Share

Bab 2. Royal Wedding

Author: naranaluna
last update Last Updated: 2025-02-27 14:49:12

Satria baru sampai di rumah sekitar pukul sepuluh malam, Nayra sudah khawatir sejak tadi, karena beberapa kali di telepon pun, Satria enggan menanggapi panggilan dari Nayra.

“Mas, dari mana saja? Kenapa kau baru pulang? Aku khawatir …” ucap Nayra ketika Satria baru saja masuk ke dalam kamar.

“Bukan urusanmu!” Satria mendorong Nayra, hingga Nayra sedikit tersungkur. 

Nayra menatap Satria dengan nanar. Ia kembali mendekati suaminya, lalu membuka dasi dan jas Satria. Nayra tetap bersikap baik, dan melayani Satria sebagaimana mestinya.

“Dasar wanita lemah! Baru bermain seperti itu, sudah memar-memar dan luka! Bagaimana jika nanti aku meminta yang lebih gila dari malam itu?”

“Maaf, Mas, aku tak biasa melakukannya.”

Nayra menghela napas panjangnya, berusaha untuk tetap tenang dan menanggapi ucapan Satria dengan penuh kesabaran. Satria mengambil sebuah kotak undangan dari tasnya, dan melemparkan kotak itu pada Nayra.

Lagi-lagi, Satria memerlakukan Nayra dengan kasar. Sifat aslinya begitu mengerikan dan tak pernah bisa ditebak. Nayra tetap tenang, berusaha meyakinkan dirinya, jika menghadapi Satria tak boleh emosi ataupun melawan, bisa habis lagi dirinya jika melawan pada Satria.

“Undangan siapa ini, Mas?”

“Ini adalah undangan dari orang penting! Mereka adalah pengusaha sukses, yang bisnisnya memiliki banyak anak cabang di luar kota! Undangannya besok malam. Aku lupa memberitahumu, kau harus ikut bersamaku!” 

“T-tapi, Mas,” Nayra sedikit keberatan. 

“Kenapa? Kau tak mau?” 

“B-bukan seperti itu, aku malu, karena aku lebam dan memar seperti ini.”

“Aku tak mau tahu, hilangkan segera! Jangan mempermalukan aku sebagai seorang pejabat! Dasar tak berguna!” Satria meninggalkan Nayra, pergi menuju toilet.

“B-baik, Mas, akan aku usahakan.”

.

Royal Wedding Angkasa Putra Grup.

Malam ini, adalah malam puncak acara pernikahan putra sulung Angkasa Putra Grup, dengan Agung Mahakarya Grup. Pernikahan kedua perusahaan raksasa ini, tentu saja menjadi pernikahan termewah tahun ini.

Pernikahan diusung dengan tema outdoor yang glamour. Baru saja Nayra dan Satria sampai di depan tempat pesta, mereka sudah diberi souvenir yang cantik dengan lapisan emas di dalamnya. Nayra terlihat bahagia sekali, ia jarang menghadiri acara besar seperti ini.

“Benar-benar pernikahan impian …” Nayra berbicara sendiri.

“Jangan meracau! Jangan mempermalukan aku! Aku adalah pejabat tersohor! Kau harus perlihatkan dirimu yang berkualitas sebagai istri pejabat! Jangan melakukan kesalahan sedikitpun!” tekan Satria.

“B-baik, Mas,” Nayra mengangguk.

Satria langsung menyalami kedua mempelai, juga keluarga besarnya. Mereka terlihat akrab dengan tangan yang masih saling menempel saat tengah berbicara.

Nayra celingukan, Satria memintanya untuk hadir, tapi tak sekalipun Satria mengenalkan Nayra pada pengantin maupun rekan kerjanya. Nayra hanya mengikuti Satria dari belakang, seperti seorang asisten yang patuh pada majikannya.

Mereka pun mulai mencicipi hidangan demi hidangan yang telah disediakan. Setelah beberapa saat, Satria melihat rekan kerjanya sedang berdansa dan bernyanyi bersama. Satria pun berinisiatif untuk menyapa mereka. 

“Kau diam di sini! Atau, ke manapun lah, makan dan apa pun itu! Aku akan menemui teman-temanku!”

“Mas, aku ikut saja, ya?”

“Aarrghh, tak usah! Kau hanya merepotkan. Tunggu saja, makan dessert, atau minum apa saja yang kau inginkan! Jangan ikuti aku!” Satria langsung meninggalkan Nayra seorang diri.

“Mas, tunggu!” Nayra menatap Satria dengan perasaan sedikit kecewa.

Nayra sudah berusaha membuat dirinya secantik mungkin. Nayra juga telah berusaha menghilangkan lebam dan memar di tubuhnya. Nayra berharap, Satria akan meratukannya, dan menganggapnya. 

Ternyata salah, Satria tak sedikitpun mengenalkan Nayra pada rekan kerja atau pengantin di pesta malam ini. Satria malah asyik bersama orang lain, dan membiarkan Nayra seorang diri.

“Biarlah, aku tak boleh manja. Biarkan Mas Satria bersenang-senang. Bukankah tadi dia membolehkan aku mengambil makanan?” Nayra berbicara dalam hatinya.

Nayra berjalan menuju jamuan makanan mewah para orang kaya ini. Nayra mengambil piring kecil, karena sejak tadi ia ingin memakan waffle. Saat ia sedang mengambil dessert, tiba-tiba kaki Nayra terkilir, ia hampir jatuh karena mengenakan heels ukuran sepuluh senti meter.

“Aauwwhh.” 

Tiba-tiba, sudah ada sosok pria di belakang Nayra dengan refleks menolongnya.

“Hati-Hati, Nona.” Suara berat dan dalam dari seorang pria terdengar dari belakang tubuh Nayra. 

Saat Nayra berbalik dan mereka saling berpandangan, Nayra memicingkan matanya. Melihat wajah pria itu dengan seksama. 

Nayra tertegun. Pria di hadapannya begitu tinggi dan rupawan. Rambutnya hitam legam, segelap sepasang mata pria itu. 

Napas Nayra tertahan ketika menyadari bahwa sepasang mata gelap itu adalah milik pria yang pernah dahulu ia temui.

“Nayra?” panggil pria itu dalam.

Nayra terdiam.

Dia. Arvino Samudera, senior dan cinta pertamanya.

***

Arvino Samudera tidak pernah menyangka akan bertemu dengan Nayra Alivia di sini.

Arvin bertemu Nayra pertama kali di kampus saat gadis itu berbaik hati membantunya dengan mesin fotokopi. Itu adalah tahun keempatnya di bangku kuliah, tetapi ia baru bertemu dengan Nayra setelah empat tahun berkuliah.

Sejak saat itu, Arvin baru tahu kalau Nayra adalah junior satu fakultas berbeda jurusan. Itu alasan masuk akal mengapa Arvino tidak pernah melihatnya.

Dan, sekarang setelah lima tahun tidak pernah melihat Nayra lagi, melihat wanita itu di hadapannya memunculkan perasaan aneh di hatinya.

Arvin memandang Nayra sangat dalam. Dahinya berkerut samar, melihat warna kulit di leher Nayra yang sedikit berbeda dengan warna kulitnya yang lain.

“Kak Arvin?”

Ada gelenyar aneh ketika wanita itu memanggil namanya.

Tiba-tiba saja, ...

“NAYRA!” suara Satria menyela Nayra dan Arvin.

Dahi Arvin mengernyit ketika pria itu menarik tangan Nayra dengan keras, hingga membuat Nayra agak terhuyung.

“Hey!” Arvin bergerak karena Nayra hampir terjatuh.

“Siapa kau?!” Satria menyembunyikan Nayra di belakang punggungnya dan menatap nyalang Arvin.

Satria harus mendongakkan sedikit kepalanya ketika menatap pria di hadapannya. Ada sedikit ketakutan di dalam hatinya ketika melihat tatapan tajam dan dingin pria ini.

Satria memindai Arvin dari atas hingga bawah. Satria belum pernah melihat seseorang yang begitu gagah dan tegap seperti pria ini, bahkan auranya terasa begitu menyeramkan. Tetapi, Satria tidak boleh kalah dari orang ini, terlebih sepertinya antara pria ini dan Nayra memiliki hubungan.

“Kutanya siapa kamu?” Satria bertanya galak sekali lagi karena pria itu tidak membalas. 

“Berani-beraninya kamu berhubungan dengan istriku!”

Kedua alis Arvin terangkat samar. Istri? Jadi dia sudah menikah?

Tidak peduli dengan Satria, Arvin berbicara pada Nayra di belakang punggung Satria. “Kamu sudah menikah rupanya.”

Belum sempat Nayra menjawab, Satria kembali menyela. “Benar. Jadi jauhi Nayra!”

Setelah mengatakan hal itu, Satria dan Nayra pergi dari hadapan Arvin.

Arvin hanya memandang dalam, setelah kepergian Nayra yang ditarik paksa suaminya.

Related chapters

  • Presdir yang Kembali untuk Menyelamatkanku   Bab 3. Di Rumah Sakit

    Satria melajukan mobil dengan penuh amarah. Ia menginjak pedal gas sampai ia tak sadar, jika mobil tengah melaju dengan kecepatan penuh. Nayra sudah ketakutan karena tak menyangka jika Satria akan senekat ini. Hatinya terus bergemuruh, ia takut kalau Satria akan menghukumnya lebih parah daripada sebelumnya.Entah apa yang membuat Satria marah. Nayra tak merasa melakukan kesalahan apa pun. Namun, jika ini karena Arvin, berbincang dengan Arvin juga bukan hal yang ia sengaja.Padahal, jika Satria bertanya pun, Nayra akan menjelaskan siapa Arvin padanya. Bukan malah emosi dan marah seperti ini. Mengemudi mobil dengan kecepatan tinggi, tentu saja akan membahayakan nyawa mereka berdua.“Mas, berhenti, jangan terlalu cepat seperti ini! Aku takut, Mas. Kita bisa bicarakan baik-baik, tanpa harus emosi seperti ini.”“Wanita gatal! Dasar tak tahu diri! Lihat saja pembalasanku nanti!” pekik Satria.Satria semakin marah, ia menginjak pedal gas lebih kencang dari semula. Hampir saja ia menabrak mo

    Last Updated : 2025-02-27
  • Presdir yang Kembali untuk Menyelamatkanku   Bab 4. Bertemu Lagi

    Sepulang dari rumah sakit, Satria terlihat biasa saja, tak merasa bersalah sedikitpun. Luka yang dirasakan Nayra, seolah tak ada arti apapun baginya. Melihat kepulangannya, Satria tak bergeming, tetap fokus pada laptop dan beberapa berkas di meja.Satria pura-pura sibuk. Nayra berusaha mendekatinya, namun tak diindahkan sama sekali. Nayra menghela napas panjangnya, dan berusaha untuk senantiasa melayani Satria dengan baik.“Mas, sepertinya kau sedang sibuk. Ini, aku buatkan teh hijau untukmu.” Nayra menaruh secangkir teh di depan meja Satria.“Aku tak haus!” ujar Satria.“Ya, nanti saja jika kau haus. Mas, ke mana saja beberapa hari ini? Kenapa Mas tak mengabari aku?” tanya Nayra penuh pengharapan.“Aku sibuk! Aku tak ada waktu untuk memberi kabar. Toh, tak kuberi kabar pun kau masih tetap hidup kan?” Satria menatap Nayra penuh amarah.Pria itu sama sekali tak sadar, jika wanita dihadapannya ini baru saja pulang dari rumah sakit akibat perbuatannya. Tak ada rasa khawatir, tak ada rasa

    Last Updated : 2025-02-27
  • Presdir yang Kembali untuk Menyelamatkanku   Bab 5. Proyek Pemerintah

    Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Nayra. Nayra mengaduh, refleks memegangi pipi tirusnya yang ditampar Satria dengan begitu keras. Baru saja dia pulang dari kantor, namun sudah menghabisi Nayra dengan kedua tangannya.Rupanya, kabar Nayra diantar oleh seorang pria terdengar di telinganya. Satria langsung naik darah, dan melakukan kekerasan itu lagi pada Nayra. Kali ini Nayra memohon dengan bersimpuh di kaki Satria, berharap jika Satria akan menghentikan perbuatan gilanya ini.Satria kesulitan untuk melangkah, kakinya dipegang kuat-kuat oleh Nayra. Wanita itu terus berusaha memohon maaf dan meminta ampun, berharap suaminya akan berbelas kasihan padanya.“Mas, aku tahu aku salah. Tapi, apakah aku harus dipukul terus seperti ini? Apakah tak ada cara lain untuk menyelesaikan masalah kita? Kumohon hentikan, jangan pukuli aku lagi. Maafkan aku, Mas,” Nayra masih bersimpuh dan memohon.Satria terdiam sejenak. Ia menendang tubuh Nayra, dan pergi ke ruang ganti. Nayra bisa menghela napas

    Last Updated : 2025-02-27
  • Presdir yang Kembali untuk Menyelamatkanku   Bab 1. Awal Kisah

    Di rumah besar nan megah inilah Nayra tinggal saat ini. Nayra menikah dengan seorang pejabat kaya raya yang bernama Satria Hadi Utama. Nayra menjadi gadis pelunas hutang, karena ia telah dijual oleh bibinya sendiri pada Satria.Paras cantik dan anggunnya Nayra, membuat Satria tertarik, dan tentu saja berniat membelinya. Awal mula hal ini terjadi, karena Nayra diminta untuk membayar semua utang-utang bibi angkatnya.Satria adalah seorang pejabat ternama, dengan kekayaan yang bergelimang. Mau tak mau, Nayra harus merelakan diri, menjadi istrinya, dan melayaninya.“Pakailah isi dalam handbag itu! Aku ingin kau memakainya malam ini!” pinta Satria.“Apalagi ini, Mas?” Nayra memegang handbag itu.“Pakai saja, aku ingin sensasi baru malam ini.”“B-baik, Mas,” Nayra nampak kaget, ketika melihat isi di dalam handbag itu.Lagi-Lagi Satria melakukan hal-hal aneh yang Nayra tak suka. Satria memberikan pakaian seksi dan ketat, yang harus Nayra turuti. Jika tidak, Nayra akan habis disiksa dan dicac

    Last Updated : 2025-02-27

Latest chapter

  • Presdir yang Kembali untuk Menyelamatkanku   Bab 5. Proyek Pemerintah

    Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Nayra. Nayra mengaduh, refleks memegangi pipi tirusnya yang ditampar Satria dengan begitu keras. Baru saja dia pulang dari kantor, namun sudah menghabisi Nayra dengan kedua tangannya.Rupanya, kabar Nayra diantar oleh seorang pria terdengar di telinganya. Satria langsung naik darah, dan melakukan kekerasan itu lagi pada Nayra. Kali ini Nayra memohon dengan bersimpuh di kaki Satria, berharap jika Satria akan menghentikan perbuatan gilanya ini.Satria kesulitan untuk melangkah, kakinya dipegang kuat-kuat oleh Nayra. Wanita itu terus berusaha memohon maaf dan meminta ampun, berharap suaminya akan berbelas kasihan padanya.“Mas, aku tahu aku salah. Tapi, apakah aku harus dipukul terus seperti ini? Apakah tak ada cara lain untuk menyelesaikan masalah kita? Kumohon hentikan, jangan pukuli aku lagi. Maafkan aku, Mas,” Nayra masih bersimpuh dan memohon.Satria terdiam sejenak. Ia menendang tubuh Nayra, dan pergi ke ruang ganti. Nayra bisa menghela napas

  • Presdir yang Kembali untuk Menyelamatkanku   Bab 4. Bertemu Lagi

    Sepulang dari rumah sakit, Satria terlihat biasa saja, tak merasa bersalah sedikitpun. Luka yang dirasakan Nayra, seolah tak ada arti apapun baginya. Melihat kepulangannya, Satria tak bergeming, tetap fokus pada laptop dan beberapa berkas di meja.Satria pura-pura sibuk. Nayra berusaha mendekatinya, namun tak diindahkan sama sekali. Nayra menghela napas panjangnya, dan berusaha untuk senantiasa melayani Satria dengan baik.“Mas, sepertinya kau sedang sibuk. Ini, aku buatkan teh hijau untukmu.” Nayra menaruh secangkir teh di depan meja Satria.“Aku tak haus!” ujar Satria.“Ya, nanti saja jika kau haus. Mas, ke mana saja beberapa hari ini? Kenapa Mas tak mengabari aku?” tanya Nayra penuh pengharapan.“Aku sibuk! Aku tak ada waktu untuk memberi kabar. Toh, tak kuberi kabar pun kau masih tetap hidup kan?” Satria menatap Nayra penuh amarah.Pria itu sama sekali tak sadar, jika wanita dihadapannya ini baru saja pulang dari rumah sakit akibat perbuatannya. Tak ada rasa khawatir, tak ada rasa

  • Presdir yang Kembali untuk Menyelamatkanku   Bab 3. Di Rumah Sakit

    Satria melajukan mobil dengan penuh amarah. Ia menginjak pedal gas sampai ia tak sadar, jika mobil tengah melaju dengan kecepatan penuh. Nayra sudah ketakutan karena tak menyangka jika Satria akan senekat ini. Hatinya terus bergemuruh, ia takut kalau Satria akan menghukumnya lebih parah daripada sebelumnya.Entah apa yang membuat Satria marah. Nayra tak merasa melakukan kesalahan apa pun. Namun, jika ini karena Arvin, berbincang dengan Arvin juga bukan hal yang ia sengaja.Padahal, jika Satria bertanya pun, Nayra akan menjelaskan siapa Arvin padanya. Bukan malah emosi dan marah seperti ini. Mengemudi mobil dengan kecepatan tinggi, tentu saja akan membahayakan nyawa mereka berdua.“Mas, berhenti, jangan terlalu cepat seperti ini! Aku takut, Mas. Kita bisa bicarakan baik-baik, tanpa harus emosi seperti ini.”“Wanita gatal! Dasar tak tahu diri! Lihat saja pembalasanku nanti!” pekik Satria.Satria semakin marah, ia menginjak pedal gas lebih kencang dari semula. Hampir saja ia menabrak mo

  • Presdir yang Kembali untuk Menyelamatkanku   Bab 2. Royal Wedding

    Satria baru sampai di rumah sekitar pukul sepuluh malam, Nayra sudah khawatir sejak tadi, karena beberapa kali di telepon pun, Satria enggan menanggapi panggilan dari Nayra.“Mas, dari mana saja? Kenapa kau baru pulang? Aku khawatir …” ucap Nayra ketika Satria baru saja masuk ke dalam kamar.“Bukan urusanmu!” Satria mendorong Nayra, hingga Nayra sedikit tersungkur. Nayra menatap Satria dengan nanar. Ia kembali mendekati suaminya, lalu membuka dasi dan jas Satria. Nayra tetap bersikap baik, dan melayani Satria sebagaimana mestinya.“Dasar wanita lemah! Baru bermain seperti itu, sudah memar-memar dan luka! Bagaimana jika nanti aku meminta yang lebih gila dari malam itu?”“Maaf, Mas, aku tak biasa melakukannya.”Nayra menghela napas panjangnya, berusaha untuk tetap tenang dan menanggapi ucapan Satria dengan penuh kesabaran. Satria mengambil sebuah kotak undangan dari tasnya, dan melemparkan kotak itu pada Nayra.Lagi-lagi, Satria memerlakukan Nayra dengan kasar. Sifat aslinya begitu men

  • Presdir yang Kembali untuk Menyelamatkanku   Bab 1. Awal Kisah

    Di rumah besar nan megah inilah Nayra tinggal saat ini. Nayra menikah dengan seorang pejabat kaya raya yang bernama Satria Hadi Utama. Nayra menjadi gadis pelunas hutang, karena ia telah dijual oleh bibinya sendiri pada Satria.Paras cantik dan anggunnya Nayra, membuat Satria tertarik, dan tentu saja berniat membelinya. Awal mula hal ini terjadi, karena Nayra diminta untuk membayar semua utang-utang bibi angkatnya.Satria adalah seorang pejabat ternama, dengan kekayaan yang bergelimang. Mau tak mau, Nayra harus merelakan diri, menjadi istrinya, dan melayaninya.“Pakailah isi dalam handbag itu! Aku ingin kau memakainya malam ini!” pinta Satria.“Apalagi ini, Mas?” Nayra memegang handbag itu.“Pakai saja, aku ingin sensasi baru malam ini.”“B-baik, Mas,” Nayra nampak kaget, ketika melihat isi di dalam handbag itu.Lagi-Lagi Satria melakukan hal-hal aneh yang Nayra tak suka. Satria memberikan pakaian seksi dan ketat, yang harus Nayra turuti. Jika tidak, Nayra akan habis disiksa dan dicac

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status