Aryanaga menghela napas. Dia lega mendengar keduanya baik-baik saja. Sempat terlintas di pikiran Aryanaga kalau keduanya bakalan diburu oleh pasukan Kerajaan Naga Laut Selatan. Aryanaga menoleh ke Raja Salamander. Dia memperhatikan bagaimana Sang Raja yang dikenal sangat gagah itu sekarang memakan cacing-cacing. Sangat berbeda dengan keadaannya dulu. Dari titik teratas kemudian turun ke titik terendah.
“Bagaimana paduka Raja bisa berada di sini? Apa yang sebenarnya terjadi antara paduka dan ayahku?” tanya Aryanaga.
Raja Salamander menghentikan makannya. Raja Salamander mengambil tempat untuk menyandarkan punggungnya. “Aku bukan lagi raja. Kora—anakku&mdash
40 tahun yang laluDunia Bawah merupakan dunia yang sangat berbeda dari Dunia Atas. Dunia yang penuh dengan peperangan dan darah. Setiap ras memiliki kewajiban untuk mempertahankan wilayah mereka. Setiap saat gempuran dari Kerajaan Naga Laut Utara terus-menerus terjadi. Mereka juga tiap hari makin kuat. Sudah menjadi cerita sejak lama kalau Raja Azrael adalah sekutu Iblis yang hendak menaklukkan seluruh daratan dan lautan. Selama seluruh ras bersatu, maka tidak ada yang bisa dilakukan oleh Raja Azrael. Ras naga merupakan ras terdepan yang akan menghadapi Raja Azrael, kalau ras ini gagal untuk menghadang Raja Azrael, sudah akan menjadi ancaman terhadap ras-ras lain.
50 tahun lalu, Lembah RacunAntabogo tak gentar dengan benteng besar yang ada di hadapannya. Ini bukan sembarangan benteng, tetapi juga adalah tempat kediaman Ratu Eidela. Ratu ini merupakan salah satu istri dari Raja Azrael. Kesemua istri Raja Azrael menempati benteng-benteng pertahanan. Sudah tugas menjadi Ratu adalah menjadi tameng dari raja mereka. Itulah yang menjadi tugas agung seorang ratu naga di Dunia Bawah.Lembah Racun merupakan daerah yang nyaris tidak terjamah oleh siapapun. Lembah ini disebut lembah racun, karena sumber dari segala racun yang mematikan ada di tempat ini, termasuk Buah Terkutuk. Raja Primadigda dan Raja Salamander bekerja sama untuk bi
“Tolonglah, aku sudah tak punya apa-apa lagi sekarang, selain anakku. Vivian,” ucap Sang Ratu. “Aku hanya ingin terbebas dari kesengsaraan ini.”Antabogo masih ragu-ragu untuk melakukannya. “Tetapi, aku tak bisa melakukannya dengan caramu. Kau merawat anakmu dengan kasih sayang, sedangkan aku akan sangat berbeda cara merawatnya.”Ratu Eidala tertawa. “Aku tak akan menyesal. Yang aku inginkan adalah agar anakku tidak diambil oleh Raja Azrael. Kau tak tahu bukan rasanya ketakutan yang amat sangat? Rasa takut yang bahkan darahmu bisa berhenti mengalir karenanya.”“
Antabogo merinding mendengarnya. Antara percaya dan tidak, ia sangat ingin mencoba diserang dengan pedang itu. Antabogo kemudian berlari menerjang ke Ratu Eidela. Sang Ratu lalu mengayunkan pedangnya. Pedang Berbaris memisahkan diri. Patahan-patahannya mengejar Antabogo. Sang Pangeran tidak menghindar dan membiarkan tubuhnya terkena serangan. Beberapa patahan benar-benar menghantamnya. Antabogo terlempar dengan keras. Harus diakui, Antabogo terluka karena serangan pedang tadi. Perisai di tubuhnya bisa ditembus, bahkan melukai tubuhnya. Mulutnya sampai mengeluarkan darah. Pedang itu bukan saja melukai tubuh luarnya, tetapi juga tubuh bagian dalamnya. Dengan gusar, Antabogo berdiri. Jubah yang menutupi mulutnya kini bernoda darah.
40 tahun yang laluPeristiwa terbebasnya Lembah Racun telah sampai ke telinga orang-orang. Pasukan Kerajaan Naga Laut Barat bergerak kembali ke tempat mereka berasal. Primadigda kemudian memasuki Kerajaan Peri. Sang Raja disambut oleh Ratu Peri dan para prajuritnya di perbatasan Hutan Peri, tempat yang dianggap paling angker di seluruh Dunia Bawah. Raja Primadigda saat itu hanya ditemani oleh seratus pasukan yang berjaga-jaga jauh di dari perbatasan, sebab ia tahu kaum peri sama sekali tidak suka dengan pasukan siapapun yang masuk ke wilayahnya. Sampai sekarang Hutan Peri adalah daerah yang sangat misterius. Siapapun yang berada di dalamnya pasti tersesat dan tida
Primadigda terdiam. Mendapatkan pengakuan dari Ratu Peri seperti ini memang mengejutkan. Satu hal yang menjadi hal tabu bagi kaum peri adalah berbohong. Mereka tak pernah berbohong satu sama lain. Makanya, terkadang kaum peri adalah kaum yang penuh rahasia, lantaran mereka lebih banyak diam dan bicara yang perlu. Mereka terkenal dengan kejujuran mereka. Primadigda mendengus. “Maaf, Elyana. Kalau aku harus mengecewakanmu.”“Kau sudah bertemu dengan orangnya?”“Kekuatanmu adalah tanaman, sedangkan kekuatanku adalah api. Aku takut kalau aku marah, t
Raja Salamander berada di atas Bayungan. Dia akan menuju ke tempat dimana ia meninggalkan istrinya. Dari kejauhan ia sudah melihat pulau tempat istrinya berada. Lautan malam itu terlihat tenang, bahkan terlihat ikan paus mengepakkan ekornya dari kejauhan. Pulau tempat Ratu Naga Laut Barat itu bernama Pulau Nematama. Pulau itu berada di sebelah timur daratan Kerajaan Naga Laut Barat, yang paling bisa dikenali adalah menaranya yang tinggi seperti menara Mercusuar. Di bawahnya ada perkampungan kecil yang mana mata pencaharian masyarakatnya adalah nelayan. Primadigda yang ikut bersamanya menghirup udara laut dalam-dalam. Ia sepertinya senang dengan udara yang sejuk itu. Uap air laut membuat paru-parunya seperti mendapatkan energi baru. Dia berjalan menuju ke bibir kapal, lalu melihat ke pe
30 tahun yang laluSetelah beberapa menit kepergian Pangeran Darius, Raja Salamander dan Raja Primadigda terlepas dari pengaruh api penghenti waktu. Mereka kebingungan dengan apa yang baru saja terjadi. “Dia itu, apa sebenarnya?” gumam Raja Salamander. “Dia memiliki tanda di telapak tangannya, seperti kita. Tapi tanda itu, seperti jam.”“Sepertinya ia memiliki api yang bisa mengendalikan waktu. Waktu kita tadi diberhentikan olehnya. Dia akan jadi lawan yang tangguh,” ucap Primadigda.
Upacara pernikahan Kerajaan Naga Laut Timur diadakan seminggu setelah pertempuran hebat tersebut. Selain untuk mengobati kesedihan setelah pertempuran, pesta juga diadakan untuk suka cita kemenangan melawan pasukan aliansi. Aryanaga dan Aprilia mengikuti upacara pernikahan yang cukup berbeda dengan apa yang biasanya dilakukan di Dunia Atas.Pengantin perempuan dipingit selama tiga hari. Tidak boleh kemana-mana. Ratu Danaharing Lintang Wungu membantu Aprilia, serta memberikan wejangan-wejangan layaknya seorang ibu. Terus terang Aprilia seperti bermimpi. Tak pernah ia diperlakukan spesial seperti itu sebelumnya. Berbagai perawatan dari luluran yang dipersiapkan sebelum upacara pernikahan benar-benar ia rasakan. Dia sudah seperti ratu.Aryanaga juga demikian. Meskipun ia tak bisa pulang ke Kerajaan Naga Laut Selatan, karena wilayah tersebu
Pertempuran berakhir. Itulah yang sudah terjadi. Pasukan aliansi telah berhasil dipukul mundur. Kerajaan Naga Laut Timur telah diselamatkan. Aprilia kehabisan tenaga setelah menyembuhkan Aryanaga. Luka-luka yang diderita Aryanaga ternyata lebih parah dari perkiraannya, sehingga energi yang dia dapat dari batu kekuatan mampu memulihkan tubuh Aryanaga. Tubuhnya sendiri yang terluka tak mampu ia obati, akhirnya Aryanaga berjalan sambil menggendong Aprilia di punggungnya. Sayangnya ia tak punya tenaga lagi untuk bisa berubah wujud menjadi naga, padahal dengan cara itu ia bisa membawa Aprilia pergi langsung menuju Kerajaan Naga Laut Timur.“Apa yang akan terjadi setelah ini?” tanya Aprilia.“Hmm?” gumam Aryanaga.“Raja Antabogo berkata kalau Dunia Bawah tidak a
Aryanaga berdiri. Dia mengangguk. “Aku menahan kekuatanku karena lawanku adalah pamanku sendiri. Sama seperti ketika aku melawan ayahku. Aku menahan kekuatanku. Seharusnya tidak seperti ini.”“Di dalam peperangan, mau tak mau kau akan menghadapi orang-orang yang kau sayangi. Tidak akan ada yang tahu siapa lawanmu di medan pertempuran. Sekarang, kau mengerti apa yang harus kau lakukan? Inilah bagaimana cara kita bertarung. Kau boleh menjadi manusia, namun dalam pertempuran kau harus menjadi naga.”Aryanga mengangguk. “Menjadi naga.”“Sekarang, tunjukkan kepada mereka bagaimana kau bisa mengalahkan Raja Antabogo, bahkan Raja Azrael!”Aryanaga memejamkan matanya. Raja Lelouch kemudian mengh
Raja Antabogo melipat tangannya. Mulutnya mulai berkomat-kamit merapal mantra. Tubuh Raja Antabogo mulai diselimuti oleh sulur-sulur. Rajutan-rajutan benang terbentuk menyelimuti tubuhnya. Makin lama benang-benang tersebut makin membesar membentuk tubuh Antabogo yang lebih baru. Kini Sang Raja telah berubah menjadi ke wujud naganya. Tidak sebagaimana ras naga yang memiliki tubuh avatar pada umumnya, wujud naganya kali ini mirip seperti wujud hybridnya, lengkap dengan baju zirah. Raja Antabogo membaca mantra. Mantra tersebut membantu agar tubuh dan baju zirah ikut menyatu bersama tubuhnya.Kabut tiba-tiba muncul menyelimuti permukaan padang pasir. Angin berhenti, memberikan rasa ketakutan ke dalam diri setiap makhluk yang berada di tempat tersebut. Aryanaga mampu merasakan ketakutan tersebut. Pengaruh rasa takut ini tidak lain adalah dari baju zirah yang terbentuk dari emas-emas milik Raj
Alter Ego perlahan mendatangi Raja Antabogo. Raja Antabogo menyadari ada sesuatu yang berbeda dari Aryanaga. Iris mata sang Pangeran menyipit, sangat berbeda dengan sebelumnya. Lebih mengerikan lagi matanya menyala merah. Udara masih dikelilingi oleh api akibat dari kekuatan Aprilia tadi, namun tak membuat Alter Ego Aryanaga gentar. Api tersebut seolah-olah memberi jalan kepadanya, menyingkir, takluk dan tunduk kepada Aryanaga.“Kau bukan Aryanaga,” ucap Raja Antabogo.“Tebak siapa aku,” sahut Aryanaga.“Suaramu seperti suara lebih dari satu orang berbicara serempak. Tatapan matamu juga berbeda. Aku bisa merasakan kekuatanmu berbeda dari Aryanaga. Kau lebih gelap,” ujar Raja Antabogo.“Dan jug
“Aku tahu kalian putus asa. Namun, percuma saja. Kalian tetap tak akan bisa melukaiku,” ujar Raja Antabogo.Aryanaga mengibaskan sayapnya. Kibasan sayapnya membelah angin membuat potongan pisau raksasa tak terlihat menghantam Raja Antabogo beserta perisainya. Terdengar suara nyaring seperti pedang membentur perisai besi. Tetap saja, tebasan itu tidak membuat Raja Antabogo terluka sedikit pun. Aryanaga mengubah serangan untuk menyerangnya dengan menggunakan kekuatan apinya. Dia menghirup napas dalam-dalam setelah itu menyemburkan api dari mulutnya. Raja Antabogo melompat menghindar.Aryanaga tahu kalau dengan tubuh naganya ia akan kesulitan mengejar Raja Antabogo, jadi mau tak mau dia hanya akan mengandalkan kekuatan apinya saja. Sepasang sayap Aprilia bercahaya, kemudian dikibaskannya. Ada yang berbeda dari kibasan sayap ter
“Sekarang giliranku,” ucap Raja Antabogo. Raja Antabogo bergerak sangat cepat untuk menyerang Aprilia. Aprilia berusaha menghindari terjangan Raja Antabogo. Namun, Aprilia kalah dalam hal kecepatan. Raja Antabogo sudah menjerat leher Aprilia dengan ekornya. Mengetahui Aprilia diserang, Aryanaga berusaha menolong Aprilia. Raja Antabogo sepertinya tahu Aryanaga akan menyerangnya, ia berbalik menuju ke pedang besarnya yang tadi ditinggalkannya. Pedang besar tersebut langsung diayunkan ke arah Aryanaga. Terkejut, Aryanaga menghindari dari sebetan pedang tersebut. “Kau kira pedang ini menebas? Kau salah, pedang ini mengejar mangsanya,” ucap Raja Antabogo. Pedang Berbaris memisahkan diri. Potongan-potongannya terhubung oleh benang-benang energi yang terkoneksi satu sama lain. Potongan-pot
“Pangeran tidak bertarung seorang diri. Ada aku, ada Asri,” jawab Aprilia. Ia menunjukkan telapak tangan kirinya. Ada tanda penyembuh di sana.“Asri...”“Aku tahu Pangeran yang sekarang mungkin tidak mencintainya, tetapi aku ingat bagaimana dulu Pangeran sangat tergila-gila kepadanya. Asri juga adalah calon ratu. Ia tak bisa bertempur bersama Pangeran, namun sekarang ia bertempur bersama Pangeran. Ini adalah perasaan cinta Asri untuk Pangeran.”Hati Aryanaga serasa tercubit. Dia memang pernah merasakan perasaan cinta yang mendalam kepada Asri. Perasaan bersalahnya membawa Asri ke Dunia Bawah kembali menyelimuti benaknya. Asri sudah berkorban untuknya dan ia tak ingin pengorbanan Asri sia-sia. Aryanaga menggenggam tangan Aprilia.
Raja Antabogo sama sekali tidak berubah dalam wujud hybrid. Dia masih dalam wujud manusianya. Sementara kedua lawannya sudah berubah wujud. Pertempuran ini akan benar-benar menjadi pertempuran yang tidak akan terlupakan. Akan tercatat dalam sejarah Dunia Bawah.“Majulah!” ucap Raja Antabogo.Aryanaga segera melesat ke arah Raja Antabogo. Begitu cepatnya hingga yang tersisa dari tempatnya berdiri hanyalah debu yang berterbangan. Aprilia juga mengikutinya. Dia menghunus pedangnya yang sudah menyala merah. Raja Antabogo sama sekali tidak bergerak dari tempatnya berdiri, ataupun berusaha untuk menahan serangan. Pukulan Aryanaga tepat mengenai wajah Raja Antabogo, tebasan pedang Aprilia juga merobek perut Antabogo. Namun, keduanya alangkah terkejut saat mendapati pukulan Aryanaga seperti terhalang oleh dinding tipis yang menyelim