Raja Salamander berada di atas Bayungan. Dia akan menuju ke tempat dimana ia meninggalkan istrinya. Dari kejauhan ia sudah melihat pulau tempat istrinya berada. Lautan malam itu terlihat tenang, bahkan terlihat ikan paus mengepakkan ekornya dari kejauhan. Pulau tempat Ratu Naga Laut Barat itu bernama Pulau Nematama. Pulau itu berada di sebelah timur daratan Kerajaan Naga Laut Barat, yang paling bisa dikenali adalah menaranya yang tinggi seperti menara Mercusuar. Di bawahnya ada perkampungan kecil yang mana mata pencaharian masyarakatnya adalah nelayan.
Primadigda yang ikut bersamanya menghirup udara laut dalam-dalam. Ia sepertinya senang dengan udara yang sejuk itu. Uap air laut membuat paru-parunya seperti mendapatkan energi baru. Dia berjalan menuju ke bibir kapal, lalu melihat ke pe
30 tahun yang laluSetelah beberapa menit kepergian Pangeran Darius, Raja Salamander dan Raja Primadigda terlepas dari pengaruh api penghenti waktu. Mereka kebingungan dengan apa yang baru saja terjadi. “Dia itu, apa sebenarnya?” gumam Raja Salamander. “Dia memiliki tanda di telapak tangannya, seperti kita. Tapi tanda itu, seperti jam.”“Sepertinya ia memiliki api yang bisa mengendalikan waktu. Waktu kita tadi diberhentikan olehnya. Dia akan jadi lawan yang tangguh,” ucap Primadigda.
“Jangan kau lakukan ini Salamander, kau tahu tujuan mereka untuk memancingmu. Kau sama saja dengan bunuh diri!” ucap Raja Primadigda. “Aku sudah bulatkan tekad untuk berperang terbuka dengan Raja Azrael, kau tak perlu menghalangiku, Prim!” “Aku ingatkan sekali lagi, lihat Kora! Bagaimana kau bisa tinggalkan dia sendirian sekarang? Dalam keadaan berkabung seperti ini?” Raja Salamander tak menggubrisnya. “Aku titipkan Kora kepadamu.”
Kini keduanya saling mengejar satu sama lain, di tangan Primadigda masih membawa senjata Pedang Pemakan Jiwa. Ia sendiri tak tahu mau diapakan pedang itu, tangannya serasa kesemutan. Meskipun pedang itu kecil di tangannya, tetapi energinya tetaplah besar. Dia lalu melihat dari kejauhan. Di sana terlihat gunung yang ada di tengah laut. Dengan cepat ia terbang menuju ke sana. Jangan ditanya kecepatan terbangnya, sekali kepakan sayapnya mereka bisa melesat puluhan kilometer. “Aku tak bisa membawa pedang ini terus, pedang ini harus diletakkan. Ugh!” Primadigda melemparkan pedang itu ke dalam gunung dan menancap di salah satu bebatuan di gunung tersebut. Ia terus terbang menuju ke selatan.
Penjara Tujuh Pintu, masa sekarangMata Aryanaga berkaca-kaca mendengar cerita Raja Salamander. Mendengar cerita tentang ayahnya membuat seluruh kenangannya bersama Sang Raja kembali lagi. Rasa kerinduan, menyesal dan rasa bersalah bercampur menjadi satu. Kata-kata ayahnya yang diingat oleh Salamander benar-benar membuat dada Aryanaga seperti dihantam palu. “Aku rindu ayahku,” ucap Aryanaga dengan bibir gemetar. Salamander menepuk pundak Sang Pangeran, setelah itu beranjak meninggalkannya. Hari itu Aryanaga menangis. Ia tumpahkan semua rasa penye
“Kebijaksanaan Tertinggi datang setelah ras naga dibantai habis-habisan oleh para manusia untuk diambil kekuatannya. Ras naga kemudian meminta agar mereka bisa diberikan tempat untuk tinggal, maka Kebijaksanaan Tertinggi memberikan anugerah berupa tubuh avatar. Setiap naga yang hidup di zaman itu mendapatkannya dan tubuh mereka seperti apa yang kita miliki sekarang. Namun, tidak setiap ras naga memiliki tubuh avatar. Mereka yang terkutuk, tidak pernah memiliki tubuh avatar,” terang Salamander.“Raja Azrael?” tanya Aryanaga. “Ya, dia satu-satunya naga yang tidak mendapatkan tubuh avatar. Dia akan tetap tinggal di bawah Menara Kebijaksanaan. Menara itu
“Tak masalah kau mengajariku atau tidak, setidaknya tunjukkanlah jalan kepadaku agar aku bisa menemukan teknikku sendiri atau apapun itu. Sebagai gantinya, aku akan membantumu keluar dari tempat ini,” ucap Aryanaga. Raja Salamander mengernyit. “Keluar dari tempat ini?”“Ya, semuanya ada alasan. Kenapa kau ada di tempat ini dan juga aku. Aku mengerti semuanya. Penjara Tujuh Pintu adalah penjara untuk ras naga, tetapi bukan untuk manusia. Manusia punya keinginan kuat untuk bertaubat dan memperbaiki diri, tetapi tidak untuk ras naga. Mereka seperti yang kau bilang, makhluk yang buas, yang haus darah dan pertempuran. Tetapi, manusia tidak. Sedari lahir me
“Kau bisa saja mati menerima semua ingatan itu secara bersamaan,” ucap Raja Salamander. “Tapi aku hidup,” balas Aryanaga sambil terkekeh. “Kau melihat sesuatu sekarang?”“Banyak,” jawab Aryanaga. Tubuh Aryanaga serasa ringan sekarang setelah melihat api hitam tadi. Sekarang jiwa dan tubuhnya kembali sinkron. Bagian dari jiwanya yang hilang sekarang telah menyatu lagi. Setiap perasaan yang dan semua yang tidak dia mengerti
Aryanaga mengubah dirinya menjadi wujud manusia setengah naga. Sang Pangeran melompat gedung untuk menyerah ke arah Alter Ego. Aryanaga terkejut saat Si Alter Ego juga bisa mengubah wujudnya, kini keduanya sama-sama menyerang. Dua Aryanaga bertemu dan saling melepaskan pukulan masing-masing. Dua pukulan berbenturan menghasilkan ledakan yang dahsyat. Dalam sekejap seluruh kaca gedung hancur karena getarannya. Keduanya sekali lagi saling menyerang, tetapi masing-masing serangan saling berbenturan. Tidak ada yang saling menjatuhkan, kekuatan mereka seimbang. Aryanaga mendarat lagi di dinding gedung. Dia agak tidak biasa dengan gravitasi yang sangat aneh ini. Terasa lawan yang ada di hadapannya tidak biasa. “