Share

Bab 112 Hari yang Indah 2

Baru kali ini dia melihat putranya kebingungan dan cemas. Karena Alan selalu terbiasa menghadapi apapun dengan tenang. Namun sekarang terlihat rapuh dan tidak tahu harus berbuat apa. Selain memeluk, mengusap perut, dan menciumi wajah Livia yang bersimbah keringat.

Dokter tadi sudah menjelaskan lagi bahwa Livia bisa menjalani persalinan normal dan tidak ada kendala yang membuatnya harus diambil tindakan Cesar.

"Jangan khawatir, Pak Alan. Istri Anda loh tenang dan baik-baik saja," ujar dokter ketika Alan protes.

Iya, dokter bisa bilang seperti itu karena melihat Livia diam. Tapi mana tahu apa yang dirasakan Alan. Andai bisa, ia ingin memindahkan rasa sakit itu pada dirinya.

Bidan yang bertugas masuk melakukan pemeriksaan setelah dipanggil oleh seorang perawat. Karena kontraksi yang dialami Livia makin rapat. Tidak lama kemudian dokter dan seorang perawat datang.

"Sudah bukaan sembilan, Dok." Bidan memberitahu dokter.

Hitungan menit para medis sibuk mempersiapkan untuk menyambut kelahir
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
Alhamdulilah selamat alan livia makin lengkap kebahagianya ,bre makin hampa ,fery sengsara
goodnovel comment avatar
Nuniee
MasyaAllah ta barakallah.. telah lahir baby pasangan bucin Alan Livia,semoga menjadi anak yg soleh ......... ga tega juga sih dgn Feri, tapi mo gimana, inilah hukuman yg hrs diterima begitu mahal,, sementara mantan makin okeee ...
goodnovel comment avatar
Lis Susanawati
lahir juga setelah perjuangan panjang
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status