Share

SURAT PERJANJIAN

“Baiklah, Kiai, Mas Parman. Kalo begitu, saya pamit kembali ke pondok. Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,” ucap si santri lalu mencium tangan Kiai dan menyalami Parman.

“Terima kasih,” ucap Parman sambil memegang erat tangan santri tersebut.

“Wa’alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh,” ucap Kiai dan Parman bersamaan mengiringi kepergian santri tersebut.

Kedua pria lalu beranjak untuk mencari tempat duduk. Mereka akan mendiskusikan terkait beberapa dokumen penting yang baru saja diterima oleh Parman. Kedua pria tersebut berjalan beriringan menuju ruang tunggu. Begitu sampai tempat yang dituju, mereka mencari bangku paling belakang.

“Gimana rencana Mas Parman sekarang?” tanya Kiai setelah mereka duduk berdampingan.

“Saya minta pertimbangan dari Kiai saja,” balas Parman dengan ekspresi bingung. Pria ini sesekali menatap amplop yang dibawanya.

“Sepintas tadi saya lihat ada surat. Lebih baik dibaca dulu, Mas.”

“Oh, ya, Kiai. Baik,” jawab Parman yang lalu mengambil lipatan ker
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status