Share

Bab 155

tiba-tiba Zia memanggil Nazar, Zia langsung memberikan senyuman manis sama Nazar.

"Zia benar-benar tidak menyangka, kalau kakak ipar Zia kaya raya. Zia jadi ikut senang deh," entah apa maksud ucapan Zia.

Hanum langsung menyenggol lengan Zia, yang menurutnya tidak sopan dengan perkataan anak bungsunya.

mata Ahmad melotot ke arah Zia, Ahmad ikut malu dengan tingkah Zia. Nazar langsung tersenyum ke arah Zia.

"ya inilah hasil dari memunguti barang bekas. bukannya kamu tahu, kakak ipar kamu ini hanya seorang pemulung," Nazar sengaja menyindir adik iparnya.

"tapi pemulung kaya raya," tukas Zia sambil tetap tersenyum ke arah Nazar.

"bukannya kamu dulu malu, mempunyai kakak seorang pemulung," Nazar kembali menyindir adiknya.

wajah Zia langsung terlihat merah menahan malu.

rupanya Nazar ingin memberikan sedikit pelajaran sama adik iparnya, yang suka menyakiti hati Zahra.

di ruang makan.

"Mbok, Maaf merepotkan ya," ucap Zahra yang merasa tidak enak.

"tidak apa-apa kan nyonya, sekalian ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status