Home / Pendekar / Putra Naga: Aliansi Mematikan / Bab 1.3 | Pembantai Titan

Share

Bab 1.3 | Pembantai Titan

Sang Titan memiliki kelemahan di puncak kepalanya. Di puncak kepalanya ada semacam simbol pentagram yang digunakan para Necromancer untuk menghidupkannya. Aprilia menancapkan pedangnya di sana. Sang Titan meraung saat dari lukanya keluar asap berwarna hitam. Asap tersebut seolah-olah adalah darah Sang Titan. Aprilia menancapkannya berkali-kali, Sang Titan menggeleng-gelengkan kepalanya, sehingga Aprilia terlempar. Namun, dengan sigap Aprila meraih rambut Titan tersebut. Dia terus bertahan bergelantungan di rambut Titan hingga kepala sang Raksasa tidak lagi bergoyang-goyang. Dengan susah payah, Aprilia kembali ke pucuk kepala raksasa itu.

Masih belum cukup? Aku akan menambahkannya,” ujar Aprilia. Dia melihat di bekas luka yang dia tinggalkan pada tanda pentagram tersebut menyembur asap hitam. Asap-asap itu adalah saripati jiwa-jiwa yang dikumpulkan Sang Necromancer untuk membangkitkan Sang Titan.

Aprilia menancapkan lagi pedang itu. Sang Titan untuk kedua kalinya menjerit, lalu kehilangan keseimbangan. Aprilia bertubi-tubi menancapkan pedangnya sambil tangan yang satunya menjambak rambut Sang Titan. Asap hitam yang keluar makin lama makin banyak, lalu Sang Titan pun mulai ambruk ke tanah. Para prajurit yang ada di bawahnya berhamburan pergi. Sebagian yang lainnya tak sempat sehingga tergencet tubuh raksasa Sang Titan. Aprilia melompat sesaat sebelum tubuh besar itu tumbang. Tanda pentagram di kepala sang monster lenyap, bersamaan dengan itu tubuhnya pun berubah menjadi asap. Tampak beberapa asap berbentuk kepala manusia dengan mimik wajah menakutkan. Aprilia menghirup napas dalam-dalam.

Rasakan ini!” ucap Aprilia.

Gadis ini menyemburkan api dari mulutnya. Apinya sangat besar, menyebar luas dan membakar apapun yang ada di hadapannya, termasuk asap hitam tersebut. Para kavaleri mundur saat Titan mereka tumbang. Mereka sungguh tak mengira akan menghadapi seorang Putri dari Kerajaan Naga Laut Timur yang sangat tangguh. Seorang perempuan yang bisa menumbangkan satu Titan seorang diri. Nama Aprilia akan dikenal di seluruh daratan dan lautan atas apa yang terjadi hari ini.

Bandi kembali menjadi tubuh manusianya setelah pasukan musuh mundur. Dia lalu mendapati Aprilia berdiri seorang diri menatap pasukan musuh yang pergi menjauh. Satu hal yang membuat Bandi kagum, api yang dikeluarkan Aprilia benar-benar sangat besar dan membakar.

Hidup Putri Aprilia!” seru para pasukan setelah melihat pasukan musuh terpukul mundur.

Aprilia yang mendengar teriakan itu langsung membalikkan badan. Ia tentu saja tak pernah dipuji seperti itu sebelumnya. Meskipun begitu, ia tak mungkin bisa mencegah para pasukan pertahanan bereuforia terhadap apa yang terjadi saat ini. Dia membiarkan para pasukan bersuka cita menyebut-nyebut namanya.

Aku tidak pernah melihat api yang seperti itu sebelumnya,” ujar Bandi.

Aprilia hanya diam. Dia masih ingat bagaimana dulu ia sangat kesulitan mengendalikan kekuatan apinya. Sampai-sampai ibu angkatnya harus membantu dia merendam tangannya di air agar apinya bisa dikendalikan.

Putri Aprilia, Anda sangat luar biasa. Semua orang akan menceritakan apa yang terjadi hari ini. Nama Anda akan disegani di seluruh daratan dan lautan. Satu-satunya perempuan yang bisa menumbangkan Titan seorang diri,” ujar Pati Walaka dengan antusias.

Aprilia memberikan pedang yang dipinjamnya. Aprilia tersenyum, “Tak perlu melebih-lebihkan. Siapapun juga bisa mengalahkan Titan itu.”

Tapi, baru kali ini kami menyaksikannya seorang putri raja bisa mengalahkan Titan seorang diri,” kata Pati Walaka.

Iya, tapi aku tadi memakai cara nekat. Kalian tak perlu menirunya. Sekarang, aku ingin pergi menemui ayahku,” ucap Aprilia.

Ikutlah bersama kami. Kendaraan sudah siap!” Pati Walaka menunjuk ke jarak yang bisa dilihat. Ada beberapa kuda besar yang ukurannya tidak wajar. Kuda-kuda ini memang kuda-kuda monster yang digunakan di dalam perang. Ukurannya tiga sampai lima kali ukuran kuda-kuda yang ada di Dunia Atas. Mereka juga bukan pemakan rumput biasa, tetapi pemakan segala. Bahkan, tak jarang dalam pertempuran kuda-kuda ini juga memakan lawan-lawannya.

Aprilia segera mendekat ke kuda-kuda tersebut. Dia sangat tahu tentang kuda-kuda itu semenjak pertama kali tiba di Dunia Bawah. Kuda-kuda yang tangguh, bengis namun bisa ditaklukkan hanya oleh para ksatria. Hewan-hewan ini bisa langsung melihat apa jati diri dari orang yang dihadapinya. Seperti Aprilia misalnya, kuda-kuda ini melihat api yang membara di dalam tubuh Aprilia. Mata kuda-kuda ini menyala tajam kepada siapapun, namun saat Aprilia mendekat mereka pun menunduk.

Pati Walaka berdecak menghampiri kuda-kuda tersebut. Aprilia langsung memilih salah satu kuda itu untuk ditungganginya. Bandi pun mengikuti Aprilia naik di kuda yang lain.

Baru kali ini kuda-kuda ini tidak beringas. Apa yang mereka lihat benar-benar membuktikan Putri Raja Belzagum bukanlah orang sembarangan. Yang Mulia, semoga perjalanan Anda selamat tiba sampai di kerajaan,” ujar Pati Walaka.

Komandan Pati Walaka, aku ingin bertemu dengan istrimu. Sepertinya aku sangat tertarik dengan hasil kerjanya,” ucap Aprilia sambil menunjuk pedang yang dibawa Pati Walaka.

Tentu saja Yang Mulia, hamba akan sampaikan kepadanya,” kata Pati Walaka.

Setelah itu mereka pun berpisah. Bandi dan Aprilia segera melaju dengan cepat meninggalkan benteng perbatasan. Tujuannya tentu saja ke Kerajaan Naga Laut Timur.

***

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status