Di bawah langit yang dipenuhi petir liar, Zhou Ning dan Fen Wu berdiri saling berhadapan. Udara di antara mereka terasa begitu tegang, seakan-akan bisa meledak kapan saja. "Siapa sebenarnya pemuda ini, masih begitu muda tapi memiliki kekuatan yang begitu mendominasi. Dia bahkan tidak menunjukkan sedikit pun rasa takut terhadap Kekaisaran Dewa Angin. Aku tidak boleh bertindak gegabah." Pikirnya.Tatapan Fen Wu tertuju pada Zhou Ning, sorot matanya penuh pertimbangan. Tubuhnya tegak dalam kewaspadaan, ragu dan berhati-hati. “Kau harus menghentikan ini sekarang,” katanya, suaranya terdengar jelas di tengah guntur yang menggelegar. “Jika kau melukai pangeran Kekaisaran Dewa Angin, kau akan menghadapi konsekuensi yang tak terbayangkan. Apa kau benar-benar ingin memulai perang dengan seluruh kekaisaran?” tanyanya, tanpa melonggarkan sedikit pun kewaspadaan.Zhou Ning, dengan mata setajam pisau, tak menunjukkan tanda-tanda ingin berhenti. Kekuatan besar yang mengalir di tubuhnya membuat atm
Energi jiwa Shusan Ni yang begitu kuat, membuat jiwa Fen Wu terluka parah, bahkan inti dewa miliknya tampak retak. "kekuatan sebesar ini? Bagaimana mungkin aku tak menyadarinya!" Uhuk! Darah segar menyembur keluar dari tubuhnya, "kekuatan jiwa wanita ini begitu menakutkan, hanya satu serangan tapi melukai jiwa dan inti kehidupanku dengan sangat parah. Kekuatan seperti ini ... Apa itu ranah dewa sejati? Dewa agung! Ha apa mungkin, wanita ini juga salah satu penguasa keabadian di semesta! Raja Dewa abadi?" Beragam dugaan berkecamuk di dalam benak Fen Wu.Shusan Ni melanjutkan ucapannya. "Yang Mulia sudah menyuruhmu untuk menyingkir. Apakah kau tidak mendengar perintahnya?" Hanya dengan sedikit gerakan tangan, gelombang energi yang lebih besar menghantam Fen Wu, menghempaskannya jauh. Tubuh Fen Wu mendarat dengan keras, darah segar mengalir dari sudut bibirnya, dan seluruh tubuhnya bergetar akibat luka-luka parah yang baru saja diterimanya.Rasa ngeri langsung menyelimuti Fen Wu saat
Zhou Ning tetap tenang meski berdiri berhadapan dengan tiga jenderal besar Kekaisaran Dewa Angin. Tatapannya tajam, menembus kabut yang menggantung di sekitar mereka. "Tiga serangga yang datang untuk mati," ucap Shusan Ni dengan geram.Pria berambut perak di antara ketiga jenderal itu maju dengan santai, mengangkat tangannya untuk menghentikan langkah dua rekannya. "Semuanya, kalian tidak perlu turun tangan. Aku saja cukup untuk menghadapi orang rendahan ini, " ucapnya penuh percaya diri, suaranya diselimuti dengan penghinaan. Aura biru yang mengalir dari tubuhnya membentuk gelombang lautan yang tenang namun penuh ancaman.Wanita berpedang api hanya mengangkat bahu dengan ekspresi acuh tak acuh. "Terserah. Lakukanlah dengan cepat," ucapnya dingin. Jenderal berjubah hitam tetap diam, hanya menatap dengan mata merahnya yang berkilat. Wajahnya datar, tapi tatapan itu berbicara banyak—ia sudah menghitung waktu hingga Zhou Ning akan dihancurkan di bawah kekuatan mereka.Pria berambut per
Zhou Ning menatap sekilas pada Shushan Ni, matanya menyiratkan kepuasan. "Kau melakukan pekerjaan dengan bagus." Pujinya dengan nada rendah."Mereka bertiga sepertinya juga bukan sesuatu baik. Kau bisa melakukan apa pun yang kau inginkan pada mereka." Lanjutannya seraya mengalihkan lirikan matanya yang mencekam pada Lang Jia.Tatapan menakutkan itu, membuat Lang Jia tersentak, kedua matanya membulat, penuh rasa takut. 'Tak kusangka wanita itu sangat kuat! Sosok sekuat itu, mengapa tunduk pada pemuda ini, siapa dia sebenarnya? Wanita itu tadi menyebutnya yang mulia! Apa dia juga dari sebuah kekaisaran dewa sama sepertiku? Tapi kenapa aku tidak pernah mendengar tentangnya?' segala dugaan yang membuatnya bingung, berkecamuk di dalam benaknya.Di sisi lain, Shushan Ni yang baru saja menerima pujian dari Zhou Ning, menundukkan kepalanya dengan hormat. "Anda tidak perlu khawatir, Yang Mulia. Serahkan saja mereka padaku."Tatapannya kemudian beralih pada ketiga jenderal besar yang tengah me
Di bawah ribuan petir yang melanda, Lang Jua menatap kesal pada tiga jenderal kekaisaran Dewa Angin yang hanya berdiri diam, tanpa melakukan apapun untuk menyelamatkannya. "Kalian! Kenapa kalian tidak membantuku?! Jika aku mati, kalian tidak akan bisa lolos! Dasar tidak berguna!" teriaknya, amarah dan rasa sakit yang luar biasa bercampur menjadi satu.Salah satu dari mereka, pria berjubah hitam, berusaha melesat maju untuk menyelamatkan Lang Jia. "Pangeran ketiga adalah putra kesayangan yang mulia kaisar, jika dia sampai mati di bawah pengawasan kami, yang mulia tidak akan melepaskan siapapun, tidak boleh terjadi apapun padanya!" batinnya penuh ketakutan, jantungnya berdegup kencang.Namun, sebelum dia bisa mendekat, tiba-tiba kekuatan mengerikan melintas, menghantam tubuhnya dengan keras."Akh!" jerit Pria itu, seketika terduduk dengan tubuh yang tersayat, "Kekuatan macam apa ini, hanya satu serangan!" Ucapnya dengan wajah syok, darah segar menyembur keluar dari mulutnya. "Hemmph!"
"Setelah melakukan semua kejahatan itu, kau berpikir dapat mati dengan mudah? Apa kau sedang bermimpi? Jika kau belum sadar, bangunlah segera." Zhou Ning berbicara dalam suara yang mencekam, Sorot matanya dingin, tanpa ampunDia menghentikan ucapannya sejenak, memperhatikan tubuh Lang Jia yang tersiksa di bawah hujan petir. "Bagaimana rasanya seribu kematian, menyakitkan bukan!" lanjutnya, suaranya meresap dalam keheningan yang mencekam.Zhou Ning mengangkat tangannya lebih tinggi ke langit, mengumpulkan kekuatan langit yang bersarang di awan hitam. Gemuruh langit semakin keras, petir-petir menyala bersahutan, berkumpul dalam jumlah yang menakutkan. Blarrrr!Kilatan petir turun dengan kecepatan luar biasa, menghantam tubuh Lang Jia tanpa ampun. Seketika, tubuhnya hancur di tengah kekuatan yang menghancurkan. Tanpa ada yang tersisa, dia musnah di tempat—lenyap dalam hitungan detik, meninggalkan kehampaan.Keheningan yang berat mengikuti setelah ledakan itu, hanya disertai suara gemuru
Kaisar Yuan terperanjat. Sesuatu yang tak pernah ia bayangkan terjadi—teknik Zhou Ning berhasil memutus kendalinya atas Dunia Kehancuran! Teknik itu begitu kuat hingga Kaisar Yuan hanya bisa terpaku, tak percaya bahwa ada yang mampu menandingi kekuatannya. Terlebih lagi, orang itu berasal dari dunia kecil yang tak ia anggap penting."Domain Ruang?" gumamnya, suaranya serak, mengandung keterkejutan yang jarang dirasakannya. "Bagaimana mungkin bocah itu menguasai hukum ruang dengan level setinggi ini?"Mata Kaisar Yuan tajam menelisik Zhou Ning, mencoba melihat ranahnya. Namun betapa terkejutnya ia ketika tak bisa melihat apapun. Sesuatu yang sangat kuat menutupi ranah Zhou Ning, menyelubungi kekuatannya dengan misteri yang tak bisa dipecahkan oleh Kaisar Yuan."Kenapa aku tidak bisa melihat ranahnya?!" desisnya dengan nada frustasi. Ia yang selama ini mampu menembus kekuatan lawan-lawannya dengan mudah, kini tak bisa membaca kekuatan Zhou Ning, sosok yang ia anggap tidak lebih dari rem
Dengan satu gerakan ringan, ruang dimensi terbelah di hadapan Shusan Ni. "Yang mulia jangan khawatir," ucap Shusan Ni pada Zhou Ning."Saya akan memperingatkan mereka dengan baik, kalau begitu saya pergi yang mulia!" tambahnya seraya melangkah masuk ke dalam ruang dimensi tersebut, membawa kedua jenderal kekaisaran dewa angin bersamanya. "Kalian berdua ikut denganku," perintahnya, dengan suara dingin yang tidak mengizinkan penolakan. Tali spiritual hitam melilit tubuh kedua Jendral itu, membuat mereka tak bisa melawan sedikitpun, dan dalam sekejap, mereka diseret masuk ke dalam kegelapan dimensi ruang.Seketika alam terdiam saat Shusan Ni tiba di kekaisaran dewa angin. Kedatangannya membuat udara tiba-tiba terhenti, dan seluruh alam menahan napas. Langit mendung mengirimkan gelombang energi dari riak kehadiran yang begitu kuat, menyelimuti istana dalam aura kehancuran.Sementara di dalam istana, Kaisar Yuan berdiri dengan penuh kewaspadaan, matanya menyipit ketika dia merasakan tekan
Dengan Naga Pelahap Jiwa Sebagai tunggangannya, Zhou Ning menyusuri langit, matanya yang jernih menatap lurus ke depan, penuh keseriusan. Di dekatnya, Yao Tian tak henti-hentinya khawatir, wajahnya berkeringat dingin."Apa lagi yang akan dia lakukan kali ini? Aku terus merasa akan ada masalah besar yang akan terjadi." Pikirnya. Suasana antara dia dan Zhou Ning begitu sunyi, ketegangan yang terasa mencekam membuatnya merinding.Ketika mata Zhou Ning melirik ke arahnya, Yao Tian terperanjat kaget, berada di tangan monster seperti itu, dia tak tahu kapan nyawanya akan melayang."Membuatku takut saja, kenapa monster ini tiba-tiba melihatku seperti itu, Jangan bilang dia akan membunuhku sekarang?" batinnya, meneguk salivanya dalam. "Tapi sepertinya itu bagus juga, daripada aku terus berada dalam ketakutan seumur hidupku, lebih baik untuk mati sekarang." Dengan pikiran itu, Yao Tian sudah mempersiapkan dirinya untuk menerima nasib terburuk, menutup mata dan menanti saat-saat terakhirnya.Na
Ketika Liu Zheng menoleh ke arah Lan Yue, dia melihat nona keluarga Lan mematung, menatap gulungan sutra pedang sembilan langkah dengan ekspresi tak percaya. Liu Zheng yang merasa penasaran pun menanyakannya, "Nona, ada apa?"Lan Yue tidak langsung menjawab, pikirannya dipenuhi dengan kekaguman dan penasaran. "Ini memang Sutra Pedang Sembilan Langkah, tapi metode di dalamnya telah disederhanakan. Tidak mungkin, bagaimana dia melakukannya?" Pikirnya bertanya-tanya. Ia tahu betul betapa rumit dan mendalamnya kitab suci warisan keluarganya itu. Hanya segelintir orang dalam sejarah keluarga Lan yang mampu menguasai keseluruhan isinya, tidak mungkin untuk menyederhanakannya. "Kecuali dia memiliki pemahaman yang lebih tinggi dibandingkan pencipta Sutra Pedang Sembilan Langkah. Cendekiawan muda ini, siapa dia sebenarnya? Dengan kemampuan seperti ini, latar belakangnya pasti sangat menakutkan."Setelah beberapa saat, Lan Yue sadar dari lamunannya dan membungkuk berterima kasih dengan penuh ho
"Tiga bagian terakhir Sutra pedang sembilan langkah?" Seru Lan Yue dan Liu Zheng serentak, wajahnya keduanya menunjukkan keterkejutan. Meskipun gulungan tersebut terlihat biasa saja, dan Lan Yue bahkan belum melihat isi di dalamnya secara langsung, tidak tahu apakah benar-benar sutra pedang sembilan langkah. Akan tetapi wanita itu memercayai Zhou Ning, dia yakin cendekiawan muda hebat sepertinya tak perlu membohongi siapapun. Berbeda dengannya, Liu Zheng sedikit ragu, akan tetapi tak berani mengatakan apapun."Cendekiawan muda ini..." Lan Yue menatap gulungan di hadapannya tanpa berkedip, tak menyangka hari ini tiba, saat ia dapat melihat tiga bagian terakhir dari Sutra Pedang Sembilan Langkah dengan mata kepalanya sendiri. 'Keluarga Lan berada di puncak kejayaan selama ratusan ribu tahun karena fondasi kuat kami dalam latihan kultivasi Sutra Sembilan Langkah, yang memungkinkan tubuh mengembangkan kemampuan spiritual pedang yang luar biasa. Proses kultivasi ini melibatkan Sembilan U
Liu Zheng yang penasaran pun, tak menahan diri untuk bertanya pada Zhou Ning, “Mohon maaf jika saya lancang, Cendekiawan muda… tapi bolehkah saya tahu apa yang Anda lakukan pada formasi ini hingga kekuatan pertahanannya menjadi begitu kuat dalam waktu sesingkat ini?”Zhou Ning menoleh sekilas, lalu menjawab tanpa menyembunyikan apa pun, “Aku hanya menambahkan beberapa garis pengunci dan lapisan energi tipis berbasis elemen Yin.”Ia menunjuk ke salah satu titik di sudut ruangan yang tampak tak mencolok. “Untuk menambahkan pertahanan dari pengintai roh kelas tinggi, maka perlu menyisipkan kristal embun malam di delapan titik bayangan. Aku tidak punya semuanya sekarang, jadi kupakai alternatif sementara yang cukup untuk menyesatkan deteksi tingkat tinggi.”Liu Zheng mengangguk dengan mata berbinar, mulutnya sedikit terbuka. “Sungguh… luar biasa.”Zhou Ning memalingkan wajahnya, berbicara pada semua rombongan yang ikut dengannya, “Kalian semua bisa pilih tempat kalian masing-masing. Kita
“Kau cukup pintar, aku mengampunimu kali ini,” ucap Lan Yue seraya mengambil kunci di tangan Liu Zheng. Dia sedikit melirik lalu memperingatinya, “Tapi ingat, jika hal ini terulang lagi di masa depan, aku tidak akan segan untuk memberitahu Kakak kalau kau tidak melakukan pekerjaanmu dengan benar.”Liu Zheng segera mengangguk cepat, “Tentu, Nona! Saya akan memastikan ini tidak akan terulang lagi.”Lan Yue kemudian mengaktifkan giok di tangannya, sinar lembut memancar dari benda tersebut, dan dalam hitungan detik, seluruh rombongan telah berpindah ke dalam wilayah kamar utama. Kamar terbaik yang disediakan khusus untuk tamu-tamu terhormat yang memiliki status tinggi di benua Tianluo.Lan Yue menurunkan tangannya perlahan ketika cahaya dari giok di telapak tangannya mulai meredup. Aroma anggrek yang samar segera menyambut, mengalun lembut bersama kehangatan ruangan yang dipenuhi dinding giok biru dan tirai-tirai sutra tipis."Cendekiawan muda, silahkan."Zhou Ning mengangguk pelan, meman
Pelayan itu terjatuh dengan wajah menghantam lantai, hidungnya berdarah. Ia bangkit dengan marah, menunjuk ke arah Lan Yue dan rombongan Zhou Ning sambil berteriak, “Beraninya kalian membuat keributan di sini! Kalian kira kalian siapa? Hanya sekelompok dewa rendahan, berani datang ke penginapan keluarga Lan yang terhormat! Sadarilah tempat kalian!”Dia mengangkat dagunya dengan sikap angkuh, kembali berteriak, “Jangan harap kalian akan pergi dengan mudah! Kalian akan menyesal telah datang ke sini.”Lan Yue penuh geram, mengeluarkan sebuah lambang giok berukir. Tanpa sepatah kata, dia memperlihatkannya di hadapan pelayan itu. "Lihatlah dengan matamu! Apa ini!"Tubuh pelayan itu langsung menegang, wajahnya memucat. Setelah menelan ludah, dia membungkuk panik sambil berkata tergesa-gesa, “La-lambang keluarga besar Lan? S-saya mohon maaf! Saya tidak tahu—sungguh tidak tahu!”Lan Yue menundukkan sedikit kepalanya, menatap seperti memandang semut. “Jadi… apakah kamar di penginapan benar-ben
"Apakah kita benar-benar salah? Bagaimanapun merekalah yang telah menyelamatkan kita," timpal kultivator lain dengan nada bimbang."Itu benar, pemuda itu bisa menyelesaikan teka-teki teka-teki kuno, mungkin dia memang memiliki kemampuan untuk membantu kelima cendekiawan itu.""Bagaimana mungkin? Apa kalian bodoh? Memahami konsepsi beladiri lebih sulit dari menerobos ranah kultivasi. Bukankah kalian melihatnya sendiri, pemuda itu hanya dewa bintang empat. Bagaimana caranya dia membantu kelima cendekiawan itu sekaligus? Memang kenapa jika dia bisa menyelesaikan teka-teki kuno, paling-paling dia hanya beruntung," sanggah Mo Kun dengan nada meremehkan, wajahnya menunjukkan rasa tidak suka.Kedua tangannya mengepal, dia sebenarnya merasa sangat iri pada Mo Tian dan Mo Yang, mereka menjadi pahlawan sedangkan dirinya, hanya bisa menatap dari bawah saja. 'Atas dasar apa? Kita sama-sama putra keluarga Mo, kenapa kalian memiliki bakat yang lebih menonjol dariku! Aku tidak bisa menerima ini,' p
Langit berwarna merah darah menggantung di atas benua besar bernama Tianzhou, benua ke-37 yang dilalui oleh Wu Li. Daratan yang dulunya subur kini berubah menjadi lautan api dan reruntuhan. Teriakan putus asa menggema dari segala arah, kota-kota raksasa tak lebih dari debu beterbangan. Pegunungan agung runtuh, sungai-sungai meluap membawa arus mayat. Wu Li melangkah tanpa suara, namun setiap jejak kakinya menyebabkan retakan besar di tanah. Api neraka muncul dari bekas langkahnya, melahap apapun tanpa menyisakan abu. Di bawah kehendaknya, Jiwa-jiwa yang berhamburan dari tubuh-tubuh yang mati berubah menjadi jiwa jahat yang saling melahap satu sama lain. Saat jiwa-jiwa jahat yang lebih kuat terbentuk, mereka berlutut, menundukkan diri sepenuhnya kepada Wu Li, "yang mulia," sebut mereka serempak."Hahahaha, kalian katakan mengapa ini sangat menyenangkan?" tanya Wu Li dengan suara berdesis yang penuh dengan aura mematikan. Tawanya penuh dengan kegelapan, mencerminkan kesenangan dari de
"Cendekiawan muda... Baiklah," jawab Lan Yue dengan nada sedikit kecewa namun tetap menghormati keputusan Zhou Ning. Dia tahu bahwa pemuda di hadapannya ini memiliki pertimbangan yang lebih jauh.Keempat cendekiawan lainnya saling bertukar pandang, kemudian mengangguk serempak, menarik kembali aura spiritual mereka yang sempat bergejolak. Mereka mengerti maksud Zhou Ning. Terlalu banyak perhatian justru bisa menimbulkan masalah di kemudian hari. "Cendekiawan muda," ucap salah satu dari mereka dengan nada tak nyaman, "kami minta maaf! Kami hanya merasa tidak tahan dengan orang-orang tidak tahu terima kasih ini!""Tidak masalah," jawab Zhou Ning singkat, dia tak mempermasalahkannya sedikitpun.Kedua mata Zhou Ning memicing, dia tiba-tiba saja merasakan sebuah firasat buruk, hatinya merasa begitu gelisah. Sama sepertinya, Roh Kaisar Legendaris juga merasakan hal yang sama. Karena keadaan tidak lagi terkendali, Roh Kaisar Legendaris tidak bisa lagi menyembunyikannya, dia segera membicar