Beranda / Romansa / Princess and The Secret / 4 :: Vanya Sialan ::

Share

4 :: Vanya Sialan ::

Penulis: NadraMahya
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-01 15:31:21

Zia berlari dari luar kantor terburu-buru, dia bangun kesiangan akibat semalaman menyelesaikan pekerjaan yang diberikan Reikhan.

Saat dia sampai dikantor untungnya dia belum telat, dia tidak sempat bersisir tadi karena terburu-buru, jadi saat dia berada didalam lift dia menyisir rambutnya dengan tangan. Pintu lift terbuka lagi sebelum naik ke lantai atas. Dia tidak menyadari siapa yang masuk kedalam lift itu karena terlalu sibuk membenarkan rambutnya.

"apa kau terlambat miss. Ara?"

Zia melihat orang yang menyapanya.

"ehm, Sepertinya tidak sir. Masih lima menit lagi sebelum jam masuk kantor."

Zia melihat jam dipergelangan tangannya.

"lalu kau bangun terlambat?"

Zia mulai bosan dengan pria berkacamata disebelahnya ini. Tapi dia terpaksa senyum menanggapi.

"kancing kemeja mu terbuka".

Wajah Zia memucat dan dia segera melihat kearah kancing yang terbuka itu.

"tenang saja aku sudah terbiasa melihat wanita menggodaku seperti itu."

Zia melotot tak suka dan segera mengancing kemejanya.

"jangan terlalu percaya diri sir,"

Zia memasang wajah jutek nya.

"sorry, Sorry, aku hanya bercanda. Jangan kau pikir aku serius."

Zia hanya diam dan melihat bos nya itu sekilas. Tapi senyuman Reikhan membuat jantungnya berdebar kencang.

Pintu lift terbuka dan mereka berdua keluar dari sana. Reikhan berjalan didepan Zia yang sedang membaca ponsel kecil miliknya. Ponsel itu bukan ponsel biasa yang dia gunakan, itu adalah ponsel khusus dari Zyan untuk membantu rencana mereka.

" Ara aku akan langsung keruang meeting dan setelah meeting kita akan langsung ke Los Angeles. Apa kau sudah menyiapkan barang-barangmu dan juga semua berkas ku?"

"sudah sir"

"oke good, kau bisa meletakkan ini diruanganku sebelum keruang meeting?"

Zia mengangguk dan Reikhan langsung pergi keruang meeting yang terletak satu lantai dengan ruang kerjanya.

Zia membuka tas nya dan mengambil suatu benda kecil berwarna putih. Sangat kecil sehingga orang yang tidak tahu detail benda itu tidak akan bisa melihatnya.

Dia akan memasang penyadap suara dibawah meja kerja Reikhan sekarang. Dan dia harus bekerja cepat juga tidak terlihat oleh kamera CCTV.

Zia berjalan santai dan memutari meja kerja Reikhan, tangan sebelahnya langsung menempelkan alat itu dan menekan tombol penghidup lalu dia segera meninggalkan ruang kerja itu dengan santai setelah meletakkan dokument dimeja itu.

Zia mengambil ponsel kecilnya dan mengirimkan pesan kepada Zyan.

Season pertama sudah berhasil

Dengan mengirimkan pesan seperti itu Zyan tahu apa maksud Zia.

Ditempatnya Zyan tersenyum membaca pesan adiknya itu.

Dia lalu memberitahu Leo tentang berita ini.

*******

Zia keluar dari mobil yang berada dibelakang mobil yang membawa Reikhan. Zia sangat kesal saat tahu kalau tunangan sok syantik Reikhan ikut bersama mereka.

Zia berjalan dibelakang Reikhan dan Vanya. Dia memasuki bandara dengan sangat kesal.

Pesawat pribadi sudah menunggu mereka dan Vanya memberikan tas dirinya untuk dibawa oleh Zia.

Zia tidak terima dan tersenyum dengan sangat dia paksakan.

"maaf nona Vanya saya bukan pembantu. Saya adalah sekertaris bapak Reikhan, membawa tas anda tidak ada di job list saya." Vanya melotot tak suka kepada Zia tapi Zia dengan tersenyum memberikan tas Vanya kembali padanya.

Reikhan tersenyum sekilas, dan menatap bola mata Zia.

Dia mencari sesuatu disana, tapi dia tak menemukan apa yang dia cari.

Reikhan berdehem dan langsung masuk kedalam pesawat.

Sepanjang jam yang dilewati Zia dipesawat hanya dia lakukan untuk membaca di tab nya. Dia mempelajari apa yang akan dibahas Reikhan di los angeles.

Hingga akhirnya dia tertidur, Reikhan yang berada dibangku depannya tersenyum melihat wajah lucu Zia.

Vanya sendiri sudah tertidur sedari tadi. Dia terpaksa membawa Vanya karena Vanya memaksa ikut.

Reikhan bangun bermaksud ingin ke toilet. Tapi tidak sengaja dia melihat bahu belakang Zia yang terdapat tato. Tato itu seperti bentuk mahkota, saat Reikhan ingin melihat lebih jelas dia terkejut karena tiba-tiba Zia terbangun.

"ada apa sir?"

Zia langsung melotot melihat wajah Reikhan dekat dengannya.

"tidak ada"

Reikhan menaikan kaca matanya dan berlalu kekamar mandi. Sedangkan Zia ingin tertawa melihat ekspresi Reikhan tadi.

********

Reikhan sedang rapat disebuah hotel dan Zia menemaninya.

Sedangkan Vanya berada didalam kamar hotel. Sesudah rapat selesai Reikhan mengajak Zia untuk berjalan-jalan keluar sebentar. Zia setuju karena ini akan baik untuk rencananya.

Langit gelap Los Angeles menemani perjalanan mereka.

Zia dan Reikhan memang hanya berjalan kaki disepajang jalan. Dan menuju sebuah minimarket membeli minuman dan duduk dimeja yang tersedia.

"jadi, kau menyukai pekerjaan mu miss. Ara?" Zia tersenyum dan mengangguk.

"pekerjaan apapun akan kulakukan demi sesuatu yang kuinginkan sir."

Reikhan menatap dalam mata Zia, dan Zia menatap balik mata Reikhan.

"apa kita pernah bertemu sebelumnya? Ehm, maksudku sebelum kau menabrakku waktu itu?"

"sepertinya tidak sir"

Reikhan lalu mengamati cara Zia melihat tabnya. Wajah Zia tidak asing baginya tapi dimana dia melihat wanita ini.

"oh ya miss. Ara aku minta maaf karena perlakuan Vanya kepadamu"

"tidak masalah sir, mungkin dia begitu karena dia takut kehilanganmu?"

Reikhan tertawa dan memegang perutnya.

"aku bahkan tidak berpikir demikian miss. Ara"

"sorry sir, can you call me just Ara?

Reikhan  Kembali tertawa dan mengangguk setuju.

"jadi Ara, apa kau memiliki pacar? "

"Tidak"

"Really? "

"Yups"

"Why"

"Because...ehm... Ehm... "

"Karena apa Ara?

Tanya Reikhan tidak terlalu ingin tahu sebenarnya.

"Kenapa anda perduli sir."

"karena aku boss mu, jika ada seseorang tiba-tiba mengajakmu pergi saat kita sedang rapat aku bisa tahu dia pacarmu atau bukan."

Zia terdiam melihat kalimat panjang Reikhan.

"saya tidak memiliki pacar sir. Tidak sejak satu tahun terakhir ini. Jadi anda bisa tenang karena tidak akan ada yang membawa saya tiba-tiba saat rapat."

Zia tersenyum kesal, Reikhan dan Vanya membuat nya lelah Hari ini. Tapi dia ingat kalau harus menlancarkan aksinya saat ini.

Yah, inilah saat yang tepat karena Vanya sialan itu sedang tidak ada.

Reikhan mengajaknya jalan kembali menuju hotel.

Reikhan sesekali menatap Zia yang tersenyum kosong.

"sir, apakah anda mencintai nona Vanya?"

"kenapa bertanya seperti itu?"

"ntah la, saya tidak tahu harus bertanya apa ?"

Lampu-lampu kota menambah hangat suasana dimalam yang dingin ini. Membuat percakapan yang mereka lakukan terasa lebih dekat.

"aku dan Vanya dijodohkan satu tahun yang lalu oleh ibuku, dan kami hanya yah mencoba lebih dekat sekarang."

"apa kau pernah jatuh cinta?"

Reikhan melihat Zia yang tersenyum.

"pernah tentunya. Jangan tanya pada siapa karna aku juga lupa namanya."

Zia tertawa dan melihat wajah kesal Reikhan yang ditertawakan.

"ups maaf bos. Hahahahhaha "

Dari saat malam itu Reikhan dan Zia tidak lagi sungkan jika ingin berbicara bahkan terkadang Zia mengusili Reikhan dikantor.

Setidaknya jika tidak menjadi kekasih Reikhan, Zia bisa menjadi teman Reikhan bukan. Yang penting surat perjanjian asli itu dia dapatkan.

****

Pagi ini Reikhan mengatakan kepada Zia kalau dia akan ada tamu penting pagi ini. Tapi anehnya Reikhan menyuruh Zia mengganti roknya dengan celana hitam panjang yang dia berikan kepada Zia. Zia tidak mengerti saat itu, tapi setelah melihat siapa yang datang dia mengerti.

"pagi miss. Apa adik ku ada diruangannya?"

Zia tersenyum manis dan berdiri. Nowel si penjahat sudah datang, dalam hati Zia.

Sedangkan Nowel melihati Zia dengan lapar. Sungguh sangat tidak berkelas.

"sir. Reikhan ada diruangannya. Mari saya antar".

Zia membukakan pintu untuk Nowel yang masih terus melihatnya tidak berkedip.

"sir. Ada tamu untuk anda."

Reikhan yang sudah melihat Zia membuka pintu sudah tahu siapa yang datang. Lalu dia menyuruh Zia kembali ketempatnya.

"apa kabar Rei?"

Reikhan balas memeluk kakak tirinya itu dan mereka tertawa bersama.

Ditempatnya Zia mendengarkan semua perbincangan kedua kakak beradik yang bagaikan langit dan bumi itu.

Zia meneampelkan ponselnya yang kecil dan berpura-pura berbicara. Agar CCTV hanya melihat dia sedang menelpon.

"Rei, sekertaris barumu bolehkah kupinjam sebentar saja malam ini?"

Zia sangat jijik mendengar ini. Nowel memang tipenya, bertubuh bagus tampan dan yang Zia suka pria itu memiliki hidung mancung.

Tapi dia tidak sudi jika diajak one night stand dengan Nowel musuh besar nya.

"jangan bercanda kak, dia bukan wanita seperti itu."

"apa kau mengenal dia dengan baik? Atau dia teman kecan mu juga?

Nowel tersenyum mengejek.

"kami tidak kenal dengan dekat, tapi penilaianku dia tidak akan mau berkencan denganmu kak. "

"ckckck, wanita mana yang mau menolak pesona ku. Lagi pula dari cara sekertarismu berpakaian aku tahu kalau dia bukan wanita baik-baik."

Zia yang mendengar melihat pakaian yang dia pakai dan masih dibilang normal. Hanya mungkin ketat ditubuhnya.

"terserah padamu kak, jika dia setuju jalan denganmu kenapa tidak."

Reikhan tertawa bersama dengan Nowel dan Nowel meneguk Vodka didalam wadah kecil yang dia selalu bawa kemana-mana.

"untuk urusan penagihan hutang kepada Raja Fortania itu aku sudah berbicara dengan Zyan Ozvick.mereka minta waktu tiga bulan dan aku setuju. "

Reikhan mengangguk, sementara Zia yang mendengar meremas ujung baju nya kuat-kuat. rasanya ingin sekali dia menampar kedua pria itu, atau bahkan membunuh Nowel.

"aku merasa tidak percaya paman Alvian menandatangani perjanjian seperti itu. Bukankah itu sangat merugikan pihaknya? "

"mungkin pada saat itu dia sangat membutuhkan kerjasama dengan daddy. Lagipula surat perjanjian itu sudah jelas, dan jika dalam waktu tiga bulan mereka tidak membayar sisa hutang dari pembayaran kerjasama, maka 15 hotel dan separuh saham mall-mall milik istrinya akan menjadi milik keluarga Edwards. "

Zia mengumpat mendengar ini semua.

"kak, bukankah pengacara daddy pernah berkata kalau surat perjanjian itu sepertinya salah. "

"kau meragukan apa yang ku lakukan untuk keluarga kita Rei? "

" bukan begitu maksudku kak, jika memang paman Alvian memiliki hutang dengan daddy. Pasti daddy akan menagihnya sebelumnya. Tapi coba lihat, bahkan saat sebelum di meninggal aku begitu ingat dia mengatakan sangat ingin bermain golf bersama paman Alvian. "

"kau cukup menjalankan apa yang harus kau lakukan Rei, biar ini menjadi urusanku". Nowel berdiri dari duduknya dan berniat akan kembali ke apartementnya.

"jaga dirimu baik-baik. Lusa aku akan ke Dubai dan aku akan membawa mama. "

Reikhan mengangguk dan pintu tertutup. Zia berpura-pura mengetik sesuatu di komputernya dan Nowel mendekati meja nya.

"hai Miss Ara, apa nanti malam kau ada rencana keluar? "

Zia berpikir keputusan apa yang harus dia ambil. Tapi setelah berpikir dan mengambil resiko tinggi, dia menjawab.

"sepertinya tidak ada sir, ada apa? "

Nowel tersenyum meremehkan ucapan Reikhan.

"baiklah jika dirimu tidak ada acara, maukah kau menemaniku malam ini di club? "

"apa kau mengajak ku untuk one night stand sir? "

Nowel mengelus pipi Zia dan dia tersenyum.

"aku tidak menolak jika itu yang kau inginkan sayang. "

Zia sangat ingin muntah saat ini. Baskom mana baskom, dalam hatinya.

"aku tidak bisa melakukannya sir, jika itu yang kau inginkan. "

Nowel tertawa dan mengangkat tangannya.

"jika aku mengajakmu berkencan apakah kau mau? "

"baiklah jika memang hanya berkencan sir." Kata Zia sambil mengisyaratkan tanda kutip dengan jarinya.

Nowel kembali tertawa dan mengangguk.

"baiklah, setelah pulang kerja aku akan menjemputmu. "

Zia tersenyum lalu Nowel pergi.

Dalam hantinya ternyata lebih mudah memikat Nowel dari pada si kaca mata didalam sana.

Syukurnya Zia membawa pakaian ganti didalam tasnya, jadi dia bisa berganti pakaian ditoilet kantor saja nanti.

Bersambung.....

Vote ya... Koment juga jangan lupa.... 😘😘😘

Terimakasih buat yang sudah vote. 😘😘😘

❤❤❤

Bab terkait

  • Princess and The Secret   5 :: Tamu tak di undang ::

    Zia sedang berada didalam toilet kantor, ini sudah jam pulang kantor dan dia mengganti pakaian kerjanya dengan dress hitam ketat yang membentuk sempurna tubuh nya. Zia sedikit kesal dengan ukuran payudaranya yang terkadang membuatnya depresi karena terlalu menonjol. Mungkin faktor keturunan pikirnya karena teringat kembaran nya yang juga merasakan hal yang sama dengannya. Saat dia keluar dari toilet tidak sengaja dia menabrak Reikhan. Dan Zia meringis karena keningnya terkena dagu Reikhan. Reikhan memandangi Zia dari atas hingga bawah, dan Zia masih meringis tidak tahu siapa yang dia tabrak. "Ara kamu mau kemana?" Zia melihat dan ekspresinya kesal. Tidak disengaja ataupun sengaja selalu saja Reikhan yang dia tabrak. "mau kencan sir, ini sudah jam pulang kantor. Dan tadi saya juga sudah permisi pulang dengan anda." "bukannya kamu tidak punya pacar,"Zia sangat kesal dengan sikaca mata ini. "anda tidak perlu menegaskannya sir. Lagi

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-01
  • Princess and The Secret   6 :: Fans Fanatic ::

    Zia sedang tertawa bersama dengan Nowel dimeja bar, Nowel mengajaknya lagi untuk kelantai dansa dan dia menyetujui. Dari jauh Reikhan melihat dua orang yang sedang berdansa sambil tertawa. Zia mengalungkan tangannya dileher Nowel dan Nowel mendekap erat pinggul Zia. Ntah apa yang sebenarnya ada dibenak Zia, dia seberani ini dekat dengan musuhnya. Nowel mendekatinya ingin menyentuh tubuh Zia tapi Zia tertawa dan menggeleng kan kepalanya, membuat Nowel semakin penasaran dengan Zia. Seseorang membawa minuman dan tertumpah mengenai dress Zia. "Shit, kalau jalan lihat-lihat dong." Zia mengumpat dan orang yang menabrak Zia meminta maaf. Zia berpamitan dengan Nowel untuk ke toilet. Saat sampai ditoilet dia menarik nafas dan mengambil ponsel kecilnya dari saku dress nya. Ada satu pesan dari Zyan dan dia membukanya. Reikhan menyuruh orang mengikutimu dan juga nowel. Dia sekarang

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-07
  • Princess and The Secret   7 :: Numpang ::

    Reikhan kesal dengan Zia yang sangat lama memilih apartement yang cocok untuknya. Sudah ditawarkan tinggal di apartementnya tapi wanita ini tidak mau, sekarang dia pusing sendiri memikirkan mencari kemana lagi apartement yang akan dia tempati pikir Reikhan." Ara bisakah kita makan malam terlebih dahulu, aku sangat lapar."Zia melihat jam tangannya dan sudah menunjukan pukul enam sore, matilah dia ada janji dengan managernya. Bukannya menjawab pertanyaan Reikhan Zia malah mengetikkan sesuatu kepada managernya, lalu dia tersenyum kepada Reikhan."Baiklah ayo kita makan." Reikhan tidak habis pikir dengan tingkah Zia, dia dibuat kesal, terpesona, dan marah. Tapi semua itu malah membuatnya semakin tertarik kepada Zia.Reikhan memilih makan di Restoran cepat saji karena Zia juga setuju.Zia hanya makan sedikit dan minum air mineral, dirinya sudah terbiasa menjaga makanannya agar tubuhnya tetap bagus. Karen

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-07
  • Princess and The Secret   8 :: Hampir Saja ::

    Reikhan keluar dari ruang meeting dan melihat Zia yang juga berjalan dibelakangnya. Dilihatnya jam dipergelangan tangannya sudah jam lima, dan itu artinya jam pulang kantor. Semalam mereka habiskan waktu hanya diam sambil duduk di gazebo, Zia yang memutuskan untuk tidur dan meninggalkan Reikhan yang masih setia menatap langit gelap London malam itu. Paginya saat dia bangun, Zia sudah siap dengan pakaian kerjanya dan sedang memakan sarapan yang dia buat sendiri. Zia juga menyiapkan sarapan untuknya, tapi Zia tidak ingin pergi kekantor bersamanya dengan Alasan tidak ingin karyawan kantor tahu. Bagi Reikhan, sepertinya Zia sedikit terganggu dengan pertengkarannya dengan Vanya semalam. Apa Zia tersinggung pikirnya. Baru saja dia ingin berbicara dengan Zia, Vanya sudah ada didepannya dengan hidung yang merah dan wajah yang sembab. Reikhan tidak tahu kenapa bisa ada Vanya dikantornya, apa Vanya menunggu dia sampai selesai meeting. "Rei... Aku ingin kita berbicara"

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-14
  • Princess and The Secret   9 :: Seorang Aston ::

    Reikhan sedang berkaca didepan cermin dikamarnya dan dia sedang memikirkan apa yang dia lihat kemarin. Tidurny menjadi tidak tenang karena melihat Zia memakai handuk kemarin. Mata nya menyipit melihat sesuatu yang aneh dibawah tempat tidur nya. Reikhan semakin memicingkan matanya untuk melihat benda itu. Saat dia berbalik ingin mengambil benda itu pintu kamarnya diketuk. Dia membuka pintu kamarnya dan melihat Zia dengan mata yang sembab. Dalam pikiran Reikhan adalah Zia sedang sakit. "kau kenapa? Apa kau sakit?" Zia mengangguk dan menatap Reikhan dengan lesu. Terlihat bibirnya pucat, itu membuat Reikhan menjadi khawatir. "bisakah aku tidak masuk kerja hari ini, kepala ku sakit sekali. Aku akan kerumah sakit sebentar lagi." "tentu saja boleh, aku akan mengantarkanmu kerumah sakit." Zia dengan cepat menggeleng. "ehm.. Tidak usah, aku tidak suka kau bersikap berliebihan kepadaku. Kau pergi saja bekerja, aku akan baik-baik saja." Rei

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-14
  • Princess and The Secret   10 :: Nowel si Bastard ::

    Aston meminta Zia untuk tidak dekat-dekat dengan Nowel, tidak perduli dengan alasan apa pun Zia tidak boleh berdua dengan bajingan itu, menurut Aston. Dan Zia berkata akan mengusahakannya. Zia turun dengan Aston dari dalam mobilnya didepan sebuah restoran Indonesia di London. Zia memang sangat mencintai Indonesia, dan ini adalah restoran favoritnya. Aston sudah membooking restoran ini untuk dirinya. Aston tahu kalau Zia tidak suka berita kedekatan mereka menjadi bahan perbincangan nantinya, sehingga jika mereka jalan berdua Aston akan menyiapkan tempat private. Saat akan memasuki restoran, mata Zia membulat melihat Vanya keluar bersama seorang wanita paruh baya. Dari balik kaca mata hitamnya Zia berpikir mungkin itu adalah ibu nya Vanya. Aston menggenggam tangannya dan Vanya menatap tajam kedirinya. "Lihat lah, beruntung sekali wanita yang dikencani seorang bilioner muda itu Vanya. Harusnya kau bisa juga menaklukan Reikhan". Suara ibu Vanya hanya dapat dideng

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-14
  • Princess and The Secret   11 :: Si Cantik Ara ::

    Jadi aku sekarang kekasihmu hmm? "Reikhan tersenyum tapi jantungnya berdebar mendapat tatapan intens dari Zia. "Maaf, aku hanya tidak ingin kakakku terus menganggumu. "Zia akhirnya mengangguk paham. Dia menutup mata nya untuk meredam kemarahannya pada Aston. Bisa-bisanya dia hampir membongkar identitas Zia. Lihat saja jika bertemu nanti, pikir Zia. Reikhan memarkirkan mobilnya dibasement dan mereka turun dengan hanya saling diam. Zia sibuk dengan pemikiran bagaimana dia bisa mendapatkan surat perjanjian itu, dan Reikhan sendiri sibuk dengan perasaannya yang tak menentu jika melihat Zia. "Kenapa kau pergi ke club jika sedang sakit?""Aku hanya ingin bertemu temanku sebentar tadi. Dan sialnya bertemu dengan tuan Nowel. Ah.. Sangat menyebalkan. "Zia benar-benar kesal dengan kejadian malam ini. Semoga tidak ada para wartawan yang tahu kalau dia adalah Zia. "Ya sudah istirahatlah. Selamat malam "Reikhan masuk kedalam kamarnya, begitu juga Zia. Didalam k

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-14
  • Princess and The Secret   12 :: Pacaran ::

    Mereka berdua pergi bersama kekantor. Reikhan melingkarkan tangannya dipinggang Zia, semua anak buahnya melihat mereka saat masuk kedalam kantor bersama dan wajah juga ekspresi keduanya menandakan mereka sedang kasmaran. Zia dan Reikhan masuk kedalam lift, didalam lift Reikhan menatap lekat dua mata indah milik Zia dan mengecupnya. Zia mendorong tubuh Reikhan karena malu. Reikhan sengaja menggoda Zia karena baginya wajah Zia sangat lucu jika sedang kesal seperti ini. Satu harian ini Reikhan selalu tersenyum dan terlihat sangat bahagia. Saat biasanya dia akan mengamuk jika ada kesalahan dari bagian audit keuangan, hari ini dia sangat lembut mengatakan kepada pak Eko bagian keuangan untuk merevisi kesalahan yang ada. Pak Eko bahkan sampai tidak percaya jika Reikhan yang biasa selama ini kaku dan disiplin bisa tersenyum seperti ini. Sudah tiba jam makan siang dan Reikhan memanggil Zia dari telpon ruangan kerjanya. "Sayang..." Zia ditempatnya geli men

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-14

Bab terbaru

  • Princess and The Secret   Aku dan Kamu

    Zia dibawa menaiki helikopter oleh Aston dari lantai atas hotel Orlando. Aston mengatakan akan membawa Zia berlibur, Zia hanya menurut karena dia malas untuk berdebat dengan Aston. Dia hanya menyuruh Aston mengganti rugi semua perjanjian kontrak kerjanya yang akan dia lakukan besok. Bagi Aston tidak masalah sama sekali karena hal itu bukan apa-apa baginya.Helikopter mereka terlihat berhenti dan memurun. Saat Zia melihat kebawah mereka ternyata ini adalah sebuah dermaga. Zia melihat Aston tapi pria itu hanya tersenyum tanpa mau memberitahukan apa-apa. Hingga saat turun barulah dia sadar ternyata mereka akan menaiki sebuah kapal berwarna putih.Kapal pesiar kecil tapi mewah ini membuat Zia mengerti maksud Aston. Pria ini akan membawanya berlibur dikapal ini. Zia menyakinkan hatinya jika dia akan bis melupakan bayang-bayang Reikhan karena dia sudah berdamai dengan masalalu nya.

  • Princess and The Secret   Yang Terakhir Bag. II

    Sesak di dada Zia seakan bertambah dengan kehadiran Reikhan. Logika nya menolak Reikhan tapi hatinya seperti tidak sejalan dengan apa yang dia inginkan."Kembalilah padaku Zia, aku mencintaimu".Kalimat itu terulang lagi membuat Zia semakin membisu. Reikhan mencium pundaknya dan membalikkan tubuh Zia. Mata Zia menangkap sorot kerinduan dimata Reikhan."Aku mencintaimu, dan kau mencintaiku. Apakah semua itu masih kurang?"Zia hanya diam. Reikhan menarik nafasnya karena Zia hanya diam dan membisu seperti tidak ingin berkata apapun."Jika kau tidak mencintaiku kau tidak akan datang kesini malam ini Zia."Sedetik kemudian air mata Zia jatuh dan Reikhan terkejut Zia menangis didepannya secara terang-terangan. Apakah sesakit ini yang Zia rasakan. Jika memang ben

  • Princess and The Secret   Yang Terakhir Bag. I

    Aston sudah tidak bisa melepaskan tubuh Zia yang membuatnya tidak bisa menahan sesuatu dibawah sana. Bibir Aston menyapu leher Zia, ada air mata yang keluar dari mata Zia. Ya, dia menangis. Hatinya sekarang begitu sakit, dia menyakiti Reikhan dan dia menyakiti Aston. Tapi Zia buru-buru mengenyahkan perasaan nya, Aston mencium pundak Zia yang terbuka karena saat ini baju Zia memang bermodel kerah sabrina."jika aku melanjutkannya aku tidak akan bisa berhenti." Aston mencoba menahan sesuatu ditubuhnya yang ingin terus mencumbu Zia. Tapi dia masih berpikiran waras untuk melakukan itu. Dia bangkit dRi tempat tidur dan melihat mata Zia yang tersenyum kepadanya."Aku akan mandi sebentar. Kau mau menungguku?"Zia mengangguk dan Aston pergi kekamar mandi....Sofia men

  • Princess and The Secret   Cinta Harus Usaha

    Reikhan hari ini terlihat sibuk melihat ponselnya sambil duduk manis di loby studio Foto ternama di London. Apalagi yang dia lakukan jika bukan menunggu pujaan hatinya yang sangat ingin dia menjauh."Hai Rei, kau disini juga?" Angelika keluar bersama seorang pria yang Reikhan tidak tahu siapa."Ah iya. Aku sedang menunggu Zia."Angelika tampak tersenyum bahagia. Lalu menyuruh pria yang sekarang Reikhan tahu adalah asisten Angelika pergi keluar dari studio itu."Apa kau sekarang berusaha mendapatkannya?"Tatapan Angelika menyelidiki Reikhan."Kau benar Angel." Reikhan tampak bersemangat mengatakannya. Tapi wajah Angelika mendadak berubah takut."Kau ya

  • Princess and The Secret   Penguntit Menyebalkan

    Aston sangat menyebalkan, dia memencet bel apartment berulang-ulang. Zia terpaksa bangun dari kamarnya, padahal baru lima belas menit dia masuk kedalam kamarnya setelah menangis di balik pintu apartement. Dia yakin ini Aston karena hanya Aston yang segila ini.Zia membuka pintu apartment nya dan ternyata benar Aston sudah berada didepan pintu dengan wajahnya yang masih babbak belur. Aston meraih tubuh Zia dan memeluknya erat."dengar detak jantung ini?" Zia merasakan apa yang dikatakan Aston. Dan dia mengangguk kecil."Saat ini aku sangat takut kehilanganmu. Aku takut tidak lagi bisa memelukmu seperti ini. Maafkan keegoisanku"Zia mengangguk dan memeluk erat tubuh Aston. Entah bagaimana lagi dia harus mengatakan jika Aston adalah pria yang special baginya. Tapi sekarang kenapa semua seperti ini?Aston mencium p

  • Princess and The Secret   Mine Bag. II

    "Terima kasih kau sudah menolong kekasihku".Reikhan mengerti maksud semua itu. Aura bolak-balik melihat Reikhan dan Aston yang saling mengeratkan rahang mereka. Lalu Zia juga sama dengan Aura."Tidak masalah," jawab Reikhan lalu melanjutkan apa yang dia dan Aura kerjakan tadi. Ghafur dan Devin juga ikut bersitegang melihat ekspresi Aston tadi. Langkahnya pasti dan matanya tajam lurus melihat Reikhan dan Zia.Ghafur lalu menghidupkan sebuah musik agar suasana jadi santai. Devin berdecik kepada Ghafur."Dasar musisi." Ghafur hanya tertawa dan menghampiri Angelika di pantry dalam.Semua berjalan lancar malam itu. Mereka bagaikan sekumpulan anak muda yang sedang kasmaran dan mengadakan pesta. Ghafur memainkan gitar lalu bernyanyi sedangkan Zia hanya menatap Ghafur dan terbayang akan Vienza. Pantas saja kakaknya it

  • Princess and The Secret   Mine Bag.I

    Zia membuka pintu apartmentnya saat Angelika mengatakan mengunjunginya bersama dengan Diana salah satu teman mereka yang juga seorang model."Oh Tuhan, aku pikir habis melihat panda." ujar Angelika melihat wajah sembab dan mata panda Zia."Apa kau habis menangis Zi ?"Tanya Diana yang meneliti Zia dari atas hingga bawah. Zia memakai kimono tidurnya yang berwarna merah tapi tampilan wajahnya benar-benar kacau juga rambutnya yang acak-acakan. Tanpa dipersilahkan masuk Angelika dan Diana sudah masuk kedalam apartement itu, Zia hanya memutar kedua bola matanya."Apa kalian tidak ada pemotretan atau pekerjaan lainnya selain kesini huh??"Angelika dan Diana tersenyum bersama, tapi tidak menjawab pertanyaan Zia. Mereka sibuk membuka lemari es dan menutup lemari es itu dengan kesal."Apa kau tidak menyimpan makanan lainnya selain buah dan jus?"Zia hanya tersenyum dan masuk kedalam kamarnya. Dia sangat malas untuk mandi, lebih baik dia tidur lagi." Zi... Nanti Ghafur dan Devin akan kesini bo

  • Princess and The Secret   30 :: Menggemaskan ::

    Setiap orang punya masa lalu begitu juga Reikhan. Tapi masa lalunya membuatnya tak bisa menjalani hidupnya dengan baik seperti dulu lagi. Reikhan memutuskan menjual apartment nya, karena jika dia tetap berada di sana dia akan terus mengingat Zia. Seperti saat ini dia sedang berada dimeja makan dan ingatannya kembali saat dia memangku Zia. Jika dia beralih keruang tamu dia mengingat juga kenangan nya dan Zia saat bermain game.Reikhan memutuskan untuk kembali ke mansion keluarganya. Dia tidak bisa terus mengingat Zia, setelah pertemuan terakhirnya dan Zia waktu acara fashion show itu Reikhan tidak lagi pernah melihat Zia. Terkadang dia ingin menemui Zia tapu terkadang hatinya meradang mengingat kebohongan Zia. Bahkan Zia tidak meminta maaf atas apa yang dia lakukan kepada dirinya.Jika kalian bertanya kenapa Reikhan tidak berusaha mengga

  • Princess and The Secret   29 :: Pasangan Serasi ::

    Aston memeluk tubuh Zia yang tertidur di brankar rumah sakit. Ya malam itu Aston dan yang lainnya mengantar Zia ke apartment nya. Zia membersihkan dirinya, karena semua tubuhnya basah. Dia beranjak ingin tidur dan hanya Aston yang tetap disana, menunggu Zia untuk tidur dan terlelap. Tapi tengah malam Aston mendengar Zia membuka pintu, dia bilang ingin mengambil obat karena kepalanya terasa pusing. Aston memeriksa kening Zia dan panas badan Zia membuatnya khawatir. Tanpa bertanya Aston sudah membawanya kerumah sakit. Jadi disinilah mereka, setelah mendapatkan penanganan mereka berbaring di atas brankar itu. Aston tidak memberitahu Vienza dan Zyan karena dilarang Zia. Dia tidak mau semuanya jadi khawatir kepadanya, padahal dirinya hanya demam."Kau mengantuk sweet heart?" Zia mengangguk didalam pelukan Aston. Dan pria itu mencium keningnya.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status