Share

76. Serangan Pengalihan

“Cabut gelar Putra Mahkota Pangeran Samudera Biru!!”

“Hukum mati pengkhianat!!”

Dua kalimat itu terdengar sahut menyahut diringi kepalan lengan yang mengacung ke atas.

Spanduk, poster, hologram dan layar besar berisi protes dan caci maki berseliweran di udara.

Ribuan peri lelaki perempuan berikat kepala putih kompak bolak-balik menyanyikan lagu perjuangan. Sesekali mereka mendorong barikade pengawal yang menjaga gerbang istana.

Di antara kerumunan itu tampak membaur puluhan peri berwajah kaku. Meski pakaian mereka sama dengan pakaian yang dikenakan warga sipil namun jika diamati lebih jauh gerak-gerik mereka tampak seperti prajurit terlatih.

Dalam satu kesempatan peri-peri mencurigakan itu saling bertukar isyarat. Beberapa dari mereka mengeluarkan belati kecil dari balik lengan baju lalu dengan cepat melempar ke arah penjaga gerbang.

“Pembunuh! Ada pembunuh!” pekikkan kaget terdengar nyaring seiring tubuh tiga penjaga yang ambruk ke lantai granit.

Beberapa pengawal sontak menatap ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nisya Kharem
panglima kuning...kukira bucin pada bunda Ratu..ternyata hanya laki" stupid yg kalah akan dendam....seru..Serui..lsnjut
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status