Share

88

Di sebuah dahan dari pohon raksasa, sinar rembulan menyinari segenggam abu di tangan seorang pria  yang tengah termenung sendiri. Netra nya terus menatap abu tersebut dengan serius, di dalam kepalanya di penuhi oleh berbagai pertanyaan.

" Apa aku sungguh begitu kuat? Kenapa aku merasa, bahwa  monyet ini sebenarnya tak mati? " ungkapnya, ia mendesis. " Sebenarnya pil apa yang di makan pria itu? Akhhhh memikirkannya saja bisa-bisa membuat ku semakin gila saja. " tambahnya seraya mengacak rambutnya frustasi. Malam itu, Gentala kembali tak tertidur sama sekali, lingkaran hitam semakin menghiasi  kelopak bawah matanya.

Dengan wajah frustasinya membuat semua orang enggan untuk tidak bertanya pada Gentala, kecuali Nayaka, yang tanpa basa basi langsung bertanya padanya. " Apa Kamu tak tidur lagi? "

Kepala Gentala mengangguk pelan sebagai jawaban, langkahnya begitu gontai.

" Kenapa? Apa yang ka

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status