Share

Bab 110 Livia dan Persalinan 3

Sebagai seorang psikiater yang banyak berinteraksi dengan pasien-pasien bermasalah dalam kejiwaannya, Dokter Pasha masih melihat luka dalam kegelisahan Bre.

"Untungnya saya nggak gila. Saya benar-benar kehilangan Livia."

"Semoga saja akan terobati luka Mas Bre dengan kehadiran insan baru."

Bre tersenyum samar. "Hati saya sudah mati, Dok. Pernikahan sudah tidak ada dalam pemikiran saya. Sekarang saya fokus untuk mempertahankan dan memulihkan kondisi perusahaan, juga turut membiayai dua keponakan saya dan fokus untuk kesembuhan mama."

"Lakukan dengan seimbang, Mas Bre. Anda, juga butuh menata masa depan."

"Entahlah, sama sekali saya tidak bisa melupakan Livia. Kalau dokter ada resep obat untuk melupakan mantan. Tolong rekomendasikan ke saya."

Mendengar ucapan Bre, dokter berkemeja abu-abu itu tertawa. "Bisa saja Mas Bre ini. Kalau pun ada, saya sudah meminumnya lebih dulu."

"Oh, dokter pun belum bisa move on, nih. Dari siapa? Dari mantan yang dulu atau dari Livia?" Bre bertanya dengan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (22)
goodnovel comment avatar
Lis Susanawati
wkwkwkwkk, tahu rasa akhirnya Bu Rik
goodnovel comment avatar
Lis Susanawati
Alan junior otw
goodnovel comment avatar
Lis Susanawati
bener bener ............
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status