Share

Bab 158

"eh, bukan siapa-siapa," jawab Nazar gelagapan. Zahra yang tiba-tiba muncul sambil membawa makanan kecil buat Nazar.

"oh, kirain," setelah meletakkan makanan itu, Zahra langsung pergi meninggalkan mereka berdua. bagi Zahra rasanya tidak sopan ikut ngobrol bersama mereka.

Budi dan Nazar sedang membahas masalah pekerjaan, juga masalah Dilan yang sudah mengundurkan diri.

"Mungkin dia merasa perusahaan itu miliknya sendiri. maklumlah, bos kan suami dari kakak iparnya."

"seharusnya tidak begitu, padahal kinerja Dilan bagus, aku juga mendapatkan informasi dari direktur."

"tuntutan hidup dia terlalu banyak, istri dan kedua orang tuanya menuntut Dilan, untuk memenuhi gaya hidup mereka."

"oh ya, tapi sudahlah. bagaimana proyek yang di Kalimantan?"

"berjalan seperti biasa Bos, ada yang coba-coba curang, langsung out saja."

"tumben sadis?"

"belajar."

"dari?"

"Bos."

"siapa?"

"bos."

"benarkah?"

mereka berdua akhirnya tertawa terbahak-bahak, betapa bahagianya hati Budi. perubahan perubahan Nazar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status