Pagi ini Rachel berangkat ke sekolah dijemput oleh Rama, sebenarnya dariawal Rachel tidak mau. Alasannya karna ia takut kabar pacarannya dengan Rama tersebar luas dan Shafira tau, namun Rama pun meyakinkan Rachel bahwa semuanya akan baik-baik saja
Rama Alfanio : Aku udah di bawah nih
RachelA : Bentar lagi catok hehe, ngobrol aja dulu sama Ibu
Rama Alfanio : Tadi udah ngobrol, aku sendiri gaada temen, nanti kalo aku kesepian trus aku depresi gimana?:(
RachelA : Lebay. Jijik ewh
Tak lama Rachel pun keluar dari kamar nya dan menemui Rama yang sedang fokus dengan game di handphone nya. Rama yang menyadari keberadaan Rachel langsung memasukkan handphone nya ke saku celana dan menarik tangan Rachel keluar rumah
Di perjalanan Rachel hanya diam, diam nya bukan tanpa alasan, melainkan Rachel sedang memikirkan apa yang akan terjadi bila satu sekolahnya tau ia dan Rama berpacaran. Dan tepat saat mobil Rama ingin berbelok arah ke sekolahnya, dengan cepat Rachel langsung menghentikan Rama
"Kamu kenapa sih?" Tanya Rama yang heran dengan tingkah Rachel
Rachel yang sudah gelisah itu pun langsung duduk menghadap ke arah Rama
"Aku...aku turun disini aja" Ucap Rachel sambil menunduk, ia takut bila nanti Rama marah karna keputusannya
"Kenapa emg? Kamu malu ya ke sekolah bareng aku?" Tanya Rama sambil mengusap kedua tangan Rachel
"Engga Ram, aku takut..."
"Shafira?" Tanya Rama memotong ucapan Rachel
Rachel pun hanya mengangguk kecil sambil terus menunduk
"Gapapa, kamu aman di sisi aku Ayang Achel" Ucap Rama sambil mencubit hidung Rachel yang membuat Rachel tersenyum dan langsung memeluk Rama
Rama pun langsung melajukan mobilnya saat pelukan Rachel terlepas. Saat mobilnya sudah sampai di parkiran sekolah, Rachel kembali gelisah namun perkataan Rama membuat Rachel yakin kalau ia benar-benar aman
Rama pun langsung turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Rachel. Mereka berdua pun berjalan masuk ke dalam sekolah, tangan Rama sudah merangkul Rachel yang langsung membuat beberapa orang yang ada di lorong terdiam, namun ada juga yang sedang berbisik pada temannya
Rama yang menyadari ketegangan Rachel pun langsung mengubah rangkulannya menjadi pelukan yang erat si pinggang Rachel. Namun bukannya membuat Rachel tenang, malah semakin membuat Rachel takut, karna pandangan sinis dari murid perempuan pun mulai terlihat
"Kamu aman sayang" Bisik Rama tepat di telinga Rachel
Seperti sebuah magnet yang kuat. Bisikan Rama membuat Rachel perlahan merasa tenang dan yang terpenting merasa aman. Dan mereka pun masuk ke kelas dan tak lama bel pun berbunyi
"Lo pacaran beneran?" Bisik Dania pelan saat pelajaran biologi sudah dimulai
"I..iya" Ucap Rachel pelan
"WHAT BENERAN?" Teriak Dania refleks yang langsung membuat semua mata menatapnya dan tak lupa guru biologi pun langsung menatapnya sinis
"Ada apa Dania? Kalau mau buat keributan di jam saya, silahkan keluar" Ucap Guru biologi dengan pandangan sinisnya
"Eh...engga pak, ini si Rachel kucingnya beranak 15, makanya saya kaget hehe"
Karna perkataan Dania, sontak seisi kelas pun jadi tertawa karna alasannya yang sangat tidak masuk akal
Rachel yang geram dengan tingkah Dania pun langsung mencubit pinggang nya "Duduk! Kamu sih hampir aja kan ketauan" Omel Rachel yang membuat Dania meringis
"Sakit tai!"
"Bodoamat, kamu sih ah"
"Oke oke maaf, tapi lo punya hutang cerita ke gue!"
"Iya nnti" Jawab Rachel dengan lesu
Sementara itu di bangku paling belakang Rama sedang memandangi Rachel dan Dania, di satu sisi ia senang Rachel menjadi miliknya namun di sisi lain ia juga memikirkan keselamatan Rachel dari Shafira yang bisa nekat melakukan apapun bila menyangkut tentang Rama
"Woi Ram, ngelamun aja lo" Ucap Harris mengagetkan Rama
"Tai lo ngagetin gue"
"Ya abis lo ngelamun aja, kenapa sih bro? Rachel? Lo suka sama dia?" Tanya Harris penasaran
Rama yang mendengar pertanyaan dari sahabatnya itu pun langsung melirik Harris dan menutup matanya "Gue udah jadian ris" Jawab Rama yang membuat Harris melongo tak percaya
"Lo...lo serius? Gila! Sejak kapan?"
"Serius gue, yakali boong sama lo"
"Kok bisa? Bukannya lo masih....."
"Gak! Gue udah lupa sama dia, dan sekarang hal terpenting gue ya Rachel"
"Congrast bro! Gua seneng liat lo bahagia, lo jaga tuh Rachel dan jangan terlalu cinta kalo masa lalu gamau terulang lagi Ram" Jelas Harris sambil menepuk pundak Rama
Rama pun hanya bisa mengembuskan nafas nya pelan dan langsung fokus kembali ke papan tulis
****
"Nah jadi, gimana ceritanya lo berdua bisa jadian?" Tanya Dania. Saat ini Dania, Rachel, Rama, Harris, Kevin dan Irfan sedang berada di kantin
"Lo berdua beneran jadian?" Tanya Kevin dengan nada tak percaya
"Stttt! Ngapain sih nanya di lingkungan sekolah? Nanti sore pada kerumah aku gimana? Main" Jelas Rachel yang langsung membuat mereka semua mengangguk dengan semangat
"Kecewa gue sama lo Ram" Ucap Irfan dengan tiba-tiba
Sontak perkataan Irfan membuat semua yang ada di meja itu terdiam
"Maksut lo?" Tanya Rama
"Gue kecewa berat sama lo karna.."
"Karna apa?" Tanya Rachel pelan takut bila Irfan marah padanya
"Karna kalo lo beneran jadian sama Rachel.....nanti malem minggu gue siapa yang nemenin dong kita kan IJJG"
Dan perkataan Irfan barusan membuat semuanya tertawa, namun Dania pun langsung bertanya sambil tertawa
"Apaan tuh IJJG? HAHAHA"
"IKATAN JOMBLO JOMBLO GANTENG" Ucap Irfan dengan bangga nya
BUAHAHAHHAHAHAHAHA
Dan tawa mereka semua pun semakin pecah sampai membuat seluruh kantin melihat ke arah mereka. Namun di sisi lain, Shafira sedang mengepalkan tangannya melihat Rachel yang dengan gampangnya terawa bersama mereka semua terutama bersama Rama
Saat Shafira sedang melihat ke arah mereka tiba-tiba Rama pun melihat Shafira, akhirnya padangan mereka pun bersatu. Namun, Rama langsung terseyum sinis sambil merangkul Rachel yang tidak sadar karna masih tertawa bersama yang lain. Shafira pun langsung pergi meninggalkan kantin
Rasa penasaran terus menghantui Shafira, selama di perjalanannya ia terus saja memikirkan Rama. Tak jarang juga ia bertabrakan dengan siswa atau siswi lainnya karna ia kurang fokus. Dan sekarang di fikirannya hanyalah mencari tahu hubungan Rama dan Rachel dan tak lupa cara untuk menyingkirkan Rachel
Gaakan gue biarin lo ketawa diatas penderitaan gue Rachel Amora. - Batin Shafira sambil terus mengepalkan tangannya
Sepulang sekolah Rama dan Rachel mengunjungi taman belakang yang jarang diketahui oleh siswa maupun siswi di sekolahSelain karna mereka ingin membicarakan hal penting, alasan mereka juga karna mereka ingin menunggu sampai sekolah kosong, dan mereka pun bisa pulang berdua"Tadi Shafira ngeliat kita di kantin"Ucap Rama membuka obrolan diantara merekaMata Rachel pun langsung membulat mendengar perkataan Rama "Hah? Te..terus gimana? Aku bilang juga apa! Kita jauh-jauhan aja dulu" Jawab Rachel sambil melipat kedua tangannya didepan dada. Rama yang melihat kelakuan Rachel pun menjadi gemas"Apasih aduduu gemay anet"Ejek Rama sambil mencubit hidung Rachel"Hah? Apa apa? Coba ucapin lagi""Gemay""HAHAHHAHAHAHA""Dih kenapa sih?"Tanya Rama sambil mengernyitkan dahi nya"Gemay HAHAHA gemay, dasar terong-terongan!"Cibir Rachel sambil memeletkan lidahnya"Gapapa jadi terong, kamu tau gak kepanjangan
"Shaf, Shafira"Ucap Miranda, sahabat Shafira yang duduk satu bangku dengannyaShafira yang sedang membenamkan wajahnya diatas meja pun langsung mengangkat wajahnya dan membentak Miranda"Apaan sih? Ganggu lo"Omel Shafira"Lo kenapa sih? Ngantuk banget kayaknya, nge ronda ya lo" Cibir Miramda sambil menyisirkan rambutnya"Ada HOT NEWS loh disekolah, eh tapi lo pasti udah tau ya"Jelas Miranda yang membuat Shafira mengangkat wajahnya lagi"Ada apaan emang?" Tanya ShafiraMiranda yang sedang menyisir itupun langsung menengok ke arah Shafira dan menaruh sisirnya"Lo gatau? Kemana aja lo kemaren?" Tanya Miranda dengan memasang ekspresi kaget"Gue? Pulang sekolah langsung ke mall, abis itu clubbing dan baru balik tadi jam 4 shubuh, makanya gua ngantuk, dan buat lo please banget jangan berisik!""Shaf, lo beneran engga nge check apapun gitu di handphone lo?"Shafira pun mengernyitkan dahinya "handphone y
Siang ini sekolah tampak riuh, beberapa murid mengerubuni lapangan. Rama yang sedang bersantai dengan teman-temannya di bangku itu pun langsung penasaran dan berjalan ke arah lapangan"Misi-misi ada apaan nih misi"Rama pun mencoba masuk ke dalam gerombolan pada murid"Woi ini ada apaan?"Tanya Rama lagi pada salah satu murid"Itu Ram ada yang ribut"Jawab salah satu murid itu dengan nada yang ngeri karna melihat RamaRama pun mengernyitkan dahinya "Ribut? Adek kelas?" Tanya Rama sambil memasukkan tangannya ke dalam kantong celananya"Bu...bukan Ram itu anak kelas 11 ribut sama---"Belum selesai perkataan salah satu murid tiba-tiba Andri murid kelas 11 berteriak memangil nama Rama"Ram, Rama tolong! Tolongin temen gue Ram"Pinta Andri dengan nafas yang ngos-ngosan sambil setengah berjongkokRama pun langsung menahan Andri dengan tangannya "Masalah apaan emang? Siapa yang ribut?" Tanya Rama"Lo--lo mending
Pagi ini Rachel sudah bersiap-siap untuk pergi bersama Rama, berhubung hari ini adalah hari sabtu, Rama dan Rachel berniat pergi ke puncak.08:00 Rachel sudah siap menunggu kedatangan Rama di ruang tamunya, sambil memainkan game yang ada di handphone nya ia pun sesekali bersenandung ria. Pasalnya ini adalah pertama kalinya ia dan Rama akan berlibur bersama. Tak lama kemudian bunyi bell rumah pun terdengar, dengan semangat Rachel pun beranjak dari ruang tamu dan langsung berlari kecil ke arah pintu"Morning ayang"Sapa Rama yang langsung di sambut senyuman oleh Rachel"Morning""Ayuk jalan sekarang kan?"Tanya Rama sambil mengambil handphone nya di saku celana"Enggak, masuk aja dulu"Rama yang heran itupun hanya bisa memandangi Rachel"Nunggu apa lagi? Biasanya semangat banget"Celetuk Rama sambil mencubit hidung Rachel"Aw sakit! Udah masuk dulu"Rachel pun langsung menarik tangan Rama dan menutup pintu
Sinar pagi yang terang membangunkan Rachel dari tidurnya yang lelap. Rachel pun terus menggeliat dalam tidurnya, setelah itu ia mulai mencari-cari handphone nya 07:10Mata Rachel pun membulat saat melihat jam yang tertera di handphone nya, dengan sigap ia pun langsung bangun dan berlari ke arah kamar mandi, ia telat. Lelah setelah kemarin berlibur.Tanpa perduli penampilannya, Rachel pun tak sempat untuk berdandan bahkan untuk memoles bedak pun rasanya buang-buang waktu, akhirnya setelah semua nya rapih Rachel langsung berlari kecil ke luar rumahnya dan langsung menjalankan mobilnya menuju sekolahKenapa Rama ga jemput ya?-Batin RachelUntunglah hari ini jalanan tidak terlalu macet sehingga cukup 20 menit saja ia sudah sampai di sekolah. Setelah memakirkan mobilnya Rachel pun langsung berlari ke arah gerbang sekolah, dan disana sudah ada satpam dan 2 guru piket yang sudah menunggunya dengan tatapan yang tajamPerlah
Sejak kejadian kemarin dan keputusan Rachel yang memutuskan hubungan, Rama terus saja menghubungi Rachel entah itu telfon atau datang langsung kerumah. Hari ini pun Rachel tidak bersekolah karna trauma yang masih ia rasakanSaat ia sedang menonton film, tiba-tiba suara ketukan pintu pun terdengar. Rachel pun heran karna jam segini biasanya mommy nya sudah berada di kantor, akhirnya ia pun berjalan dengan gontai ke arah pintu. Saat pintu terbuka telihat lah sosok Dania yang sedang berdiri di depan pintu sambil membawa pie buah kesukaan Rachel"Ngapain kesini?""Yee sensi aja lo! Boleh masuk gak?""'Yaudah masuk deh"Dengan cepat Dania pun langsung berlari kecil masuk kedalam kamar dan langsung melompat ke kasur. Rachel yang suda
"Aku kan udah bilang mau gimana pun dipaksain kita gabakal bisa nyatu Ram, kamu paham gak sih" Rachel menepis tangan nya dari genggaman Rama. Berusaha menahan tangis nya karna ia tau, ia akan melemah saat air mata itu keluar dari mata nya.Rachel tau apa yang ia lakukan mungkin salah dimata Rama, namun ia percaya bahwa segala sesuatu jika dipaksakan maka akan berakibat buruk cepat atau lambat, meskipun Rachel tau ia sangat amat cinta kepada Rama."Chel, please kasih aku kesempatan sekali lagi, aku gabisa kehilangan kamu kayak gini, apa yang kamu denger itu bohong Chel" Rama menatap Rachel. ia yakin Rachel akan kembali kepada nya, lagi.Rachel terdiam, menundukkan wajah nya "Aku nggak denger Ram, aku liat sendiri, buat sekarang aku gaakan mau balik lagi sama kamu, udah cukup semua kesempatan yang aku kasih setiap kali kamu lakuin kesalahan bahkan kesalahan fatal sekalipun, aku pergi ya, kamu jaga diri baik-baik" Dengan cepat Rachel melepas tangan Rama dan mengger
Sinar pagi menerangi kamar Rachel melewati celah-celah jendela. Sementara itu dari dalam ada seorang gadis yang sedang menggeliat dalam tidurnya yang nyenyak."Rachel...bangun nak udah jam 5" Teriak seseorang dari arah luar kamar.Mendengar suara teriakan membuat
Sejak kejadian kemarin dan keputusan Rachel yang memutuskan hubungan, Rama terus saja menghubungi Rachel entah itu telfon atau datang langsung kerumah. Hari ini pun Rachel tidak bersekolah karna trauma yang masih ia rasakanSaat ia sedang menonton film, tiba-tiba suara ketukan pintu pun terdengar. Rachel pun heran karna jam segini biasanya mommy nya sudah berada di kantor, akhirnya ia pun berjalan dengan gontai ke arah pintu. Saat pintu terbuka telihat lah sosok Dania yang sedang berdiri di depan pintu sambil membawa pie buah kesukaan Rachel"Ngapain kesini?""Yee sensi aja lo! Boleh masuk gak?""'Yaudah masuk deh"Dengan cepat Dania pun langsung berlari kecil masuk kedalam kamar dan langsung melompat ke kasur. Rachel yang suda
Sinar pagi yang terang membangunkan Rachel dari tidurnya yang lelap. Rachel pun terus menggeliat dalam tidurnya, setelah itu ia mulai mencari-cari handphone nya 07:10Mata Rachel pun membulat saat melihat jam yang tertera di handphone nya, dengan sigap ia pun langsung bangun dan berlari ke arah kamar mandi, ia telat. Lelah setelah kemarin berlibur.Tanpa perduli penampilannya, Rachel pun tak sempat untuk berdandan bahkan untuk memoles bedak pun rasanya buang-buang waktu, akhirnya setelah semua nya rapih Rachel langsung berlari kecil ke luar rumahnya dan langsung menjalankan mobilnya menuju sekolahKenapa Rama ga jemput ya?-Batin RachelUntunglah hari ini jalanan tidak terlalu macet sehingga cukup 20 menit saja ia sudah sampai di sekolah. Setelah memakirkan mobilnya Rachel pun langsung berlari ke arah gerbang sekolah, dan disana sudah ada satpam dan 2 guru piket yang sudah menunggunya dengan tatapan yang tajamPerlah
Pagi ini Rachel sudah bersiap-siap untuk pergi bersama Rama, berhubung hari ini adalah hari sabtu, Rama dan Rachel berniat pergi ke puncak.08:00 Rachel sudah siap menunggu kedatangan Rama di ruang tamunya, sambil memainkan game yang ada di handphone nya ia pun sesekali bersenandung ria. Pasalnya ini adalah pertama kalinya ia dan Rama akan berlibur bersama. Tak lama kemudian bunyi bell rumah pun terdengar, dengan semangat Rachel pun beranjak dari ruang tamu dan langsung berlari kecil ke arah pintu"Morning ayang"Sapa Rama yang langsung di sambut senyuman oleh Rachel"Morning""Ayuk jalan sekarang kan?"Tanya Rama sambil mengambil handphone nya di saku celana"Enggak, masuk aja dulu"Rama yang heran itupun hanya bisa memandangi Rachel"Nunggu apa lagi? Biasanya semangat banget"Celetuk Rama sambil mencubit hidung Rachel"Aw sakit! Udah masuk dulu"Rachel pun langsung menarik tangan Rama dan menutup pintu
Siang ini sekolah tampak riuh, beberapa murid mengerubuni lapangan. Rama yang sedang bersantai dengan teman-temannya di bangku itu pun langsung penasaran dan berjalan ke arah lapangan"Misi-misi ada apaan nih misi"Rama pun mencoba masuk ke dalam gerombolan pada murid"Woi ini ada apaan?"Tanya Rama lagi pada salah satu murid"Itu Ram ada yang ribut"Jawab salah satu murid itu dengan nada yang ngeri karna melihat RamaRama pun mengernyitkan dahinya "Ribut? Adek kelas?" Tanya Rama sambil memasukkan tangannya ke dalam kantong celananya"Bu...bukan Ram itu anak kelas 11 ribut sama---"Belum selesai perkataan salah satu murid tiba-tiba Andri murid kelas 11 berteriak memangil nama Rama"Ram, Rama tolong! Tolongin temen gue Ram"Pinta Andri dengan nafas yang ngos-ngosan sambil setengah berjongkokRama pun langsung menahan Andri dengan tangannya "Masalah apaan emang? Siapa yang ribut?" Tanya Rama"Lo--lo mending
"Shaf, Shafira"Ucap Miranda, sahabat Shafira yang duduk satu bangku dengannyaShafira yang sedang membenamkan wajahnya diatas meja pun langsung mengangkat wajahnya dan membentak Miranda"Apaan sih? Ganggu lo"Omel Shafira"Lo kenapa sih? Ngantuk banget kayaknya, nge ronda ya lo" Cibir Miramda sambil menyisirkan rambutnya"Ada HOT NEWS loh disekolah, eh tapi lo pasti udah tau ya"Jelas Miranda yang membuat Shafira mengangkat wajahnya lagi"Ada apaan emang?" Tanya ShafiraMiranda yang sedang menyisir itupun langsung menengok ke arah Shafira dan menaruh sisirnya"Lo gatau? Kemana aja lo kemaren?" Tanya Miranda dengan memasang ekspresi kaget"Gue? Pulang sekolah langsung ke mall, abis itu clubbing dan baru balik tadi jam 4 shubuh, makanya gua ngantuk, dan buat lo please banget jangan berisik!""Shaf, lo beneran engga nge check apapun gitu di handphone lo?"Shafira pun mengernyitkan dahinya "handphone y
Sepulang sekolah Rama dan Rachel mengunjungi taman belakang yang jarang diketahui oleh siswa maupun siswi di sekolahSelain karna mereka ingin membicarakan hal penting, alasan mereka juga karna mereka ingin menunggu sampai sekolah kosong, dan mereka pun bisa pulang berdua"Tadi Shafira ngeliat kita di kantin"Ucap Rama membuka obrolan diantara merekaMata Rachel pun langsung membulat mendengar perkataan Rama "Hah? Te..terus gimana? Aku bilang juga apa! Kita jauh-jauhan aja dulu" Jawab Rachel sambil melipat kedua tangannya didepan dada. Rama yang melihat kelakuan Rachel pun menjadi gemas"Apasih aduduu gemay anet"Ejek Rama sambil mencubit hidung Rachel"Hah? Apa apa? Coba ucapin lagi""Gemay""HAHAHHAHAHAHA""Dih kenapa sih?"Tanya Rama sambil mengernyitkan dahi nya"Gemay HAHAHA gemay, dasar terong-terongan!"Cibir Rachel sambil memeletkan lidahnya"Gapapa jadi terong, kamu tau gak kepanjangan
Pagi ini Rachel berangkat ke sekolah dijemput oleh Rama, sebenarnya dariawal Rachel tidak mau. Alasannya karna ia takut kabar pacarannya dengan Rama tersebar luas dan Shafira tau, namun Rama pun meyakinkan Rachel bahwa semuanya akan baik-baik sajaRama Alfanio : Aku udah di bawah nihRachelA : Bentar lagi catok hehe, ngobrol aja dulu sama IbuRama Alfanio : Tadi udah ngobrol, aku sendiri gaada temen, nanti kalo aku kesepian trus aku depresi gimana?:(RachelA : Lebay. Jijik ewhTak lama Rachel pun keluar dari kamar nya dan menemui Rama yang sedang fokus dengan game di handphone nya. Rama yang menyadari keberadaan Rachel langsung memasukkan handphone nya ke saku celana dan menarik tangan Rachel keluar rumahDi perjalanan Rachel hanya diam, diam nya bukan tanpa alasan, melainkan Rachel sedang memikirkan apa yang akan terjadi bila satu sekolahnya tau ia dan Rama berpacaran. Dan
"Chel, bangun udah malem nih kamu gamau pulang?"Ucap Rama sambil menepuk pelan pipi RachelRachel pun langsung terbangun dan masih sedikit linglung"Daritadi aku tidur disini?"Tanya Rachel sambil menunjuk paha Rama. Rama pun mengangguk sambil tersenyum"Hoamm...sekarang jam berapa?"Tanya Rachel sambil merentangkan tangannyaRama yang sedang bermain playstationitu pun langsung melirik Rachel"jam 8"Jawab Rama yang masih fokus kedepan layar Tv"Hah? Seriusan kamu? Berarti aku tidur di paha kamu em.....3 jam lebih dong? Pegel gak? Mau aku pijitin gak?"Rama yang mendengar ocehan Rachel pun langsung menyeringai dan meng
"Non Rachel, sudah ditunggu mas Rama di depan non" Jelas bibi di depan kamar Rachel.Ya, sore ini Rama kembali menjemput Rachel untuk mengajaknya pergi. Sedari tadi Rachel terus memaksa Rama untuk memberitahu akan kemana, namun bukan Rama namanya bila dengan mudahnya membocorkan rencana yang sudah ia buat sendiri.Setelah mengambil tas d