Share

Presdir, Istri Sahmu Telah Kembali
Presdir, Istri Sahmu Telah Kembali
Penulis: ReyNotes

1. Pernikahan VS Perpisahan

“Jadi, malam ini kamu tidak pulang lagi?” Sarah berusaha menahan sesak di dada dan melirik Marc.

Lelaki tampan yang berstatus suaminya itu sedang mengepak pakaian ke dalam koper. Pagi tadi, ia baru saja pulang dan membawa satu tas penuh baju kotor.

“Kamu tau, aku harus menjaga Papa.”

“Bukankah sudah ada tim dokter dan beberapa perawat yang menjaga Papa?” Sarah menyahut dengan nada keberatan.

Bagaimana tidak? Mereka baru menikah satu bulan yang lalu. Satu minggu kemudian, Papa mertuanya sakit dan sejak itu kesehatannya terus menurun. Marc yang merupakan anak tunggal kemudian sering meninggalkan Sarah sendirian untuk menjaga Papanya. 

“Kenapa kamu seperti tidak suka aku menjaga Papaku?” Marc membalas dengan tatapan dinginnya pada Sarah.

Sarah tersentak sedikit melihat sikap Zack. “Bukan begitu. Kita baru saja menikah, tetapi sangat jarang bersama.”

“Kita menikah karena dijodohkan, apa yang mau kamu harapkan?” Zack telah selesai berkemas. Ia menatap Sarah tanpa senyum.

Akhirnya, Sarah tidak menyahut lagi. Rasanya percuma ia meminta perhatian dari suaminya sendiri. Ia mengikuti Marc keluar kamar.

Paling tidak, Marc bersedia sarapan bersamanya. Sarah melayani suaminya makan dan tidak lagi bertanya-tanya tentang kepergian Marc.

Belum selesai makan, ponsel Marc berdering pelan. Sarah melirik layar ponsel dan melihat nama Mama mertuanya di sana. Tentu saja Marc langsung menjawab panggilan telepon tersebut.

Tidak banyak yang Marc ucapkan. Sarah melihat suaminya hanya berkali-kali berkata, ‘iya’ dan mengangguk pelan. Ia menduga pasti Mama mertuanya sedang mengabarkan kondisi Papa.

“Ada apa?” Sarah bertanya saat Marc telah selesai bicara pada alat komunikasinya.

“Kondisi Papa memburuk karena menolak cuci darah.” Marc membalas sambil memijat keningnya.

Sarah tampak prihatin. “Papa juga bilang begitu saat terakhir kali cuci darah. Merasa tubuhnya malah semakin sakit setelah proses itu dilakukan.”

Setelah itu, Marc tidak melanjutkan sarapan. Sarah mengelap ujung bibirnya saat melihat Marc berdiri dan hendak pergi.

“Bagaimana kalau aku ikut saja?” Sarah menawarkan diri. “Siapa tau aku bisa membujuk Papa.”

‘Ya, sudah. Cepatlah.” Marc mengangguk setuju.

Segera, Sarah pergi ke kamar untuk mengganti pakaian. Tidak butuh waktu lama, Sarah telah siap. Pakaiannya sederhana dan wajahnya tanpa make-up.

Dalam perjalanan, Sarah dan Marc saling berdiam diri. Marc lebih sering menatap ponselnya. Sementara Sarah memiliki mengamati jalanan.

Di rumah sakit, Sarah bertemu dengan Lucy, Mama mertuanya. Wajah wanita setengah baya itu terlihat ketus saat melihat ia datang.

Lucy adalah salah satu orang yang menolak perjodohan Sarah dan Marc. Ia bahkan membenci Sarah yang dianggap tidak akan membawa keberuntungan bagi keluarga.

“Kenapa kau bawa-bawa wanita pembawa sial ini?” Lucy menggeram kesal dengan mata menatap tajam pada Sarah.

“Sarah izin menjenguk Papa, Ma.” Sarah menunduk santun pada Mama mertuanya.

“Jangan!” Lucy menolak keras keinginan Sarah. “Nanti kondisi Papa malah semakin memburuk karena kedatanganmu.”

Dengan nada kesal, Lucy membentak Sarah. Berkata bahwa sejak dirinya masuk menjadi bagian keluarga, musibah selalu saja datang. Lalu, menghinanya dengan tatapan remeh dengan mengejek, ia tidak pantas menjadi istri Marc.

“Sejak awal aku tidak pernah setuju kau menikahi putraku.  Bercerminlah, Sarah. Bahkan pegawai Marc di kantor saja lebih cantik dibanding kau!” Lucy melirik penampilan Sarah dari ujung rambut hingga kaki, lalu menarik tangan Marc untuk masuk ke ruang perawatan Frank.

Akhirnya, Sarah hanya duduk di depan kamar. Lucy memang tidak pernah menyukainya. Sarah tidak mengerti mengapa.

Sesungguhnya ia juga bisa mengerti apa yang dirasakan Marc saat ini. Orang tua kandung Sarah juga pernah dirawat hingga meninggal dunia di rumah sakit ini. Ibunya telah lebih dulu pergi saat ia berumur tujuh tahun.

Permintaan terakhir ayah Sarah adalah melihat putri kandungnya menikah. Didesak oleh rasa kasihan dan pertemanan, Frank membujuk Sarah dan Marc untuk mengabulkan keinginan teman dekatnya itu. Beberapa jam setelah Sarah dan Marc menikah, ayah Sarah meninggal dengan senyum di wajah. 

Tidak ada waktu berduka bagi Sarah. Setelah ayahnya dimakamkan, ia langsung diboyong ke rumah pribadi Marc dan menjalankan perannya sebagai seorang istri.

Sebenarnya, ayah Sarah telah menikah kembali dengan teman Lucy. Ibu tirinya membawa anak perempuan mereka yang memiliki selisih umur hanya dua tahun dengan Sarah. Namun, mereka tidak pernah akrab. Bahkan seringkali tidak adil dan menghina Sarah.

“Mama pulang dulu. Tolong urus prosedur donor ginjal untuk papamu, ya.“

Sarah mendongak. Karena melamun, ia tak sadar Marc dan Lucy telah keluar dari kamar perawatan. Lucy pergi tanpa menoleh sedikit pun padanya.

“Papa butuh donor ginjal?” Sarah bertanya pada Marc.

Marc hanya mengangguk singkat. Lelaki itu kini sibuk dengan laptop. Sarah melihat pengumuman untuk mencari donor ginjal dan semua persyaratannya. Uang sebesar lima milyar tertera sebagai kompensasi sebagai pendonor.

“Berapa lama Papa bisa bertahan sampai kita menemukan pendonor yang tepat?” Sarah menoleh menatap suaminya.

“Dokter hanya memberi waktu dua hari karena Papa tetap menolak cuci darah sambil menunggu.”

“Ya, Tuhan. Cepat sekali. Semoga kita segera menemukan pendonor.”

Sekali lagi, Sarah melirik persyaratan di layar laptop. Kesehatan fisik dan mentalnya baik. Ia juga tidak memiliki riwayat penyakit serius. Bahkan golongan darahnya sama dengan golongan darah Frank.

Melihat segala persyaratan itu cocok dengan dirinya. Dalam hati, Sarah berniat mendaftarkan diri demi rasa sayangnya pada sahabat ayahnya. 

“Aku mau ke kamar mandi dulu, ya.” Sarah bergegas pergi meninggalkan Marc.

Wanita sederhana itu mencari seseorang yang ia percaya di rumah sakit tersebut. Dulu, saat menemani ayahnya sakit, Sarah memang mengenal cukup baik beberapa petugas kesehatan. Sarah berbisik-bisik dengan seorang suster kenalannya.

“Tolong rahasiakan data-dataku sebagai pendonor ginjal untuk Tuan Frank Carrington.”

Komen (1)
goodnovel comment avatar
uvuvwevwevwe osas
selalu unik cerita Kak thor satu ini 🫰
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status