Share

SATU ALIRAN BEDA PELAKU

Mereka berjalan seperti di sebuah lorong. Hanya ada satu cahaya menuju sebuah lubang di ujung lorong. Seketika Parman menghentikan langkah. Ia tahu betul bahwa ini adalah sebuah jebakan. Tanpa berucap sepatah kata pun, Parman memutar langkah dan langsung berlari. Dari mulutnya terucap bacaan Ta'awudz.

"A’udzu billahi minasy syaithonir rojiim!"

[“Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk”.]

Pria ini semakin mempercepat larinya. Tiba-tiba Parman merasakan lorong tempatnya berlari ambrol. Kepala Parman tertimpa sesuatu dan berakhir gelap. Ia pun jatuh tersungkur.

" .... bimaa syaa’ wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardlo walaa ya’uuduhuu hifdhuhumaa wahuwal ‘aliyyul ‘adhiim."

Terdengar lantunan Ayat Kursi bergema memasuki gendang telinga Parman. Kedua mata pria ini masih terasa berat. Ada sesuatu yang melekat di bagian atas kepala sebelah kanan. Parman mencoba menggerakkan jari jemari dan ternyata bisa.

"Alhamdulillah! Akhirnya siuman," ucap Kiai sembari menatap Parman yang m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status