin kurang hot," kata Aditya memasukkan miliknya berkali-kali sambil tubuh Aisyah di tekan di dinding.Hasrat liar Aditya tidak bisa berhenti, entahlah ketika dia memperlakukan istrinya seperti itu dia mulai kecanduan. Apalagi

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-26
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 9 Sudah udah tidak tahan lagi

    Aditya langsung ikut masuk ke kamar tersebut. Di sudut ruangan, terdapat meja kaca berisi minuman premium yang tersaji rapi, menambah kesan glamor. Tidak ada suara hiruk-pikuk dari luar, hanya ada suara pria menggoda.Terlihat pria paruh baya tersebut ingin menyentuh Aisyah. Namun, Aisyah sedikit sadar menendang bagian tengahnya. "Auh," rancau pria mesum itu."Pak Yan, Anda mau apa?" tanya Aditya tiba-tiba masuk."Pak Aditya!" Pria itu terkejut melihat rekan bisnisnya tiba-tiba muncul. Satu pukulan meluncur di wajah pria paruh baya."Sorry, ambil saja wanita ini." Pak Yan langsung keluar dari ruangan tersebut. Aditya memang terkenal kejam di kalangan pembisnis.Terlihat istrinya tergeletak, Aditya langsung memegang tangan Aisyah. Spontan efek dari obat tersebut, Aisyah menjadi nakal. Dia seperti wanita yang berhasrat tinggi. Tanpa kata dia langsung melumat bibir Aditya. "Astaga, Aisyah sadar," ucap Aditya sambil menolak keinginan istrinya."Aku sangat panas sekali," kata Aisyah sam

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-27
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 10 Aditya menginginkan seperti dulu

    Hati Aditya sangat berbunga-bunga mendengar istrinya mau kembali ke rumahnya. Dia menyangka sang istri memaafkan dirinya. Dibalik istrinya mau kembali ke rumah tersebut ada banyak rencana awal balas dendam. "Hem, bagaimana hubungan kamu dengan Shintya?" tanya Aisyah."Aku tidak ada hubungan lagi dengan dia, kamu tidak perlu khawatir tentang dia. Ya, meskipun Mama menjodohkanku dengannya. Aku harap kamu percaya penuh denganku," jelas Aditya memastikan istrinya.Aisyah tidak begitu percaya padanya, tetapi demi ingin balas dendam. "Oke, Pak Aditya. Besok kita melihat proyek yang kita tangani. Sekalian kita pulang ke rumah.""Sebelum itu, maukah ikut aku?" "Hem, tentu saja." Mereka berdua keluar dari ruangan tersebut. Aisyah dengan langkah berat, hening mengiringi keduanya, tidak ada satu pun kata terucap. Suara derap kaki di lantai bergema samar, seolah menekankan kekosongan suasana hati mereka. Setibanya di parkiran, hanya suara pintu mobil yang terbuka dan tertutup yang terdengar.

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-28
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 11 Penyebab utama Aditya suka

    Delon tidak melawan pukulan Aditya, dia ingin membuktikan kalau dia pria baik. Dibalik semua itu, ada rencana terselubung di dalam pikirannya.Sedangkan Aisyah tidak menghiraukan mereka berdua, dia masuk ke kamar. Dia mengontrol perasaan takut yang muncul dalam dirinya. Di luar kamar, Aditya sudah puas memukul adik angkat yang selalu berencana buruk. "Awas jika kamu menyentuh istriku!" kata Aditya geram. 'Hem, istrimu adalah poin pertama untuk menghancurkanmu, Aditya,' batin Delon sambil menghapus darah di bibirnya. Aditya langsung masuk kamar. Terlihat istrinya termenung duduk di ranjang."Aisyah, maafkan aku!" Aditya mendekati sang istri. "Apakah harus dengan kekasaran setiap kamu bertindak." Aisyah pindah di sofa sebelah kanan."Aku akui, aku memang kasar dan gampang marah. Itu memang sifatku," kata Aditya tanpa mendekati istrinya. Dia sadar kalau Aisyah belum memaafkan dirinya dengan penuh."Aisyah, aku tidak suka dengan Delon," kata Aditya lagi."Hem." Aisyah mengambil buka

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-29
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 12 Aditiya menginginkannya lagi

    Saat ini Aisyah memang menguji kesabaran dan perubahan suaminya. Apakah suami punya rencana lain? atau memang benar-benar tulus kepadanya. Aditya berangkat kerja, sementara Aisyah masih duduk di dalam kamar. Dia menghubungi kakek Joseph, mereka asyik berbicara di saluran telpon. Di luar kamar, terdengar suara gaduh, seperti orang-orang yang sedang bertengkar. Suara mereka saling bersahutan, semakin lama semakin keras, seolah-olah ketegangan di antara mereka mencapai puncaknya. Setiap kata yang terlontar terdengar tajam, penuh amarah. Aisyah membuka pintu sedikit, ternyata mertua saling tuduh mereka sama-sama selingkuh. Tiba-tiba kakek Glazer datang ingin melerai mereka. Berhubung Fransisco–ayah Aditya, sangat emosi menghembaskan kakek Glazer hingga jatuh. Tubuhnya menghantam dinding. Aisyah melihat itu, langsung keluar kamar. Frans dan Elsa tidak memperdulikan sang kakek pingsan. Aisyah terperanjat ketika melihat tubuh kakek Glazer tergeletak tidak sadarkan diri di ruang t

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-30
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 13 Mimpi basah

    "Apa yang kamu inginkan." Aisyah ingin beranjak dari tubuh Aditya, dengan cepat tangan Aditya menekan tubuhnya dengan erat. Tubuh mereka berdua menjadi satu, seakan Aditya tidak ingin melepas pelukannya. Seketika Aditya melumat bibir sang istri dengan ganas. Tubuhnya dibalik, posisi Aditya berada di atas. "Aku sudah tidak tahan lagi, Ais." Aditya dengan pelan meraba dan menciumi leher istrinya. Kedua tangan Aisyah dia genggam erat, seperti saat malam pertama dulu. Bedanya saat ini Aditya melakukan dengan sangat lembut. "Em, em, dasar pria b@jingan. Pria mesum," kata Aisyah masih memberontak terhadap perlakuan Aditya. "Istriku, tolonglah. Aku akan pelan, tidak akan menyakitimu. Jika kamu kesakitan bilang saja, akan berhati-hati memuaskan dirimu," kata Aditya dengan mata berkaca-kaca. Saat ini memang dia sangat menginginkan s3ksual. Dia melihat kebencian di mata Aisyah, langsung berhenti bermain. "Maaf." Aditya langsung keluar dari kamar tersebut. Dia sangat malu atas perlaku

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01

Bab terbaru

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 102 Sempat cemburu di tengah kekacauan

    "Hmm, tidakkah cemburu istriku yang cantik ini." "Untuk apa aku cemburu," kata Aisyah sembari ingin beranjak dari duduknya.Dalam perjalanan pulang, Aditya melirik Aisyah yang bersandar di kursi mobil dengan mata setengah terpejam. Wajahnya masih pucat setelah kecelakaan tadi.Untuk mencairkan suasana, Aditya tiba-tiba berkata dengan nada menggoda, "Kayaknya Tante Rita sayang banget sama Andre, loh. Malah tadi dia bilang, ‘Duh, Om Aditya makin keren aja nih, gimana kalau sering-sering titip Andre di sini?’”Aisyah langsung membuka matanya dan menatap suaminya tajam. "Oh, jadi Tante Rita suka sama suami orang, ya?"Aditya menahan tawa. "Siapa tahu, kan? Aku sih nggak keberatan kalau tiap hari disediain teh manis sama senyuman maut."Aisyah menyilangkan tangan di dada, matanya menyipit. "Berani banget ya, kamu? Mau aku titipin Andre selamanya di sana sekalian?"Aditya tergelak, lalu dengan cepat menggenggam tangan Aisyah. "Hei, aku cuma bercanda, Sayang. Aku nggak tertarik sama siapa p

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 101 Aisyah mencari tahu kebenarannya

    Pagi itu, Aisyah berjalan sendirian menuju rumah Paman Dirgantara. Hatinya sudah mantap. Dia harus mendengar kebenaran langsung dari mulut pamannya.Setibanya di sana, Paman Dirga tampak gugup melihat kedatangannya. "Aisyah... kenapa kamu datang pagi-pagi begini?"Aisyah menatapnya tajam. "Aku ingin kebenaran, Paman. Aku tahu Paman menyembunyikan sesuatu tentang kematian Ayah dan Ibu."Paman Dirga menarik napas panjang, lalu menatap ke arah jendela seolah memastikan tidak ada orang lain yang mendengar. "Baiklah... aku akan mengaku."Aisyah menahan napas saat pamannya mulai berbicara."Kecelakaan itu bukan kecelakaan biasa. Yang merencanakannya adalah Elsa dan Fransisco. Mereka bekerja sama dengan Kakek Glazer, tapi saat itu mereka hanya berpura-pura setia. Sebenarnya, mereka menyimpan dendam pada keluarga ayahmu."Aisyah tertegun. "Tapi... kenapa?""Elsa membenci keluarga Daniel karena dia dulu hanya dianggap sebagai wanita simpanan, bukan istri yang sah. Dia ingin menghancurkan kelua

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 100 Misteri masa lalu

    Setelah pertemuan sebelumnya yang penuh emosi, Paman Dirgantara merasa perlu untuk berbicara lebih lanjut dengan Aisyah. Ia menyadari bahwa masa lalunya yang penuh kesalahan telah menciptakan jarak antara mereka. Dengan hati yang berat, ia memutuskan untuk mengunjungi Aisyah di kontrakannya.Saat tiba, Paman Dirgantara mengetuk pintu dengan ragu. Aisyah membukakan pintu dan terkejut melihat pamannya berdiri di ambang pintu."Paman Dirgantara? Ada apa lagi?" tanya Aisyah.Paman Dirgantara menundukkan kepala, menunjukkan penyesalan yang mendalam."Aisyah, aku datang untuk meminta maaf atas semua kesalahan yang telah kulakukan di masa lalu. Aku tahu aku telah mengecewakan banyak orang, termasuk dirimu," balas Paman.Aisyah terdiam, mencoba mencerna kata-kata pamannya."Aku juga ingin memberitahumu bahwa istriku sedang sakit kanker dan membutuhkan perawatan di rumah sakit. Aku telah mencoba meminta bantuan dari Sera, tetapi dia menolak. Aku tahu ini mungkin tidak pantas, tetapi bisakah ka

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 99 Kerumitan membuat Aisyah pusing

    Konflik Keluarga MemanasKeesokan harinya, Elsa dan suaminya datang dengan wajah penuh amarah. Mereka ingin meminta agar membantu perusahaan Glazer yang diambang kebangkrutan."Pak Daniel! Keluarga Glazer sudah di ambang kebangkrutan! Aku akan melupakan semua dendam masa lalu agar kamu membantu perusahaan Glazer!" seru Elsa dengan mata penuh kebencian.Pak Daniel tetap tenang, "Aku tidak pernah menginginkan kehancuran keluarga Glazer. Aku justru ingin menebus kesalahan masa lalu, jika kalian tidak membuat masalah, aku akan membantu perusahaan Glazer. Tetapi sungguh sayang, dendam kalian kepadaku sampai sekarang."Elsa mendengus, "Jangan berlagak suci! Kau ingin menguasai semuanya! Aku tahu pasti semua perusahaanmu kamu kasih putra sulung mu."Arjuna mengepalkan tangan, rahangnya mengeras saat mendengar perusahaan ayahnya untuk Aditya."Ayah, ini tidak adil! Aku yang selalu di sisimu! Aku yang bertarung untuk keluarga kita, tapi kenapa kau malah memberikan semuanya kepada Aditya?! Aku

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 98 Konspirasi Keluarga: Dosa yang Terkubur

    Malam itu masih penuh ketegangan. Pak Daniel menatap tajam ke arah Arjuna, mencoba memahami sumber kebencian putranya selama ini. "Aku ingin tahu yang sebenarnya, Arjuna." Suaranya bergetar, campuran amarah dan kesedihan. "Siapa yang menanamkan kebencian dalam dirimu terhadap kakakmu sendiri?" Arjuna menghela napas berat, menunduk sesaat. Lalu dia mengangkat kepalanya, menatap ayahnya dengan mata yang kini lelah dan penuh penyesalan. "Aku mencari tahu sendiri, Ayah. Setahun yang lalu, aku baru sadar kalau Andre yang selama ini kau cari ternyata adalah Aditya." Pak Daniel mengerutkan kening. "Dan kau memutuskan untuk menghancurkannya?" Arjuna menggertakkan giginya. "Aku... aku ingin mengambil tempatnya, Ayah! Aku ingin menjadi anak yang Ayah banggakan! Selama ini, semua orang membandingkan aku dengan seseorang yang bahkan aku tak tahu keberadaannya!" "Siapa yang memberitahumu tentang Andre sebenarnya?" Arjuna terdiam. Tangannya mengepal, lalu perlahan berkata, "Kakek Glaze

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 97 Rahasia terungkap

    Saat malam tiba, Aditya mulai kewalahan merawat bayi mereka sendirian. Andre kecil rewel, menangis terus-menerus meskipun sudah disusui dan digendong.Dengan wajah lelah, Aditya akhirnya menelpon Aisyah lewat video call. Saat panggilan tersambung, wajah lembut Aisyah muncul di layar. "Ada apa, Mas? Kok nelpon malam-malam?" tanyanya dengan suara lembut.Aditya menghela napas sambil menampilkan wajah putus asanya di layar. "Sayang, aku nggak tahu lagi harus gimana. Andre nangis terus, aku udah coba segalanya. Kamu ada saran?"Aisyah tersenyum lembut melihat suaminya yang tampak lelah tetapi tetap berusaha. "Coba Mas gendong sambil menyanyikan sholawat atau lagu nina bobo. Kadang bayi suka tenang kalau dengar suara ayahnya."Aditya menurut, menggendong Andre kecil sambil bersenandung pelan. Perlahan-lahan tangisan bayi itu mulai mereda, matanya mengantuk, dan akhirnya ia tertidur di dada ayahnya.Aditya tersenyum lega. "Terima kasih, Sayang. Aku nggak tahu bisa apa tanpa kamu."Aisyah te

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 96

    Aditya yang sejak tadi diam langsung bergerak cepat, menahan tubuh Kakek Joseph agar tidak jatuh. "Aisyah, panggil ambulans!"Aisyah gemetar, tetapi segera berlari mencari bantuan. Sementara itu, Aditya mencoba menenangkan Kakek Joseph yang terlihat semakin lemah."Kek, bertahanlah!" ucap Aditya, meskipun dalam hatinya ada perasaan bimbang.Beberapa menit kemudian, ambulans datang. Aisyah dan Aditya menemani Kakek Joseph ke rumah sakit. Dalam perjalanan, Aisyah menggenggam tangan Kakek Joseph erat, hatinya masih diliputi kebingungan."Aku tidak bisa mengubah masa lalu, Kek... Tapi aku tidak mau kehilangan keluarga lagi," bisik Aisyah.Air mata Kakek Joseph mengalir, tetapi ada sedikit senyum di wajahnya. "Terima kasih, Nak... Terima kasih..."Setidaknya, dia masih memiliki kesempatan untuk menebus kesalahannya.Di dalam kamar rumah sakit, Kakek Joseph terbaring lemah dengan alat bantu oksigen terpasang di hidungnya. Tatapan matanya menerawang, seolah mengingat kembali masa lalu yang s

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 95 Ingin merindu tapi ....

    Aditya tak lagi bisa menahan gejolak perasaannya. Ia langsung menarik Aisyah ke dalam pelukannya, mendekap erat tubuh istrinya yang selama ini ia rindukan. "Aisyah… maafkan aku…" suaranya bergetar, dadanya naik turun menahan sesak haru. "Aku bodoh, aku salah paham… Aku merindukanmu setiap hari…" Aisyah menangis di dada suaminya, menggenggam erat punggung Aditya seolah tak ingin kehilangan lagi. "Aku juga, Mas… Aku selalu menunggumu…" Aditya lalu menunduk, memandangi bayi kecil mereka yang ada dalam gendongan Aisyah. Dengan hati-hati, ia mengambil bayi itu ke dalam pelukannya. Mata Aditya berkaca-kaca saat melihat wajah mungil yang begitu mirip dengannya. "Anakku… Maafkan Ayah, Nak…" bisiknya, menciumi dahi dan pipi bayinya penuh kasih sayang. Aisyah tersenyum di sela air matanya. "Dia selalu menangis mencari ayahnya… Sekarang dia sudah bertemu Ayahnya…" Aditya tersenyum bahagia, air matanya mengalir tanpa bisa ditahan. Setelah sekian lama terpisah, setelah semua penderitaan

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 94 Rasa rindu yang mendalam

    Beberapa hari yang lalu, memang Aisyah pindah di rumah Pak Daniel dikarenakan sudah positif tes DNA pakai sikat gigi Aditya masih ada. Jadi Pak Daniel sangat bahagia, beliau menceritakan masa lalu saat Aditya kecil umur lima tahunan.Di ruang tamu rumah besar Pak Daniel, suasana penuh kehangatan. Aisyah duduk dengan bayi di pangkuannya, sementara Arjuna tersenyum melihat kebahagiaan ayahnya. Pak Daniel menatap sikat gigi yang telah digunakan untuk tes DNA dan hasilnya yang menunjukkan bahwa Aditya adalah Andre, putranya yang telah lama hilang.Dengan suara bergetar, Pak Daniel mulai bercerita, "Andre… atau sekarang Aditya, dulu saat masih berumur lima tahun, adalah anak yang ceria dan pintar. Dia selalu berlari ke taman belakang untuk bermain bola. Setiap sore, dia menungguku pulang kerja hanya untuk duduk di pangkuanku dan mendengarkan cerita."Aisyah mendengarkan dengan penuh perhatian. Air matanya hampir jatuh saat melihat kebahagiaan di wajah Pak Daniel. "Lalu… bagaimana bisa Adit

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status