Share

Kau, Pencuri!

    Tamatlah riwayatnya.

    Kiana hanya bisa berdoa saat mendengar suara Rafael mengalun di gendang telinganya. Bagai sebuah warning yang memintanya segera bersembunyi agar tidak ketahuan. Jelahs opsi untuk melarikan diri tidak ada untuknya saat ini. Kenapa? Kenapa bisa seperti ini? Bukankah Mara bilang kalau Rafael tidak akan pulang? Mungkinkah wanita itu hanya membohonginya?

    Senyum kecut muncul di bibirnya. Tak seharusnya Kiana percaya pada semua orang yang ada di sini. Semuanya hanya mementingkan diri mereka sendiri. Akan tetapi, dia sungguh beruntung karena telah menutup lemari sebelum Rafael datang. Laki-laki itu ... tidak akan curiga bukan?

    Kiana juga sudah membereskan kembali berkas yang tadi sempat dia acak-acak. Meski satu kesalahan yang dia lakukan, Kiana lupa mengunci pintu ruangan. Dia hanya menutupnya saja. 

    Sungguh sialan.

    Di tengah rasa cemas karena takut sewaktu-waktu Raf
Koran Meikarta

Part selanjutnya mohon jangan baca dulu, soalnya sama. Aku mau ganti dulu. Harap sabar.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status