Home / Romansa / RAHASIA TIGA HATI / Bab 71 Bermuka Dua 2

Share

Bab 71 Bermuka Dua 2

last update Last Updated: 2024-04-23 16:03:57

Kalau dulu mereka sudah sedekat itu, kenapa Ferry dan Irma putus. Suaminya sempat cerita, mereka putus karena Irma punya gebetan lain. Kepergok Ferry sendiri dan langsung diputuskan. Setelah tahu Irma wanita seperti apa, kenapa Ferry seolah melupakan kisah mereka. Memang pengkhianat pantas bersama pengkhianat.

Kenny menarik napas dalam-dalam sambil menatap langit yang redup. Di gazebo pojok taman sana, Ferry masih ngobrol dengan Pak Ringgo. Sesekali ia sibuk membalas pesan.

Memang tidak ada interaksi langsung antara Ferry dan Irma, tapi mereka berkomunikasi via telepon. Kenny tersenyum sinis, mereka pikir dirinya tidak tahu. "Lanjutkan, aku yang akan menentukan ending dari kisah ini."

"Asyik banget Leo sama Luna," seloroh Bu Yulia yang ganti menghampiri dan duduk di sebelah Kenny. Di bangku bawah pohon mangga dekat kolam renang.

"Iya, Tante. Mereka paling suka berenang."

"Tumben Irma datang ke mari?" tanya wanita itu memandang Kenny.

"Kan ada Agatha, Tan," jawab Kenny santai. Menutu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (13)
goodnovel comment avatar
Yosefa Wahyu
viralkan tuh kelakuan valakor...jangan kasi muka ke valakor...Kenny semangat berjuang!!!
goodnovel comment avatar
Lis Susanawati
🫰🫰🫰🫰🫰🫶🫶🫶🫶🫶
goodnovel comment avatar
Lis Susanawati
yuhu 🫶🫶🫶🫶🫶
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 72 Bermuka Dua 3

    Suasana di makam hening sehabis gerimis. Selain Alan dan Livia, hanya ada dua orang yang tengah berziarah. Juru kunci juga tidak tampak di sana. Warung kecil di depan makam, tempat biasa seorang ibu tua menjual bunga juga tertutup rapat.Wangi bunga Kamboja yang basah menguar ke mana-mana berbaur dengan aroma tanah. Tetes sisa gerimis luruh dari dedaunan. Mereka dengan khusuk membacakan doa. Masa-masa kebersamaan terbayang di benak Livia. Ibu, Mbak Selvi. Jadi sedih. Padahal dia juga mau memberitahu pada mereka kalau dirinya sedang hamil. Tapi tidak tega pada sang kakak. Selvia pasti sangat cemburu melihatnya hamil anak Alan. 'Livia, apa hubungannya dengan semua yang kamu pikirkan. Mereka sudah selesai hidup di dunia. Alam sudah berbeda, kan?'Livia memandang sang suami yang masih khusuk berdoa. 'Dia berdoa apa untuk Mbak Selvi?' Apa suaminya itu juga bilang rindu seperti yang ia katakan tadi?Ternyata tidak hanya insan yang masih hidup saja bisa dicemburui. Buktinya Livia cemburu p

    Last Updated : 2024-04-23
  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 73 Terungkap 1

    RAHASIA TIGA HATI - Terungkap "Ya, Pak Eko?""Hari ini berkas sudah saya masukkan ke pengadilan, Mas Bre. Tinggal menunggu panggilan sidang pertama.""Makasih, Pak Eko. Saya tunggu kabar selanjutnya.""Siap. Saya hanya ngabari itu saja.""Oke."Bre meletakkan ponsel di jok sebelahnya. Menarik napas dalam-dalam sambil melihat langit yang kian kelabu.Apapun yang terjadi ke depan, ia sudah siap menghadapi. Sekalipun Agatha mengancam hendak mengakhiri hidup kalau Bre menceraikannya. Agatha tidak mungkin melakukan hal itu. Dia terlalu cinta dunia.Sengaja dia mencari pengacara lain, bukan pengacara keluarga yang menangani perceraiannya dengan Livia dulu. Biar rencananya berjalan mulus tanpa dicampuri bahkan dijegal oleh mamanya.Ini kali kedua dia akan duduk di depan majelis hakim sebagai penggugat untuk kasus perceraian. Sangat menyedihkan. Kasus pertama dia melepaskan kebahagiaannya, kasus yang sekarang ini dilakukan Bre untuk mencari kebahagiaan.Tidak pernah mengira kalau pada akhir

    Last Updated : 2024-04-24
  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 74 Terungkap 2

    Ketika hendak keluar butik, Bre masih sempat menoleh ke arah Alan dan Livia. Saat itu pas kebetulan Alan menoleh ke arahnya. Mereka saling memberikan tatapan tajam, lalu Bre melangkah cepat meninggalkan butik.Alan memang sengaja melindungi Livia dengan badannya supaya tidak melihat Bre. Wanita itu sudah memilih dua baju di tangannya yang kira-kira bisa ia pakai sampai kehamilannya membesar nanti. Surabaya sangat panas, ia butuh pakaian itu untuk menghindari gerah. Toh tidak ada sesiapa kecuali mereka berdua di rumah. Livia bisa bebas mengenakannya."Sudah ini saja, Mas." Livia menunjukkan baju warna hijau mint dan merah merona."Oke, kita bayar sekarang."Mereka pergi ke kasir. Setelah itu Alan mengajak Livia ke foodcourt untuk makan malam baru kembali ke rumah. Rencana pulang awal pun, sampai rumah tetap malam juga. Harus sabar meladeni wanita hamil yang banyak maunya. Sementara Bre masih terjebak dalam kemacetan. Seperti hatinya yang stuck di tempat. Baginya definisi waktu tidak b

    Last Updated : 2024-04-24
  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 75 Terungkap 3

    "Aku pergi dulu, Mbak!" Bre bangkit dari duduknya dan melangkah keluar.Iparnya sudah memberitahu, tapi Kenny tetap bungkam. Ia tidak akan memberitahu siapapun sampai surat panggilan persidangan keluar. Beberapa langkah sudah ia lakukan dengan lancar. Termasuk memberitahu kedua orang tuanya. Mereka terkejut dan ibunya menangis. Setelah tahu alasan serta bukti yang ditunjukkan Kenny, mereka tidak melarang atau mendukung bercerai. Apapun keputusan Kenny, mereka tetap memberikan support.***L***Bu Ita diam menunduk mendengar serangkaian pertanyaan dari Bre tentang masa lalu kedua orang tuanya. Saat itu mereka sudah duduk di bangku logam terminal kedatangan. Karena cuaca buruk, pesawat delay hingga menunggu sampai cuaca dinyatakan aman untuk penerbangan.Bre memanfaatkan keadaan itu. Ia sampai bersumpah untuk menyakinkan sang tante, bahwa informasi darinya akan aman. Jadi tidak akan merusak hubungan persaudaraan antara Bu Ita dan Bu Rika."Papamu dan Jeng Fitri memang sudah pacaran lama

    Last Updated : 2024-04-24
  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 76 Surat Panggilan Sidang 1

    RAHASIA TIGA HATI - Surat Panggilan Sidang Isak tangis Agatha memenuhi ruang keluarga di rumah Bu Rika. Bre yang duduk di sofa diam menunduk dengan kedua siku bertumpu di pahanya. Bu Rika mengamuk dan mengomel mengeluarkan segala kemarahan pada putra bungsunya. Wajahnya memerah dengan netra yang menyala-nyala seolah hendak membumihanguskan sang anak yang akan membuat malu keluarga dengan tindakannya ini.Akhirnya surat panggilan sidang pertama dari pengadilan, membuat suasana meledak dan kacau malam itu. Dua surat panggilan untuk Bre dan Agatha dikirim semua ke alamat mereka. Empat hari lagi sidang pertama perceraian.Di ruang terpisah, Bu Ita dan sang suami duduk diam mendengar kemarahan di dalam."Kamu tahu apa yang akan terjadi setelah ini, Bre?" Bu Rika menatap tajam putranya."Aku sudah memperhitungkannya, Ma.""Apa yang kamu perhitungkan? Hancurnya bisnis kita, permusuhan dengan keluarga Agatha, rasa malu keluarga, dan sakitnya hati Agatha apa juga sudah kamu pikirkan." Bu Ri

    Last Updated : 2024-04-25
  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 77 Surat Panggilan Sidang 2

    "Ma, aku akan mengembalikan Agatha dalam keadaan masih suci. Aku nggak memanfaatkannya dalam pernikahan kami. Biar dia mendapatkan kebahagiaan dari pria lain yang mencintainya nanti."Bu Rika terkesiap. Ternyata Bre benar-benar belum menyentuh istrinya. Setahan itu dia selama setahun ini. Setelah tahu begini, apa bedanya Bre dengan almarhum suaminya. Dulu Pak Hutama pun enggan menyentuh setelah kejadian malam di mana akhirnya mereka harus menikah. Namun di tahun-tahun selanjutnya, hubungan suami istri berjalan seperti biasa walaupun hatinya tetap bukan untuk dirinya.Dari arah depan muncul Ferry dengan langkah tergesa. Wajahnya terlihat marah dan menatap tajam adiknya. Tadi mamanya langsung menelpon setelah wanita itu membaca dua surat panggilan sidang."Kamu mengambil keputusan tanpa memikirkan akibatnya." Tatapan Ferry diliputi amarah."Ini keputusan yang tepat, Mas. Pernikahan kami hanya menyiksa Agatha saja.""Mikir nggak sih kamu. Apa yang bakalan terjadi setelah ini?"Bre diam.

    Last Updated : 2024-04-25
  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 78 Surat Panggilan Sidang 3

    "Aku nggak peduli. Selama ini aku sudah patuh pada Mas Ferry dan mama. Sampai aku kehilangan perempuan yang sangat aku cintai.""Kamu pikir Livia jauh lebih baik daripada Agatha? Kenyataan yang banyak membantu kita adalah keluarga Pak Wawan.""Ya, karena keluarga Livia miskin. Begitu kan, Mas? Bisnis mereka runtuh karena ulah siapa? Ulah komplotan kalian." Bre sudah tidak bisa mengendalikan diri. Bicara sambil menatap tajam sang kakak."Jaga mulutmu!" hardik Ferry. Bre tersenyum sinis. "Jangan kalian kira aku tidak tahu. Serapat apapun menyimpan bangkai, akhirnya bakal tercium juga. Kamu belum pernah merasakan bagaimana kehilangan sepertiku, Mas." Mata Bre memerah. Bayangan Livia berada tepat di pelupuk mata.Ferry diam. Adik yang biasanya selalu patuh, kini menjadi pemberontak. Tampaknya kali ini Bre tidak bisa lagi dikendalikan. Ferry keluar kamar sebelum Bre mengungkapkan apapun yang ia tahu. Suami Bu Ita mendekati Ferry untuk diajak bicara, sedangkan Bu Ita masuk kamar Bre yang

    Last Updated : 2024-04-25
  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 79 Gugatan 1

    RAHASIA TIGA HATI- Hari Penuh Luka"Apa-apaan ini?" Wajah Ferry berubah antara kaget dan marah.Tentu menjadi kejutan yang tidak diduga baginya. Ternyata Kenny mengajukan gugatan perceraian tanpa sepengetahuannya. Dan sidang pertama di gelar, hanya selisih beberapa hari dari sidang perceraian Bre.Ferry melangkah lebar keluar ruangan untuk mencari istrinya."Di mana Bu Kenny?"Dua staf yang ditanya Ferry saling pandang. Melihat wajah Ferry yang garang, membuat mereka takut untuk menjawab. Padahal mereka juga heran. Kenapa bosnya tidak tahu apa yang telah dilakukan sang istri."Kalian bisa ngomong, kan?" Ferry hilang kesabaran."Bu Kenny hari ini kan resign, Pak," jawab salah seorang staf dengan sopan sambil menunduk.Ferry kembali terkejut. Bahkan soal ini pun dia tidak tahu. Setelah diperiksa, barang-barang pribadi istrinya memang sudah tidak ada di ruangannya.Diambil ponsel dalam saku celana. Nomer Kenny aktif tapi panggilannya tidak dijawab. Ferry telepon rumah. "Ibu di mana?" ta

    Last Updated : 2024-04-26

Latest chapter

  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 209 Alone 4

    Bre menyalami Pak Rosyam dan Pak Tamin dan meminta maaf karena terlambat datang."Sekolah libur kan, Bang?" tanya Bre pada Alvian."Iya, Om. Libur seminggu setelah ulangan.""Oke, besok kita jalan-jalan ke pantai sama Kak Leo. Mau nggak?"Alvian memandang kakeknya. Saat Pak Rosyam mengangguk, Alvian senang karena diberi izin. Bocah itu memang sering bertemu Bre tiap kali ikut kakeknya ke Malang.Pak Rosyam dan Bre sambil makan membicarakan projek yang akan di mulai bulan depan. Setelah itu Bre mengajak Leo dan Alvian jalan-jalan di mall depan restoran. Pria yang masih tetap sendiri itu seperti biasa membelikan mainan dan pakaian untuk Alvian dan si kembar. Untuk Aliva dia hanya membelikan sebuah boneka. Aliva masih terlalu kecil. Bre belum pernah melihat wajah Aliva. Pasti cantik seperti ibunya. Bre terakhir kali bertemu Livia, ketika acara dinner malam itu. Kalau Alan masih sering bertemu karena mereka memang menjadi partner bisnis."Nak Bre, kapan bapak dapat undangan pernikahan? B

  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 208 Alone 3

    "Saya merintis bisnis bersama istri saya yang saat itu masih menjadi teman biasa. Juga Adi, teman kita yang malam ini tidak bisa datang. Mereka yang menemani saya benar-benar dari nol. Mulai dari mencari tempat usaha, perizinan, dan karyawan.""Dari teman langsung menikah atau pacaran dulu, Bro?" celetuk seorang teman."Suatu hari saya diam-diam menemui ayahnya dan berterus terang hendak menikahi putrinya. Tapi saya minta waktu agar saya mapan secara finansial. Beberapa bulan kemudian saya melamarnya dan kami menikah."Beberapa perempuan memandang ke arah Livia yang masih duduk di tempatnya. "Kenapa nggak ngundang kami? Kamu lupakan teman-temanmu," protes yang lain."Maaf, saya menikah di Sarangan, jadi hanya Adi saja yang datang. Kami hanya mengadakan pesta sederhana karena waktu itu saya masih dalam tahap merintis bisnis."Alan berbagi pengalaman dan motivasi yang menginspirasi. Semua pertanyaan teman dijawabnya dengan penjelasan yang gamblang. Dan pertemuan itu berakhir di jam seb

  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 207 Alone 2

    Livia berdebar-debar takut dan netranya pun berembun. Sekarang susah untuk menelan saliva, seperti ada yang menyekat tenggorokan. Livia merasa malu dan bersalah. Setiap kali ayahnya menemuinya di ruang kerja, sang ayah tidak pernah menutup pintu dengan rapat. Dari celah itulah, tentunya Alan mendengar percakapan dan tangisnya."Mas, aku nggak ada perasaan apapun selain empati dengan nasib Bre." Suara Livia bergetar. "Dia menjadi korban keegoisan mamanya, sedangkan dirinya juga tidak bisa mengendalikan diri makanya sakit akhibat merokok. Aku ....""Nggak perlu dijelaskan, Sayang. Mas paham perasaanmu. Kalau pun masih ada sisa rasa karena kalian pernah hidup bersama, mas juga ngerti.""Bukan seperti itu, Mas. Sekarang hidup dan matiku, jiwa dan ragaku hanya untuk mas dan anak-anak. Jangan salah pengertian.""Mas sangat mengerti, Livi. Sebaiknya kita nggak usah lagi membahas tentang hal ini. Mas percaya sama kamu. Mas dan Bre sudah bicara baik-baik, tetap membuka peluang supaya kita bisa

  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 206 Alone 1

    RAHASIA TIGA HATI - Alone"Tampaknya Mbak ini ngebet banget pengen ketemu sama Mas Alan.""Oh, bukan saya saja. Jangan salah paham, Mbak. Tapi teman-teman yang lain juga ingin bertemu. Berharap Alan bisa datang di pertemuan kami dan berbagi pengalamannya. Yang jelas berbagi ilmu. Alan sedang hangat diperbincangkan di grup alumni." Sonya tampak malu dan membuat wajahnya merona."Oh," jawab Livia pendek. Padahal di antara sekian banyak alumni, pasti bukan suaminya saja yang sukses. Tapi kalau pada akhirnya Alan jadi inspirasi dan penyemangat buat mereka, bukankah itu menjadi nilai plus. Pengalamannya menjadi sangat berguna tidak hanya untuk diri pribadi, tapi untuk orang banyak. Ah, Livia positif thinking saja."Alan jarang ikut pertemuan alumni. Mungkin karena sibuk kali, ya. Tapi kami berharap kali ini dia bisa hadir. Mumpung ada di Malang. Kalau gitu saya mau kembali ke kamar dulu, Mbak.""Ya, Mbak," jawab Livia.Wanita itu melangkah pergi. Tampaknya dia masih tahu malu juga setelah

  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 205 Suami Idaman 3

    "Besok pagi. Karena malam ini aku masih ada acara ketemuan dengan teman-teman alumni.""Apa benar AFBC mau buka cabang di Malang? Mas Ferry ngasih tahu aku sebulan yang lalu.""Insyaallah. Semoga tahun ini bisa terealisasi."Percakapan terjeda sejenak ketika makanan yang dipesan datang."Aku juga membuka peluang kerjasama dengan Hutama Jaya," ujar Alan sambil mulai menikmati makanannya."Kamu nggak khawatir denganku, Lan?"Alan tersenyum. "Apa mungkin kamu tega menikamku dari belakang? Sedangkan aku mendapatkan Livia bukan karena aku merebutnya darimu. Marilah kita menjalin hubungan kerjasama secara sportif sebagai pria sejati, tanpa ada bayang masa lalu. Profesional all out."Keduanya saling pandang. Tanpa bayang masa lalu? Jelas tawaran itu tidak mudah bagi Bre, bahkan bagi Alan sendiri. Tapi urusan dunia properti berada di tangan Pak Rosyam dan Adi. Alan tetap di pasionnya sendiri. Livia sebagai kepala staf keuangan, tetap di kantor bersamanya. Untuk projek properti ditangani oleh

  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 204 Suami Idaman 2

    Bre menggeliat sebelum turun dari kasur. Langsung ke dapur dan membuat secangkir kopi lantas membawanya ke balkon. Duduk di sana sambil menyesap white coffee. Dia lebih suka kopi hitam, tapi stok di dapurnya sudah tidak ada dan belum sempat belanja.Jam dua dini hari Bre baru bisa tidur. Pertemuannya dengan Livia membuatnya kembali merasa tersungkur. Dan itu pilihannya, karena sebenarnya dia bisa saja tidak usah datang ke acara dinner setelah tahu Alan pasti datang bersama Livia.Namun ia tetap datang juga. Dan ini akhibatnya. Luka yang seharusnya mulai sembuh, kini basah kembali. Meski demikian ia tidak lagi terpuruk seperti tahun-tahun kemarin. Bre lebih siap kendati tetap ada rasa kecewa karena penyesalan."Bre, dapat salam dari Atikah," ujar seorang teman kerjanya suatu hari.Bre hanya menjawab dengan senyuman. Dan kiriman salam itu terus berlanjut beberapa kali. Atikah ini salah satu staf di kantor tempatnya bekerja. Perempuan yang lumayan nekat karena berani mengirim salam dulua

  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 203 Suami Idaman 1

    RAHASIA TIGA HATI - Suami IdamanLivia meringkuk untuk berlindung dari dingin. Rasa cemas masih tersisa atas kejadian tadi malam. Tak terbayangkan kalau Alan bersikap arogan karena kesalahan yang istrinya lakukan. Selama ini dia sudah sangat bersabar, Livia benar-benar takut jika Alan bisa saja lepas kendali. Namun suaminya memiliki kecerdasan emosional, mampu mengekspresikan perasaan kecewa, marah, dengan cara yang bijak. Meski begitu bisa membuat Livia menangis.Saat melampiaskan hasr*tnya pun tetap semanis seperti biasanya meski diselimuti amarah dan cemburu. Tidak kasar untuk membalas rasa kecewanya. Suami seperti ini, di mana ia akan mendapatkan dalam situasi dunia seperti sekarang. Ketika perselingkuhan sudah menjadi life style, tidak hanya di kalangan kelas atas bagi orang-orang berduit, tapi kelas pinggiran pun mengalami fenomena yang sama.Kunci sebuah hubungan ada pada laki-laki. Mau sekuat apapun berdebat, kalau cinta seorang laki-laki sangat besar. Hubungan itu akan tetap

  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 202 Mari Kita Bicara 3

    "Jadi Mas Alan nggak tahu?" Livia terkejut lagi. Alan yang biasanya banyak tahu hal-hal yang berada di luar jangkauan Livia, tapi kali ini dia tidak tahu apa-apa."Untuk apa mas berbohong sama kamu. Apa begitu pentingnya kabar tentang Bre bagimu?"Tangis Livia tumpah. "Bukan begitu. Aku takut kalian berselisih. Padahal aku sudah senang kalian bisa bekerjasama dengan baik sampai tiga tahun lamanya. Mas, jangan salah paham."Alan menarik napas panjang. Keduanya terdiam beberapa menit. Livia mengusap air mata dengan tisu yang ditarik dari atas nakas. "Maafkan aku. Aku nggak ada niatan mengkhianatimu," ujar Livia serak."Livi, kita sudah punya tiga anak. Saat mendengar percakapanmu dan ayah yang menasehatimu tadi, mas diam. Nggak akan menjadikan itu masalah yang membuat hubungan kita berubah. Mas memutuskan diam karena mas percaya dengan ayah dan kamu."Mas anggap itu hal biasa. Tapi setelah mas melihatmu berbincang dengan Bre, mas akhirnya perlu mendiskusikan hal ini denganmu.""Percayal

  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 201 Mari Kita Bicara 2

    Livia menebarkan pandangan ke belakang. Ia tidak menemukan Bre di antara para undangan. Mungkin dia masih di sana, karena banyaknya tamu yang berjas hitam, jadi susah untuk menemukan."Apa yang kamu cari?" Alan menyentuh dan langsung menggenggam jemarinya."Mas." Livia kaget karena Alan tiba-tiba ada di belakangnya. Wajah sang suami tidak secerah tadi. Apa ada masalah antara suami dan rekan kerjanya? Livia jadi khawatir.Seseorang menyapa mereka. Alan kembali berbincang dan tidak melepaskan genggaman tangannya.Sedangkan Sonya yang kembali dari menerima telepon terkejut melihat tangan Livia digenggam oleh Alan. Laki-laki yang dibicarakan tadi sudah bersama wanita itu. Apa hubungan mereka? Bukankah Livia bilang datang bersama suaminya? Jadi dia istrinya Alan? Oh, mungkin bukan. Kenapa Livia tidak mengakui kalau dia istrinya bos AFBC ketika sang suami dibicarakan perempuan lain.Apa dia selingkuhannya Alan? Waduh, padahal Alan tidak ada tampang laki-laki red flag. Sonya tidak percaya. K

DMCA.com Protection Status