Beranda / Romansa / RAHASIA TIGA HATI / Bab 83 Sangat Berharga 2

Share

Bab 83 Sangat Berharga 2

Penulis: Lis Susanawati
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-27 16:00:55

"Saya akan mengungkapkan hal ini di depan majlis hakim. Biar tidak ada penetapan masa iddah bagi Agatha. Supaya dia segera bisa melanjutkan langkahnya tanpa beban menunggu masa iddah selesai."

"Nggak perlu. Itu memalukan bagiku," jawab Agatha.

"Nggak ada yang memalukan. Semua sudah terlanjur dibicarakan. Kita sedang mencari penyelesaian terbaik. Masa iddah tiga bulan lamanya. Banyak yang bisa kamu lakukan sepanjang waktu itu. Jika kamu menemukan orang lain yang tepat. Kamu bisa menikah segera tanpa menunggu waktu selama itu."

Bre ganti memandang pada Pak Wawan dan istrinya. "Maafkan saya, Pak Wawan dan Ibu. Saya bukan menantu yang baik selama ini. Maafkan saya."

Lelaki berkacamata itu langsung berdiri dan meraih koper anaknya. "Ayo kita pulang."

Bu Wawan meraih tangan Agatha kemudian diajak pergi tanpa pamit.

Air mata Bu Rika berderai. Keluarganya benar-benar hancur. Tidak lama lagi bisnisnya juga kolap karena kehilangan investor. Ibu dan dua anak lelakinya menunduk diam di sofa. Fe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Bundanya Citra
semoga bu Rika jd faham yg namanya karma dibayar tunai.. aghata smg juga kamu jd ngerti jadi pelakor itu belum tentu akan hidup bahagia bersama mangsanya..
goodnovel comment avatar
Bunda Ernii
definisi pelakor yg gagal y Agatha. kamu pikir bisa bahagia dengan merebut hak orang lain. no way yg ada kini kamu juga malu..
goodnovel comment avatar
Nuniee
Tegar Bree.. life must go on, badai pasti berlalu. yakinlah akan ada wanita baik setelah ini... bu Rika hrs membayar semua perbuatan nya selama ini,, Tuhan juga dah gedeg liat manusia kegini...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 84 Sangat Berharga 3

    "Livia." Mendengar namanya dipanggil dan pundaknya di sentuh, Livia menoleh."Mbak Kenny." Livia kaget karena Kenny duduk tepat di belakangnya. Mereka sama-sama mengantri di sebuah bank. Kenny pindah duduk di bangku kosong sebelah Livia."Apa kabar, Mbak?"Kenny tersenyum. Tidak bisa menyembunyikan duka di wajahnya. "Kabar nggak baik, Liv. Hmm, sudah besar ya perutmu." Kenny mengusap perut Livia."Alhamdulillah. Jalan empat bulan, Mbak.""Alhamdulillah. Semoga lancar sampai lahiran.""Aamiin. Mbak Kenny, ngurus apa di sini?""Ada kendala di ATM-ku. Mungkin harus diperbarui. Kamu sendiri ada keperluan apa?""Biasalah. Staf keuangan sering berurusan dengan bank.""Sekretaris pribadi, bukan staf keuangan." Kenny meluruskan.Livia tersenyum. "Aku tetap di bagian keuangan, Mbak. Sama seperti dulu. Aku kan nggak bisa terjun langsung di dunia kerja Mas Alan. Bukan bidangku, sih. Mas Alan punya asisten sendiri.""Cewek?""Cowok.""Hati-hati kalau cewek."Livia memperhatikan ujung bibir Kenny.

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-27
  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 85 Cemas 1

    RAHASIA TIGA HATI - Cemas"Kalian makan saja!" ucap Alan pada para stafnya. Ia mengambil dua kotak nasi, menggamit tangan Livia dan mengajaknya pergi dari sana.Livia masih tak percaya, penampilan suaminya sudah berubah. Padahal dia bilang hendak potong rambut setelah anak mereka lahir. Sekarang sudah terlihat sangat rapi."Kenapa melanggar apa yang mas larang?" Belum sempat bertanya, Alan sudah menegur lebih dulu. Mereka duduk berhadapan di meja kerja Livia."Maaf, aku harus menyelesaikan urusan bank hari ini, Mas. Besok kita sudah pulang ke Sarangan.""Harusnya ngasih tahu mas, kan. Kita bisa ke luar bersama. Kenapa nggak nunggu Kribo?" Benar, kan. Alan marah. Sebab sudah beberapa kali diperingatkan supaya dia tidak membawa kendaraan sendiri."Iya, maaf. Kribo sibuk tadi dan aku harus nunggu. Daripada ngrepotin dia, akhirnya aku berangkat sendiri. Terus, kenapa Mas potong rambut sekarang? Katanya setelah aku lahiran. Padahal aku masih ingin melihat Mas berambut panjang." Tatapan ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-28
  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 86 Cemas 2

    Jujur saja Alan khawatir bukan hanya karena sang istri nyetir mobil dalam kondisi hamil. Tapi bagaimana kalau ada yang berniat jahat. Alan tetap mewaspadai Bu Rika dan besannya. Terlebih sekarang bisnis Alan sedang meroket. Ia tidak ingin Livia menjadi target mereka untuk menjatuhkannya.Bukan tanpa sebab, karena Alan dulu yang serius menyelidiki kecelakaan yang menimpa calon istri dan calon ibu mertuanya. Juga mencari tahu siapa yang berusaha menumbangkan bisnis Pak Rosyam. Alan berhenti karena Livia menjadi bagian dari keluarga Hutama. Bagi mereka, sebenarnya Alan ini sebuah ancaman.Kalau sekarang Alan lebih banyak diam, bahkan justru menghindar, supaya mereka tidak mengusik hidup istri dan mertuanya. Biarkan hukum alam yang bekerja."Mas.""Ya.""Mbak Ella itu masih mengharapkanmu. Walaupun Mas sudah punya istri. Feeling istri itu jarang yang meleset loh. Caranya mendekati sama persis seperti Agatha mendekati Bre dulu." Akhirnya Livia mengungkapkan apa yang selama ini mengganjal d

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-28
  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 87 Cemas 3

    Beberapa hari tidak bertemu membuatnya kangen pada dua bocah yang selalu menyambutnya pulang kerja. Tergiang bagaimana mereka terkekeh riang, rebutan minta perhatian dan minta peluk. Ingat bagaimana Leo menatapnya penuh kebencian dan Lena menatap bingung sebelum mereka berpisah.Buru-buru Ferry membenahi bajunya. "Mau ke mana, Mas?" Irma yang terguling dari sofa kini bangkit."Aku pengen bertemu anak-anak." Ferry menyambar ponsel dan kunci mobilnya lantas bergegas keluar. Meninggalkan Irma yang mengumpat kecewa. Mobil melaju kencang supaya masih sempat bertemu Leo. Tepat mobil berhenti, anak-anak keluar dari pintu gerbang sebuah Sekolah Internasional. Netranya menyapu puluhan anak kelas dua yang keluar dari sana. Namun sampai anak-anak keluar semua dan pintu gerbang hendak ditutup oleh satpam, Ferry cemas karena tidak melihat putranya."Ada yang bisa saya bantu, Pak?" tanya satpam dari dalam balik gerbang yang tertutup."Saya menunggu anak saya, Pak. Tapi sepertinya dia tidak masuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-28
  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 88 Trending Topik 1

    RAHASIA TIGA HATI - Trending Topik Para wartawan pada kasak kusuk saat Kenny masuk ruang sidang. Kebetulan jadwalnya lebih awal hari itu, baru jadwal sang influencer.Sedangkan Bu Rika, Ferry, dan pengacara mereka lewat pintu samping.Kenny tidak peduli dengan wajah muram dan penuh kekhawatiran dari mertua dan suaminya. Ketika lelaki itu begitu tega mengkhianati pernikahan mereka, Kenny pun harus tega juga.Kalau dulu Livia tidak banyak bertindak, karena dia masih muda dan belum berpengalaman. Livia juga harus menjaga supaya ayahnya tidak depresi lagi memikirkan perceraiannya.Tapi Kenny, sebagai ibu dua anak yang lebih berpengalaman, ia lebih berani bertindak karena tidak ada hati yang harus dijaga. Dia juga mesti tegas memperjuangkan hak asuh anak. Orang tuanya baik-baik saja dan memberikan support."Ujung bibir Kenny masih lebam. Sekeras itu kamu menamparnya?" tanya Bu Rika lirih.Ferry tidak menjawab. Tentu saja keras karena Kenny sampai tersungkur. Padahal Kenny juga tidak maks

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-29
  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 89 Trending Topik 2

    "Kamu malah jadi pusat perhatian daripada influencer itu," kata Nina sambil memakai seat belt. Dia yang pegang kemudi. "Kita bersikap tenang saja, jika media mengungkap bukti perselingkuhan Ferry, bukan kita pelakunya. Jadi aman buatmu dan anak-anak.""Aku ingin mempercepat proses ini.""Sidangmu mungkin hanya dua kali saja. Pihak Ferry nggak mungkin bisa membela diri. Namun akan semakin ribet jika pihak tergugat menangkis atau membantah walaupun kita sudah memberikan bukti yang kuat. Tapi jangan khawatir, semoga tiga kali proses sudah selesai."Ponsel di tas Kenny berdering. Ada panggilan masuk dari nomer mertuanya. "Mertuaku nelepon, Nin.""Angkat dan rekam," jawab Nina sambil nyetir. Sekarang harus benar-benar jaga diri.""Oke."Kenny mengangkat telepon. "Halo, Ma.""Kamu di mana? Kami tunggu di Restoran Mulia.""Maaf, saya nggak bisa karena langsung kembali ke kantor. Maaf banget," jawab Kenny menolak ajakan mertuanya untuk makan siang bersama. Kemudian kembali memasukkan ponsel k

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-29
  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 90 Trending Topik 3

    "Nggak bisa lagi kita bungkam mereka, Mbak. Sebanyak apapun uang yang kita keluarkan, mereka nggak mungkin mau men-take down berita itu. Lagian sudah menyebar sekarang." Pak Rinto bicara pada Bu Rika seraya memperhatikan layar ponsel. Kabar rencana perceraian Ferry-Kenny sudah naik di portal berita online sore itu. Bahkan perceraian Bre dengan Livia dan Agatha turut di ulas juga. Padahal sidang perceraian Bre- Agatha yang berjalan beberapa hari yang lalu, sebenarnya aman dari media. Namun sekarang turut dibahas di berita perceraian kakaknya.Komentar netizen bermacam-macam.[Red flag banget sih kakak beradik ini.][Satu tukang kawin cerai, satunya lagi tukang selingkuh.][Dua pangeran Hutama Jaya di ujung tanduk.][Nggak usah nikah woi, Bang. Jajan aja di luar. Bisa gonta-ganti sesuai selera.]Dan masih beberapa lagi komentar yang membuat panas mata dan hati. Bu Rika yang lemas di sofa tidak berdaya."Mbak, lihat berita di Radar Timur, ada foto-foto Ferry dan Irma." Pak Rinto menunju

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-29
  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 91 Sebelum Ikrar Talak 1

    RAHASIA TIGA HATI - Sebelum Ikrar TalakFerry tak punya muka lagi keluar dari ruang persidangan. Di dampingi pengacaranya ia melangkah tanpa menoleh menuju ke arah mobilnya.Bu Rika yang lemas berusaha tetap kuat berjalan dan harus tetap terlihat baik-baik saja di hadapan awak media. Wanita itu melangkah di dampingi Pak Rinto. "Mbak, pulang dengan mobilku saja. Lelaki itu berbisik lirih.Sementara Kenny bersama pengacaranya lewat pintu samping dan terus masuk mobil. Hanya tersenyum pada beberapa wartawan yang mengejarnya. Bre pun sama. Berjalan cepat tanpa menanggapi pertanyaan-pertanyaan bak dengungan suara lebah."Sekarang bagi pemburu berita, mereka tidak menargetkan orang terkenal saja. Tapi kasus yang bisa di viralkan. Seperti kasusmu. Sangat empuk diolah jadi trending topik," kata Nina sambil nyetir meninggalkan halaman pengadilan.Kenny terduduk diam hanya mendengarkan. Jujur saja, ia masih gemetaran usai keluar dari ruang sidang. Hal yang seharusnya privasi, jadi konsumsi pub

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-01

Bab terbaru

  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 209 Alone 4

    Bre menyalami Pak Rosyam dan Pak Tamin dan meminta maaf karena terlambat datang."Sekolah libur kan, Bang?" tanya Bre pada Alvian."Iya, Om. Libur seminggu setelah ulangan.""Oke, besok kita jalan-jalan ke pantai sama Kak Leo. Mau nggak?"Alvian memandang kakeknya. Saat Pak Rosyam mengangguk, Alvian senang karena diberi izin. Bocah itu memang sering bertemu Bre tiap kali ikut kakeknya ke Malang.Pak Rosyam dan Bre sambil makan membicarakan projek yang akan di mulai bulan depan. Setelah itu Bre mengajak Leo dan Alvian jalan-jalan di mall depan restoran. Pria yang masih tetap sendiri itu seperti biasa membelikan mainan dan pakaian untuk Alvian dan si kembar. Untuk Aliva dia hanya membelikan sebuah boneka. Aliva masih terlalu kecil. Bre belum pernah melihat wajah Aliva. Pasti cantik seperti ibunya. Bre terakhir kali bertemu Livia, ketika acara dinner malam itu. Kalau Alan masih sering bertemu karena mereka memang menjadi partner bisnis."Nak Bre, kapan bapak dapat undangan pernikahan? B

  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 208 Alone 3

    "Saya merintis bisnis bersama istri saya yang saat itu masih menjadi teman biasa. Juga Adi, teman kita yang malam ini tidak bisa datang. Mereka yang menemani saya benar-benar dari nol. Mulai dari mencari tempat usaha, perizinan, dan karyawan.""Dari teman langsung menikah atau pacaran dulu, Bro?" celetuk seorang teman."Suatu hari saya diam-diam menemui ayahnya dan berterus terang hendak menikahi putrinya. Tapi saya minta waktu agar saya mapan secara finansial. Beberapa bulan kemudian saya melamarnya dan kami menikah."Beberapa perempuan memandang ke arah Livia yang masih duduk di tempatnya. "Kenapa nggak ngundang kami? Kamu lupakan teman-temanmu," protes yang lain."Maaf, saya menikah di Sarangan, jadi hanya Adi saja yang datang. Kami hanya mengadakan pesta sederhana karena waktu itu saya masih dalam tahap merintis bisnis."Alan berbagi pengalaman dan motivasi yang menginspirasi. Semua pertanyaan teman dijawabnya dengan penjelasan yang gamblang. Dan pertemuan itu berakhir di jam seb

  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 207 Alone 2

    Livia berdebar-debar takut dan netranya pun berembun. Sekarang susah untuk menelan saliva, seperti ada yang menyekat tenggorokan. Livia merasa malu dan bersalah. Setiap kali ayahnya menemuinya di ruang kerja, sang ayah tidak pernah menutup pintu dengan rapat. Dari celah itulah, tentunya Alan mendengar percakapan dan tangisnya."Mas, aku nggak ada perasaan apapun selain empati dengan nasib Bre." Suara Livia bergetar. "Dia menjadi korban keegoisan mamanya, sedangkan dirinya juga tidak bisa mengendalikan diri makanya sakit akhibat merokok. Aku ....""Nggak perlu dijelaskan, Sayang. Mas paham perasaanmu. Kalau pun masih ada sisa rasa karena kalian pernah hidup bersama, mas juga ngerti.""Bukan seperti itu, Mas. Sekarang hidup dan matiku, jiwa dan ragaku hanya untuk mas dan anak-anak. Jangan salah pengertian.""Mas sangat mengerti, Livi. Sebaiknya kita nggak usah lagi membahas tentang hal ini. Mas percaya sama kamu. Mas dan Bre sudah bicara baik-baik, tetap membuka peluang supaya kita bisa

  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 206 Alone 1

    RAHASIA TIGA HATI - Alone"Tampaknya Mbak ini ngebet banget pengen ketemu sama Mas Alan.""Oh, bukan saya saja. Jangan salah paham, Mbak. Tapi teman-teman yang lain juga ingin bertemu. Berharap Alan bisa datang di pertemuan kami dan berbagi pengalamannya. Yang jelas berbagi ilmu. Alan sedang hangat diperbincangkan di grup alumni." Sonya tampak malu dan membuat wajahnya merona."Oh," jawab Livia pendek. Padahal di antara sekian banyak alumni, pasti bukan suaminya saja yang sukses. Tapi kalau pada akhirnya Alan jadi inspirasi dan penyemangat buat mereka, bukankah itu menjadi nilai plus. Pengalamannya menjadi sangat berguna tidak hanya untuk diri pribadi, tapi untuk orang banyak. Ah, Livia positif thinking saja."Alan jarang ikut pertemuan alumni. Mungkin karena sibuk kali, ya. Tapi kami berharap kali ini dia bisa hadir. Mumpung ada di Malang. Kalau gitu saya mau kembali ke kamar dulu, Mbak.""Ya, Mbak," jawab Livia.Wanita itu melangkah pergi. Tampaknya dia masih tahu malu juga setelah

  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 205 Suami Idaman 3

    "Besok pagi. Karena malam ini aku masih ada acara ketemuan dengan teman-teman alumni.""Apa benar AFBC mau buka cabang di Malang? Mas Ferry ngasih tahu aku sebulan yang lalu.""Insyaallah. Semoga tahun ini bisa terealisasi."Percakapan terjeda sejenak ketika makanan yang dipesan datang."Aku juga membuka peluang kerjasama dengan Hutama Jaya," ujar Alan sambil mulai menikmati makanannya."Kamu nggak khawatir denganku, Lan?"Alan tersenyum. "Apa mungkin kamu tega menikamku dari belakang? Sedangkan aku mendapatkan Livia bukan karena aku merebutnya darimu. Marilah kita menjalin hubungan kerjasama secara sportif sebagai pria sejati, tanpa ada bayang masa lalu. Profesional all out."Keduanya saling pandang. Tanpa bayang masa lalu? Jelas tawaran itu tidak mudah bagi Bre, bahkan bagi Alan sendiri. Tapi urusan dunia properti berada di tangan Pak Rosyam dan Adi. Alan tetap di pasionnya sendiri. Livia sebagai kepala staf keuangan, tetap di kantor bersamanya. Untuk projek properti ditangani oleh

  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 204 Suami Idaman 2

    Bre menggeliat sebelum turun dari kasur. Langsung ke dapur dan membuat secangkir kopi lantas membawanya ke balkon. Duduk di sana sambil menyesap white coffee. Dia lebih suka kopi hitam, tapi stok di dapurnya sudah tidak ada dan belum sempat belanja.Jam dua dini hari Bre baru bisa tidur. Pertemuannya dengan Livia membuatnya kembali merasa tersungkur. Dan itu pilihannya, karena sebenarnya dia bisa saja tidak usah datang ke acara dinner setelah tahu Alan pasti datang bersama Livia.Namun ia tetap datang juga. Dan ini akhibatnya. Luka yang seharusnya mulai sembuh, kini basah kembali. Meski demikian ia tidak lagi terpuruk seperti tahun-tahun kemarin. Bre lebih siap kendati tetap ada rasa kecewa karena penyesalan."Bre, dapat salam dari Atikah," ujar seorang teman kerjanya suatu hari.Bre hanya menjawab dengan senyuman. Dan kiriman salam itu terus berlanjut beberapa kali. Atikah ini salah satu staf di kantor tempatnya bekerja. Perempuan yang lumayan nekat karena berani mengirim salam dulua

  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 203 Suami Idaman 1

    RAHASIA TIGA HATI - Suami IdamanLivia meringkuk untuk berlindung dari dingin. Rasa cemas masih tersisa atas kejadian tadi malam. Tak terbayangkan kalau Alan bersikap arogan karena kesalahan yang istrinya lakukan. Selama ini dia sudah sangat bersabar, Livia benar-benar takut jika Alan bisa saja lepas kendali. Namun suaminya memiliki kecerdasan emosional, mampu mengekspresikan perasaan kecewa, marah, dengan cara yang bijak. Meski begitu bisa membuat Livia menangis.Saat melampiaskan hasr*tnya pun tetap semanis seperti biasanya meski diselimuti amarah dan cemburu. Tidak kasar untuk membalas rasa kecewanya. Suami seperti ini, di mana ia akan mendapatkan dalam situasi dunia seperti sekarang. Ketika perselingkuhan sudah menjadi life style, tidak hanya di kalangan kelas atas bagi orang-orang berduit, tapi kelas pinggiran pun mengalami fenomena yang sama.Kunci sebuah hubungan ada pada laki-laki. Mau sekuat apapun berdebat, kalau cinta seorang laki-laki sangat besar. Hubungan itu akan tetap

  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 202 Mari Kita Bicara 3

    "Jadi Mas Alan nggak tahu?" Livia terkejut lagi. Alan yang biasanya banyak tahu hal-hal yang berada di luar jangkauan Livia, tapi kali ini dia tidak tahu apa-apa."Untuk apa mas berbohong sama kamu. Apa begitu pentingnya kabar tentang Bre bagimu?"Tangis Livia tumpah. "Bukan begitu. Aku takut kalian berselisih. Padahal aku sudah senang kalian bisa bekerjasama dengan baik sampai tiga tahun lamanya. Mas, jangan salah paham."Alan menarik napas panjang. Keduanya terdiam beberapa menit. Livia mengusap air mata dengan tisu yang ditarik dari atas nakas. "Maafkan aku. Aku nggak ada niatan mengkhianatimu," ujar Livia serak."Livi, kita sudah punya tiga anak. Saat mendengar percakapanmu dan ayah yang menasehatimu tadi, mas diam. Nggak akan menjadikan itu masalah yang membuat hubungan kita berubah. Mas memutuskan diam karena mas percaya dengan ayah dan kamu."Mas anggap itu hal biasa. Tapi setelah mas melihatmu berbincang dengan Bre, mas akhirnya perlu mendiskusikan hal ini denganmu.""Percayal

  • RAHASIA TIGA HATI   Bab 201 Mari Kita Bicara 2

    Livia menebarkan pandangan ke belakang. Ia tidak menemukan Bre di antara para undangan. Mungkin dia masih di sana, karena banyaknya tamu yang berjas hitam, jadi susah untuk menemukan."Apa yang kamu cari?" Alan menyentuh dan langsung menggenggam jemarinya."Mas." Livia kaget karena Alan tiba-tiba ada di belakangnya. Wajah sang suami tidak secerah tadi. Apa ada masalah antara suami dan rekan kerjanya? Livia jadi khawatir.Seseorang menyapa mereka. Alan kembali berbincang dan tidak melepaskan genggaman tangannya.Sedangkan Sonya yang kembali dari menerima telepon terkejut melihat tangan Livia digenggam oleh Alan. Laki-laki yang dibicarakan tadi sudah bersama wanita itu. Apa hubungan mereka? Bukankah Livia bilang datang bersama suaminya? Jadi dia istrinya Alan? Oh, mungkin bukan. Kenapa Livia tidak mengakui kalau dia istrinya bos AFBC ketika sang suami dibicarakan perempuan lain.Apa dia selingkuhannya Alan? Waduh, padahal Alan tidak ada tampang laki-laki red flag. Sonya tidak percaya. K

DMCA.com Protection Status