Andrian dan Rianti saling diam di dalam mobil. Rianti memainkan sibuk memainkan gawainya. Andrian terus melirih pada Rianti tetapi ia cuek tanpa mempedulikan Andrian. Seketika Andrian merampas gawai Rianti dengan kasar. Rianti yang terkejut hanya bisa melongo menunggu tindakan Andrian berikutnya.
“Password!” kata Andrian sambil menunjuk pada gawai Rianti yang dipegangnya.
“Hah,” kata Rianti kikuk.
“Hah, hah, cepat buka kunci handphone ini,” kata Andrian ketus.
Dengan cepat Rianti menggerakkan telunjukknya untuk membuka pola kunci handphone. Andrian melirik pola kunci itu membentuk huruf A. Andrian mengernyitkan kening melihat pola itu. Rianti yang menyadari renspons Andrian segera membuat pernyataan.
“Huruf A itu untuk untuk Allah,” kata Rianti cepat.
Andrian tidak menyahut dan langsung menekan nomor angka-angka lalu menyimpan di kontak telepon. Usia melakukan itu, Andria
"Jawabanku tetap sama, Ma. Aku tidak ingin dijodohkan dengan siapapun, " tegas Andrian sembari tetap memandang ke luar jendela."Mama melakukan ini demi kebaikan kamu. Karena Mama teramat menyayangi kamu.""Ma, 16 tahun lamanya aku duduk di kursi roda ini. Aku merasa tidak berguna. Tidakkah Mama berpikir bahwa perjodohan ini semakin menunjukkan betapa aku tak bisa melakukan apapun hingga urusan percintaan aku tak bisa memilih. ""Mama sudah menunggu lama, tapi... . "Nyonya Retno tidak melanjutkan kalimatnya. Ia segera menyadari bahwa kalimatnya nanti akan melukai perasaan Andrian. Ia lalu menghela napas. Terdengar berat. Lalu pergi meninggalkan Andrian yang masih terpaku. Andrian membeku menatap kosong pada taman di halaman rumahnya yang ditata rapi. Hatinya yang memar semakin berkecamuk.Nyonya Retno segera memberi tahu para pelayan agar tidak mendekati kamar Andrian. Ia takut, ada pelayan yang akan menjadi sasaran kemarahan And
Sebuah mobil Lamborghini Urus berwarna silver berhenti di depan gedung tinggi nanti megah. Seorang satpam bergegas membuka pintu mobil kemundian membungkuk tanda hormat. Jelaslah sudah bahwa sosok yang turun dari mobil adalah orang terpandang. Ia tak lain tak bukan adalah Tito Rianggono, salah satu pengusaha kaya di negeri ini, Ayah Andrian dan Thomas Rianggono.Sopir Tuan Tito melaju untuk memarkirkan mobil di parkiran khusus direktur. Mobil itu hanyalah salah satu dari 10 koleksi mobil mewahnya. Lamborghini Urus itu biasa dipakai Untuk ke kantor. Ia memang senang mengoleksi mobil mewah. Ia bahkan mengoleksi mobil Bugatti Centodieci yang hanya ada 10 unit di dunia. Selain menyukai otomotif, Tuan Tito menganggap bahwa koleksi mobil mewah adalah simbol seorang yang berharta, bertahta, dan berkuasa.Lelaki berusia 55 tahun itu masih tampak muda dan gagah. Rambutnya klimis, wajahnya tegas dengan kulit yang bersih dan terawat. Pembawaannya sangat berwibaw
Rianti begegas merapikan kerudungnya ketika ia mendengar bunyi pintu diketuk dengan keras. Dilihatnya waktu menunjukkan pukul 21.00 WIB."Ini pasti bukan Bapak. Biasanya Bapak pulang lebih larut, " bisiknya dalam hati.Ia melangkah tergesa kemudian membuka pintu. Ia melihat sosok lelaki paruh baya yang ia tahu sudah lama meninggalkan desa untuk bekerja di kota."Bapak ada, Neng?" Tanya lelaki itu."Belum pulang, Pak.""Biasanya pulang jam berapa? Perginya jauh?""Biasanya larut malam, Pak. Tidak jauh, hanya duduk-duduk seperi biasa di warung Bang Kocir.""Bisa tolong dipanggilkan sebetar, Neng. Saya ada urusan sangat penting tapi tidak bisa menunggu lama," Katanya."O, kalau begitu saya panggilkan dulu Bapak di warung Bang Kocir. Bapak silakan masuk dan menunggu di dalam," pinta Rianti.Rianti tidak khawatir membiarkan Pak Bejo, yang datang berkunjung untuk menunggu di dalam rumah tanpa
Nyonya Retno menuruni anak tangga sedikit tergesa. Hari ini ia ada janji temu dengan seseorang yang penting. Ia tampil paripurna dengan sapuan make up minimalis. Rambutnya dibiarkan tergerai sebahu. Separuh abad usia sama sekali tak tampak dari perawakannya. Ia mengenakan midi dress dengan hole pattern berwarna khaki. Kaki jenjangnya disempurnakan dengan sepatu Malone Souliers senada warna dressnya. Nyonya Retno menenteng tas Hermes Matte White Niloticus Crocodile Himalaya Birkin 30 dengan diamond hardware untuk mengukuhkan statusnya sebagai nyonya besar, istri Tito Riang gono.Diantar Pak Bejo, Nyonya Retno tiba di salah satu restoran elite yang menyajikan masakan Prancis. Nyonya Retno berjalan menuju meja yang telah dipesannya. Namun, tampaknya orang yang hendak ditemui belum tiba. Nyonya Retno duduk menunggu. Restoran ini menjadi salah satu tempat makan favorit keluarga Tito. Mereka sering menjamu mitra dan kerabat di sini. Interior restoran ini sangat ke
Retno termangu dalam mobil. Ia meminta Pak Bejo untuk tidak langsung pulang ke rumah, tetapi ia tidak menyebutkan tujuan perjalanan. Handphone Nyonya Retno berdering. Nyonya Retno menatap layar kemudian mengabaikan panggilan itu. Ia merasa tidak mengenal si penelepon. Namun, handphone-nya terus berdering. Dengan terpaksa Nyonya Retno mengangkat telepon. Matanya membelakan seketika ia mendengar suara penelepon. Ia amat sangat kenal suara itu. Ia tidak akan pernah melupakan suara itu meski sudah bertahun lamanya.“Apa kabar Nyonya Retno?”Nyonya Retno tak menyahut, giginya gemeretak, sekuat tenaga ia mengenggam handphone-nya seperti hendak menyalurkan kemarahan.“Hallo, hallo...,” seseorang di seberang telepon terus bicara.Nyonya Retno hanya diam. Ia tidak mampu berujar sepatah kata pun. Ia lalu mematikan handphone. Wajahnya tampak panik dan tegang. Pak Bejo menatap dari spion mobil. Ia i
Dentuman house music yang dimainkan oleh DJ internasional berpadu dengan pendar cahaya chandelier teramat besar yang tergantung di langit-langit diskotik. Sesekali sinar laser mencuat ke sana kemari mengikuti alunan musik yang sedang dimainkan.Di meja bar yang memanjang di pinggir lantai dansa, seorang pemuda duduk sambil menenggak cognac. Itu adalah gelas ke tiga yang diminumnya. Pemuda itu, menikmati minuman tidak sendirian. Seorang gadis duduk disebelahnya. Paha mulus gadis itu tampak dengan jelas karena ia hanya mengenakan rok mini. Sesekali gadis itu mendekatkan wajahnya ke arah sang pemuda kemudian tersenyum manja. Sang pemuda terus memesan minuman meski sudah dilarang oleh gadis itu.Pemuda itu melepas jasnya kemudian melipat lengan kemejanya dan segera menuju lantai dansa. Dalam keadaan setengah sadar, ia terus menggerakkan badannya tak beraturan. Sang gadis hanya menyaksikan dari kursi bar. Saat sedang menari, tanpa sengaja pemuda itu menyenggo
Harum tanah di pekarangan masih pekat. Embun baru saja jatuh membasahi dedaunan di taman rumah mewah milik Tito Rianggono. Nyonya besar pemilik rumah telah rapi dan bersiap akan pergi. Derit ban mobil meninggalkan bekas di jalan menuju gerbang rumah. Ketika gerbang terbuka, sebuah mobil hitam mempercepat lajunya. Sang sopir tidak bertanya lagi kepada nyonyanya karena kali ini ia yang tahu pasti ke mana hendak pergi. “Kita akan menempuh perjalanan sekitar dua jam Nyonya,” kata Pak Bejo kepada Nyonya Retno. “Iya. Apakah kamu sudah mengabari kepada mereka bahwa kita akan datang hari ini?” “Saya sudah
Rianti dibawa ke dokter kandungan. Di ruang praktek dokter itu, Nyonya Retno menanti dengan cemas. Ia menginginkan agar Rianti diperiksa secara keseluruhan mulai dari kesehatan organ reproduksi hingga keperawanan. Rianti merasa malu bukan alang kepalang. Ini adalah pertama kali ada orang asing yang melihat bagian intimnya.“Dia sehat Nyonya. Dia juga masih perawan,” kata Dokter Ben.“Baguslah kalau begitu. Apakah memungkinkan dia memberi saya cucu?”“Tidak ada yang tidak mungkin jika Allah berkehendak. Nyonya berdoa saja.”“Maksud saya, dengan kondisi anak saya yang lumpuh, apakah memungkinkan untuk mempunyai keturunan.”“Untuk itu saya perlu memeriksa lebih lanjut terhadap kondisi anak Nyonya.”“Kalau untuk program bayi tabung bagaimana, Dok?”“Bisa saja, nanti ada prosesnya. Dan ketika ingin melakukannya, pasangan suami istri dapat berkonsult