"Apa itu tadi!" Ucap Zhao Ning yang benar-benar kaget dengan apa yang baru saja dia lihat.
Sosok besar yang dilihatnya begitu hebat hingga dapat menghancurkan siapapun hanya dengan satu tatapan matanya."Sa-sangat hebat, kekuatan yang luar biasa, siapa orang itu?" Pikir Zhao Ning dengan perasaan bergejolak dalam hatinya."Andaikan aku sekuat itu, tidak-tidak! Andai aku punya sedikit saja kekuatan orang itu, aku mungkin ... Heh," Zhao Ning mengendus pahit lalu melanjutkan, "apa sih yang kupikirkan, harapan hanya akan menjadi harapan, dan khayalan mana mungkin jadi nyata," gumamnya.Zhao Ning pun kembali melanjutkan pekerjaannya dan mengabaikan apa yang baru saja dia lihat. Meski sedikit, hatinya masih berharap pada sesuatu yang menurutnya akan mustahil terjadi.Dalam kehampaan matanya, sorotan penuh kepedihan, Zhao Ning kembali teringat akan pahitnya perlakuan yang kejam yang terus ia terima, di mana pun dia berada. Bayangan penghinaan, penindasan, dan ejekan tanpa henti menghantui dirinya. Tatapan kebencian dan serangan fisik yang tak kenal ampun meninggalkan bekas yang tak hanya terlihat pada tubuhnya, tetapi juga merajam jiwanya."Hentikan, hentikan, hentikan!" Zhao Ning memegang kepalanya dengan erat, rasa sakit dari luka fisik dan mental yang dia tanggung selama ini sangat menyiksa.Dalam bayang-bayang siksaan yang diterimanya, Zhao Ning menghadapi cemoohan dan kebencian tanpa akhir, karena tanda hitam yang terukir di dahinya.Tanda yang dianggap semua orang sebagai sumber malapetaka. Mereka selalu menyalahkan Zhao Ning atas musibah yang terjadi. Dan karena itulah, Zhao Ning selalu memakai balutan kain hitam untuk menyembunyikan tanda itu dari pandangan orang lain.Zhao Ning sejenak menyentuh balutan kain hitam itu, lalu menggeleng dan berbicara pada dirinya sendiri. "Zhao Ning apa yang kau pikirkan! Hentikan itu!" Ia pun kembali mngayunkan cangkulnya pada kristal-kristal hitam di dinding gunung hitam.Kemudian, datang beberapa orang dengan sikap kasar dan sengaja menabrak tubuh Zhao Ning."Akh!"Brak!Zhou Ning seketika jatuh dan tubuhnya terhempas oleh benturan yang keras.Siapa yang menabrakku? Pikirnya dalam kebingungan.Saat Zhao Ning menoleh dan pandangannya mendarat pada wajah orang-orang yang baru saja menabraknya. Mata Zaho Ning melebar seketika, dia mengenal orang-orang itu. Mereka adalah warga kota awan, yaitu Wang Bo dan beberapa pengikutnya yang tak sengaja terjebak di Gunung Hitam bersama Zhao Ning."Kalian!" serunya dengan suara yang penuh kemarahan dan kekecewaan.Kenangan akan penghianatan mereka terukir jelas dalam ingatannya. Saat itu, Wang Bo dan para pengikutnya menghajar Zhao Ning tanpa belas kasihan setelah mengusirnya, padahal Zhao Ning menganggap mereka sebagai teman-teman yang ia percayai. Tetapi, kepercayaannya dihancurkan begitu saja."Oh, ternyata si pembawa sial," ucap Wang Bo dengan nada meremehkan, sambil melipat tangannya di dada dengan ekspresi angkuh. Ekspresi sinisnya semakin membuat Zhao Ning merasa terhina dan marah."Apa hah! Kau mau marah! Apa hakmu! Kamulah yang menyebabkan kami menjadi sial! Dasar terkutuk!" seru salah satu dari mereka dengan suara mengancam."Jangan salahkan kami Zhao Ning, salahkan saja dirimu sendiri! kau terlalu mengganggu!""Dasar manusia terkutuk!"Ketika Zhao Ning hendak menyela, beberapa warga kota awan lainnya bergabung dan menatapnya dengan sikap tidak suka. Dalam pandangan mereka, Zhao Ning adalah sosok yang terkutuk dan membawa sial. Pandangan sinis dan tatapan dingin yang datang dari segala arah membuat Zhao Ning semakin tersudut dan terhina."Hemmph! Sial! Ayo, jangan lama-lama di sini! Nanti kita terkena kesialan makhluk terkutuk ini!" Ucap yang lainnya lagi dengan tawa sinis. Wajah mereka penuh dengan kebencian yang terang-terangan, seakan memancarkan energi negatif yang menghantam hati Zhao Ning."Ayo! Cih!"Meskipun hatinya terluka oleh kata-kata dan tatapan sinis dari warga kota awan, Zhou Ning memilih untuk bersabar dan mengabaikan mereka. Dia sadar bahwa, sebanyak apapun dia berteriak, mereka tidak akan mendengarkannya.Setelah Zhou Ning mengabaikan mereka, Wang Bo dan para pengikutnya malah tidak berhenti dan terus mengganggunya. Mereka dengan santainya menendang dan menginjak hasil jerih payah Zhou Ning sambil tersenyum puas dengan wajah yang angkuh.Melihat hasil jerih payahnya diinjak-injak begitu saja, hatinya merasa marah dan terluka, "kalian!" Ia menatap mereka dengan tatapan nanar dan kecewa.Namun, orang-orang itu hanya menatapnya dengan sinis dan acuh tak acuh sejenak, lalu melenggang pergi dengan santainya."Cih, pembawa sial! Minggir sana!" bentak mereka pada Zhao Ning, seolah menunjukkan dominasi mereka atas kelemahan dan penderitaan yang ia alami."Kenapa kau tidak mati saja! Sialan!" ucap yang lainnya dengan penuh kebencian, terus menghina dan merendahkan Zhao Ning dengan kata-kata yang kasar.Setiap kata-kata kasar yang terucap semakin melukai hati Zhao Ning, membuatnya semakin terpuruk dalam kesedihan dan kekecewaan."Rasakan! Manusia terkutuk!""Pffft, lucu sekali, haha!""Ayo pergi, nanti dilihat pengawas lagi!""Ayo."Setelah diperlukan buruk dan dihina seperti itu, Zhao Ning hanya bisa menerimanya. Memang benar tanda di dahinya seperti kutukan, bahkan ketika dia lahir, desanya terbakar, dan kedua orangtuanya mati dalam kebakaran itu.Sambil memendam kesedihan dalam hatinya, Zhao Ning melanjutkan pekerjaannya. "Kalian benar, aku memang pantas dibenci, tapi kalian adalah temanku." Batinnya terasa sakit.Apakah aku benar-benar pantas dibenci oleh kalian semua? Apakah aku benar-benar pantas?Tanpa sadar air matanya keluar begitu saja, namun Zhou Ning segera menyeka air matanya dan melanjutkan pekerjaannya dengan rasa sakit yang mengguncang.Sambil pergi, orang-orang masih menggerutu dan menghina Zhao Ning."Pasti kita tertangkap karena dia!""Kenapa pembawa sial seperti itu ada di kota awan?""Seharusnya dia menghilang saja!"Dalam kelelahan yang membebani hidup Zhou Ning, teriakan penyiksaan kembali bergema di Tanah kekuasaan raja iblis Levanor. Suara histeris seorang budak melanda, menusuk telinga dengan rasa sakit yang tak terbayangkan."Aaaaaa! Aaaaaa! Ampuni aku, ini sangat menyakitkan! Bunuh saja aku!" teriaknya dengan putus asa.Teriakan itu mengguncang hati Zhao Ning, raut wajah benci dan tak suka yang dalam tergambar jelas di wajahnya. Dua bibirnya gemetar, perasaan kesal dan geram yang terpendam seakan meluap dari lubuk hatinya.'Para iblis ini telah melampaui batas! Kalian pasti akan mendapatkan hukuman setimpal dari langit!'Meskipun hidupnya penuh dengan kesedihan, hati Zhao Ning tak pernah berharap akan penderitaan yang menimpa orang lain. Melihat umat manusia disiksa dengan kejam, hatinya membara oleh kemarahan dan kebencian.'Meningkatkan kekuatan dengan membunuh dan menyiksa? Raja iblis ini benar-benar keji!' Rasa kesalnya semakin menggelora saat ia meraih kristal hitam yang terletak di dekatnya. Namun, ketika jarinya menyentuh permukaan kristal itu, sesuatu yang aneh terjadi."Ha! Apa ini?" Zhao Ning terkejut saat merasakan aura gelap yang misterius dari kristal hitam, mengalir masuk ke dalam tubuhnya.Sebelum ia bisa mencerna apa yang sedang terjadi, suara riuh terdengar. Tanah di sekitarnya bergetar, dan para budak berhamburan panik, wajah mereka dipenuhi dengan ketakutan dan kengerian."Tolong! Tolong! Tolong!" jeritan putus asa para budak memenuhi udara. Saat Zhao Ning memalingkan wajahnya, puluhan panah beterbangan melintasi langit hitam. "Para iblis pemburu!" seru Zhao Ning, sambil berlari mengikuti jejak para budak lainnya. Para iblis pemburu adalah pengikut setia Raja Iblis yang dengan kejam memanah para budak untuk dijadikan sebagai tumbal pengorbanan darah. Namun, nasib malang menimpa Zhao Ning. Salah satu panah mendarat tepat di bahunya, menusuknya dengan tajam. "Argh!" rintihnya, sementara racun pelumpuh yang ada di ujung panah itu membuatnya tak bisa bergerak. Dengan tawa jahat, iblis yang melepaskan panah menarik rambut Zhao Ning dan membawanya ke dalam ruangan kolam darah api, tempat yang akan digunakan sebagai tumbal kegelapan bagi Raja Iblis. "Hahaha! Hidup Raja Iblis! Raja malam yang menelan cahaya!" pekik para pemburu iblis itu sambil melempar buruannya ke dalam kolam darah api. Apakah ini akhirnya? Apakah aku akan mati sekarang? Haha, mungkin in
'Bukankah itu ... tanda budak!' pikirnya dengan kaget. Tubuh Jendral Iblis Api terpaku sejenak, tak mampu berkata-kata. 'Dia seorang budak! Tapi, bagaimana mungkin, ini ... ini mustahil!" keheranan meliputi pikiran Jendral Iblis Api, tapi sebelum dia bisa mengekspresikan kebingungannya, salah satu Jenderal Iblis dengan sombong melesat melewatinya untuk menyerang Zhou Ning.. "Jendral Api! Kenapa kau malah berbicara dengannya! Menjengkelkan!" ucap Jendral Iblis Malam dengan tajam ketika dia bergerak cepat menuju Zhou Ning, mengarahkan kepalan tangannya yang dipenuhi aura hitam. "Jenderal Malam, tunggu!" Jendral iblis Api memperingatkan dengan cepat, mencoba mencegahnya. Namun, Jendral iblis Malam yang meremehkan Zhou Ning malah tersenyum sombong, menunjukkan sikapnya yang penuh keangkuhan. "Hemph! Jendral Api, ternyata kau hanya jendral penakut! Untuk apa kau takut, dia hanya seorang semut! Hiyyaaaah!" Dalam sekejap, serangan mematikan berupa pukulan api hitam meluncur menuju Zhou Ni
"Sial!" Jendral Iblis Neraka mengutuk dengan gemuruh yang penuh amarah, tubuhnya membara dengan aura gelap yang mengerikan. "Manusia rendahan menggunakan spirit raja iblis agung? Sampai kapanpun aku tidak akan membiarkannya! Manusia rendahan ini harus mati! Dengan cara apapun!" jendral Iblis Neraka berkata dengan geram. Di sisi lain jendral Iblis Api menatap Zhou Ning dengan kebencian yang sama. "Kurang ajar! Budak sialan ini, siapa sebenarnya dia? Kenapa dia bisa menggunakan spirit raja iblis?" gumam Jendral Iblis Api dengan kebingungan yang terpancar jelas dari wajahnya. "Bagaimana mungkin seorang budak rendahan seperti dia-- grrrtt!" Jendral Iblis Api menggertakkan gigi geram, wajahnya dipenuhi dengan kemarahan dan kebencian. Jumlah iblis yang berhadapan dengan Zhou Ning terus bertambah dengan cepat. Mereka muncul tanpa henti. Bahkan jenderal-jenderal iblis lainnya juga bergabung dan menyerang Zhou Ning. Serangan-serangan mematikan dari pasukan iblis dan jenderal-jenderal mereka
Bang! Dengan kecepatan kilat, tombak hitam yang tajam dan pekat mengarah pada Zhao Ning. Serangan itu begitu cepat hingga Zhou Ning pun tak dapat menghindar dan terlempar seketika saat serangan mendadak itu menghantam tubuhnya. Seketika kabut hitam dari tombak hitam menutupi Zhou Ning, tak ada apapun yang terlihat. Di dalam kabut tebal itu, Zhou Ning terluka sangat parah hingga kesadarannya perlahan lenyap. Saat kesadarannya memudar, kekuatan gelap roh kaisar legendaris mulai terbangun dan mulai merayap ke dalam jiwa miliknya, membuat jiwanya dipenuhi dengan tali-tali hitam. "Hahaha," tawa dari jendral neraka puas. "Kau pasti menjadi debu setelah terkena tombak ular hitam milikku, itu adalah senjata tingkat tinggi yang diberikan raja iblis padaku! Meski seorang jenderal utama sekalipun, dia tidak akan dapat menahannya apalagi kau! Kau pasti ma-- apa!" Jendral neraka terbelalak, blackblood spirit milik Zhou Ning membelahnya hingga hancur dan bertebaran di udara. Di dalam tubuh Zhou
Di sisi timur gunung hitam, gurun iblis membentang luas. Sejauh mata memandang, pasir panas yang bergelombang tanpa kehidupan, cahaya matahari yang memantul seperti kilauan api. Angin panas yang tak henti berhembus, membawa debu dan rasa terpencil yang menggigit.Di tengah gurun iblis, Zhou Ning mulai sadar. Saat itu dia sedang dibawa oleh Lu Ze di punggungnya."Pahlawan kau sudah sadar!" Ucap Lu Ze saat merasakan pergerakan di punggungnya."Mm ... akh!" Zhou Ning merintih pelan, rasa sakit karena perubahan tubuhnya tadi masih terasa."Pahlawan! Apa anda baik-baik saja?" Tanya Lu Ze cemas.Di sisi lain, Zhou Ning yang baru saja sadar merasa sangat terkejut dan tercengang ketika menyadari bahwa ingatannya sekarang dipenuhi dengan pengetahuan yang asing. Beberapa pengetahuan belum pernah dia lihat dan dengar sebelumnya.Teknik latihan, keterampilan roh, teknik pembuatan senjata, formasi, dan banyak lagi, semua itu begitu menakjubkan hingga jika ada satu teknik atau keterampilan yang munc
"Memikirkannya saja sudah membuatku merinding hingga terasa maut sangat dekat," pikir Lu Ze sembari meneguk salivanya.Terhormat? Hebat? Zhou Ning berpikir sejenak. Dia tak merasa seperti itu sama sekali. 'Apa aku harus mengatakan padanya kalau aku juga budak sama sepertinya?' Pikirnya lagi."Itu ... Mungkin aku tidak sehebat dan sekuat yang kau pikirkan, aku-- ya, itu, maksudku ...." Zhou Ning terhenti. Dia tak tahu harus mengatakan apa pada Lu Ze. Dunia ini memang dunia dimana kekuatan sangat dihormati dan Lu Ze benar. Bahkan dirinya masih sulit percaya bisa menjadi sekuat itu, ditambah lagi dengan banyaknya pengetahuan, teknik, dan keterampilan di dalam ingatannya, menjadi sosok terkuat di dunia bukanlah hal yang mustahil."Tuan?""Baiklah, kau bisa memanggilku seperti keinginanmu, tapi aku akan senang kalau kau memanggilku dengan namaku.""Tuan saya benar-benar tidak bisa melakukan itu."'Dia terlihat takut, apa aku semengerikan itu?' pikir Zhou Ning dengan heran."Baiklah, kalau b
"Apa! Bagaimana bisa!" Zhou Ning sangat terkejut, bahkan tidak semua raja iblis memilikinya, apalagi dia, seorang manusia. Meskipun tak dapat berbuat apa-apa, Zhou Ning menghela nafas pasrah, berusaha menenangkan dirinya. "Lu Ze! Bisa kau turunkan aku sekarang, aku sudah baik-baik saja," ucap Zhou Ning nampak tergesa-gesa. "Tapi tuan--" "Aku bersungguh-sungguh, turunkan aku sekarang," potong Zhou Ning dengan tegas. "Kalau begitu baiklah." Lu Ze pun mengalah dan menurunkan Zhou Ning dengan perlahan. Setelah Lu Ze menurunkannya, Zhou Ning segera duduk dan memejamkan matanya. 'Aku tidak percaya ini! Aku harus memeriksanya sekali lagi, mungkin saja aku salah tadi,' pikir Zhou Ning seraya kembali memeriksa inti iblis di tubuhnya. Berapa kali pun Zhou Ning memeriksanya, benda itu memanglah inti iblis. 'Tidak! Tidak!' hal itu seperti mimpi buruk baginya. 'Inti iblis, pusat energi yang hanya dimiliki oleh iblis yang memiliki bloodline kuat, Energi mematikan yang terbentuk dengan darah
Berbeda dengan Lu Ze yang terluka parah, Zhou Ning baik-baik saja setelah terkena serangan salah seorang pengawal Sun Xiu."Apa! Ba-bagaimana bisa! Tidak mungkin!" Pikir pengawal itu sulit percaya. Dia pun kembali melesatkan pukulan bertubi-tubi ke arah Zhou Ning. Dia tak bisa percaya dan tak bisa menerima kenyataan bahwa Zhou Ning masih baik-baik saja setelah terkena pukulannya. Setelah terkena serangan bertubi-tubi dari pengawal itu, tubuh Zhou Ning masih berdiri dengan kokoh tanpa luka sedikitpun."Tidak mungkin!" Ucap pengawal itu dengan wajah terkejut, kedua matanya melebar sempurna.Bukan hanya pengawal itu saja yang terkejut, bahkan Zhou Ning sendiri pun ikut terkejut, "Eh? Kenapa pukulanmu sangat lemah," ceplos Zhou Ning dengan wajah tak bersalah.Mendengar perkataan Zhou Ning barusan, raut wajah pengawal itu semakin geram, dia mengerahkan serangannya sekuat mungkin pada Zhou Ning, "Haaah!" Dia mengerahkan seluruh kekuatannya. Akan tetapi Zhou Ning kembali mengejutkannya, wala
Xiao Bai berdiri di tengah ketundukan para beast dengan penuh kebanggaan. Mendapatkan segel tahta dewa berarti dia telah diakui sebagai penguasa klan rubah yang baru. Posisi klan rubah di dunia kultivasi bahkan setara dengan klan naga dan klan Phoenix, ketiga klan itu, diakui sebagai klan tertinggi di semesta. Masing-masing memiliki dominasi dan pengaruh yang menakutkan."Akhirnya, aku menembus puncak raja dewa dan mendapatkan segel tahta dewa ini," ucap Xiao Bai, menatap langit dengan mata penuh keyakinan.Tiba-tiba, sekilat perasaan tak nyaman melintas di benaknya. Naluri dan persepsinya yang juga telah diperkuat bisa merasakan bahwa sekarang Zhou Ning sedang berada di dalam bahaya."Gawat! Kakak!" Serunya cemas, auranya meledak ganas. Tanpa ragu, tubuhnya melesat seperti meteor, menembus langit, menuju ke perbatasan dimensi yang dilalui Zhou Ning sebelumnya.Hanya beberapa saat saja dia sampai di perbatasan dimensi, simbol larangan yang mendominasi hukum segera memenuhi tubuhnya.
Wilayah suci di dalam Gerbang Bayangan Hening masih diliputi oleh atmosfer menekan. Energi surgawi yang ganas terus mengamuk, tanpa henti menerpa tubuh Xiao Bai yang kini telah menyusut karena kehilangan banyak kekuatan."Jika ujian sekecil inipun aku tidak bisa melewatinya, maka aku tidak berhak untuk mewarisi tahta Dewa Rubah."Dengan kaki yang gemetar, Xiao Bai mencoba berdiri kembali. Entah sudah berapa kali dia tumbang dalam ujian itu, tapi setiap kali tubuhnya jatuh, dia terus memaksa dirinya untuk bangkit.“Kakak jangan khawatir, aku pasti akan melewati ujian ini!" Xiao Bai bertekad di dalam dirinya. Tak peduli seberat apapun ujian itu, dia tak akan pernah menyerah.Graaaaa!Dewa rubah kecil itu meraung kesakitan, energi surgawi yang dahsyat kembali meledak, menghantam tubuhnya. Bahkan altar batu tempatnya berdiri sudah dihancurkan berkeping-keping hingga tak lagi berbentuk. Di bawah tekanan yang hampir tak tertahankan, ekor keenamnya perlahan tumbuh sempurna dengan kekuatan ya
Setelah kapal spiritual melewati lapisan ketiga, mereka tiba di sebuah dimensi yang dikenal sebagai Eternal Void—sebuah ruang yang belum pernah tersentuh oleh entitas asing. Tempat itu dihuni oleh ratusan ribu benua hidup.Namun, meskipun dimensi itu dihuni oleh begitu banyak benua, tak ada satu pun yang tampak di hadapan Zhou Ning.Di dalam Eternal Void, hanya ada kehampaan yang terhampar luas, gelap dan sunyi. Tidak ada jejak kehidupan, tidak ada pergerakan, tidak ada suara. Bahkan cahaya yang seharusnya memancar dari dunia-dunia itu tampak terserap oleh kegelapan yang menyelimutinya.Zhou Ning menatap dengan heran, dimensi Eternal Void berbeda dengan yang dia ketahui sebelumnya, "Aneh ... di dalam dalam ingatanmu, jelas-jelas ada ratusan ribu benua di sini. Mengapa sekarang aku tak melihat satupun?" tanya Zhou Ning pada Roh Kaisar Legendaris di dalam tubuhnya.“Keberadaan dunia di dimensi ini tidak bisa dilihat dengan indra biasa. Dunia-dunia itu berada di luar jangkauan persepsi n
Zhou Ning terdiam sejenak, merasakan pelukan hangat Wu Xia yang penuh kekhawatiran. Dalam hatinya, perasaan yang sulit dijelaskan muncul. Gadis itu benar-benar mencemaskan dirinya. "Wu Xia," batinnya menyebut nama gadis itu dengan pelan. Kekhawatiran Wu Xia saat itu membuat Zhou Ning menyadari, bahwa sekuat apapun dia, orang yang menyayanginya akan terus mempedulikannya. "Wu Xia, jangan menangis," ucapnya dengan suara lembut sambil mengusap kepala gadis itu. "Lihatlah, bukankah sekarang kakak sudah kembali dengan selamat?" Wu Xia mengangguk kecil, meski isakannya belum sepenuhnya reda. "Mhm! Kakak sangat hebat! Kelak, aku juga akan menjadi kuat seperti kakak. Saat itu aku akan bertarung bersama kakak, Aku tidak akan membiarkan kakak bertarung sendirian lagi. Aku akan berusaha!" Zhou Ning tersenyum tipis, namun sebelum ia sempat merespons, suara Zhou Lou memecah keheningan. "Jangan lupakan aku! Aku akan berusaha untuk menerobos ranah yang lebih tinggi! Aku juga akan berjuang bersama
Mata Zhou Ning terbuka perlahan, sinarnya menguar bagaikan pedang surgawi yang membelah kegelapan. Hanya tatapan matanya saja, begitu dingin dan mendominasi, seolah menekan apapun di dalam kehendaknya. Dengan satu gerakan sederhana, tangannya yang tegas menghapus darah tipis di sudut bibirnya, seolah luka itu tak lebih dari goresan tak berarti. "Berhenti," perintahnya tegas, suaranya menggema dengan mutlak, penuh ketajaman. Satu kata itu telah membawa otoritas absolut yang tak dapat dilawan. Kala perintahnya dikeluarkan, Gejolak energi yang sebelumnya membuat wilayah penghakiman hukum dimensi kacau, segera menjadi tenang. Begitupun dengan seluruh hukum, termasuk khodon yang dalam sekejap menghentikan seluruh serangannya. Roh Kaisar Legendaris yang sedari tadi menyaksikan, bergumam dengan nada kagum, "Kejeniusan pemuda ini terlalu mengerikan. Sekarang pemahamannya terhadap hukum telah melampaui diriku di masa lalu. Aku tak bisa membayangkan, jika waktu itu Kaisar Suci Iblis berhasi
Zhou Ning tetap berdiri tegak di depan semua orang, tidak ada ketakutan sedikitpun di wajahnya. Kedua matanya yang tajam menatap dengan penuh perhitungan, sementara dalam dirinya bergolak energi yang sangat kuat, bersiap untuk bertarung dengan Penjaga Dimensi."Sumber kekuatan khodon adalah seluruh hukum yang ada di tempat ini. Mustahil untuk menghancurkan atau mengalahkannya. Karena jika aku melakukannya, wilayah penghakiman surgawi juga akan hilang, begitupun dengan kami."Perlahan, Zhou Ning mengangkat tangannya, sorot wajahnya tenang, ada pancaran petarung sejati di dalam kedua matanya. "Karena itulah, walaupun aku tidak bisa menghancurkannya, aku bisa melakukan sesuatu, memanipulasi seluruh hukum yang ada di sini lalu mengendalikannya!"Zhou Ning mulai merapal satu dari sembilan teknik suci tertinggi yang telah ia pelajari. Setiap kata mantra yang diucapkannya menggema di seluruh dimensi, menjadikan energi yang ada di sekitarnya menjadi miliknya sendiri."Teknik Rahasia Manifesta
Wilayah kedua dari perbatasan dimensi—Wilayah Penghakiman Hukum Dimensi—memperlihatkan panorama yang jauh lebih mengerikan. Gelombang energi yang berputar liar memancar dalam pola rumit, membentuk medan hukum yang begitu kuat sehingga bahkan bentuk kehidupan pun terasa seperti akan musnah jika salah satu peraturan dimensi tersebut dilanggar."Kita sudah melewati lapisan pertama. Sekarang kalian bisa membuka mata kalian," ucap Zhou Ning dengan suaranya yang tenang, dia kemudian melanjutkan. "Selama kapal berada di jalur yang benar, kita semua akan baik-baik saja. Tapi masalahnya adalah penjaga dimensi."Wu Xia membuka matanya dengan rasa ingin tahu yang mendalam, tak mampu menahan rasa penasaran. "Penjaga Dimensi? Apa itu, Kak?" tanyanya.Zhou Ning mengelus kepala Wu Xia dengan penuh kasih sayang, matanya memancarkan kelembutan saat menatap gadis itu. Dengan suara yang tenang namun penuh makna, dia menjelaskan, "Penjaga dimensi adalah wujud dari aturan yang tidak bisa diganggu gugat. S
Setelah menyelimuti seluruh kapal dengan sayap lebarnya, tubuh Naga Shusan Ni mulai memancarkan cahaya lembut yang perlahan-lahan berubah menjadi transparan, sehingga segala yang ada di depan kembali terlihat dengan jelas. Kapal melesat menerobos tirai dimensi, dan menghadapi lapisan pertama. "Perbatasan antar dimensi memiliki tiga lapisan, kita sedang melewati lapisan pertama—Wilayah Kehancuran Surgawi!" jelas Zhou Ning. Di depan mereka, Pancaran cahaya ungu pekat yang berkilauan seperti lautan bintang. Pusaran energi berputar liar di sekelilingnya, menciptakan badai tanpa ujung yang memancar kekuatan mematikan. Di tengah gemuruh terobosan, jeritan pilu terdengar samar dari kejauhan—ratapan jiwa-jiwa yang terperangkap selamanya di antara batas dimensi. "Semua ini adalah sisa jiwa dari mereka yang gagal melintasi dimensi," gumam Wu Xia dalam hati, matanya menelusuri kabut yang dipenuhi bayangan samar. Jiwa-jiwa itu bergerak gelisah, seperti binatang buas yang mengintai mangsa. Namun
Begitu Naga Pelahap Jiwa melihat Zhou Ning, tubuhnya segera menyusut, berubah ke dalam wujud manusianya. Seiring dengan berubahnya Shushan Ni, awan-awan hitam di langit juga menghilang.Di hadapan Zhou Ning, Shusan Ni keluar dari gumpalan hitam yang dipenuhi petir, bersama dengan Xu Long dan Xu Feng di sisinya. "Tuan," ucapnya seraya membungkuk dengan penuh hormat.Zhou Ning mengangguk pelan, lalu menyatukan tangannya memberikan salam kepada Xu Long dan Xu Feng yang juga ikut bersamanya.Xu Long tiba-tiba saja berlutut, berterima kasih kepada Zhou Ning yang sudah menyelamatkannya. "Tuan Zhou, terimakasih banyak atas bantuan anda selama ini. Jika di masa depan anda membutuhkan saya, tidak peduli melewati Air ataupun api, saya pasti akan datang.""Tidak masalah. Aku sudah berjanji pada seseorang untuk menjaga kalian, tentu aku akan menepatinya. Bagaimana keadaanmu?""Tuan, saya baik-baik saja."Zhou Ning segera memeriksa tubuh Xu Long, dia dapat melihat, bahkan bagian yang paling kecil