Share

Bab 156

POV Zahra

tingkah Zia benar-benar sangat menyebalkan, aku sebagai kakaknya cuma bisa menahan emosi dalam hati. Aku punya adik benar-benar tidak pernah bersyukur, apapun yang didapatnya selalu kurang dan kurang. aku mendengar kembali Zia berbicara.

"nah ini makanan orang kaya, apa sih rumah semewah dan semoga ini makannya cuma makanan kambing. sayur itu kan banyak rumputnya," celetuk Zia asal.

aku sudah tidak bisa menahan malu di depan suamiku sendiri, aku menundukkan kepala. begitu pula dengan ayah dan ibuku, sepertinya mereka sudah tidak punya malu di depan Mas Nazar.

"makanan kambing juga enak lho, bahkan bikin kita awet muda," aku dengar Mbok Minah ikut berbicara.

"alahhh, orang bodoh saja yang suka makan rumput. seperti kalian ini nih, kebanyakan makan rumput, pekerjaannya hanya Jadi seorang ba****u," terlihat Zia mengambil 3 potong daging rendang.

wajah Mas Nazar kulihat biasa-biasa saja, tidak terlihat emosi sedikitpun, tapi entahlah di dalam hatinya.

Aku cepat-cepat mengua
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status