Share

Bab 102

"kalau nggak kenapa-kenapa, kok cemberut sih?" tanya Dilan lembut.

"aku pingin jalan-jalan Mas," jawab Zia merengek.

"nanti kalau hutang mah sudah beres ya," ucap Dilan dengan wajah sedih.

"kamu sih, terlalu banyak hutang. jadi ya begini jadinya," gerutu Zia.

"Maafkan aku sayang, Aku tidak menyangka kalau berakhir seperti ini," wajah Dilan muram.

"sudahlah kita sekarang cari solusi saja, besok aku akan bicara sama ayah dan ibu, Siapa tahu mereka dapat menolong,"ucap Zia.

saat ini dia tidak ingin banyak bicara, apalagi seharian tadi hatinya begitu kesal.

"Terima kasih sayang," ucap Dilan lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

"pokoknya besok kita harus datangi rumah istrinya si Dilan. Ibu benar-benar tidak terima dimarahi sama menantu kita tadi," ucap ibu Dilan yang kelihatan marah.

"dia datangi saja Bu, pokoknya Dilan harus bisa membantu kita. usaha ayah saat ini lagi sedang bangkrut, kalau tidak sama Dilan sama siapa lagi,"tukas ayah Dilan.

"besok pagi-pagi kita ke s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status