Share

Bab 23. Rencana menghancurkan

Akilah menatap pria itu dengan berpikir sejenak. "Mas Azzam?" tebaknya.

Mas Azzam pun tersenyum senang karena ternyata Akilah mengenalinya. "Mobil kamu bocor?" Mas Azzam menoleh pada mobil Akilah. "Saya antar kamu kalau tidak keberatan. Ke kampus kan?"

Akilah masih belum menjawab pertanyaan Mas Azzam. Namun, setelah beberapa detik Akilah berpikir. Akhirnya senyuman itu pun terukir dari bibirnya membuat Mas Azzam pun tersenyum senang.

"Enggak ngerepotin nih, Mas?"

"Enggak, saya kebetulan lagi santai hari ini. Sebenarnya masih belum ingin masuk kantor, hanya saja kalau di rumah malah terasa banget sesaknya, he he."

Akilah kembali terdiam sejenak mencerna ucapan Mas Azzam. Tentu saja Akilah mengerti maksud ucapan sesaknya dari mulut Mas Azzam. Ada rasa iba terbesit dari hati Akilah pada Mas Azzam. Akilah tentu saja mengerti bagaimana rasanya patah hati.

"Ya udah deh, Pak Jon Kila ikut Mas Azzam ya. Soalnya jam nya udah mepet takut telat."

Pak Jon pun mengangguk. "Oh, iya, Non. Maafi
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status