Raja Belzagum mengangguk paham. Dia menghela napas panjang. Di dalam benaknya terlintas bayangan bagaimana dulu dia bisa dekat dengan Raja Primadigda. Ada kesedihan di dalam wajah Raja Belzagum yang sengaja disembunyikan. Dia tak ingin terlihat sedih di hadapan putrinya.
Sang Raja kemudian berjalan menuju ke tempat senjata, dimana kain jubahnya digantung. Kayu ini biasanya digunakan untuk ditempati senjata seperti tombak dan pedang. Sang Raja lalu memakai jubah berwarna merah itu dengan sekedarnya.
“Aprilia, aku sudah mengajarimu dengan baik. Sekarang temui Ratu. Beliau ingin sekali bertemu denganmu,” ujar Raja Belzagum.
Aprilia mengangguk. “Baik, Yang Mulia.” Setelah itu Aprilia pamit undur diri. Dia menuju ke jalanan yang tersusun dari bebatuan kerikil. Sudah lama Aprilia tidak melihat tempat ini lagi. Cukup lama setelah ibunya dulu meninggal, Sang Raja menikah lagi dengan seseorang. Jadi, kali ini Aprilia akan bertemu dengan ibu tirinya.
Jalanan itu menghubungkan langsung dengan istana utama. Di sisi timur istana utama ada istana khusus untuk permaisuri. Di sana ada taman yang sangat luas, ditumbuhi dengan berbagai bunga yang indah, serta buah-buahan. Air mancur ada di beberapa sudut taman. Seseorang perempuan berambut sangat panjang sampai menyentuh tanah sedang duduk di bangku. Dia adalah sang ratu. Perempuan itu tampak sedang bersenandung.
Senandungnya bukan sembarangan senandung, lebih terdengar seperti langgam lagu Jawa. Aprilia tentunya pernah mendengar nyanyian seperti yang dinyanyikan para sinden tersebut. Namun, kali ini bahasa yang digunakan bukanlah bahasa Jawa yang selama ini ia kenal, lebih seperti bahasa Jawa kuno. Aprilia tak begitu paham dengan bahasa kuno, beberapa kali ayahnya pernah mengajarinya. Hanya beberapa kata saja yang ia ingat.
Lagu Sang Ratu sangat menenangkan suasana. Ada perasaan aneh saat Aprilia masuk ke taman itu. Rasanya seluruh pikirannya yang kelut segera sirna. Kupu-kupu, beberapa burung dan berbagai serangga tampak ikut berayun-ayun selaras dengan nada nyanyian sang ratu. Saat nyanyian terhenti, kupu-kupu tadi segera pergi, berikut juga burung-burung yang hinggap di bangku sejak sang ratu bernyanyi.
“Aprilia, anakku. Kau datang, Nak?” sapa Ratu Danaharing Lintang Wungu. Sang Ratu berwajah jelita dengan, pakaiannya juga tampak megah dengan mahkota di atas kepalanya. Ada yang berbeda dari sang Ratu. Dia bukan manusia sembarangan.
“Ibu,” sapa Aprilia balik. Dia segera mendekat ke ibu tirinya lalu memeluknya. Sang Ratu kemudian mengusap-usap rambut Aprilia, setelah itu mengecup keningnya. Sudah menjadi hal yang sangat diketahui seluruh orang yang ada di Kerajaan Naga Laut Timur kalau ratu mereka adalah manusia terhangat yang pernah ada. Rakyat sangat menyukai Sang Ratu dan selalu menceritakan bagaimana kebaikannya, bukan itu saja sang ratu punya keistimewaan lain yang tidak dimiliki sembarangan orang. Ratu Danaharing Lintang Wungu adalah seorang Pemanggil.
“Kau lelah. Pasti banyak hal yang terjadi,” ucap ratu dengan suara merdunya. Aprilia menduga tak pernah ada perempuan bersuara semerdu Sang Ratu.
Aprilia mengangguk, setelah itu tangisnya pecah. Ia memeluk Sang Ratu sekali lagi. Aprilia teringat lagi dengan peristiwa yang dia alami.
“Sayang, tak apa. Menangislah kalau itu bisa menenangkanmu. Hati perempuan memang lebih lembut, kita mudah tersentuh. Menangislah! Ibu akan menemanimu,” ucap Sang Ratu.
Sang Pemanggil merupakan ras istimewa dari semua manusia kuno. Jumlah mereka sedikit, tetapi keistimewaan yang mereka terima tidaklah diberikan begitu saja. Para elemental bisa mendapatkan kekuatan mereka karena keturunan, para ksatria mendapatkan kekuatan mereka dengan bertempur dan berlatih hingga mereka menjadi kuat, lalu para penyihir melatih mantra-mantranya dan mempelajari berbagai macam bahasa kuno untuk membuat sihir-sihir mematikan, sedangkan para pemanggil mereka bersenandung.
Dalam legenda kuno, para naga ditaklukkan oleh nyanyian. Sedangkan, yang melakukannya adalah para pemanggil. Mereka untuk pertama kali bisa mengalahkan Raja Azrael saat seorang Pemanggil bernyanyi. Tahu para pemanggil adalah kelemahan dari para naga, akhirnya Raja Azrael dan anak buahnya memburu setiap pemanggil. Kebanyakan para Pemanggil mengasingkan diri, bersembunyi dan mereka tak terlihat, sebab tahu ancaman yang terjadi jika mereka muncul. Namun, kalau para pemanggil ikut dalam pertempuran, maka mereka akan menjadi pasukan yang paling dilindungi. Para Pemanggil bisa memanggil kekuatan besar yang berasal dari bumi dan alam semesta. Mereka bisa memanggil kekuatan itu untuk digunakan dalam pertempuran. Maka dari itulah Kerajaan Naga Laut Timur sangat terkenal, karena Ratu mereka adalah seorang Pemanggil.
Sang Ratu kemudian bersenandung lagi. Suaranya yang merdu kembali menggerakkan kupu-kupu untuk mendekat, serta burung-burung yang tadi pergi. Hari itu adalah hari yang melelahkan bagi Aprilia, tetapi ia sangat bersyukur Sang Ratu merupakan ibu yang baik. Senandung Sang Ratu mulai menenangkan hatinya, tangis Aprilia mulai mereda dan ia masih menikmati senandung ibu tirinya sambil memeluknya.
***
Kerajaan Naga Laut Selatan sibuk. Orang-orang dari penjuru kota berduyun-duyun pergi ke istana. Mereka ingin menyaksikan sejarah yang akan mengubah hidup mereka untuk selama-lamanya. Sejarah itu adalah dengan dilantiknya Pangeran Antabogo menjadi raja. Kejadian yang menggemparkan mereka tentang terbunuhnya Raja Primadigda tentu saja tak akan mereka lupakan. Namun, pelantikan Antabogo menjadi raja juga adalah momen yang akan dicatat dalam sejarah. Pangeran Bagar tak akan hadir. Dia berada di kamarnya, duduk di kursi roda dengan tangan dan kaki lumpuh. Total, ia hanya bisa menggerakkan kepalanya. Kedua tangan dan kakinya telah dirusakkan oleh Pangeran Aryanga. Ia sama sekali tak pernah menyangka akan berada di kursi roda untuk seumur hidupnya. Sampai sekarang, ia masih trauma dengan wujud Aryanaga waktu itu. Ras naga bersisik hitam dan putih. I
Kegelapan tanpa batas telah memberikan kenyamanan tersendiri bagi Pangeran Aryanaga. Dia sudah terbiasa di dalam kegelapan. Sesaat ia mengira dirinya sudah mati, namun ia terjaga lagi ketika ada langkah berat yang mendekatinya. Dia langsung mengenali langkah berat itu. Raja Salamander datang sambil membawa dua wadah yang terbuat dari bebatuan yang cekung. Aryanaga masih tak bisa bergerak karena rantai yang membelenggunya. “Aku kira aku sudah mati,” gumam Aryanaga. “Aku cuma kesal kepadamu. Nyawamu tak ada harganya untukku,” ujar Raja Salamander. Raja
Aryanaga menghela napas. Dia lega mendengar keduanya baik-baik saja. Sempat terlintas di pikiran Aryanaga kalau keduanya bakalan diburu oleh pasukan Kerajaan Naga Laut Selatan. Aryanaga menoleh ke Raja Salamander. Dia memperhatikan bagaimana Sang Raja yang dikenal sangat gagah itu sekarang memakan cacing-cacing. Sangat berbeda dengan keadaannya dulu. Dari titik teratas kemudian turun ke titik terendah. “Bagaimana paduka Raja bisa berada di sini? Apa yang sebenarnya terjadi antara paduka dan ayahku?” tanya Aryanaga. Raja Salamander menghentikan makannya. Raja Salamander mengambil tempat untuk menyandarkan punggungnya. “Aku bukan lagi raja. Kora—anakku&mdash
40 tahun yang laluDunia Bawah merupakan dunia yang sangat berbeda dari Dunia Atas. Dunia yang penuh dengan peperangan dan darah. Setiap ras memiliki kewajiban untuk mempertahankan wilayah mereka. Setiap saat gempuran dari Kerajaan Naga Laut Utara terus-menerus terjadi. Mereka juga tiap hari makin kuat. Sudah menjadi cerita sejak lama kalau Raja Azrael adalah sekutu Iblis yang hendak menaklukkan seluruh daratan dan lautan. Selama seluruh ras bersatu, maka tidak ada yang bisa dilakukan oleh Raja Azrael. Ras naga merupakan ras terdepan yang akan menghadapi Raja Azrael, kalau ras ini gagal untuk menghadang Raja Azrael, sudah akan menjadi ancaman terhadap ras-ras lain.
50 tahun lalu, Lembah RacunAntabogo tak gentar dengan benteng besar yang ada di hadapannya. Ini bukan sembarangan benteng, tetapi juga adalah tempat kediaman Ratu Eidela. Ratu ini merupakan salah satu istri dari Raja Azrael. Kesemua istri Raja Azrael menempati benteng-benteng pertahanan. Sudah tugas menjadi Ratu adalah menjadi tameng dari raja mereka. Itulah yang menjadi tugas agung seorang ratu naga di Dunia Bawah.Lembah Racun merupakan daerah yang nyaris tidak terjamah oleh siapapun. Lembah ini disebut lembah racun, karena sumber dari segala racun yang mematikan ada di tempat ini, termasuk Buah Terkutuk. Raja Primadigda dan Raja Salamander bekerja sama untuk bi
“Tolonglah, aku sudah tak punya apa-apa lagi sekarang, selain anakku. Vivian,” ucap Sang Ratu. “Aku hanya ingin terbebas dari kesengsaraan ini.”Antabogo masih ragu-ragu untuk melakukannya. “Tetapi, aku tak bisa melakukannya dengan caramu. Kau merawat anakmu dengan kasih sayang, sedangkan aku akan sangat berbeda cara merawatnya.”Ratu Eidala tertawa. “Aku tak akan menyesal. Yang aku inginkan adalah agar anakku tidak diambil oleh Raja Azrael. Kau tak tahu bukan rasanya ketakutan yang amat sangat? Rasa takut yang bahkan darahmu bisa berhenti mengalir karenanya.”“
Antabogo merinding mendengarnya. Antara percaya dan tidak, ia sangat ingin mencoba diserang dengan pedang itu. Antabogo kemudian berlari menerjang ke Ratu Eidela. Sang Ratu lalu mengayunkan pedangnya. Pedang Berbaris memisahkan diri. Patahan-patahannya mengejar Antabogo. Sang Pangeran tidak menghindar dan membiarkan tubuhnya terkena serangan. Beberapa patahan benar-benar menghantamnya. Antabogo terlempar dengan keras. Harus diakui, Antabogo terluka karena serangan pedang tadi. Perisai di tubuhnya bisa ditembus, bahkan melukai tubuhnya. Mulutnya sampai mengeluarkan darah. Pedang itu bukan saja melukai tubuh luarnya, tetapi juga tubuh bagian dalamnya. Dengan gusar, Antabogo berdiri. Jubah yang menutupi mulutnya kini bernoda darah.
40 tahun yang laluPeristiwa terbebasnya Lembah Racun telah sampai ke telinga orang-orang. Pasukan Kerajaan Naga Laut Barat bergerak kembali ke tempat mereka berasal. Primadigda kemudian memasuki Kerajaan Peri. Sang Raja disambut oleh Ratu Peri dan para prajuritnya di perbatasan Hutan Peri, tempat yang dianggap paling angker di seluruh Dunia Bawah. Raja Primadigda saat itu hanya ditemani oleh seratus pasukan yang berjaga-jaga jauh di dari perbatasan, sebab ia tahu kaum peri sama sekali tidak suka dengan pasukan siapapun yang masuk ke wilayahnya. Sampai sekarang Hutan Peri adalah daerah yang sangat misterius. Siapapun yang berada di dalamnya pasti tersesat dan tida