Zia super model ternama yang berasal dari keluarga Kerajaan di Timur Tengah, dia memutuskan menyamar karena masalah yang di hadapi oleh keluarganya. Zia si super model itu pun merubah penampilannya menjadi Ara Bella. Namun satu hal yang membuat Zia terluka setelah semua misi berhasil dia lakukan. "Kau benar, ini semua bukan karena aku mencintai mu.Melainkan karena aku ingin semua kebohongan keluargamu terungkap."_____Zia DG Ozvick. "Adakah yang nyata dari kita Ara, setelah semuanya apakah ada yang nyata."____Reikhan Edward.
View MoreZia sedang memilih beberapa contoh souvenir untuk pernikahannya dan juga menu katring yang akan disajikan di Fortania. Semua waktunya tersita hanya untuk mengurusi pernikahannya dengan Aston yang tinggal dua hari lagi. Masalah baju dan dekorasi sudah selesai undangan juga sudah.Aston malam ini akan tiba di Fortania, bersama keluarganya. Vienza dan Akhtar sudah tiba semalam sore, Vienza sedang hamil muda. Tapi demi Zia, Vienza berusaha kuat berjalan jauh menaiki pesawat. Saat Zia sudah menyelesaikan pemilihannya dia bernafas lega dan Vienza duduk disebelahnya." Zi," panggil Vienza serius."Ya Vi," balas Zia dan tertawa. Vienza berdecak kesal karena Zia masih sempat-sempatnya bercanda."Aku serius Zia". Adiknya itu tersenyum dan menyatukan telapak tangannya membentuk kata maaf."Ada apa kak?""Apa kau serius ingin menikah?""Apa aku terlihat main-main kak. Lihat aku bahkan baru saja memilih souvenir pernikahan." Zia mencoba tersenyum, dia mengerti sebenarnya arah tujuan pembicaraan ini
Vienza melihat Zia yang sedang berada dikamar hotel tempat diadakannya acara pertunangan dirinya dan Aston. Hari ini adalah salah satu hari penting seumur hidup Zia, dia akan bertunangan dengan Aston dan satu minggu kemudian dia akan mendapatkan gelar keluarha Orlando dibelakang namanya. Vienza menatap Zia dari belakang tubuh Zia."Kau yakin?" tanya Vienza menghampiri Zia yang sedang dirias oleh make up artis."Tentu saja kak" jawab Zia tersenyum meyakinkan. Vienza hanya bisa mengangguk mendengar jawaban itu."Kau dan keponakanku sehat bukan?" Zia mengelus perut Zia dari tempatnya duduk. Mereka tertawa bersama. Rambut, baju, dan semuanya sudah selesai. Zia memilih menggunakan dress merah yang cukup terang. Sedangkan Aston memakai kemeja merah senada dengan dress Zia dan dibalut dengan jas hitam.Zia sudah siap dan dia mencoba tersenyum. Dia melihat pantulan dirinya di cermin melihat bagaimana sempurnanya make up dan rambutnya yang ditata sesuai keinginannya. Mata Zia tak percaya
Ibu tiri Reikhan itu mengajak Reikhan bangkit untuk menuju tempat tidur. Dia mengobati luka ditangan Reikhan. Putranya ternyata sedang patah hati. Setelah selesai dia membelai sayang puncak kepala Reikhan. "Rei." Reikhan melihat Mommyirnyt-nya dengan tatapan dingin. "Rei, apa kamu benar-benar mencintai Zia?" Reikhan mengangguk dan mengalihkan pandanganny dari bola mata Ibu nya. "Dengar nak, jika kamu memang benar mencintainya kamu pasti ingin melihatnya bahagia bukan?" Reikhan masih diam dengan wajah dingin dan datarnya. "Kau harus bisa menerima pilihan Zia, dan berdoa agar Zia bahagia. Sedangkan dirimu harus bisa bangkit kembali nak. Nowel mengatakan akhir-akhir ini kau tidak fokus memimpin rapat ataupun hal lainnya." "Kita boleh jatuh cinta Rei, tapi ingat jangan sampai cinta itu merubah kita masuk kedalam jurang hitam yang tiada batas." "Kau harus berhenti meratapi ini semua, kau seorang pria dan kau harus kuat. Kau haru
Zia dibawa menaiki helikopter oleh Aston dari lantai atas hotel Orlando. Aston mengatakan akan membawa Zia berlibur, Zia hanya menurut karena dia malas untuk berdebat dengan Aston. Dia hanya menyuruh Aston mengganti rugi semua perjanjian kontrak kerjanya yang akan dia lakukan besok. Bagi Aston tidak masalah sama sekali karena hal itu bukan apa-apa baginya.Helikopter mereka terlihat berhenti dan memurun. Saat Zia melihat kebawah mereka ternyata ini adalah sebuah dermaga. Zia melihat Aston tapi pria itu hanya tersenyum tanpa mau memberitahukan apa-apa. Hingga saat turun barulah dia sadar ternyata mereka akan menaiki sebuah kapal berwarna putih.Kapal pesiar kecil tapi mewah ini membuat Zia mengerti maksud Aston. Pria ini akan membawanya berlibur dikapal ini. Zia menyakinkan hatinya jika dia akan bis melupakan bayang-bayang Reikhan karena dia sudah berdamai dengan masalalu nya.
Sesak di dada Zia seakan bertambah dengan kehadiran Reikhan. Logika nya menolak Reikhan tapi hatinya seperti tidak sejalan dengan apa yang dia inginkan."Kembalilah padaku Zia, aku mencintaimu".Kalimat itu terulang lagi membuat Zia semakin membisu. Reikhan mencium pundaknya dan membalikkan tubuh Zia. Mata Zia menangkap sorot kerinduan dimata Reikhan."Aku mencintaimu, dan kau mencintaiku. Apakah semua itu masih kurang?"Zia hanya diam. Reikhan menarik nafasnya karena Zia hanya diam dan membisu seperti tidak ingin berkata apapun."Jika kau tidak mencintaiku kau tidak akan datang kesini malam ini Zia."Sedetik kemudian air mata Zia jatuh dan Reikhan terkejut Zia menangis didepannya secara terang-terangan. Apakah sesakit ini yang Zia rasakan. Jika memang ben
Aston sudah tidak bisa melepaskan tubuh Zia yang membuatnya tidak bisa menahan sesuatu dibawah sana. Bibir Aston menyapu leher Zia, ada air mata yang keluar dari mata Zia. Ya, dia menangis. Hatinya sekarang begitu sakit, dia menyakiti Reikhan dan dia menyakiti Aston. Tapi Zia buru-buru mengenyahkan perasaan nya, Aston mencium pundak Zia yang terbuka karena saat ini baju Zia memang bermodel kerah sabrina."jika aku melanjutkannya aku tidak akan bisa berhenti." Aston mencoba menahan sesuatu ditubuhnya yang ingin terus mencumbu Zia. Tapi dia masih berpikiran waras untuk melakukan itu. Dia bangkit dRi tempat tidur dan melihat mata Zia yang tersenyum kepadanya."Aku akan mandi sebentar. Kau mau menungguku?"Zia mengangguk dan Aston pergi kekamar mandi....Sofia men
Reikhan hari ini terlihat sibuk melihat ponselnya sambil duduk manis di loby studio Foto ternama di London. Apalagi yang dia lakukan jika bukan menunggu pujaan hatinya yang sangat ingin dia menjauh."Hai Rei, kau disini juga?" Angelika keluar bersama seorang pria yang Reikhan tidak tahu siapa."Ah iya. Aku sedang menunggu Zia."Angelika tampak tersenyum bahagia. Lalu menyuruh pria yang sekarang Reikhan tahu adalah asisten Angelika pergi keluar dari studio itu."Apa kau sekarang berusaha mendapatkannya?"Tatapan Angelika menyelidiki Reikhan."Kau benar Angel." Reikhan tampak bersemangat mengatakannya. Tapi wajah Angelika mendadak berubah takut."Kau ya
Aston sangat menyebalkan, dia memencet bel apartment berulang-ulang. Zia terpaksa bangun dari kamarnya, padahal baru lima belas menit dia masuk kedalam kamarnya setelah menangis di balik pintu apartement. Dia yakin ini Aston karena hanya Aston yang segila ini.Zia membuka pintu apartment nya dan ternyata benar Aston sudah berada didepan pintu dengan wajahnya yang masih babbak belur. Aston meraih tubuh Zia dan memeluknya erat."dengar detak jantung ini?" Zia merasakan apa yang dikatakan Aston. Dan dia mengangguk kecil."Saat ini aku sangat takut kehilanganmu. Aku takut tidak lagi bisa memelukmu seperti ini. Maafkan keegoisanku"Zia mengangguk dan memeluk erat tubuh Aston. Entah bagaimana lagi dia harus mengatakan jika Aston adalah pria yang special baginya. Tapi sekarang kenapa semua seperti ini?Aston mencium p
"Terima kasih kau sudah menolong kekasihku".Reikhan mengerti maksud semua itu. Aura bolak-balik melihat Reikhan dan Aston yang saling mengeratkan rahang mereka. Lalu Zia juga sama dengan Aura."Tidak masalah," jawab Reikhan lalu melanjutkan apa yang dia dan Aura kerjakan tadi. Ghafur dan Devin juga ikut bersitegang melihat ekspresi Aston tadi. Langkahnya pasti dan matanya tajam lurus melihat Reikhan dan Zia.Ghafur lalu menghidupkan sebuah musik agar suasana jadi santai. Devin berdecik kepada Ghafur."Dasar musisi." Ghafur hanya tertawa dan menghampiri Angelika di pantry dalam.Semua berjalan lancar malam itu. Mereka bagaikan sekumpulan anak muda yang sedang kasmaran dan mengadakan pesta. Ghafur memainkan gitar lalu bernyanyi sedangkan Zia hanya menatap Ghafur dan terbayang akan Vienza. Pantas saja kakaknya it
Zia meninggalkan sesi pemotretannya begitu saja saat mendengar kabar kalau ayahnya masuk rumah sakit. Leo penasehat ayahnya menelponnya satu jam yang lalu mengabarkan kalau Alvian terkena serangan jantung. Zia benar-benar panik, dia yakin sekali ada hal yang sangat serius sehingga ayahnya itu terkena serangan jantung. Managernya Ashila sudah menyiapkan penerbangan pribadinya langsung menuju Fortania. Fortania adalah salah satu kerajaan timur tengah, yang dipimpin oleh ayahnya sebagai Raja.Masih dengan make up yang tebal dan rambut yang acak-acakan akibat Zia tidak membersihkan terlebih dahulu make up nya, dia segera menuju bandara Shanghai. Zyan sedang di Indonesia mengurus perusahaan ibunda mereka. Dan Vienza kakaknya sedang berada di Qatar bersama suaminya. Hanya dia yang bisa secepatnya kembali ke Fortania. Dia terus berdoa semoga saja ayahnya baik-baik saja. ****** Zia berlari disepanjang lorong rumah sakit. Dia memasuki lift...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments