Share

Sebuah Ancaman

    Rambut hitamnya terurai indah. Lipstik merah tampak terpoles di bibirnya. Sort dress bermotif bunga tampak cantik ketika dia kenakan. Penampilannya memberi kesan polos, tapi juga cantik. Ini pertama kalinya Kiana memakai pakaian bagus selama tinggal bersama Rafael. Mengingatkan dia pada penampilannya beberapa tahun lalu. Namun dia mengenakan ini bukan tanpa alasan, ternyata Rafael memiliki tujuannya tersendiri.

    "Kiana, aku senang melihatmu baik-baik saja."

    Seulas senyum kecut tercetak di bibir indahnya. Kiana menatap laki-laki yang dulu pernah menolongnya. Laki-laki baik hati dari pada Rafael. Tak pernah disangka kalau laki-laki itu akan datang ke sini. "Iya, Dokter Ken, Rafael merawatku dengan baik."

    Kiana bisa merasakan sebuah tangan yang merangkul pinggangnya mengerat. Membuatnya harus bersandar di bahu kokoh itu. Siapa lagi yang melakukannya jika bukan Rafael? 

    "Kau ... benar-benar tidak ingin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status