Gerbang Guru Roh. Di sini, kekuatan spiritual Zhou Ning diuji dalam badai energi yang tak terkendali. Badai itu menerpanya dengan ganas, kekuatan alam yang dahsyat berusaha untuk menelannya. Namun, dia bertahan, bagaikan gunung yang tak bisa digoyahkan, bahkan jika hanya sedikit. Badai pun mereda, meninggalkan Zhou Ning yang masih berdiri dengan tegak, dan kekuatan Guru Roh yang luar biasa memancar di seluruh tubuhnya."Ujian ini telah membuka mataku. Kekuatan alam memang luar biasa, tapi tekad manusia pun tak kalah kuatnya. Aku telah berkali-kali melampaui batas diriku, dan melewatinya bukanlah masalah yang besar lagi!"Zhou Ning mengepalkan tangannya, merasakan kekuatan baru yang mengalir di dalam dirinya. Badai energi telah menguji batasnya, dan dia berhasil melewatinya dengan tekad dan keteguhannya.Sama seperti sebelumnya, gerbang itu menghilang, butiran-butiran aura birunya meresap ke dalam tubuh Zhou Ning.Langkahnya tak berhenti, dia memasuki gerbang ketiga, gerbang Maha Guru.
Bassssh!Gemuruh Energi Devinity Menggetarkan Reruntuhan Iblis KunoZhou Ning bagaikan meteor yang menghantam bumi, mendarat dengan gagah di depan gerbang reruntuhan iblis kuno. Energi Devinity berwarna biru keemasan berputar di bawah kakinya dan menghilang tak lama setelah dia meletakkan kakinya di tanah."Rupanya beginilah langkah langit tahap sempurna, Energi Devinity benar-benar mengagumkan! Aku penasaran bagaimana jika aku menggunakan energi ini pada teknik dan keterampilan lainnya?" Ucap Zhou Ning seraya meregahkan pandangannya ke depan, gerbang reruntuhan kuno iblis berada.Atmosfer mencekam menyelimuti tempat itu. Bau busuk kematian dan aura iblis yang menyesakkan menusuk hidungnya seperti jarum. Tak jauh dari tempatnya berdiri, dua pilar raksasa menjulang tinggi, dihiasi ukiran mengerikan wajah iblis yang seolah mengaum ke arahnya.Di antara pilar-pilar itu, sebuah penghalang magis berwarna merah darah berkilauan. Auratnya jahat di dalamnya tak tertahankan, bagaikan jurang n
Mata melebar, 'Sangat kuat!' Batin Zhou Ning. dia tak menyangka jika kekuatan Devinity miliknya akan sebesar itu, hingga mampu menghancurkan gerbang reruntuhan iblis kuno dengan sebuah sentuhan saja.Mata pemuda itu seketika menyipit, menatap dimensi kegelapan yang berputar di depannya.Meskipun jalan menuju reruntuhan iblis kuno kini terbuka lebar, ada aura yang tak asing baginya. "Dia, benar-benar ada di sini," gumamnya.Zhou Ning segera membuka tanda telepati miliknya, memerintahkan seluruh pasukannya dengan tegas, "Kalian semua!" suaranya merambat melalui angkasa, perintahnya bergema di telinga seluruh pasukannya."Pergilah ke akademi roh seribu angin, jangan biarkan keluargaku terluka sedikitpun!" lanjutnya, Zhou Ning memperingati dengan suara berdesis ada ancaman dan tekanan dalam kata-katanya."Dan kau Qianyu, datanglah ke reruntuhan iblis kuno sekarang," tambahnya lagi."Baik tuan!" Jawab mereka semua dengan serentak.Setelah perintah itu keluar dari mulut Zhou Ning, seluruh
Setiap sel darah di tubuh Qianyu bergolak. Ketika setetes darah yang berselimut energi devinity menyentuhnya, energi itu bagaikan api yang menjalar, segera memenuhi tetesan-tetesan darah lainnya.'Energi ini membuat darahku berevolusi? Sungguh menakjubkan, aku benar ... ini benar-benar aroma bangsawan iblis, tapi aku juga merasakan ada energi lainnya, sungguh misterius, sebenarnya energi macam apa ini?" Qianyu bertanya pada dirinya sendiri dengan perasaan takjub."Aku telah menanamkan energi devinity pada darahmu," Zhou Ning menjelaskan. "Sekarang duduklah, aku akan membantumu mengendalikannya.""Me-menanamkan energi devinity?" Qianyu tergagap, penuh kebingungan."Ada apa?" Zhou Ning bertanya."Ti-tidak tuan," Qianyu menggelengkan kepalanya. "Aku hanya ....""Duduklah," Zhou Ning mengulangi."Mhm!"Qianyu menurut dan duduk bersila di tanah, begitu juga dengan Zhou Ning yang duduk bersila di hadapannya, berjarak sekitar satu meter. Dia memejamkan matanya dan fokus, mengulurkan tanganny
Di alam bawah sadarnya, kasadaran Zhou Ning menghadap dengan tatapan tajam ke arah pangeran suci iblis, "Katakan apa yang kau inginkan. Aku akan berusaha untuk memenuhinya, asalkan ...." Ucapanya penuh peringatan.Pangeran suci iblis mencibir, "Cih! Ya-ya! Aku tahu!" Selanya, wajahnya seketika berubah cerah, binar licik terpancar dari matanya. "Apa kau bersungguh-sungguh?" tanyanya penuh keraguan.Zhou Ning mengangguk singkat, "Ya." Jawabnya.Pangeran suci iblis terdiam sejenak, merenungkan tawaran menggiurkan ini. "Biarkan aku memikirkannya dulu," gumamnya. "Ini adalah kesempatan yang tidak boleh kusia-siakan!"Zhou Ning menghela nafas panjang, jengah dengan tingkah laku pangeran iblis yang kekanak-kanakan. "Hyhh... Jika kau sudah memikirkannya, beritahu aku.""Tentu saja!" sahut pangeran suci iblis dengan penuh semangat.Zhou Ning melipat tangannya di belakang, tatapannya beralih ke Qianyu yang masih berlutut dengan hormat. "Berdirilah," perintahnya dengan suara yang tenang, penuh w
Zhou Ning bergeming, tekadnya terpancar jelas dari ekspresinya yang teguh. 'Aku harus melakukannya, karena gerbang ini punya batasan hukum mutlak yang tak bisa ditembus, tak ada jiwa, roh, atau wujud spiritual apapun yang bisa keluar masuk darinya.''Tanpa inti core, Asthroth hanyalah roh beladiri biasa, dia tak akan bisa bertahan di bawah tekanan aura gerbang reruntuhan iblis kuno, dan yang terpenting sekarang, aku harus bergegas ke akademi roh, memastikan keluargaku tetap aman! Aku pasti akan membuat mereka semua membayarnya, kaisar iblis Levanoor! Aku akan menjadi neraka yang paling mengerikan untukmu!' Lanjutnya dengan penuh kemarahan. Raut wajahnya begitu dingin dan menakutkan, membuat Qianyu yang ada di sampingnya bergidik ngeri.'Aura membunuh yang sangat menakutkan, siapa yang begitu berani mencari masalah dengan orang seperti tuan?' batin Qianyu.Zhou Ning melepaskan dengan tenang genggaman tangannya yang terkepal dengan erat, 'Aku tidak boleh bertindak gegabah! Lagipula deng
Di akademi roh seribu angin, para tetua dan murid dikejutkan dengan kedatangan gerombolan pasukan kaisar iblis Levanoor. Lautan iblis itu datang dengan berbagai bentuk dan rupa yang mengerikan. Ada yang memiliki sayap besar seperti kelelawar, tanduk tajam seperti badak, dan ekor panjang seperti ular. Ada juga yang membawa senjata api yang memuntahkan api neraka, pedang yang berkilauan dengan energi iblis, dan kapak raksasa yang dapat menebang pohon besar dengan sekali tebas."Lihat di sana!""Apa itu?""Iblis!""Se-sebanyak ini?" Ribuan iblis! Pasukan neraka itu datang, menebarkan kengerian di Akademi Roh Seribu Angin. Seperti gelombang hitam yang tak terbendung, mereka menyerbu akademi, raungan mereka menggema di seluruh penjuru.Melihat betapa banyaknya iblis yang datang, wajah para murid memucat pasi, rasa takut terpancar dari mata mereka. Jantung mereka berdebar kencang, rasa panik dan ngeri menyelimuti mereka. Angin bertiup kencang, membawa bau belerang dan kematian. Langit menj
"Kau benar, tuan Zhoulah yang memberikan formasi pelindung ini, kita semua tahu bagaimana dia, formasi ini, tentu saja tidak akan semudah itu untuk dihancurkan," ucap Raja Perang Yan, lalu bergumam dalam hatinya, 'waktu itu aku dan Gu Ping masih melihat sendiri, bagaimana menakutkannya formasi ini, serangan seperti ini, tak akan berpengaruh apapun pada formasi.'Di udara Ma Ji Guan mengangkat sebelah alisnya, matanya menatap herah wajah Gu Ping dan Raja Perang Yan, "kenapa mereka terlihat begitu tenang?" Ucapnya penasaran.Di dalam kubah pelindung itu, Gu Ping dan Raja Perang Yan masih berbincang, tanpa rasa khawatir sedikit pun di wajah mereka, memperkuat rasa penasaran Ma Ji Guan tentang hal yang membuat mereka bisa begitu tenang."Kalau begitu aku bisa lebih tenang, aku penasaran, bagaimana kekuatan formasi ini," Gu Jian menengadahkan kepalanya, menatap formasi pelindung yang sudah semakin retak."Kau akan melihatnya nanti, ha! lihat itu.""Apa?" Gu Jian terbelalak, retakan pada fo
Zhou Ning berdiri di tengah lautan energi yang bergejolak. Tubuhnya kini menyatu dengan hukum Api Kekacauan, memberikan aura yang begitu mendominasi hingga ruang di sekitarnya tampak bergetar."Dia benar-benar menyatu dengan Api Kekacauan," gumam Roh Kaisar Legendaris dengan nada terkejut. "Siapa sebenarnya pemuda ini? Mampu menampung serpihan jiwaku, menyerap kekuatan berkah ilahi, bahkan menyatukan tubuhnya dengan Api Kekacauan. Manusia mustahil memiliki kemampuan seperti ini. Setelah Api Kekacauan masuk, wadah misterius di dalam tubuhnya semakin membesar. Benda apa itu sebenarnya?" Zhou Ning membuka matanya perlahan. Semburat hitam yang memenuhi pupilnya kini berubah menjadi kilauan terang, bagaikan percikan api yang hidup. Tatapannya penuh determinasi, memancarkan rasa percaya diri yang sulit digoyahkan. "Sekarang api kekacauan sudah menjadi satu denganku. Bukan hanya rumit, hukum yang ada di dalam Api kekacauan juga sangat misterius, dan keduanya saling terjalin, memerlukan ban
"Berhati-hatilah," suara Roh Kaisar Legendaris memperingati Zhou Ning."Api Kekacauan bukanlah sesuatu yang dapat didekati dengan sembarangan. Banyak ahli yang jauh lebih kuat darimu telah musnah karena mencoba menguasainya," tambahnya lagi.Zhou Ning terus melangkah maju, seolah tidak mendengar peringatan itu. Tatapannya terpaku pada kobaran Api Kekacauan yang sedari tadi terus menariknya untuk mendekat. Daya tarik Api Kekacauan itu begitu besar, membuat tubuhnya terus melangkah maju tanpa kendali. Karena Zhou Ning tak menghiraukannya, Roh Kaisar Legendaris kembali memanggilnya, dengan suara yang lebih tegas. "Zhou Ning, Kendalikan dirimu," memperingati sekali lagi, "Jika tidak berhenti, kau akan dilahap olehnya."Mendengar panggilan itu, Zhou Ning tersentak sadar. Namun, sudah terlambat—ujung jarinya telah menyentuh nyala Api Kekacauan. Seketika, kobaran itu bersinar terang, menyilaukan seluruh ruangan dan menelan Zhou Ning dalam semburan cahaya.Di saat cahaya mulai mereda, tampak
Gelombang demi gelombang naga terus bermunculan, jumlahnya meningkat menjadi ribuan. Namun, Zhou Ning terus bertempur, tubuhnya bergerak seperti kilat, setiap pukulannya membawa kekuatan yang menghancurkan ribuan naga dalam sekejap. "Ujian di dalam wilayah suci utama tidak bisa diremehkan sama sekali. Aku tak bisa membayangkan ujian macam apa yang ada di delapan Wilyayah suci utama lainnya." Zhou Ning menarik napas dalam-dalam, matanya berkilat dengan tekad yang membara. Ia kembali bertempur, tanpa lelah, tanpa gentar. Setiap naga yang tumbang, energinya diserap oleh Zhou Ning, memperkuatnya lebih jauh.Di tengah lautan magma, Ia seperti pusaran api, menyerap setiap energi yang dilepaskan oleh naga-naga yang ia kalahkan. “Energi hukum dari Buah Api Jiwa telah mengangkat fisikku ke puncak alam Raja Dewa. Bahkan senjata tingkat suci pun takkan mudah melukaiku,” ucap Zhou Ning di tengah pertarungan.Setelah pertempuran yang tak terhitung lamanya, lautan magma akhirnya kembali tenang. Ri
"Buah Api Jiwa adalah manifestasi dari hukum api tertinggi. Jika aku bisa menyerapnya, kekuatan fisikku akan meningkat beberapa kali lipat." pikir Zhou Ning, menatap Buah Api Jiwa yang berada di tangannya, tekadnya bulat untuk menelannya.Dengan tekad yang telah membaja, Zhou Ning segera duduk bersila di atas magma yang mendidih. Ia menarik napas dalam-dalam, mengatur pernapasannya, dan mulai memusatkan pikirannya. Saat ia mulai menyerap energi Buah Api Jiwa, gelombang panas yang mengerikan langsung menghantam tubuhnya, bagaikan ribuan jarum api menusuk setiap pori-porinya."Argh …!" Zhou Ning menggertakkan gigi, rahangnya mengeras menahan gejolak energi dahsyat yang menyelimuti tubuhnya. Ia merasakan api hitam bercahaya emas mengalir deras ke pembuluh darahnya, memperkuat setiap ototnya dengan sensasi terbakar yang luar biasa, melapisi tulangnya dengan kekuatan baru, dan bahkan menembus inti jiwanya, membakar kelemahan terakhir yang masih tersisa.Di kedalaman kesadarannya, Roh Kaisa
Ketika Zhou Ning melangkah lebih jauh, setiap langkah membakar tubuhnya dengan intensitas luar biasa. Namun, panas itu tidak menghancurkannya, melainkan menempa dan memurnikan setiap bagian tubuhnya. Energi purba dari magma terus meresap ke dalam pori-porinya, membakar kelemahan yang tersisa dalam tubuhnya. Kulitnya menjadi sekeras logam, otot-ototnya mengeras dengan kekuatan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, dan tulangnya kini sekokoh sebuah artefak suci. Merasa kekuatan baru mengalir dalam tubuhnya, Zhou Ning mengepalkan tangannya. Energi itu terasa begitu dahsyat. Ia menatap ke depan dengan penuh keyakinan. "Tubuhku telah mencapai tingkat kekuatan baru," ucapnya, "bahkan berada di dalam lautan api ini tidak terasa panas lagi."Namun, saat tatapannya menyapu lautan magma yang bergejolak di hadapannya, Zhou Ning merasakan sesuatu yang berbeda. Energi di sekitarnya bukan hanya panas belaka. Ada kekuatan lain yang mengalir, sesuatu yang lebih dalam, sesuatu yang berasal dari h
Setelah selesai memurnikan ribuan jimat Dao, Zhou Ning memandang Gao Na yang berdiri di sisinya. “Gao Na, buka Wilayah Suci Tingkat Sembilan, Laut Api Penyucian.” Mendengar itu, wajah Gao Na berubah sedikit tegang. “Membuka Wilayah Suci Tingkat Sembilan? Tapi, Tuan, tempat itu …” Gao Na tampak ragu, Laut Api Penyucian bukanlah wilayah suci biasa, tempat itu sangatlah berbahaya. “Ada masalah?” tanya Zhou Ning dengan nada datar, tapi tatapannya tajam. “Yang Mulia, Wilayah Suci utama berbeda dengan wilayah suci lainnya. Untuk membukanya, anda harus melewati ujian terlebih dahulu,” jelas Gao Na, berharap Zhou Ning bisa lebih memikirkan keputusannya lagi. “Tidak masalah, buka saja, aku akan melewati ujiannya," sahut Zhou Ning dengan mantap, memotong keraguan Gao Na. "Tuan apa anda benar-benar yakin? Meski laut Api Penyucian merupakan tingkat terendah dari delapan wilayah suci lainnya. Tetapi tetap saja, tempat itu tidak bisa diremehkan, tingkat bahayanya sangat tinggi. Saya juga tidak
"Dahulu, kuas kegelepan ini direndam dalam hukum malam selama ribuan tahun. Kegelepan yang begitu pekat dan tak terduga, meresap hingga setiap ujungnya, menjadikan setiap garis yang dibuat olehnya memiliki kedalaman yang mampu menyelimuti seluruh alam semesta. Namun sekarang, aku merendamnya dalam hukum Dao Suci, hukum yang lebih tinggi, lebih agung, lebih luas dari apapun yang pernah ada.""Aku akan menyebutnya," Dia menatap kuas itu dengan pandangan mendalam, sebelum menyebutkan namanya dengan pelan, "Xuan-Tian Divine Brush, simbol dari keseimbangan antara kegelapan dan kesucian."Dengan gerakan tangan yang mantap, Zhou Ning mulai menggerakkan kuas. Setiap gerakannya menciptakan garis yang penuh makna, melukis jimat yang menyerap energi Dao. Tidak ada keraguan dalam setiap sapuan; setiap garis mencerminkan kehendaknya.Di udara energi Dao memenuhi huruf dan simbol yang Zhou Ning buat, membentuk jimat Dao yang sempurna."Hmm, kurasa tidak begitu sulit membuatnya. Tentu saja, ranah de
"Bagaimana jika kau menjelajah Reruntuhan Tersembunyi? Banyak kesempatan tak terduga dan sumber daya yang berharga di sana," ucap Roh Kaisar Legendaris di dalam tubuhnya.Zhou Ning terdiam sejenak, matanya memandang jauh ke depan, merenung. "Reruntuhan Tersembunyi? Tempat itu memang memiliki banyak harta karun, tetapi juga penuh dengan bahaya."Roh Kaisar Legendaris, yang bersemayam di dalam dirinya, tertawa kecil. "Tidak kusangka, seseorang yang baru saja mengguncang ribuan alam ternyata masih ragu mengambil risiko besar."Zhou Ning mengangguk perlahan, tatapannya berubah tajam. "Mhm, kau benar, aku harus mengambil risiko itu. Namun, aku perlu mempersiapkan beberapa hal.""Gao Na!" Panggil Zhou Ning, suaranya penuh wibawa.Sekejap mata, Gao Na muncul di hadapannya, tubuhnya tegap dan wajahnya penuh penghormatan. "Yang Mulia, apa perintah Anda?"Zhou Ning menatapnya dengan tegas, matanya berkilau dengan determinasi. "Aku membutuhkan akses ke Domain Dao Suci. Buka jalurnya, sekarang ju
Di Alam Naga Abadi, yang terpisah oleh lautan kosmik, seekor naga raksasa dengan sisik hitam berkilau, Raja Naga Xuangzhi, mengangkat kepalanya dari kedalaman gua kristalnya. "Tekanan ini? Tak seorang pun, bahkan di generasi para leluhur naga, pernah memancarkan kekuatan seperti ini. Cepat cari darimana kekuatan ini berasal! Lalu bunuh dia, kekuatan seperti ini hanya akan membahayakan bangsa naga!"Dua orang dengan sisik ungu di dekat matanya segera menjalankan perintah, "baik yang mulia!" ucap mereka serentak, ribuan sisik naga muncul bersama dengan kabut hitam, dan mereka hilang di dalamnya.Di Dimensi Suci Peri, tempat keindahan alam abadi tak tertandingi, Ratu Peri Lilivara menghentikan meditasi panjangnya. Dengan sayap yang bersinar seperti berlian, ia menatap ke arah langit yang tampak bergolak. "Bahkan dengan lima mata suciku, masih tidak dapat melihatnya, setiap kali aku mencari tahu, ada sesuatu yang luar biasa kuat menutupi penglihatan ku. Apakah itu ancaman, atau bukan, ini