Share

Iblis yang Menyamar menjadi Malaikat

    Tidak ada yang bisa menentang keinginan Rafael saat laki-laki itu sudah memberi perintah. Membuat Kiana yang harusnya saat ini terlelap di atas ranjang empuk, justru harus diam di samping Rafael menemaninya. Duduk di pinggir ranjang karena tidak bisa tidur sekalian berjaga-jaga jika Rafa melakukan sesuatu terhadapnya.

    Ya, bagaimana tidak? Pintu kamar dikunci dari luar. Membuatnya hanya bisa menatap pria tampan namun jahat di depannya tanpa bisa melakukan apa-apa. Sebenarnya, niat apa yang membuat Rafael mengurungnya di kamar laki-laki itu? Tidak tahukah kalau saat ini, mungkin saja Kiana bisa membunuhnya?

    Rafael sedang sakit, membunuh laki-laki itu jelas tidak sulit. Ketika dia berhasil melumpuhkan Rafael, bukannya kebebasannya akan segera datang? Sekilas, itulah yang Kiana pikirkan. Membunuh laki-laki yang kini dengan terlelapnya tidur. Namun, saat pikiran itu terlintas, Kiana juga teringat dengan apa yang dulu sempat dilakukannya pad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status