Share

85

Gentala dan lainnya memutuskan untuk pergi meninggalkan kota itu ke esokan harinya, melanjutkan perjalanan, menuju ke tempat selanjutnya, kepergian mereka hanya  di antar oleh nenek Asih dan juga cucunya Agni Brata. 

" Apa kalian yakin? " tanya Nayaka di sela perjalanan.

Gentala menghentikan langkahnya, matanya mendelik tajam pada Nayaka. " Bisakah kamu berhenti bertanya? Sudah ke berapa kamu menanyakan hal yang serupa?  Apa aku harus memotong lidah mu agar kamu  berhenti bertanya seperti wanita?! " Timpalnya dengan nada ketus, sejak mereka meninggalkan kota Lilin itu, Nayaka tak henti-hentinya menanyakan hal serupa padanya.

Nayaka mendecakkan lidahnya, memutar bola matanya, lalu berjalan ke depan seraya menghentakkan kakinya layaknya seorang anak yang merajuk karena tak di belikan sebuah permen oleh ayahnya. Gentala yang melihat hal tersebut hanya bisa menggelengkan kepalanya, kenapa ia merasa sepert

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status