Keheningan menyelimuti tempat itu, hanya terdengar gemuruh energi yang perlahan memudar di udara. Zhou Ning melayang di udara, tubuhnya dikelilingi oleh sisa-sisa aura kekuatan yang baru saja ia lepaskan. Tatapannya kosong, tetapi hatinya bergemuruh saat ia memandang ke bawah.Reruntuhan bangunan dan tubuh-tubuh yang terluka berserakan di tanah, tak ada yang luput dari serangan sekte Phoenix Pedang Api. Termasuk juga keluarga yang sangat dia sayangi, terbaring tak berdaya di hadapannya, tak mampu untuk mengangkat tubuh mereka.Zhou Ning, yang tampak begitu tenang dari luar, merasakan gejolak yang tak terlihat di balik matanya. Rasa bersalah yang mendalam menyusup ke dalam hatinya. Dengan perlahan, Zhou Ning turun dari udara. Kakinya menyentuh tanah dengan ringan, namun beban rasa bersalah di hatinya terasa begitu berat. Langkahnya mantap menuju keluarganya, yang terlihat lemah dan tak berdaya. Pandangannya terpaku pada mereka, dan rasa sesal terus menggerogoti hatinya."Maafkan aku .
Zhou Lou terperangah menatap Cahaya penyembuhan di sekelilingnya, "semua orang memuji bahwa adikku sangat hebat. Bisa menyembuhkan puluhan ribu orang dalam sekejap, kekuatan yang mengerikan, adikku telah tumbuh menjadi seseorang yang sangat hebat," gumamnya, nyaris tak percaya. Ia menatap langit dengan mata yang mulai berkaca-kaca. "Ayah, Ibu, apakah kalian melihat ini? Adik kita sekarang menjadi praktisi dewa yang luar biasa. Kalian bisa tenang di sana."Cahaya penyembuhan perlahan meredup, dan suasana di sekitar mulai tenang. Zhou Ning menatap sekeliling, semua orang telah pulih termasuk keluarganya, namun hatinya masih terasa berat akan rasa bersalah.Kakaknya Zhou Lou kemudian datang padanya, memegang kedua tangannya dengan penuh kebanggaan, "Ning Di Di, kau luar biasa."Zhou Ning menatap kakaknya, Zhou Lou, dengan perasaan campur aduk. Ekspresi bangga di wajah Zhou Lou membuatnya tersenyum, namun di balik senyuman itu, ada kekhawatiran yang mendalam di dalam hatinya."Orang-oran
Zhou Ning kembali berjongkok, membiarkan Xiao Bai yang tampak masih lemah, berjalan ke telapak tangannya.Dengan lembut Zhou Ning mengangkat Xiao Bai, dan mengelusnya pelan, "Xiao Bai, terimakasih sudah melindungi kakakku," ucapnya dengan raut wajah Yang sedih, tubuh Xiao Bai penuh dengan sayatan pedang. Dewa rubah kecil membiarkan tubuhnya terluka untuk melindungi semua orang, sesuai dengan janjinya pada Zhou Ning pada masa lalu.Meskipun keberkahan mata ilahi dapat memulihkan luka Xiao Bai dengan cepat, tapi cedera Xiao Bai terlalu serius, hingga pemulihannya pun sedikit lambat di bandingkan dengan yang lainnya.Zhou Lou mendekat, ikut mengelus tubuh Xiao Bai, "terimakasih," ucapanya dengan suara pelan.Di depan mereka ruang dimensi kemudian terbuka, membuat semua yang menyaksikannya berdecak dengan perasaan kagum."Ning Di Di, kau benar-benar kuat," gumam Zhou Lou, terperangah menatap ruang dimensi di depannya. Dia tidak bisa membayangkan seberapa besar kekuatan adiknya, yang kini
Zhou Ning menatap batas benua Tianyan di hadapannya. Di antara jari-jarinya, ia mengeluarkan lencana yang diberikan oleh Roh Kaisar Legendaris sebelumnya. Aura agung dari lencana itu menggetarkan udara di sekitarnya, memancarkan gelombang energi yang kuat dan megah. "Reaksi yang sangat kuat," pikir Zhou Ning, merasakan kekuatan yang melimpah dari lencana tersebut. Gelombang energi itu menyebar hingga mencapai istana utama benua Tianyan. Canglong, penguasa benua Tianyan yang sedang duduk di singgasana, segera merasakannya. "Energi ini... Lencana Bintang Suci!" serunya, spontan berdiri dengan wajah tertegun. "Lencana Bintang Suci adalah lambang kehormatan tertinggi Benua Tianyan! Leluhur Pertama hanya memberikannya kepada satu orang, dia..." "Kaisar Dewa Roh Pertama! Legenda yang telah menaklukkan ribuan benua kuno di tangannya! Tanpanya, tidak akan ada benua Tianyan yang seperti sekarang," lanjutnya dengan nada penuh keseriusan dan rasa hormat. "Yang Mulia," tanya Jenderal Lin, sa
"Jika boleh tahu, tuan ini?" Zhou Ning bertanya. "Maafkan saya, lupa untuk memperkenalkan diri. Saya adalah Canglong, penguasa Benua Tianyan. Kedatangan anda di tempat kecil saya ini, benar-benar sebuah kehormatan bagi saya," ucapnya. Penguasa benua Tianyan? Batin Zhou Ning terkejut. Zhou Ning berusaha menenangkan dirinya, batinnya masih terkejut melihat penguasa benua Tianyan sendiri yang secara pribadi datang untuk menyambutnya. Dengan sedikit keraguan, dia bertanya dalam hati kepada roh kaisar legendaris di dalam tubuhnya. "Sebenarnya, benda macam apa yang kau berikan padaku, hingga penguasa benua Tianyan datang secara pribadi?" taya Zhou Ning. "Aku pun tak terlalu tahu. Aku belum pernah kembali ke Benua Tianyan setelah hari itu, jadi aku belum pernah menggunakannya," jawab Roh kaisar legendaris, lalu terkekeh pelan. "Tapi bukankah itu lebih baik untukmu? Dengan bantuan penguasa Benua Tianyan, urusanmu akan jauh lebih mudah. Bukankah kau ingin mencari tempat tinggal yang bagus
“Silakan, tuan Zhou.” ucap Kaisar Long, mempersilahkan Zhou Ning untuk masuk."Mhm," jawab Zhou Ning seraya melangkahkan kakinya, berjalan beriringan dengan Kaisar Long.Para pengawal yang berjajar di sepanjang jalan menuju aula utama menundukkan kepala mereka dengan penuh hormat ketika Kaisar Long dan Zhou Ning melangkah masuk, ke dalam Istana.Zhou Ning melangkah lebih dalam ke dalam istana, matanya menyapu sekeliling ruangan yang megah. Mata ilahinya dapat melihat energi Spiritual Surga yang memenuhi udara begitu padat."Energi Spiritual Surga yang ada di sini, tidak bisa dibandingkan sama sekali dengan benua Tianyan bagian luar," pikir Zhou Ning, merasakan kekuatan spiritual itu mengalir melalui nadinya. "Jika semua orang berkultivasi dengan energi spiritual seperti ini, kekuatan mereka akan meningkat drastis!""Jika aku memasang Formasi Pengumpulan Sembilan Surga di sini, mencapai ranah pembentukan inti dalam waktu singkat bukanlah masalah! Mungkin akan ada kejutan lainnya nanti,
Kaisar Long menatap pejabat yang mempertanyakan keputusannya dengan mata tajam, penuh otoritas. Aula yang tadinya dipenuhi dengan suara bisikan langsung menjadi sunyi, tak seorang pun berani membuka mulut.“Biarkan aku memberitahu kalian semua!” serunya. “Tuan Zhou bukanlah orang sembarangan. Beliau adalah pemilik Lencana Bintang Suci!""Kurasa kalian sudah tahu apa arti Lencana Bintang Suci bagi Benua Tianyan? Itu adalah simbol kehormatan tertinggi! Tapi sekarang kalian berani mempertanyakannya?”Setelah mendengar penjelasan Kaisar Long, para pejabat yang sebelumnya mempertanyakan status Zhou Ning tampak tercengang. Mata mereka membesar, dan keraguan yang sebelumnya menggelayuti wajah mereka perlahan memudar, digantikan oleh kekaguman yang terpaksa.“Aku tidak salah dengar kan, yang mulia mengatakan bahwa dia— tidak maksudku, tuan Zhou pemilik dari Lencana Bintang Suci!" salah satu pejabat bergumam, suaranya hampir tak terdengar. Penjabat kekaisaran Tianyan lainnya menyahut, “Tidak!
“Dewa Han, kau benar, semuanya lihatlah dia!” ucap Dewa Rong Lin. Dia menunjuk langsung ke arah Zhou Ning. “Apakah kalian tidak merasa aneh? Pemuda ini masih sangat muda, bagaimana mungkin dia bisa menjadi pemilik lencana Bintang Suci? Kurasa kalian sudah tertipu oleh olehnya.”"Aku bahkan tak bisa melihat ranahnya, entah metode licik apa yang dia gunakan untuk menyembunyikannya dari kita semua."Kerumunan kembali hening, dan beberapa orang mulai saling memandang, rasa ragu kembali menyelimuti aula.Wu Xia yang tak tahan dengan ocehannya segera bersuara. "Tidak dapat melihat ranah kakak adalah ketidakmampuan mu! jika kalian melihatnya, mungkin akan membuat kalian takut setengah mati!""Kukira tempat ini cukup bagus, tapi ternyata hany seperti ini saja, benar-benar mengecewakan, tempat sebagus di sini di isi oleh orang-orang buta, dan bodoh." sambung Qianyu dengan suara tajam, lirikan matanya sinis.Rong Lin kemudian melanjutkan dengan penuh keyakinan, “Semuanya lihatlah orang-orang ya
"Kalian adalah dewa alkemis terbaik dari Benua Tianyan. Jika kalian pergi, apakah itu tidak akan menimbulkan masalah bagi Kaisar Long?" tanya Zhou Ning kepada para alkemis yang berkumpul. Master Wang segera menjawab, "Tidak, tentu saja tidak masalah, Tuan Zhou. Kaisar Long pasti juga ingin yang terbaik untuk kami. Bukankah begitu, semuanya?" Ia melirik para alkemis lain di sana. Semua orang menangguk setuju, membenarkan ucapan Master Wang. Sesaat kemudian, Lady Qing angkat bicara, "Tuan Zhou, apa yang dikatakan Master Wang memang benar. Kaisar Long pasti tidak akan mempermasalahkan hal ini." "Lagipula, dengan menjelajah benua yang lebih luas, barulah kami bisa menemukan potensi dan peluang yang lebih besar," lanjut Master Wang, mencoba meyakinkan Zhou Ning.Zhou Ning berpikir sejenak, mempertimbangkan kata-kata mereka, lalu mengangguk. "Kalau begitu, baiklah." Ia kemudian menatap para pengikutnya dengan tatapan tajam penuh kesungguhan. "Apakah kalian benar-benar yakin untuk me
"Begini, Kak, ada sesuatu yang ingin aku sampaikan pada semua orang." Zhou Ning memulai dengan nada serius."Apa itu?" tanya Zhou Lou di depannya.Zhou Ning mengalihkan pandangannya ke arah semua orang yang berkumpul. Mata mereka memancarkan rasa ingin tahu yang mendalam, menanti apa yang akan dikatakan olehnya. Setelah menarik napas dalam, ia melanjutkan, "Aku berencana untuk pergi ke Benua Tersembunyi.""Benua Tersembunyi?" Zhou Lou mengerutkan kening. Jelas sekali ia tak pernah mendengar nama itu sebelumnya, begitu pula yang lainnya."Benua tersembunyi, belum pernah mendengar tempat itu sebelumnya?" Gumam Master Wang dengan suara pelan.Melihat kebingungan semua orang, Zhou Ning pun menjelaskan, "Benua Tersembunyi adalah tempat yang berada di dimensi paling misterius di alam semesta. Bahkan para kaisar dewa tertinggi pun akan kesulitan untuk menemukannya.""Berbeda dengan benua Abadi yang kita lihat selama ini, benua tersembunyi diberkahi dengan energi suci, di mana udara dapat me
Zhou Ning keluar dari lautan api penyucian, melangkah dengan tenang menuju Lembah Langit Tersembunyi. Di sana semua orang sudah berkumpul, para Alkemis, Wu Xia, Zhou Lou, Lu Zhe serta para pengikutnya. Mereka semua menunggu kedatangannya.Ketika kakinya menyentuh tanah, seketika semua mata tertuju padanya. Para pengikut setia dan para alkemis, yang telah menantikan kedatangannya, serempak memberikan hormat."Selamat datang kembali, Tuan Zhou!"Zhou Ning membalas dengan anggukan pelan penuh wibawa, matanya kemudian menyapu sekeliling, mengamati perubahan yang terjadi pada setiap orang. Dia dapat mengetahui aura setiap orang menjadi jauh lebih kuat dibandingkan sebelumnya. "Sangat bagus, rupanya latihan di wilayah suci telah membuahkan hasil yang luar biasa. Kalian semua telah bekerja keras," ucap Zhou Ning dengan suara puas."Kakak ...." Gumam Wu Xia ketika mendekat ke arah Zhou Ning, gadis cantik itu hanya menunduk malu tanpa mengatakan apapun.Zhou Ning mengamati gadis itu dengan sa
Mata naga purba Aeris melebar, sorot merah menyala di pupilnya tampak bergelora. Ia tidak pernah menduga akan menerima jawaban seperti itu. "Penakluk Api Kekacauan memintaku untuk menjadi mitranya? Bukan budak?" pikir Aeris. Tubuh raksasanya yang bersisik sempat bergerak gelisah, tetapi kemudian ia merunduk kembali, memberikan penghormatan.“Tuan ... saya bersedia!” kata Aeris dengan suara berat, namun dipenuhi rasa hormat yang tulus. Getaran suaranya menggema, membuat udara di sekitar mereka seakan beresonansi.Zhou Ning mengangguk pelan. “Bagus sekali. Kuharap kita bisa bekerja sama dengan baik.” 'Memiliki bantuan setara Kaisar Dewa adalah hal yang sangat bagus, dengan keberadaannya kekuatan tempurku bertambah kuat lagi.' batinnya.“Tuan, tolong terimalah ini,” Aeris mengeluarkan setetes darah yang bersinar merah keemasan dari tubuhnya. “Ini adalah Darah Kehidupan saya, tuan. Dengan ini, tuan dapat mengendalikan saya sepenuhnya. Asalkan tuan memikirkannya, tuan bahkan bisa menghanc
Zhou Ning berdiri di tengah lautan energi yang bergejolak. Tubuhnya kini menyatu dengan hukum Api Kekacauan, memberikan aura yang begitu mendominasi hingga ruang di sekitarnya tampak bergetar."Dia benar-benar menyatu dengan Api Kekacauan," gumam Roh Kaisar Legendaris dengan nada terkejut. "Siapa sebenarnya pemuda ini? Mampu menampung serpihan jiwaku, menyerap kekuatan berkah ilahi, bahkan menyatukan tubuhnya dengan Api Kekacauan. Manusia mustahil memiliki kemampuan seperti ini. Setelah Api Kekacauan masuk, wadah misterius di dalam tubuhnya semakin membesar. Benda apa itu sebenarnya?" Zhou Ning membuka matanya perlahan. Semburat hitam yang memenuhi pupilnya kini berubah menjadi kilauan terang, bagaikan percikan api yang hidup. Tatapannya penuh determinasi, memancarkan rasa percaya diri yang sulit digoyahkan. "Sekarang api kekacauan sudah menjadi satu denganku. Bukan hanya rumit, hukum yang ada di dalam Api kekacauan juga sangat misterius, dan keduanya saling terjalin, memerlukan ban
"Berhati-hatilah," suara Roh Kaisar Legendaris memperingati Zhou Ning."Api Kekacauan bukanlah sesuatu yang dapat didekati dengan sembarangan. Banyak ahli yang jauh lebih kuat darimu telah musnah karena mencoba menguasainya," tambahnya lagi.Zhou Ning terus melangkah maju, seolah tidak mendengar peringatan itu. Tatapannya terpaku pada kobaran Api Kekacauan yang sedari tadi terus menariknya untuk mendekat. Daya tarik Api Kekacauan itu begitu besar, membuat tubuhnya terus melangkah maju tanpa kendali. Karena Zhou Ning tak menghiraukannya, Roh Kaisar Legendaris kembali memanggilnya, dengan suara yang lebih tegas. "Zhou Ning, Kendalikan dirimu," memperingati sekali lagi, "Jika tidak berhenti, kau akan dilahap olehnya."Mendengar panggilan itu, Zhou Ning tersentak sadar. Namun, sudah terlambat—ujung jarinya telah menyentuh nyala Api Kekacauan. Seketika, kobaran itu bersinar terang, menyilaukan seluruh ruangan dan menelan Zhou Ning dalam semburan cahaya.Di saat cahaya mulai mereda, tampak
Gelombang demi gelombang naga terus bermunculan, jumlahnya meningkat menjadi ribuan. Namun, Zhou Ning terus bertempur, tubuhnya bergerak seperti kilat, setiap pukulannya membawa kekuatan yang menghancurkan ribuan naga dalam sekejap. "Ujian di dalam wilayah suci utama tidak bisa diremehkan sama sekali. Aku tak bisa membayangkan ujian macam apa yang ada di delapan Wilyayah suci utama lainnya." Zhou Ning menarik napas dalam-dalam, matanya berkilat dengan tekad yang membara. Ia kembali bertempur, tanpa lelah, tanpa gentar. Setiap naga yang tumbang, energinya diserap oleh Zhou Ning, memperkuatnya lebih jauh.Di tengah lautan magma, Ia seperti pusaran api, menyerap setiap energi yang dilepaskan oleh naga-naga yang ia kalahkan. “Energi hukum dari Buah Api Jiwa telah mengangkat fisikku ke puncak alam Raja Dewa. Bahkan senjata tingkat suci pun takkan mudah melukaiku,” ucap Zhou Ning di tengah pertarungan.Setelah pertempuran yang tak terhitung lamanya, lautan magma akhirnya kembali tenang. Ri
"Buah Api Jiwa adalah manifestasi dari hukum api tertinggi. Jika aku bisa menyerapnya, kekuatan fisikku akan meningkat beberapa kali lipat." pikir Zhou Ning, menatap Buah Api Jiwa yang berada di tangannya, tekadnya bulat untuk menelannya.Dengan tekad yang telah membaja, Zhou Ning segera duduk bersila di atas magma yang mendidih. Ia menarik napas dalam-dalam, mengatur pernapasannya, dan mulai memusatkan pikirannya. Saat ia mulai menyerap energi Buah Api Jiwa, gelombang panas yang mengerikan langsung menghantam tubuhnya, bagaikan ribuan jarum api menusuk setiap pori-porinya."Argh …!" Zhou Ning menggertakkan gigi, rahangnya mengeras menahan gejolak energi dahsyat yang menyelimuti tubuhnya. Ia merasakan api hitam bercahaya emas mengalir deras ke pembuluh darahnya, memperkuat setiap ototnya dengan sensasi terbakar yang luar biasa, melapisi tulangnya dengan kekuatan baru, dan bahkan menembus inti jiwanya, membakar kelemahan terakhir yang masih tersisa.Di kedalaman kesadarannya, Roh Kaisa
Ketika Zhou Ning melangkah lebih jauh, setiap langkah membakar tubuhnya dengan intensitas luar biasa. Namun, panas itu tidak menghancurkannya, melainkan menempa dan memurnikan setiap bagian tubuhnya. Energi purba dari magma terus meresap ke dalam pori-porinya, membakar kelemahan yang tersisa dalam tubuhnya. Kulitnya menjadi sekeras logam, otot-ototnya mengeras dengan kekuatan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, dan tulangnya kini sekokoh sebuah artefak suci. Merasa kekuatan baru mengalir dalam tubuhnya, Zhou Ning mengepalkan tangannya. Energi itu terasa begitu dahsyat. Ia menatap ke depan dengan penuh keyakinan. "Tubuhku telah mencapai tingkat kekuatan baru," ucapnya, "bahkan berada di dalam lautan api ini tidak terasa panas lagi."Namun, saat tatapannya menyapu lautan magma yang bergejolak di hadapannya, Zhou Ning merasakan sesuatu yang berbeda. Energi di sekitarnya bukan hanya panas belaka. Ada kekuatan lain yang mengalir, sesuatu yang lebih dalam, sesuatu yang berasal dari h