Share

Peran besar

Jia memandang Revandro tajam, namun akhirnya menyerah. Dengan enggan, ia mengikuti pria itu keluar dari ruangan menyeramkan yang dipenuhi darah dan foto-foto mengerikan.

Mereka berjalan dalam keheningan menuju sebuah ruangan yang lebih terang. Ruangan itu tampak seperti klinik pribadi—bersih, steril, namun tetap memiliki nuansa gelap khas Revandro. Jia duduk di kursi yang Revandro tunjukkan, memandangi pria itu yang menyiapkan peralatan medis.

"Kenapa repot-repot mengobatiku?" Jia akhirnya bertanya, suaranya terdengar datar namun penuh rasa curiga. "Bukankah kau senang menyakitiku?"

Revandro berhenti sejenak, lalu menoleh padanya dengan senyum tipis di wajahnya. "Ada batasnya, Jia. Aku tidak ingin kau hancur... setidaknya belum. Kau masih punya peran besar dalam hidupku."

Jia memutar matanya, merasa muak dengan sikap misterius pria itu. “Peran besar? Sebut saja aku bonekamu, selesai urusan.”

Revandro tidak menjawab, hanya melanjutkan membersihkan luka di tangan Jia dengan gerakan yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status