"Shaf, Shafira" Ucap Miranda, sahabat Shafira yang duduk satu bangku dengannya
Shafira yang sedang membenamkan wajahnya diatas meja pun langsung mengangkat wajahnya dan membentak Miranda
"Apaan sih? Ganggu lo" Omel Shafira
"Lo kenapa sih? Ngantuk banget kayaknya, nge ronda ya lo" Cibir Miramda sambil menyisirkan rambutnya
"Ada HOT NEWS loh disekolah, eh tapi lo pasti udah tau ya" Jelas Miranda yang membuat Shafira mengangkat wajahnya lagi
"Ada apaan emang?" Tanya Shafira
Miranda yang sedang menyisir itupun langsung menengok ke arah Shafira dan menaruh sisirnya
"Lo gatau? Kemana aja lo kemaren?" Tanya Miranda dengan memasang ekspresi kaget
"Gue? Pulang sekolah langsung ke mall, abis itu clubbing dan baru balik tadi jam 4 shubuh, makanya gua ngantuk, dan buat lo please banget jangan berisik!"
"Shaf, lo beneran engga nge check apapun gitu di handphone lo?"
Shafira pun mengernyitkan dahinya "handphone ya? Aduh iya handphone gue mati! Pinjem charger dong, gasempet nih" Ucap Shafira sambil mencari handphone nya di dalam tas
"Rachel sama Rama jadian Shaf"
Dan seketika Shafira pun langsung terdiam, sedetik kemudian Shafira langsung membalikkan badannya dan menatap Miranda
"Apa lo bilang barusan?"
"Ra...Rachel jadian sama Rama" Ucap Miranda dengan gugup, ia tahu bahwa hal ini akan membuat Shafira marah besar
"Lo boong kan? Galucu" Ucap Shafira sambil men-charger handphone nya
"Enggak! Kemaren tuh tiba-tiba di instagram ada foto gitu, masuk explore dan pas gue liat itu foto Rachel sama Rama lagi pelukan, dan kemaren juga anak-anak angkatan kita udah ngucapin di group, gue juga sempet aneh sih kenapa lo gamuncul padahal----"
Kata-kata Miranda pun terpotong karna Shafira langsung menggebrak meja dan mengepalkan tangannya. Miranda yang sudah tau apa yang akan terjadi berusaha menenangkan Shafira
"Shaf, lo jangan langsung emosi gini dong, lagian ini belum tentu bener Shaf, kemaren aja mereka tuh engga nge jawab apapun, siapa tau aja kan ini cuma hoax, apalagi kemaren Harris dkk aja bilang hoax! Mending lo cari tau dulu daripada lo nyesel Shaf, gue..gue gamau kejadian dulu keulang Shaf" Ucap Miranda sambil mengelus-elus pundak Shafira yang mulai tenang
Miranda memang tahu tentang Sasha karna Shafira tak akan bisa berbohong pada Miranda. Miranda memang sudah sangat tahu tentang Shafira, sifatnya maupun kelakuannya karna mereka berdua memang bersahabat dari awal mereka masuk SMA.
Awalnya Miranda sempat shock dan menjauhi Shafira beberapa minggu karna mengetahui tentang Shafira yang hampir membunuh Sasha, namun lama kelamaan Miranda pun mengerti dan ia pun tahu bahwa Shafira sendirian dan butuh penenang seperti saat ini
Sebenarnya Shafira adalah gadis yang cantik dan cukup popular, Namun semenjak beredarnya kabar bahwa Shafira memiliki gangguan jiwa yang kadang membuat Shafira menjadi sangat nekat itu lah semua teman-temannya mulai menjauhinya dan hanya Miranda lah yang menemaninya sampai saat ini
Selama pelajaran dimulai Shafira menjadi sangat gelisah dan emosi, ia ingin segera mengetahui kabar yang membuatnya seperti ini, difikirannya hanyalah jika kabar ini benar maka ia akan menyingkirkan Rachel
Tak terasa waktu istirahat pun tinggal 5 menit lagi, Shafira pun semakin menjadi gelisah, maka ia pun memutuskan untuk pamit ke kamar mandi sekedar untuk mencuci mukanya yang sangat lesu
Saat Shafira sedang membasuh mukanya di wastafel tiba-tiba 2 orang siswi masuk dan membasuh muka mereka di wastafel, lebih tepatnya di samping Shafira
"Gila ya, ga nyangka gue si Rachel bisa dapetin Rama, padahal baru masuk" Ucap salah satu siswi itu
"Iya ya, kita aja yang hampir 3 tahun bareng aja boro-boro deh jadi pacar, di respon aja engga" Jawab temannya sambil mencuci tangannya
"Tapi gak aneh si, Rachel cantik banget, kayak barbie ya? Gue denger-denger papa nya dari Jerman trus mama nya dari Turki! Gila perfect banget" Ucap gadis itu lagi dan mereka berdua pun tertawa, tak lama mereka pun langsung keluar dari kamar mandi
Shafira yang mendengar pun langsung merasa emosi nya sudah memuncak, dan sekarang di fikirannya adalah mencari Rachel untuk menanyakan kabar yang sebenarnya
Shafira pun langsung berjalan mencari Rachel, namun saat ia sudah sampai di kelas Rachel, ia tidak menemukan Rachel dan Rama. Maka ia pun langsung memutuskan untuk mencari Rachel di kantin. Namun saat ia sedang berjalan, Miranda pun langsung menarik tangannya
"Apa apaan sih lo Mir?" Bentak Shafira
"Lo mau kemana hah? Cari Rachel trus bentak-bentak dia depan Rama? mikir dong Shaf, yang ada Rama malah makin benci sama lo!" Omel Miranda pada Shafira
Sejenak Shafira pun langsung terdiam dan ia pun sebenarnya membenarkan perkataan Miranda, seketika ia pun langsung merasa seluruh tubuhnya lemas, maka ia pun langsung duduk di bangku yang kosong
"Trus gue harus gimana Mir? Lo tau kan gue tuh cinta mati sama Rama! Gue...gue garela" Ucap Shafira dengan suara yang lemas sambil mengacak rambutnya
"Iya iya gue tau, kalo lo emang mau tau kebenaran kabarnya, tunggu sampe Rachel lagi sendiri, karna gue tau Rama pasti bakal jagain Rachel dari lo Shafira"
Shafira pun hanya menganggukan kepala nya dan menggenggam tangan Miranda. Akhirnya Miranda pun mengajak Shafira ke kantin karna ia tahu, Shafira belum sempat sarapan. Se-sampainya mereka di kantin, tanpa sengaja mata Shafira melihat Rama yang sedang menyuapi Rachel sambil menggenggam tangan Rachel
Emosi Shafira pun semakin memuncak, baru saja ia ingin berjalan kearah Rama dan Rachel namun tiba-tiba tangannya pun ditahan oleh Miranda. Shafira yang mengerti maksud dari Miranda itupun hanya bisa pasrah dan mengikuti Miranda untuk duduk di bangku kantin
Pandangan Shafira tak pernah lepas dari Rama dan Rachel. Saat ia sedang memperhatikan Rama dan Rachel, tiba-tiba Rama pun langsung membisikkan sesuatu dan pergi meninggalkan Rachel namun sebelumnya Rama mencium kening Rachel yang membuat Shafira tak bisa menahan emosinya
Shafira pun langsung menghampiri Rachel dan menggebrak mejanya, untunglah di meja hanya ada Rachel karna Harris,Irfan dan Kevin sedang bermain basket sedangkan Dania sedang membantu guru fisika merapikan nilai
"ELO! BANGUN LO!" Bentak Shafira
Rachel yang kaget itu pun refleks langsung berdiri. Semua anak yang ada dikantin pun ikut kaget dan melihat Rachel dan Shafira
"Gue mau tanya ya sama lo! Bener lo jadian sama Rama hah?"
"Ka--kamu ngomong apa sih Shaf? A--aku ga ngerti" Jawab Rachel terbata-bata
"Alah gausah sok bego! Gue tanya sekali lagi, lo beneran jadian?" Geram Shafira
"I...iya Shaf, maafin aku Shaf aku gak bermaksud buat--"
PLAKK!
Kata-kata Rachel pun terputus karna tiba-tiba Shafira menampar Rachel dengan keras dan membuat
Rachel terjatuh ke lantai. Miranda yang kaget pun langsung membantu Rachel berdiri dan disaat yang bersamaan Rama pun datang"kenapa nih rame-rame?" Tanya Rama pada salah satu murid yang ada di kantin
"I..itu Ram, si Rachel di tampar sama Shafira" Jawab seorang siswa dengan terbata-bata
Rama pun langsung menghampiri Rachel dan ia pun melihat Rachel yang sedang menangis sambil memegang pipi nya yang merah akibat tamparan Shafira yang terlalu kencang
"Lo! Gila, cewe gila! Lo ngapain cewek gue hah?" Bentak Rama di depan Shafira
"Gue? Gue cuma nampar si jalang!" Ucap Shafira menantang
Plakkk!!
Tiba-tiba Dania pun datang dan langsung menampar Shafira
"Sekali lagi gue denger mulut lo yang hina itu bilang kalo Rachel jalang, gue pastiin lo bakal keluar dari sekolah ini!" Ucap Dania lantang
"Bangsat! Siapa lo hah berani-berani nya lo nampar gue!"
"Eh lo tuh nyadar ya, Rama tuh jijik sama lo, bahkan mungkin bukan cuma Rama yang jijik sama lo tapi semua anak-anak sekolah ini, lo tuh gak ada apa-apanya disini Shafira, dan lo juga berterimakasih tuh sama Miranda mau nemenin lo yang gila!" Ucap Dania lagi sambil mendorong pundak Shafira
Baru Shafira ingin membalas Dania tiba-tiba tangannya sudah ditarik oleh Miranda
"Lo semua! Liat pembalesan gue! Bajingan!" Teriak Shafira yang terus ditarik oleh Miranda pergi dari kantin
Dania pun langsung menghampiri Rachel yang masih menangis di samping Rama
"Sakit? Coba sini buka tangannya, gue mau liat"
Akhirnya Rachel pun membuka tangannya dan telihatlah darah segar yang mengalir di ujung bibir Rachel. Rama yang panik pun langsung membawa Rachel ke UKS diikuti oleh Dania
Tak lama kemudian Harris,Irfan dan Kevin pun datang ke UKS dengan nafas yang ngos-ngosan
"Lo gapapa Chel?" Kata Kevin yang langsung duduk di bangku yang ada di UKS
"Gimana ceritanya sih bisa sampe kayak gini?" Tanya Irfan
"Gue juga gatau, gue dateng pas Rachel udah nangis" Kata Dania sambil mengambil betadine
"Iya sayang, gimana emang ceritanya?" Tanya Rama yang sedang membersihkan darah yang ada di ujung bibir Rachel
"Wait wait, jadi lo berdua beneran jadian? Gue kira hoax, gue sampe bilang hoax tuh di group" Ucap Irfan dengan santai nya
"Iya Fan aku sama Rama beneran jadian, udah lama kali tapi baru sekarang yang lain tau" Jawab Rachel sambil meringis
"Trus kenapa tuh tadi tiba-tiba si Shafira gituin lo?" Tanya Irfan
"Tadi tuh kalian kan pada engga ke kantin, yaudah aku sama Rama ke kantin duluan, udah gitu si Rama malah nyuapin aku, mungkin Shafira liat dan pas Rama ninggalin aku ke kamar mandi tiba-tiba Shafira nge-gebrak meja gitu, trus dia nanya tentang kabar pacaran aku sama Rama, ya aku kan disitu panik juga kan, aku bilang iya tapi aku juga minta maaf eh dia malah nampar aku nih sampe kayak gini, untung Miranda bantuin aku dan Rama dateng, gatau deh kalo gak ada Miranda sama Rama mungkin sekarang aku lagi di bacain yasin kali" Jelas Rachel sambil terus meringis akibat pipi nya yang terasa perih
"Udah lo tenang aja, kita semua bakal jagain lo" Ucap Irfan dan semuanya pun mengangguk tanda setuju
****
Setelah kejadian di kantin, sudah 3 hari ini Shafira tidak masuk sekolah, Miranda pun sudah berkali-kali meminta maaf atas perlakuan Shafira pada Rachel. Saat ini Miranda sedang berada di kantin bersama Rachel,Rama,Dania,Harris,Kevin dan Irfan. Sudah 2 hari ini Rachel sering mengajak Miranda untuk makan bersama di kantin
"Heran deh gue Mir sama lo, masih mau aja temenan sama Shafira" Celetuk Dania yang langsung mendapat cubitan dari Rachel
"Aww sakit Chel"
"Gapapa kok Chel, gue udah biasa dapet pertanyaan kayak gini. Alesan gue karna ya Shafira itu kan sendirian, dia juga butuh temen butuh penenang juga apalagi dia kan emosian. Gue gamau aja dia ngelukain orang lain, makanya sebisa mungkin gue bakal terus disamping dia" Jelas Miranda sambil tersenyum
"Amazing" Ucap Irfan pelan
"Kenapa?" Tanya Miranda yang kurang mendengar Irfan
"Ah..engga, anu kok si Shafira gamasuk?" Tanya Irfan dengan gugup
"Oh itu, iya dia lagi ke rumah nyokapnya di Bandung"
"Loh dia disini tinggal sama siapa?" Tanya Rachel
"Dia tinggal di apartement, sendirian dia disini" Jawab Miranda yang langsung mendapat anggukan dari mereka semua
"Semoga Shafira engga ngelakuin hal-hal nekat deh" Ucap Rama
"Amin" Jawab mereka semua dengan bersamaan
Siang ini sekolah tampak riuh, beberapa murid mengerubuni lapangan. Rama yang sedang bersantai dengan teman-temannya di bangku itu pun langsung penasaran dan berjalan ke arah lapangan"Misi-misi ada apaan nih misi"Rama pun mencoba masuk ke dalam gerombolan pada murid"Woi ini ada apaan?"Tanya Rama lagi pada salah satu murid"Itu Ram ada yang ribut"Jawab salah satu murid itu dengan nada yang ngeri karna melihat RamaRama pun mengernyitkan dahinya "Ribut? Adek kelas?" Tanya Rama sambil memasukkan tangannya ke dalam kantong celananya"Bu...bukan Ram itu anak kelas 11 ribut sama---"Belum selesai perkataan salah satu murid tiba-tiba Andri murid kelas 11 berteriak memangil nama Rama"Ram, Rama tolong! Tolongin temen gue Ram"Pinta Andri dengan nafas yang ngos-ngosan sambil setengah berjongkokRama pun langsung menahan Andri dengan tangannya "Masalah apaan emang? Siapa yang ribut?" Tanya Rama"Lo--lo mending
Pagi ini Rachel sudah bersiap-siap untuk pergi bersama Rama, berhubung hari ini adalah hari sabtu, Rama dan Rachel berniat pergi ke puncak.08:00 Rachel sudah siap menunggu kedatangan Rama di ruang tamunya, sambil memainkan game yang ada di handphone nya ia pun sesekali bersenandung ria. Pasalnya ini adalah pertama kalinya ia dan Rama akan berlibur bersama. Tak lama kemudian bunyi bell rumah pun terdengar, dengan semangat Rachel pun beranjak dari ruang tamu dan langsung berlari kecil ke arah pintu"Morning ayang"Sapa Rama yang langsung di sambut senyuman oleh Rachel"Morning""Ayuk jalan sekarang kan?"Tanya Rama sambil mengambil handphone nya di saku celana"Enggak, masuk aja dulu"Rama yang heran itupun hanya bisa memandangi Rachel"Nunggu apa lagi? Biasanya semangat banget"Celetuk Rama sambil mencubit hidung Rachel"Aw sakit! Udah masuk dulu"Rachel pun langsung menarik tangan Rama dan menutup pintu
Sinar pagi yang terang membangunkan Rachel dari tidurnya yang lelap. Rachel pun terus menggeliat dalam tidurnya, setelah itu ia mulai mencari-cari handphone nya 07:10Mata Rachel pun membulat saat melihat jam yang tertera di handphone nya, dengan sigap ia pun langsung bangun dan berlari ke arah kamar mandi, ia telat. Lelah setelah kemarin berlibur.Tanpa perduli penampilannya, Rachel pun tak sempat untuk berdandan bahkan untuk memoles bedak pun rasanya buang-buang waktu, akhirnya setelah semua nya rapih Rachel langsung berlari kecil ke luar rumahnya dan langsung menjalankan mobilnya menuju sekolahKenapa Rama ga jemput ya?-Batin RachelUntunglah hari ini jalanan tidak terlalu macet sehingga cukup 20 menit saja ia sudah sampai di sekolah. Setelah memakirkan mobilnya Rachel pun langsung berlari ke arah gerbang sekolah, dan disana sudah ada satpam dan 2 guru piket yang sudah menunggunya dengan tatapan yang tajamPerlah
Sejak kejadian kemarin dan keputusan Rachel yang memutuskan hubungan, Rama terus saja menghubungi Rachel entah itu telfon atau datang langsung kerumah. Hari ini pun Rachel tidak bersekolah karna trauma yang masih ia rasakanSaat ia sedang menonton film, tiba-tiba suara ketukan pintu pun terdengar. Rachel pun heran karna jam segini biasanya mommy nya sudah berada di kantor, akhirnya ia pun berjalan dengan gontai ke arah pintu. Saat pintu terbuka telihat lah sosok Dania yang sedang berdiri di depan pintu sambil membawa pie buah kesukaan Rachel"Ngapain kesini?""Yee sensi aja lo! Boleh masuk gak?""'Yaudah masuk deh"Dengan cepat Dania pun langsung berlari kecil masuk kedalam kamar dan langsung melompat ke kasur. Rachel yang suda
"Aku kan udah bilang mau gimana pun dipaksain kita gabakal bisa nyatu Ram, kamu paham gak sih" Rachel menepis tangan nya dari genggaman Rama. Berusaha menahan tangis nya karna ia tau, ia akan melemah saat air mata itu keluar dari mata nya.Rachel tau apa yang ia lakukan mungkin salah dimata Rama, namun ia percaya bahwa segala sesuatu jika dipaksakan maka akan berakibat buruk cepat atau lambat, meskipun Rachel tau ia sangat amat cinta kepada Rama."Chel, please kasih aku kesempatan sekali lagi, aku gabisa kehilangan kamu kayak gini, apa yang kamu denger itu bohong Chel" Rama menatap Rachel. ia yakin Rachel akan kembali kepada nya, lagi.Rachel terdiam, menundukkan wajah nya "Aku nggak denger Ram, aku liat sendiri, buat sekarang aku gaakan mau balik lagi sama kamu, udah cukup semua kesempatan yang aku kasih setiap kali kamu lakuin kesalahan bahkan kesalahan fatal sekalipun, aku pergi ya, kamu jaga diri baik-baik" Dengan cepat Rachel melepas tangan Rama dan mengger
Sinar pagi menerangi kamar Rachel melewati celah-celah jendela. Sementara itu dari dalam ada seorang gadis yang sedang menggeliat dalam tidurnya yang nyenyak."Rachel...bangun nak udah jam 5" Teriak seseorang dari arah luar kamar.Mendengar suara teriakan membuat
"Jadi sebenernya Rama itu... Eh sebentar Chel gue mau ambil mie ayam dulu tuh udah jadi"Saat ini Rachel dan Dania sedang berada di kantin sekolah, Rachel sangat penasaran dengan sosok Rama yang tiba-tiba membuat dirinya menjadi bahan omongan di sekolah ini bahkan kurang dari 6 jam!"Gue maka
Hari sabtu, hari dimana Rachel bisa bebas tidur seharian karna sekolahnya libur. Siang ini Rachel baru bangun dari tidur nya karna semalaman menonton twilight dari awal sampai akhir. Rachel memang penggemar berat film itu, walaupun sudah di tonton berpuluh-puluh kali, Rachel tidak akan bosan.Saat sedang terdiam mengumpulkan nyawa-nyawa, Handphone nya bergetar tanda ada notification masuk, ia pun langsung mengambil handphone nya yang tergeletak di atas nakas.
Sejak kejadian kemarin dan keputusan Rachel yang memutuskan hubungan, Rama terus saja menghubungi Rachel entah itu telfon atau datang langsung kerumah. Hari ini pun Rachel tidak bersekolah karna trauma yang masih ia rasakanSaat ia sedang menonton film, tiba-tiba suara ketukan pintu pun terdengar. Rachel pun heran karna jam segini biasanya mommy nya sudah berada di kantor, akhirnya ia pun berjalan dengan gontai ke arah pintu. Saat pintu terbuka telihat lah sosok Dania yang sedang berdiri di depan pintu sambil membawa pie buah kesukaan Rachel"Ngapain kesini?""Yee sensi aja lo! Boleh masuk gak?""'Yaudah masuk deh"Dengan cepat Dania pun langsung berlari kecil masuk kedalam kamar dan langsung melompat ke kasur. Rachel yang suda
Sinar pagi yang terang membangunkan Rachel dari tidurnya yang lelap. Rachel pun terus menggeliat dalam tidurnya, setelah itu ia mulai mencari-cari handphone nya 07:10Mata Rachel pun membulat saat melihat jam yang tertera di handphone nya, dengan sigap ia pun langsung bangun dan berlari ke arah kamar mandi, ia telat. Lelah setelah kemarin berlibur.Tanpa perduli penampilannya, Rachel pun tak sempat untuk berdandan bahkan untuk memoles bedak pun rasanya buang-buang waktu, akhirnya setelah semua nya rapih Rachel langsung berlari kecil ke luar rumahnya dan langsung menjalankan mobilnya menuju sekolahKenapa Rama ga jemput ya?-Batin RachelUntunglah hari ini jalanan tidak terlalu macet sehingga cukup 20 menit saja ia sudah sampai di sekolah. Setelah memakirkan mobilnya Rachel pun langsung berlari ke arah gerbang sekolah, dan disana sudah ada satpam dan 2 guru piket yang sudah menunggunya dengan tatapan yang tajamPerlah
Pagi ini Rachel sudah bersiap-siap untuk pergi bersama Rama, berhubung hari ini adalah hari sabtu, Rama dan Rachel berniat pergi ke puncak.08:00 Rachel sudah siap menunggu kedatangan Rama di ruang tamunya, sambil memainkan game yang ada di handphone nya ia pun sesekali bersenandung ria. Pasalnya ini adalah pertama kalinya ia dan Rama akan berlibur bersama. Tak lama kemudian bunyi bell rumah pun terdengar, dengan semangat Rachel pun beranjak dari ruang tamu dan langsung berlari kecil ke arah pintu"Morning ayang"Sapa Rama yang langsung di sambut senyuman oleh Rachel"Morning""Ayuk jalan sekarang kan?"Tanya Rama sambil mengambil handphone nya di saku celana"Enggak, masuk aja dulu"Rama yang heran itupun hanya bisa memandangi Rachel"Nunggu apa lagi? Biasanya semangat banget"Celetuk Rama sambil mencubit hidung Rachel"Aw sakit! Udah masuk dulu"Rachel pun langsung menarik tangan Rama dan menutup pintu
Siang ini sekolah tampak riuh, beberapa murid mengerubuni lapangan. Rama yang sedang bersantai dengan teman-temannya di bangku itu pun langsung penasaran dan berjalan ke arah lapangan"Misi-misi ada apaan nih misi"Rama pun mencoba masuk ke dalam gerombolan pada murid"Woi ini ada apaan?"Tanya Rama lagi pada salah satu murid"Itu Ram ada yang ribut"Jawab salah satu murid itu dengan nada yang ngeri karna melihat RamaRama pun mengernyitkan dahinya "Ribut? Adek kelas?" Tanya Rama sambil memasukkan tangannya ke dalam kantong celananya"Bu...bukan Ram itu anak kelas 11 ribut sama---"Belum selesai perkataan salah satu murid tiba-tiba Andri murid kelas 11 berteriak memangil nama Rama"Ram, Rama tolong! Tolongin temen gue Ram"Pinta Andri dengan nafas yang ngos-ngosan sambil setengah berjongkokRama pun langsung menahan Andri dengan tangannya "Masalah apaan emang? Siapa yang ribut?" Tanya Rama"Lo--lo mending
"Shaf, Shafira"Ucap Miranda, sahabat Shafira yang duduk satu bangku dengannyaShafira yang sedang membenamkan wajahnya diatas meja pun langsung mengangkat wajahnya dan membentak Miranda"Apaan sih? Ganggu lo"Omel Shafira"Lo kenapa sih? Ngantuk banget kayaknya, nge ronda ya lo" Cibir Miramda sambil menyisirkan rambutnya"Ada HOT NEWS loh disekolah, eh tapi lo pasti udah tau ya"Jelas Miranda yang membuat Shafira mengangkat wajahnya lagi"Ada apaan emang?" Tanya ShafiraMiranda yang sedang menyisir itupun langsung menengok ke arah Shafira dan menaruh sisirnya"Lo gatau? Kemana aja lo kemaren?" Tanya Miranda dengan memasang ekspresi kaget"Gue? Pulang sekolah langsung ke mall, abis itu clubbing dan baru balik tadi jam 4 shubuh, makanya gua ngantuk, dan buat lo please banget jangan berisik!""Shaf, lo beneran engga nge check apapun gitu di handphone lo?"Shafira pun mengernyitkan dahinya "handphone y
Sepulang sekolah Rama dan Rachel mengunjungi taman belakang yang jarang diketahui oleh siswa maupun siswi di sekolahSelain karna mereka ingin membicarakan hal penting, alasan mereka juga karna mereka ingin menunggu sampai sekolah kosong, dan mereka pun bisa pulang berdua"Tadi Shafira ngeliat kita di kantin"Ucap Rama membuka obrolan diantara merekaMata Rachel pun langsung membulat mendengar perkataan Rama "Hah? Te..terus gimana? Aku bilang juga apa! Kita jauh-jauhan aja dulu" Jawab Rachel sambil melipat kedua tangannya didepan dada. Rama yang melihat kelakuan Rachel pun menjadi gemas"Apasih aduduu gemay anet"Ejek Rama sambil mencubit hidung Rachel"Hah? Apa apa? Coba ucapin lagi""Gemay""HAHAHHAHAHAHA""Dih kenapa sih?"Tanya Rama sambil mengernyitkan dahi nya"Gemay HAHAHA gemay, dasar terong-terongan!"Cibir Rachel sambil memeletkan lidahnya"Gapapa jadi terong, kamu tau gak kepanjangan
Pagi ini Rachel berangkat ke sekolah dijemput oleh Rama, sebenarnya dariawal Rachel tidak mau. Alasannya karna ia takut kabar pacarannya dengan Rama tersebar luas dan Shafira tau, namun Rama pun meyakinkan Rachel bahwa semuanya akan baik-baik sajaRama Alfanio : Aku udah di bawah nihRachelA : Bentar lagi catok hehe, ngobrol aja dulu sama IbuRama Alfanio : Tadi udah ngobrol, aku sendiri gaada temen, nanti kalo aku kesepian trus aku depresi gimana?:(RachelA : Lebay. Jijik ewhTak lama Rachel pun keluar dari kamar nya dan menemui Rama yang sedang fokus dengan game di handphone nya. Rama yang menyadari keberadaan Rachel langsung memasukkan handphone nya ke saku celana dan menarik tangan Rachel keluar rumahDi perjalanan Rachel hanya diam, diam nya bukan tanpa alasan, melainkan Rachel sedang memikirkan apa yang akan terjadi bila satu sekolahnya tau ia dan Rama berpacaran. Dan
"Chel, bangun udah malem nih kamu gamau pulang?"Ucap Rama sambil menepuk pelan pipi RachelRachel pun langsung terbangun dan masih sedikit linglung"Daritadi aku tidur disini?"Tanya Rachel sambil menunjuk paha Rama. Rama pun mengangguk sambil tersenyum"Hoamm...sekarang jam berapa?"Tanya Rachel sambil merentangkan tangannyaRama yang sedang bermain playstationitu pun langsung melirik Rachel"jam 8"Jawab Rama yang masih fokus kedepan layar Tv"Hah? Seriusan kamu? Berarti aku tidur di paha kamu em.....3 jam lebih dong? Pegel gak? Mau aku pijitin gak?"Rama yang mendengar ocehan Rachel pun langsung menyeringai dan meng
"Non Rachel, sudah ditunggu mas Rama di depan non" Jelas bibi di depan kamar Rachel.Ya, sore ini Rama kembali menjemput Rachel untuk mengajaknya pergi. Sedari tadi Rachel terus memaksa Rama untuk memberitahu akan kemana, namun bukan Rama namanya bila dengan mudahnya membocorkan rencana yang sudah ia buat sendiri.Setelah mengambil tas d