Share

27. Terperangkap Di Pesta

Auteur: Almiftiafay
last update Dernière mise à jour: 2024-12-01 13:51:29

Lilia merasa dadanya berat, ia menunduk menahan air mata saat tak hanya Nyonya Donna saja yang mengatakan bahwa perempuan bergaun cantik yang membungkukkan badan seperti pelayan itu bukanlah bagian dari keluarga mereka, melainkan juga Nyonya Bertha dan disahuti oleh tamu-tamu yang lainnya.

Lilia terkejut saat tiba-tiba datang seorang pria yang berlutut di hadapannya.

Pria dengan setelan jas itu turut memungut pecahan gelas yang berserakan di lantai dengan tanpa beban. Di kedua sudut bibirnya, senyum malah terlihat manis.

“T-Tuan Nicholas?” sebut Lilia tak percaya.

Kedatanngan Nicholas seolah menyelamatkan Lilia. Gunjingan yang semula ramai bersahut-sahutan untuk Lilia seketika redam.

“Tolong pergilah,” pinta Lilia memohon. “Tuan Nicholas sebaiknya tidak melakukan ini, Anda tidak pantas bersikap seperti ini karena—”

“Semua manusia sama, Lilia,” sela Nicholas, beberapa detik iris cokelat gelapnya menerpa Lilia sebelum jemari besarnya meraih kaki gelas yang ada di dekat sepatunya. “Tida
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé
Commentaires (4)
goodnovel comment avatar
Aya Melodi Agrifina
nempel aja kek ulet bulu heran deh ah... minta digaruk itu lama² si gretan penyulut api...
goodnovel comment avatar
Diahayu Aristiani
mana ada ciuman.semoga willi bilang suruh si kereta gak ngikutin dia trus
goodnovel comment avatar
Eva
Nempel terus pepet terus..ini belum kelihatan sifat aslinya udah bikin gregetan, apa lagi kalau sampai keliatan sifat aslinya, udah bukan gregetan lagi, gerogotan mungkin. Lagian William polos amat sih sama tingkahnya sigaret
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Related chapter

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    28. Dalam Perselisihan Quist Bersaudara

    Lilia meremas gaun biru safir yang dikenakannya, jemarinya yang perih itu seakan tak lagi terasa. Rasa nyerinya berpindah ke dalam hati Lilia. Sebuah perasaan aneh yang ia benci saat melihat pemandangan di seberang sana sehingga ia dengan cepat memalingkan wajahnya. ‘Apa aku cemburu?’ batin Lilia mencoba menelaah isi hatinya ini. ‘Tidak!’ tolaknya. Lilia harus sadar dirinya tidak boleh jatuh cinta atau memiliki rasa tidak suka pada segala hal yang dilakukan oleh William. Dirinya dan pria itu tidak setara. Sekalipun status Lilia adalah istrinya William, tapi itu hanyalah istri kedua. Kematian Ivana tidak bisa membuat Lilia menjadi seorang istri sah—dan ia pun juga tak mengharapkan itu. Lilia bangun dari berlututnya di hadapan Keano, ia menarik tangannya untuk beranjak pergi meninggalkan teras. “Mau berkeliling sebentar?” ajak Lilia yang disambut antusias oleh bocah kecil itu. Di sisi sebelah barat gedung, Lilia membiarkan Keano berlari-lari kecil mengitari air mancur, terli

    Dernière mise à jour : 2024-12-01
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    29. Di Atas Sofa Ruang Gelap

    Lilia menahan air mata saat menunduk memandang Keano yang seolah tengah memasang badan untuknya.Sementara di hadapan mereka, William tengah naik turun napasnya setelah didorong pergi oleh anak lelakinya.Bisu membelenggu mereka selama beberapa detik berlalu. Yang terdengar hanya suara napas dan isak tangis Keano.“Keano,” sebut William lirih. “Sayang—”“Papa jahat!” potongnya tanpa peduli dengan apa yang akan ia katakan. “Kenapa Papa selalu berteriak?”“Sayang—”“Keano benci Papa!”Setelah mengatakan itu Keano menarik tangan Lilia dengan sedikit kuat untuk masuk ke dalam kamar. Ia meminta Lilia dengan cepat menutup dan mengunci pintunya.“Kunci, Mama!” pintanya. “Keano tidak mau Papa masuk ke sini!”Tangisnya masih terisak-isak, napasnya tersengal dan Lilia berlutut untuk memeluknya.Ia membalas pelukan Lilia, menjatuhkan dagu kecil itu di bahunya untuk beberapa lama. Saat menit bergulir, dan keadaan sedikit lebih tenang, barulah Lilia menghapus air mata Keano.“Sudah ….” ucapnya lir

    Dernière mise à jour : 2024-12-02
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    30. Gigitan Di Bibir William

    ‘Maksudnya dia akan menciumku?’ batin Lilia begitu ia mendengar kalimat ‘yang aku dan Gretha lakukan’ yang baru saja dikatakan oleh William. “Tidak,” jawab Lilia dengan cepat. “Saya bahkan sama sekali tidak memikirkan itu.” Lilia berusaha melepaskan diri dari pria itu, tetapi masih tidak bisa. Rahangnya masih dicengkeram dengan kuat, jari-jari besar William itu seolah tak segan untuk menyakitinya. William tertawa lirih, ibu jarinya bergerak mengusap bibir Lilia dengan lembut tetapi tidak dengan tatapan matanya yang nyalang. “Apakah sekarang kamu bisa melihatnya dengan jelas, Lilia?” tanyanya. “Tanpa aku, kamu bukanlah siapa-siapa. Di dalam pesta itu tidak ada yang tahu siapa kamu. Seandainya kamu melakukan yang aku mau, aku pasti akan membuatmu berharga di sisiku, bukan dipermalukan dari tempat satu ke tempat yang lainnya.” “Sejak awal saya tidak ingin ada di pesta itu, tapi Anda yang meminta saya untuk datang, Tuan William,” jawab Lilia. “Jika bisa mengulang kembali waktu, saya b

    Dernière mise à jour : 2024-12-02
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    31. Sarat Akan Kebencian

    “Mama tidak sedih,” jawab Lilia. “Hanya … mengantuk saja,” lanjutnya mencari alasan. “Air mata sering tanpa sadar keluar saat mengantuk, Keano.” Alis Keano berkerut mendengar Lilia, ekspresinya menunjukkan bahwa ia tidak percaya dengan apa yang ia katakan. “Apakah Mama membenci Papa?” tanya Keano. “Tidak, Sayang. Kenapa Keano tanya begitu?” “Karena Papa ingkar janji,” jawab Keano. “Padahal ‘kan Papa sudah berjanji untuk tidak membuat Mama menangis lagi.” Lilia tersenyum, ia meraih tangan Keano kemudian memeluknya. “Sudahlah ….” katanya. “Keano jangan memikirkan itu. Ini masih malam, kita sebaiknya tidur lagi,” rayunya. “Boneka yang dicari Keano juga sudah ketemu, jadi kamu bisa tidur dengan nyenyak.” “Iya, Mama.” Keano mengangguk, menuruti Lilia. Dan seolah tak ingin Lilia pergi, Keano menggenggam tangannya kuat-kuat. Saat keheningan menyelimuti mereka, sewaktu Keano sudah kembali terlelap, Lilia masih berkutat dengan pikirannya yang masih belum bisa tenang. Diam-diam … ia j

    Dernière mise à jour : 2024-12-03
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    32. Wanita Yang Tak Jelas Asal-usulnya

    Lilia bingung, dalam hatinya berulang kali menanyakan, ‘Kenapa aku merusak pesta ulang tahunnya?’ Karena setahu Lilia ... semuanya berlangsung baik-baik saja sejak awal hingga selesai.Sekalipun Keano membuat keributan kecil, setelah itu tak ada halangan sama sekali. Bahkan saat Lilia keluar dari kamar mandi malam itu, lagu ucapan ‘selamat ulang tahun’ dinyanyikan dengan suka cita. Lantas mengapa Lilia dituduh merusak pesta ulang tahun milik Gretha?“Semua orang melihat dua anak lelakiku di taman seolah mereka itu sedang memperebutkanmu, Lilia!” tegur Nyonya Donna, mengakhiri panjangnya tanya yang berkecamuk di dalam benak Lilia.“A-apa maksud Nyonya?” tanya Lilia memberanikan diri.“Jangan sok polos!” jawab wanita itu. “Kamu ada di tempat kejadian saat Nicholas dan William bertengkar, ‘kan? Mereka memperebutkanmu?”“Kejadian yang sebenarnya tidak seperti itu, Nyonya,” terang Lilia. “Saya bisa menjelaskan. Tuan—”“Siapa yang peduli dengan penjelasanmu itu sekarang?” potong Nyonya Do

    Dernière mise à jour : 2024-12-04
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    33. Sang Dominator

    “Saya mohon, Tuan William,” pinta Lilia sekali lagi. Pria itu menarik punggungnya dari sandaran sofa, tubuhnya condong pada Lilia saat ia menyentuh dagu dan pipinya yang barangkali kini terlihat memerah akibat tamparan Nyonya Donna. William terdiam cukup lama, sepasang matanya yang gelap memindai wajah Lilia dengan alis yang berkerut. Lilia tak bisa menebak isi pikiran pria itu saat tatapannya berpindah ke bawah, pada jemari Lilia yang saling meremas, seolah mengamati dan menilai gerak-geriknya. William tiba-tiba berdiri dengan rahang yang menegang, “Bangun!” Sementara ia berjalan lebih dulu meninggalkan kamar. Ada sedikit kelegaan saat Lilia melihat William sepertinya akan datang pada sang ibu. Lilia pun bangun dari sana, mengikuti ke mana perginya William yang langkah kakinya sangat cepat saat menuruni undakan tangga. Tiba di ruang tamu, yang terjadi masih sama parahnya seperti saat Lilia meninggalkan mereka tadi. Masalahnya masih sama, wanita itu menanyakan mengapa Lilia

    Dernière mise à jour : 2024-12-04
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    34. Membawamu Lari Darinya

    Siang hari yang terbilang cukup mendung saat Lilia menjemput Keano di preschool. Dari dalam sedan yang dikemudikan oleh Ron yang tengah mengantarnya, ia melihat beberapa anak yang berlarian di dalam sana.Ia tak bisa membendung senyumnya sewaktu melihat mereka atau mendengar tawa yang tanpa beban. Lilia suka dengan anak-anak, sudah sejak dulu.Mungkin hal itu jugalah yang membuatnya ingin menjadi guru.Dan memang ia pernah menjadi guru, sekalipun itu hanya sebentar. Di taman kanak-kanak dalam usahanya melanjutkan hidup, sebelum bencana itu terjadi. Hari di mana kehidupannya berubah saat ayah angkatnya membuatnya menjadi alat penebus utang sehingga ia kembali terjebak di rumah William.Lilia menggeleng saat sesak membuat dadanya terasa berat.Ia mencoba menghindari datangnya ingatan itu dengan membuka pintu mobil. Ia harus menampakkan diri agar Keano lebih mudah menjumpai keberadaannya.Beberapa langkah menjauh dari sedan mewah milik William untuk mendekat ke arah gerbang, Lilia dikeju

    Dernière mise à jour : 2024-12-05
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    35. Agar Kalian Tak Kesepian

    “Saya tahu semua yang Tuan Nicholas katakan itu benar,” kata Lilia dengan masih meremas ujung jarinya. “Tapi, saya tidak bisa pergi begitu saja dari sana.” “Kenapa, Lilia?” tanya Nicholas—entah dari mana Lilia mendapatkannya, tapi ia merasa ada seberkas rasa kecewa saat pria itu bicara. “Ada hal yang tidak bisa saya jelaskan pada Anda, Tuan Nicholas.” Lilia menundukkan kepalanya di hadapan Nicholas, merasa tidak enak hati jika dirinya yang bukan siapa-siapa ini terus bertukar pandang dengan pria yang terhormat sepertinya. Lilia beranjak pergi, ia ingin lebih dekat ke gerbang sekolah Keano sebelum pergelangan tangannya diraih oleh Nicholas. “Lilia,” panggil pria itu sekali lagi. “Aku tidak bisa melihatmu seperti ini,” katanya. “Aku tahu kamu tidak bahagia dengannya, ‘kan?” Lilia tertawa lirih, yang berbanding terbalik dengan matanya yang masih berair. “Benar,” akunya. “Saya memang tidak bahagia, Tuan Nicholas. Tapi saya juga tidak bisa meninggalkan Keano yang tidak tahu masalah or

    Dernière mise à jour : 2024-12-05

Latest chapter

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    370. Menjadi Satu Bagian, Satu Keluarga

    “Aku tidak bisa melakukan itu begitu saja,” jawan William dengan cepat, seolah memang ia telah siap dengan jawaban tersebut. “Butuh waktu bertahun-tahun sejak kematian Madeline sampai Mama dan Papa mengatakan bahwa kalian bersalah karena telah menyia-nyiakannya. Aku bahkan harus menyalah pahami Nicholas melakukan sesuatu yang buruk padahal Madeline lah yang lelah dengan semua ketidak adilan yang terjadi untuknya.” Lilia meredakan detak jantungnya bertubi-tubi lebih cepat. Matanya perih memandang William dan netra kelamnya yang tampak menanggung kesakitan. Suara gemetarnya mengatakan segalanya, tentang kekecewaan, dan juga keretakan yang bertahun-tahun ada di bahunya. “Aku mungkin memaafkan kalian, tapi nanti ....” imbuh William setelah hening merengkuh mereka lebih dari enam puluh detik lamanya. “Biar aku lihat seperti apa kesungguhan Mama dan Papa dalam mencintai keluargaku, istriku, anak-anakku. Terhadap Nicholas pun juga begitu. Bukan hanya Madeline yang kalian buat menderita, t

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    369. Kesempatan Ke Dua

    Lilia tak begitu saja menjawabnya. Ia memandang Nyonya Donna yang menunduk dengan meremas jari-jarinya yang ada di atas paha, begitu juga dengan Tuan Adam yang menghela dalam napasnya. Terlihat sangat jelas sesal yang terukir dari caranya mengatakan, ‘Maafkan kami, Lilia ....’ Tuan Adam tak seperti sang istri yang lebih emosional dengan menunjukkan gestur akan sebuah sesal. Beliau tersenyum, maniknya menerpa Lilia degan bibirnya yang tersenyum. Tapi meski tak mengatakan apapun, Lilia tahu Tuan Adam sama menyesalnya. Sejak dulu Lilia tahu bahwa Tuan Adam memang cenderung pendiam dan lebih sering mengalah. Hingga hari ini pun ... sikap itu masih melekat di sana. Sebuah dinamika keluarga yang sering dijumpai oleh Lilia. “Kami tahu kamu tidak akan begtu saja mau memaafkan kami,” ucap kembali Nyonya Donna. “Kami juga memaklumi akan hal itu, Lilia. Tapi mungkin ... kamu bisa memberi sedikit harapan bahwa rasa bersalah kami ini akan bisa mendapat pemutihan nanti, meski membutuhkan waktu l

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    368. Sadar Ia Hanya Menantu Yang Tak Pernah Mendapat Restu

    Agni benar saat mengatakan bahwa itu akan menjadi obat pelipur lara bagi Lilia, William dan juga Keano. Mereka berbahagia, melewati masa pemulihan Lilia dengan berharap bahwa bayi kembar dalam kandungannya itu tumbuh dengan baik, menjadi anak yang juga baik dan lembut hatinya—setidaknya begitu yang dikatakan oleh Keano berulang kali. Bocah kecil itu teramat senang saat tahu ia akan memiliki adik kembar laki-laki dan perempuan, senang tak kepalang. 'Mama, Keano sudah mengatakan pada Jayce dan Jasenna kalau Keano akan punya adik kembar laki-laki dan perempuan, mereka bilang nanti kalau adik lahir akan datang, apakah boleh, Mama?' Celotehannya menghidupkan satu hari Lilia yang terasa membosankan di rumah sakit. Dan jika Lilia tak kunjung menjawab dengan mengatakan, 'Boleh, Sayangku ....' maka Keano masih akan antusias menunggunya, menatapnya dengan mata berbinar. Kabar dirinya yang hamil kembar sepasang itu telah sampai pada Tuan Alaric yang datang memberinya selamat. Pada ibunya y

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    367. Obat Pelipur Lara

    "Sudah, semuanya sudah berakhir, tidak ada lagi yang akan menyakiti kamu, menyakiti anak-anak kita, maaf untuk semua kelalaiannya ...." William menunjukkan senyumnya, merekah tapi di mata Lilia penuh rasa kecewa. Mungkin prianya itu merasa bersalah karena telah membiarkan Lilia diculik dan berakhir seperti ini. "Kamu juga tidak bersalah," balas Lilia sembari mengusap dagu William, pada sudut bibirnya, pada tegasnya rahang pria miliknya ini. "Kamu sudah menjagaku sebaik mungkin, tapi si jahat itu memang sedang memiliki kesempatan dan membuat semuanya jadi seperti ini." "Terima kasih untuk pengertianmu, Lilia." William menggapai bibir Lilia dengan lembut, tak ingin memberikan pagutan, sebatas kecupan beberapa detik seolah sedang meyakinkannya bahwa semuanya telah baik-baik saja. Saat William menarik wajahnya, ia menghela dalam napasnya sebelum berujar, "Aku harap setelah peristiwa ini kamu tidak semakin terpuruk dalam trauma itu," resahnya sendu. "Aku pikir tidak, William,"

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    366. Bangun Dari Antara Hidup Dan Mati

    Setelah merasa terombang-ambing di tengah laut yang sunyi dan tanpa tepian serta dirundung kesendirian dalam waktu yang ia kira berlalu lebih dari satu dasawarsa, Lilia akhirnya bisa melihat dunia yang sebenarnya. Langit-langit kamar asing yang lalu disadarinya sebagai langit-langit ruang rawat tempat ia berbaring, aroma obat-obatan yang menyentuh indera pembaunya, serta hangatnya tangan seorang pria yang ia rindukan, William. Mengerjapkan matanya dengan pelan, Lilia ingat apa yang telah membuatnya berbaring di sini dengan selang infus yang tergantung di lengan kirinya. Tak lain karena ia nyaris saja mati di tangan mantan ayah angkatnya yang kejam. Rasa sesak saat jemari tangan pria itu mencekik lehernya dan membuat napasnya terputus seperti masih tersisa di sana, memberinya sensasi aneh yang membuat Lilia ketakutan bahwa peristiwa itu akan berulang. Ah ... begitukah rasanya ada di ambang batas hidup dan mati? Gelap dingin dan menakutkan? Seperti itu jugakah alam bawah sadar yang

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    365. Akhir Sebuah Kejahatan

    Pemantik yang dibawa oleh Niel itu mengeluarkan api, menyala di hadapan Arya yang wajahnya pias. Saat pria itu berpikir bahwa Niel benar akan membakarnya, dugaannya salah. Pemuda itu justru menariknya kembali. Ia memang membakar sesuatu, tapi bukan dirinya. Melainkan rokok yang terselip di antara jari tengah dan jari telunjuknya, lalu menyesapnya. Aksi itu membuat tawa Zain terdengar, begitu juga dengan Alaric yang lebih patut disebut sebagai 'mencemoohnya'. "Lihat, bukankah dia sangat bodoh?" tanya Niel, asap mengepul keluar dari bibirnya saat ia menunjuk pada Arya. "Dia benar-benar berpikir kalau yang aku tuangkan ke tubuhnya itu adalah bahan bakar." Dagunya mengedik pada Arya yang berekspresi penuh kebingungan. Pria itu mengendus tubuhnya sendiri, bahu kanan dan kirinya, pada tangan dan juga sekitarnya yang tak mengeluarkan aroma apapun selayaknya aroma bahan bakar. Yang disiramkan oleh Niel itu bukanlah bensin atau sesuatu sejenisnya, tapi air minum. Di saat seperti ini, si

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    364. Membalas Rasa Sakit

    Setelah William pergi dari hadapannya, Arya berpikir ia akan bebas dan bisa melarikan diri dari sini. Namun, harapan itu ditolak mentah-mentah oleh semesta, sebab pria berjas yang ada di seberang sana yang tadi memanggil William itu adalah batu sandungan barunya. Setahu Arya, pria itu adalah atasan mantan istrinya—Alya—Alaric Roseanne namanya. Mengejutkannya, pria itu tak selembut yang terlihat. Ia tampak bersahaja dan tenang, tetapi sepertinya Arya salah. Di dalam diri seseorang yang tenang, bukankah tak ada yang tahu apa yang hidup di dalamnya? Dan yang hidup di dalam ketenangan seorang Alaric adalah badai, badai yang menakutkan. Dengan telinganya ia mendengar Alaric yang mengatakan pada pemuda yang berdiri di sebelahnya, yang matanya menyipit seperti serigala. "Bawa dia ke sini, Zain! Biar aku bisa melihat wajahnya dengan jelas, iblis seperti apa yang menyakiti anakku." Pemuda yang disebut sebagai 'Zain' itu mengangguk sebelum kakinya yang ditopang oleh Oxford mengayun ke ara

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    363. Tak Ada Yang Aku Inginkan Selain Lilia Membuka Mata

    Kepala William terasa berat, ia menunduk memandang lantai tempat ia berpijak sebelum langkah kaki seseorang berhenti di depannya. "Tuan William," sapanya sebelum pemilik suara tersebut duduk di sampingnya, Giff. "Sudah ada kabar dari Nona Lilia?" William menggeleng, "Belum," jawabnya. "Aku harap yang keluar dari sana adalah kabar yang baik." Kepalanya terangkat, matanya tampak berkabut kala memandang pintu ruang IGD yang dilalui banyak orang. "Pasti, pasti yang dibawa oleh dokter adalah kabar yang baik." Giff menyerahkan selembar tisu pada William yang menerimanya dengan bingung. Wajahnya yang tampak kosong itu menatap Giff seolah sedang bertanya, 'Untuk apa?' "Bersihkan wajah Anda," ucap Giff seolah tahu makna tatapan matanya itu. "Ada darah di pipi Anda, Tuan William." William tersenyum miris, "Ini darah milik Lilia, Giff." Giff mengangguk, ia pun tahu bahwa itu adalah darah milik Lilia. Mereka melihat dengan jelas bagaimana Lilia meregang nyawa di tangan mantan ayah angkat

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    362. Lilia-ku, Jangan Tinggalkan Aku

    Tangan William membeku di udara. Panggilan yang datang dari suara yang tak asing itu membuat William seperti mendapatan kembali akal sehatnya. Kebencian yang tadi bertumpuk dan membuat kepalanya berat itu berangsur melemah hingga tangannya perlahan turun meski kepalan pada jemarinya tak teruraikan. Melalui sudut matanya, ia melihat kedatangan ayah mertuanya, Tuan Alaric. Beliau pasti datang ke sini setelah Giff—atau mungkin Niel—memberi tahunya bahwa Lilia dalam bahaya dan menyusul ke tempat ini. Suara yang memanggil William agar tak menuruti egonya untuk memukuli Arya itu adalah Tuan Alaric. “Tinggalkan dia!” pinta beliau. “Bawa Lilia pergi dari sini!” Mendengar nama Lilia membuat William beringsut pergi dari sana, meninggalkan Arya yang entah akan jadi apa di tangan Tuan Alaric setelah ini. Baginya sudah cukup. Saat Arya itu mengatakan agar sebaiknya William membunuhnya saja membuat ia tahu pria itu telah mendapatkan pelajarannya. William berlari menuju pada Lilia yang terkul

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status