Share

Bab 78 Surat Panggilan Sidang 3

"Aku nggak peduli. Selama ini aku sudah patuh pada Mas Ferry dan mama. Sampai aku kehilangan perempuan yang sangat aku cintai."

"Kamu pikir Livia jauh lebih baik daripada Agatha? Kenyataan yang banyak membantu kita adalah keluarga Pak Wawan."

"Ya, karena keluarga Livia miskin. Begitu kan, Mas? Bisnis mereka runtuh karena ulah siapa? Ulah komplotan kalian." Bre sudah tidak bisa mengendalikan diri. Bicara sambil menatap tajam sang kakak.

"Jaga mulutmu!" hardik Ferry.

Bre tersenyum sinis. "Jangan kalian kira aku tidak tahu. Serapat apapun menyimpan bangkai, akhirnya bakal tercium juga. Kamu belum pernah merasakan bagaimana kehilangan sepertiku, Mas." Mata Bre memerah. Bayangan Livia berada tepat di pelupuk mata.

Ferry diam. Adik yang biasanya selalu patuh, kini menjadi pemberontak. Tampaknya kali ini Bre tidak bisa lagi dikendalikan. Ferry keluar kamar sebelum Bre mengungkapkan apapun yang ia tahu.

Suami Bu Ita mendekati Ferry untuk diajak bicara, sedangkan Bu Ita masuk kamar Bre yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (87)
goodnovel comment avatar
Ayu Anita
syukurim kau fery sebentar lagi ancur
goodnovel comment avatar
Istatik
kapokmu kapan ferry, tunggu saja giliran kehancuranmu.
goodnovel comment avatar
Helmy Rafisqy Pambudi
kenny dah mti rasa SM km Ferry..makan tu bangkai ya ferr
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status