Share

71. Bidak Lain

Panglima Kuning melesat cepat di antara awan yang semakin kelabu. Angin dingin menerpa kencang, membuat luka dalamnya berdenyut nyeri.

“Sial,” umpatnya seraya menambah kecepatan. Tujuannya adalah hutan bangkai, tempat di mana Ramangga Kala bersembunyi.

Panglima Kuning mendesah kecil. Jika bukan demi balas dendam ia tak akan sudi terlibat hubungan apa pun dengan iblis itu.

Setelah Singgih Wirayudha menolak tawarannya maka kesempatan untuk mengontrol kekuatan bangsawan penjaga gerbang lotus yang tersebar juga ikut menghilang.

Suka tak suka ia membutuhkan bidak lain untuk melengkapi rencana dan saat ini Ramangga Kala adalah pilihan terbaik.

“Sialan kau Singgih,” geram Panglima Kuning merasakan lukanya kembali berdenyut seperti ada ratusan jarum yang menusuk tepat di jantungnya.

Beberapa menit kemudian, tepat di tengah hutan bangkai, Panglima Kuning menukik turun. Matanya memicing waspada. Aura hutan terasa begitu pekat. Peri biasa yang tak sengaja terjebak ke dimensi hutan ini dipastikan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nisya Kharem
hadeh..cinta tak sampai..dendam berbicara dan menjadi pengkhianatan.. makin berat tugas Renata dan pangeran Samudera
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status